Anda di halaman 1dari 3

PENJARINGAN SUSPEK TB

No. Dokumen : SOP/ 003 /UKM/Pusk.KTK/V-2021


No. Revisi : A
SOP
Tanggal Terbit : 2 JANUARI 2022
Halaman : 3

PUSKESMAS Dr.Yuldawati,MKM
KTK NIP. 19690227 200212 2 003

Pengertian Merupakan upaya untuk menjaring pasien pasien yang dicurigai menderita TB
( suspek pasien TB )
Tujuan 1. Sebagai acuan dalam tata laksana menjaring pasien yang dicurigai
menderita TB ( suspek pasien TB )
2. Untuk menemukan sedini mungkin penderita TB Paru
Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 188.45.2/……/UKM/Pusk KTK/ V-2017 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberculosis ( TBC )
Alat dan Pot sputum, Spidol, TB 06, TB 05
Bahan
Prosedur/ 1. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus dianggap sebagai
Langkah- seorang suspek pasien TB :
Langkah
a. Batuk terus menerus > 2 minggu
b. Batuk berdahak kadang bisa disertai darah
c. Dapat disertai : demam meriang > 1 bulan, nafsu makan menurun,
berat badan menurun, berkeringat malam
d. Pasien yang kontak erat dengan pasien TB
e. Pasien dengan penyakit DM
f. Pasien HIV
2. Pelaksana pelayanan kesehatan ( dokter, perawat, bidan, petugas
kesehatan lainnya ) apabila menemukan pasien dengan gejala
sebagaimana tersebut diatas untuk dilakukan penjaringan suspek dan
memberitahukan ke pemegang program TB puskesmas
3. Pemegang program mencatat identitas suspek pasien TB pada form TB
06 kolom 1 s/d 6
4. Petugas membuatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak S-P / S-S
( TB-05 ) untuk menegakkan diagnosis
5. Petugas memberikan pot sputum dan melakukan konseling dan edukasi
mengenai pentingnya dilakukan pemeriksaan dahak dan mengajarkan
cara mengeluarkan dahak yang benar
6. Pasien di persilahkan ke laboratorium
7. Petugas laboratorium mencatat identitas suspek pasien TB di form TB 04
dan melakukan pemeriksaan dengan mikroskopis / TCM
8. Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak, maka data hasil pemeriksaan
dicatat pada TB 04 dan TB 05
9. Pemegang program TB mencatat hasil pemeriksaan di TB 06
berdasarkan hasil pemeriksaan TB 05
10. Bila hasil pemeriksaan positif dilakukan pengobatan sesuai dengan Tata
laksana pengobatan TB dan bila hasil negatif dilakukan observasi

Unit Terkait 1. Semua Poli


2. Pustu / Poskeskel
3. Laboratorium
Rekaman
historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan
1.

DAFTAR TILIK
PENJARINGAN SUSPEK TB
No. Uraian Kegiatan Ya Tidak Ket
1. Pasien dengan gejala sebagaimana di bawah ini harus
dianggap sebagai seorang suspek pasien TB :
a. Batuk terus menerus > 2 minggu
b. Batuk berdahak kadang bisa disertai darah
c. Dapat disertai : demam meriang > 1 bulan, nafsu
makan menurun, berat badan menurun,
berkeringat malam
2. d. Pasien yang kontak erat dengan pasien TB
e. Pasien dengan penyakit DM
f. Pasien HIV
3. Pelaksana pelayanan kesehatan ( dokter, perawat, bidan,
petugas kesehatan lainnya ) apabila menemukan pasien
4.
dengan gejala sebagaimana tersebut diatas untuk dilakukan
5. penjaringan suspek dan memberitahukan ke pemegang
program TB puskesmas
Pemegang program mencatat identitas suspek pasien TB
6.
7. pada form TB 06 kolom 1 s/d 6
Petugas membuatkan lembar permintaan pemeriksaan dahak
8.
S-P / S-S ( TB-05 ) untuk menegakkan diagnosis
9. Petugas memberikan pot sputum dan melakukan konseling
dan edukasi mengenai pentingnya dilakukan pemeriksaan
10.
dahak dan mengajarkan cara mengeluarkan dahak yang
benar
Pasien di persilahkan ke laboratorium
Petugas laboratorium mencatat identitas suspek pasien TB di
form TB 04 dan melakukan pemeriksaan dengan mikroskopis
/ TCM
Setelah diperoleh hasil pemeriksaan dahak, maka data hasil
pemeriksaan dicatat pada TB 04 dan TB 05
Pemegang program TB mencatat hasil pemeriksaan di TB 06
berdasarkan hasil pemeriksaan TB 05
Bila hasil pemeriksaan positif dilakukan pengobatan sesuai
dengan Tata laksana pengobatan TB dan bila hasil negatif
dilakukan observasi
JUMLAH

Anda mungkin juga menyukai