Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN GIZI

TENTANG
PENURUNAN STUNTING

No. Dokumen : 026/KAK/ PKM- SRB/2023


Tanggal Terbit : OKTOBER 2022
No. Revisi : 00

DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN NIAS BARAT
TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN NIAS BARAT
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP SIROMBU
Alamat: Tetesua, Desa Togideu. Kec Sirombu, Kab. Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara
Kode Pos 22683, Email : puskessirombu@gmail.com

PENURUNAN STUNTING
KERANGKA
ACUAN No. Dokumen : …../KAK/PKM-SRB//2023
KEGIATAN Revisi ke :
Tanggal Terbit :

A. Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak pertumbuhan
tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang
lama.Sehingga ,anak lebih pendek atau perawakanpendek dari anak
normal seusianya dan memiliki keterlambatandalam berpikir.Umumnya
disebabkan asupan makan yang tidak sesuai sesuai dengan kebutuhan gizi
dan penyebab lainnya adalah penyakit/infeksi,perilaku/pla asuh
ketersediaan air bersih dan jamban sehat serta akses terhadap fasilitas
kesehatan

B. Latar Belakang
A. ANALISIS MASALAH
1. Gambaran Umum

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan


kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Salah satu Prioritas masalah Kesehatan di Kabupaten Nias Barat adalah


Penurunan Angka Stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama
Kehidupan (HPK) . Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh
kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi berulang,
dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang tidak
memadai terutama dalam 1.000 HPK .
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk
menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya
tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga
tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. stunting berisiko lebih tinggi
menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, stunting dan berbagai
bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk
Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.
Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi
seimbang, salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang
rawan. Kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan
gizi yang baik sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari
makanan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing. Program
ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas nasional dalam RPJMN 2020-
2024. Sebagai panduan Desa diterbitkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor
7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022, Peraturan
Menteri Desa PDTT Nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas penggunaan Dana
Desa tahun 2023 serta Keputusan Menteri Desa nomor 82 Tahun 2022
tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.
Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan pada tahun 2023 sebagai komitmen
Pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan. Penggunaan Dana Desa
untuk ketahanan pangan ini perlu dilakukan melalui pendekatan
pemberdayaan masyarakat agar masyarakat desa memiliki kemampuan yang
cukup dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Sesuai dengan
beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan
suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, guna menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan dan
memberik

2. Latar Belakang Inovasi


Dari hasil Survei Faktor determinan salah satu penyebab Stunting di
wilayah kerja Puskesmas Sirombu adalah kurangnya Asupan Makan Bergizi
Seimbang yang disebabkan karena faktor ekonomi yang kurang sehingga
mengakibatkan rendahnya daya beli bahan pangan dan Bergizi. Hal ini
diperburuk dengan kurangnya pola asuh dan pengetahuan orang tua terkait
pemenuhan gizi seimbang pada anak usia 0-59 bulan. daari segi konsumsi
pangan, angka Pola Pangan harapan (PPH) yaitu ukuran mutu gizi dan
keragaman konsumsi pangan penduduk Indonesia juga masih rendah,
ditandai dengan masih rendahnya konsumsi sayur, buah dan pangan hewani.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk balita pendek
(Stunting) Balita gizi kurang (underweight) dan Balita Kurus( Wasting).

2. Tujuan Khusus
a. Menentukan Status gizi Balita berdasarkan TB/U atau PB/U
b. Tersedianya data Balita Stunting
c. Menurunkan angka Balita Stunting di wilayah kerja Puskesmas
Citeras
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN WAKTU


1. Pemantauan Melakukan pengukuran tinggi Jadwal
Pertumbuh An Bayi badan dan melakukan Posyandu
Dan Balita Dalam penimbangan berat badan pada
Rangka Penurunan seluruh balita yang datang
Stunting keposyandu dan menentukan
status gizi dengan melihat standar
PB/U atau TB/U. Kegiatan
dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan, disesuaikan dengan
jadwal kegiatan dan ketersedian
SDM di Puskesmas
2 Surveilans Gizi Melakukan kunjungan rumah 6 Bulan
(Sweeping Balita atau pelacakan balita bermasalah Sekali
tidak datang gizi dengan pemberian konseling.
posyandu ) Kegiatan dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan, disesuaikan dengan
jadwal kegiatan dan ketersedian
SDM di Puskesmas.

E. Sasaran
Sasaran adalah semua Bayi dan Balita Stunting di Wilayah kerja
Puskesmas Sirombu
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
N KEGIATAN POKOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 12
O
1
1. Pemantauan            
Pertumbuh An Bayi
Dan Balita Dalam
Rangka Penurunan
Stunting
2. Sweeping balita  
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai
dilaksanakan dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program
PPN dan kepala puskesmas.

H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Sirombu dilaporkan
ke Kepala Puskesmas Rawat Inap Sirombu.

Togideu, Oktober 2023


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Sirombu Pelaksana Gizi

KURNIATI WARUWU, S. Tr. Keb Friska Haryanti G. Duha, A.Md.Gz


NIP : 19760604 200605 2 001 NIP . 19970721 202203 2 012

Anda mungkin juga menyukai