Anda di halaman 1dari 6

+

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING
TAHUN 2023

A. Pendahuluan
WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang /
tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva
pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan
nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam
1000 HPK.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang yang disebabkan
kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama/kronis dan infeksi berulang
(Perpres 72 tahun 2021).

B. Latar Belakang
A. ANALISIS MASALAH
1. Gambaran Umum

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan


masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi
sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas Kedondong dibangun pada tahun 1972. Saat didirikan Puskesmas
kedondongmasuk kedalam wilayah Lampung Selatan.Pada Bulan November 2007
setelah terpisah dari Kabupaten Lampung Selatan dan masuk dalam wilayah Kabupaten
Pesawaran. Tahun 2019 didirikan Puskesmas Rawat Inap Kedondong. Luas wilayah
kerja kecamatan Kedondong 80,085/Km2, terbagi dalam 12 desa binaan, yaitu Way
Kepayang, Suka Maju, Kedondong, Pasar Baru, Tempel Rejo, Kertasana, Gunung
Sugih,Sinar Harapan, Babakan Loa, Pesawaran, Teba Jawa, Harapan Jaya. Desa
terjauh dari Puskesmas Kedondong adalah Desa Babakan Loa dapat

ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat,
sedangkan desa terdekat adalah Desa Pasar baru yang juga dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.

Salah satu Prioritas masalah Kesehatan di Kabupaten Pesawaran adalah Penurunan


Angka Stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) . Kondisi
gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu
lama serta terjadinya infeksi berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh
pola asuh yang tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK .

Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak


jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak. Stunting
mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
stunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan,
stunting dan berbagai bentuk masalah gizi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-
3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya.

Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang,
salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan. Kondisi saat
ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terjadi
stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari makanan yang tepat sesuai yang
tersedia di daerah masing-masing. Program ketahanan pangan menjadi salah satu
prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Sebagai panduan Desa diterbitkan
Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan Dana
Desa tahun 2022, Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas
penggunaan Dana Desa tahun 2023 serta Keputusan Menteri Desa nomor 82 Tahun
2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.

Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan pada tahun 2023 sebagai komitmen Pemerintah
dalam mengantisipasi krisis pangan. Penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan
ini perlu dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat
desa memiliki kemampuan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara
mandiri. Sesuai dengan beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs)
yang merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, guna menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan dan
memberikan kesehatan yang baik serta kesejahteraan.

2. Latar Belakang Inovasi


Prevalensi Stunting berdasarkan Study Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2022
di Kabupaten Pesawaran di sebesar 25.01%. angka ini melonjak dari tahun sebelumnya
(2021) sebesar 17,6 persen. Dari total 22.847 balita yang ada di wilayah ini, 584 di
antaranya dinyatakan mengalami stunting. Dan Penyumbang terbesar stunting adalah
kecamatan Kedondong yaitu sebanyak 124 balita.

Selain Kabupaten Pesawaran, menurut SSGI tahun 2022 ada lima dari 15
kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang angka prevalensi stuntingnya justru naik.
Yakni, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Kabupaten Lampung Timur (Lamtim),
Kabupaten Mesuji, dan Kabupaten Tulang Bawang. Kabar baiknya, peningkatan
stunting di lima kabupaten itu tidak sampai membuat angka stunting Provinsi Lampung
naik. Prevalensi stunting untuk tingkat Provinsi Lampung pada tahun 2022 menurun dari
18,5 persen pada tahun 2021 menjadi 15,2 persen.

Dari hasil Survei Faktor determinan salah satu penyebab Stunting di wilayah kerja
Puskesmas Kedondong adalah kurangnya Asupan Makan Bergizi Seimbang yang
disebabkan karena faktor ekonomi yang kurang sehingga mengakibatkan rendahnya
daya beli bahan pangan dan Bergizi. Hal ini diperburuk dengan kurangnya pola asuh
dan pengetahuan orang tua terkait pemenuhan gizi seimbang pada anak usia 0-59
bulan. daari segi konsumsi pangan, angka Pola Pangan harapan (PPH) yaitu ukuran
mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan penduduk Indonesia juga masih rendah,
ditandai dengan masih rendahnya konsumsi sayur, buah dan pangan hewani. Kemudian
factor Determinan lainnya yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pun masih rendah,
factor lingkungan dan kebiasaan merokok didalam rumah pun masih menjadi pengaruh
besar.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk balita pendek (Stunting)
dan Balita Kurus( Wasting).

2. Tujuan Khusus
a. Menentukan Status gizi Balita berdasarkan TB/U atau PB/U
b. Tersedianya data Balita Stunting
c. Menurunkan angka Balita Stunting di wilayah kerja Puskesmas Kedondong

D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN WAKTU

1. Pemantauan Melakukan pengukuran tinggi badan Jadwal Posyandu


Pertumbuhan Bayi dan melakukan penimbangan berat
Dan Balita Dalam badan pada seluruh balita yang
Rangka Penurunan datang keposyandu dan menentukan
Stunting status gizi dengan melihat standar
PB/U atau TB/U. Kegiatan
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan,
disesuaikan dengan jadwal kegiatan
dan ketersedian SDM di Puskesmas

2 Kelas Stunting Perencanaan meliputi data jumlah Setiap Hari Rabu


sasaran di masing- masing desa.
minggu pertama sampai
Pembuatan jadwal kelas Stunting di
minggu ke empat setiap
Puskesmas Kedondong di bagi
menjadi 4x pertemuan di setiap hari bulannya
rabu setiap minggunya dengan
membagi 12 desa yang ada di
kecamatn Kedondong. Melakukan
pemeriksaan kesehatan penyuluhan
kesehatan berkaitan dengan stunting
pada balita dengan PB/U atau TB/U <-
2 SD, praktek pemorsian dan makan
bersama (PMBA). Kegiatan
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan,
disesuaikan dengan jadwal kegiatan
dan ketersedian SDM di Puskesmas.

E. Sasaran
Sasaran adalah semua Bayi dan Balita Stunting di Wilayah kerja Puskesmas
Kedondong

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
NO KEGIATAN POKOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
1. Pemantauan Pertumbuh
An Bayi Dan Balita
Dalam Rangka
Penurunan Stunting

✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
2. Surveilans Gizi

✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
3. Kelas Stunting
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan
dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program PPN dan kepala
puskesmas.

H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Kedondong dilaporkan ke
Kepala Puskesmas Kedondong dan Dinas kesehatan Kabupaten Pesawaran.

Mengetahui,
Ka. UPTD Puskesmas Kedondong Penanggung Jawab GIZI

dr. Yosra Mula Maratur S Dewi Hardiyanti, S.ST


NIP : 198205282010011013 NIP : 199002082017052 001

Anda mungkin juga menyukai