A. Pendahuluan
WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang /
tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva
pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan
nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam
1000 HPK.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh dan kembang yang disebabkan
kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama/kronis dan infeksi berulang
(Perpres 72 tahun 2021).
B. Latar Belakang
A. ANALISIS MASALAH
1. Gambaran Umum
ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat,
sedangkan desa terdekat adalah Desa Pasar baru yang juga dapat ditempuh dengan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang,
salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan. Kondisi saat
ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan gizi yang baik sehingga terjadi
stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari makanan yang tepat sesuai yang
tersedia di daerah masing-masing. Program ketahanan pangan menjadi salah satu
prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024. Sebagai panduan Desa diterbitkan
Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan Dana
Desa tahun 2022, Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas
penggunaan Dana Desa tahun 2023 serta Keputusan Menteri Desa nomor 82 Tahun
2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.
Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan pada tahun 2023 sebagai komitmen Pemerintah
dalam mengantisipasi krisis pangan. Penggunaan Dana Desa untuk ketahanan pangan
ini perlu dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat
desa memiliki kemampuan yang cukup dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara
mandiri. Sesuai dengan beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs)
yang merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, guna menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan dan
memberikan kesehatan yang baik serta kesejahteraan.
Selain Kabupaten Pesawaran, menurut SSGI tahun 2022 ada lima dari 15
kabupaten/kota di Provinsi Lampung yang angka prevalensi stuntingnya justru naik.
Yakni, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Kabupaten Lampung Timur (Lamtim),
Kabupaten Mesuji, dan Kabupaten Tulang Bawang. Kabar baiknya, peningkatan
stunting di lima kabupaten itu tidak sampai membuat angka stunting Provinsi Lampung
naik. Prevalensi stunting untuk tingkat Provinsi Lampung pada tahun 2022 menurun dari
18,5 persen pada tahun 2021 menjadi 15,2 persen.
Dari hasil Survei Faktor determinan salah satu penyebab Stunting di wilayah kerja
Puskesmas Kedondong adalah kurangnya Asupan Makan Bergizi Seimbang yang
disebabkan karena faktor ekonomi yang kurang sehingga mengakibatkan rendahnya
daya beli bahan pangan dan Bergizi. Hal ini diperburuk dengan kurangnya pola asuh
dan pengetahuan orang tua terkait pemenuhan gizi seimbang pada anak usia 0-59
bulan. daari segi konsumsi pangan, angka Pola Pangan harapan (PPH) yaitu ukuran
mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan penduduk Indonesia juga masih rendah,
ditandai dengan masih rendahnya konsumsi sayur, buah dan pangan hewani. Kemudian
factor Determinan lainnya yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pun masih rendah,
factor lingkungan dan kebiasaan merokok didalam rumah pun masih menjadi pengaruh
besar.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk balita pendek (Stunting)
dan Balita Kurus( Wasting).
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan Status gizi Balita berdasarkan TB/U atau PB/U
b. Tersedianya data Balita Stunting
c. Menurunkan angka Balita Stunting di wilayah kerja Puskesmas Kedondong
E. Sasaran
Sasaran adalah semua Bayi dan Balita Stunting di Wilayah kerja Puskesmas
Kedondong
BULAN
NO KEGIATAN POKOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
1. Pemantauan Pertumbuh
An Bayi Dan Balita
Dalam Rangka
Penurunan Stunting
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
2. Surveilans Gizi
✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔ ✔
3. Kelas Stunting
G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dilaksanakan
dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program PPN dan kepala
puskesmas.
Mengetahui,
Ka. UPTD Puskesmas Kedondong Penanggung Jawab GIZI