Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN GIZI

TENTANG
PERCEPATAN DAN PENURUNAN STUNTING
Nomor :

PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUNGAI RENGAS TAHUN 2023
PEMERINTAH KABUPATEN BATANGHARI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SUNGAI RENGAS
Jln .Jambi-Ma Bungo KM.120 Kec.Maro Sebo Ulu Kode Pos : 36655
Email : puskesmassungairengas11@gmail.com

A. Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak yaitu
pertumbuhan tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang
lama. Sehingga, anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak
normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir. Umumnya
disebabkan asupan makan yang tidak sesuai sesuai dengan kebutuhan gizi
dan penyebab lainnya adalah penyakit/infeksi,perilaku/pola asuh
ketersediaan air bersih dan jamban sehat serta akses terhadap fasilitas
kesehatan

B. Latar Belakang
A. ANALISIS MASALAH
1. Gambaran Umum

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan


kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

UPTD Puskesmas Sungai Rengas merupakan bagian wilayah kerja dari


Kecamatan Maro Sebo Ulu. UPTD Puskesmas Sungai Rengas mempunyai
wilayah kerja sebanyak 9 Desa dan 1 Kelurahan dengan jumlah
penduduk 20.588 jiwa.
Salah satu Prioritas masalah Kesehatan di Kabupaten Batang Hari
adalah Penurunan Angka Stunting. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari
Pertama Kehidupan (HPK). Kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan
oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama serta terjadinya infeksi
berulang, dan kedua faktor penyebab ini dipengaruhi oleh pola asuh yang
tidak memadai terutama dalam 1.000 HPK .
Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk
menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya
tumbuh kembang anak. Stunting mempengaruhi perkembangan otak sehingga
tingkat kecerdasan anak tidak maksimal. stunting berisiko lebih tinggi
menderita penyakit kronis di masa dewasanya.
Pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi
seimbang, salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang
rawan. Kondisi saat ini masih banyak anak yang tidak mendapatkan asupan
gizi yang baik sehingga terjadi stunting. Asupan gizi yang baik didapatkan dari
makanan yang tepat sesuai yang tersedia di daerah masing-masing. Program
ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas nasional dalam RPJMN 2020-
2024. Sebagai panduan Desa diterbitkan Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor
7 tahun 2021 tentang prioritas penggunaan Dana Desa tahun 2022, Peraturan
Menteri Desa PDTT Nomor 8 tahun 2022 tentang prioritas penggunaan Dana
Desa tahun 2023 serta Keputusan Menteri Desa nomor 82 Tahun 2022
tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.
Kebijakan ini akan tetap dilanjutkan pada tahun 2023 sebagai komitmen
Pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan. Penggunaan Dana Desa
untuk ketahanan pangan ini perlu dilakukan melalui pendekatan
pemberdayaan masyarakat agar masyarakat desa memiliki kemampuan yang
cukup dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Sesuai dengan
beberapa tujuan dari Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan
suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, guna menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan dan
memberikan kesehatan yang baik serta kesejahteraan.

2. Latar Belakang Inovasi


Dari hasil Survei Faktor determinan salah satu penyebab Stunting di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas adalah kurangnya Asupan Makan
Bergizi Seimbang yang disebabkan karena faktor ekonomi yang kurang
sehingga mengakibatkan rendahnya daya beli bahan pangan dan Bergizi. Hal
ini diperburuk dengan kurangnya pola asuh dan pengetahuan orang tua
terkait pemenuhan gizi seimbang pada anak usia 0-59 bulan. dari segi
konsumsi pangan, angka Pola Pangan harapan (PPH) yaitu ukuran mutu gizi
dan keragaman konsumsi pangan penduduk Indonesia juga masih rendah,
ditandai dengan masih rendahnya konsumsi sayur, buah dan pangan hewani.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah dan menanggulangi masalah gizi termasuk balita pendek
(Stunting) Balita gizi kurang (underweight) dan Balita Kurus ( Wasting).

2. Tujuan Khusus
a. Menentukan Status gizi Balita berdasarkan TB/U atau PB/U
b. Tersedianya data Balita Stunting
c. Menurunkan angka Balita Stunting di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Rengas
D. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN WAKTU


1. Pemantauan Melakukan pengukuran tinggi Jadwal
Pertumbuhan Bayi badan dan melakukan Posyandu
dan Balita dalam penimbangan berat badan pada
rangka Penurunan seluruh balita yang datang ke
Stunting posyandu dan menentukan status
gizi dengan melihat standar PB/U
atau TB/U. Kegiatan dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan,
disesuaikan dengan jadwal
kegiatan dan ketersedian SDM di
Puskesmas
2 Gerakan Masyarakat Perencanaan meliputi data jumlah November
Cegah Stunting
sasaran di masing- masing dan
posyandu, Pembuatan jadwal kelas Desember
Stunting di masing-masing Desa
Pelaksanaan kegiatan kelas
Stunting. Melakukan pemeriksaan
kesehatan, penyuluhan kesehatan
berkaitan dengan stunting pada
balita dengan PB/U atau TB/U <-2
SD, praktek pemorsian dan makan
bersama (PMBA). Kegiatan
dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan, disesuaikan dengan
jadwal kegiatan dan ketersedian
SDM di Puskesmas.
2 Surveilans Gizi Melakukan kunjungan rumah Setiap Bulan
{Kegiatan : Aksi atau pelacakan balita bermasalah
Cegah Stunting) gizi dengan pemberian konseling.
Kegiatan dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan, disesuaikan dengan
jadwal kegiatan dan ketersedian
SDM di Puskesmas.
E. Sasaran
Sasaran adalah semua Bayi dan Balita Stunting di Wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sungai Rengas
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

BULAN
N KEGIATAN POKOK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
O
1. Pemantauan            
Pertumbuhan Bayi
dan Balita dalam
Rangka Penurunan
Stunting
2. Surveilans Gizi            

G. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai
dilaksanakan dengan melaporkan hasil kegiatan ke koordinator program
PPN dan kepala puskesmas.

H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan program gizi Puskesmas Sungai Rengas
dilaporkan ke Kepala Puskesmas Sungai Rengas.

Sungai Rengas, Januari 2023


Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Sungai Pelaksana Gizi
Rengas

H.Yanto, S. SKM Miftahur Rahmi, S.Tr.Gz


NIP : 196606261989031004 NIP : 199708142020122015

Anda mungkin juga menyukai