Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KIANGROKE

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan tidak terlepas dari komitmen indonesia sebagai


warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Milenium
Development Goal (MDGs). Dalam MDGs tersebut, kesehatan dapat dikatakan
sebagai unsur dominan, karena dari delapan agenda MDGs lima diantaranya
berkaitan langsung dengan kesehatan, dan tiga yang lain berkaitan secara tidak
langsung. Lima agenda terkait langsung dengan kesehatan itu adalah Agenda
ke-1 (Memberantas kemiskinan dan kelaparan), Agenda ke-4 (Menurunkan
angka kematian anak), Agenda ke-5 (Meningkatkan kesehatan Ibu), Agenda ke-
6 ( Memerangi HIV dan AIDS, malaria, dan penyakit lainnya), serta Agenda ke-7
( melestarikan Lingkungan hidup) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
RI no 1529/MENKES/SK/2010 tentang pedoman umum pengembangan Desa
dan kelurahan siaga aktif.

Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 3


mengamanatkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis, disebutkan pula bahwa kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur


kesejahteraan yang harus diwujudkan, dikembangkan dan dipertahankan serta
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan
dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia melalui
pembangunan kesehatan.

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan penting dari


pembangunan nasional, dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 1


berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya
manusia Indonesia.

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai tiga


beban ganda (Triple Burden). Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan
perhatian besar dan sementara itu telah terjadi peningkatan penyakit-penyakit
tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat serta penyakit
degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat
berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu yang relatif
singkat serta tidak mengenal batas wilayah administrasi. Selanjutnya berbagai
penyakit baru (new emerging diseases) ditemukan, serta kecenderungan
meningkatnya kembali beberapa penyakit yang selama ini sudah berhasil
dikendalikan (re-emerging diseases).

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas


adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Upaya Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.

Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat


pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama. (2) Upaya
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara
terintegrasi dan berkesinambungan. Untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat oleh Puskesmas telah dilakukan berbagai upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) sesuai Permenkes 75 tahun 2014 yang terdiri dari upaya
essensial yaitu :

1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana
4. Gizi
5. Pencegahan dan Pengendalian penyakit

Dalam menjalankan fungsinya puskesmas diharapkan dapat berperan aktif


dan responsif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena
itu selain UKM yang telah diamanatkan dalam program essensial diperlukan

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 2


UKM yang sesuai dengan permasalahan yang ada, kebutuhan dan harapan dari
masyarakat di wilayah kerja puskesmas.
Agar identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat didapatkan secara
objektif dan benar, maka perlu disusun pedoman identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat yang menjadi acuan bagi Puskesmas dalam
melaksanakan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat.

Dengan menggunakan pedoman ini, pengelola Puskesmas akan memahami


proses identikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dalam pelaksanaan UKM
dan diharapkan agar memenuhi standar yang telah ditetapkan dan peraturan
perundangan yang berlaku.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum: Tersedianya panduan bagi Tim Puskesmas dalam


melakukan

Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap Pelayanan UKM.

2. Tujuan Khusus:

a. Melakukan identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap UKM

b. Melakukan identifikasi harapan masyarakat dengan mengunakan PKP.


FGD dan Info Pelanggan

c. Melakukan penyelarasan dan harmonisasi penyelenggaraan upaya-


upaya kesehatan masyarakat (UKM).

C. Sasaran
Pedoman ini disusun bagi semua karyawan puskesmas penanggung jawab
UKM dan pengelola UKM.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari pedoman ini meliputi proses pengumpulan data, analisis
data, intepretasi data, melalui analisis PKP,MMD dan Info Pelanggan.

E. Batasan Operasional

Batasan operasional pedoman ini adalah :

Analisis kebutuhan adalah kegiatan analisis yang dilakukan oleh


Penganggung jawab UKM bersama pengelola UKM berdasarkan data target
dan cakupan program, situasi derajat kesehatan, data demografi puskesmas.

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 3


Analisis PKP adalah Pengambilan data dari instrument penilaian kinerja
puskesmas (PKP).

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah Pertemuan seluruh warga


desa untuk membahas hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan yang di peroleh dari SMD.

Info Pelanggan adalah suatu proses pengumpulan informasi suatu masalah


tertentu yang didapatkan langsung dari pelanggan / Pasien melalui (SMS, WA
dll)

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi SDM
Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dimulai dari Kepala
Puskesmas, PJ UKM, Pengelola UKM dan seluruh karyawan pelaksana UKM.

B. Distribusi Ketenagaan
Pengaturan dan penjadwalan petugas dikoordinir oleh penanggung jawab UKM.

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati dengan masyarakat.

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 4


BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Analisis PKP

Pengambilan data dari instrument penilaian kinerja puskesmas (PKP)

B. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


FGD dilaksanakan dengan cara pengumpulan informasi mengenai suatu
masalah tertentu melalui pertemuan dengan seluruh warga (Kepala Desa,
ketua TP PKK Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan kader) dengan
tujuan, untuk memperoleh masukan atau informasi mengenai permasalahan
yang ada, penyelesaian masalah ini ditentukan oleh pihak lain setelah
informasi berhasil dikumpulkan dan di analisis

C. Info Langsung dari Pelanggan

1. Penanggung jawab program dan pelaksana program menerima informasi


harapan masyarakat terhadap program Puskesmas melalui bicara
langsung, telpon maupun WA, dari masyarakat / dari karyawan
Puskesmas Kiangroke.
2. Penanggung jawab program dan seluruh pelaksana program membuat
rencana tindak lanjut hasil pembahasan harapan pelanggan
3. Penanggung jawab program membagi tugas kepada pelaksana program
di dalam menyelesaikan permasalahan harapan pelanggan.
4. Pelaksana program melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian
tugas yang telah diterima dengan mencatat pada buku kegiatan individu.
5. Penanggung jawab program melapor kepada Kepala Puskesmas
Kiangroke tentang hasil bahasan harapan program Puskesmas.
6. Kepala Puskesmas Kiangroke memonitoring, mengevaluasi, dan memberi
umpan balik atas laporan penanggung jawab program Puskesmas
Kiangroke.

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 5


BAB IV
TATA LAKSANA IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan dalam pelaksanaan Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
mencakup :
1. Upaya membangun kesadaran kritis masyarakat, dimana masyarakat
diajak berfikir untuk menyadari kebutuhan dan harapannya terhadap UKM.
2. Perencanaan partisipatif merupakan proses untuk mengidentifikasi
masalah kesehatan, kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap
pelayanan UKM.
3. Pemberdayaan masyarakat dalam memberikan masukan terhadap
kebutuhan dan harapan pelayanan UKM
4. Monitoring dan evaluasi dilakukan oleh PJ UKM dan masyarakat

B. Metode
1. Analisis PKP
2. MMD
3. Info Pelanggan

C. Langkah Kegiatan
1. Persiapan :
a. Desiminasi Informasi dan data situasi UKM
b. Membentuk Tim identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
2. Perencanaan
a. Merencanakan teknis kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat
b. Mengalokasikan anggaran untuk kegiiatan identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat
c. Menyusun jadwal pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat
3. Pelaksanaan
a. Menetapkan metode/pendekatan dalam melakukan identifikasi
kebutuhan dan harapan masyarakat
b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah di susun dalam
melakukan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
4. Monitoring dan evaluasi

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 6


a. Monitoring pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat
b. Melaporkan pelaksanaan kegiatan identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan identifikasi


kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap UKM, direncanakan dalam
Lokmin Bulanan sesuai dengan tahapan dan metode identifikasi kebutuhan
dan harapan masyarakat.

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan identifikasi


kebutuhan dan harapan masyarakat perlu diperhatikan keselamatan sasaran,
kerahasian dengan melalakukan identifikasi terhadap risiko kemungkinan
yang dapat terjadi pada saat pelaksaaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan identifikasi


kebutuhan dan harapan masyarakat perlu diperhatikan keselamatan sasaran,
kerahasian dengan melakukan identifikasi terhadap risiko kemungkinan yang
dapat terjadi pada saat pelaksaaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko
terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 7


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat


terhadap UKM dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut :
A. Ketepatan pelaksaaan kegiatan sesuai jadwal
B. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
C. Ketepatan metode yang digunakan
D. Tercapainya indikator target, SPM atau PKP.

BAB IX
PENUTUP

Dengan adanya pedoman ini diharapkan sebagai acuan bagi karyawan


puskesmas, PJ UKM dan pengelola UKM dan Pelaksana UKM dalam
pelaksanaan identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dapat efektif
dan efisien.

Pedoman Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat hal- 8

Anda mungkin juga menyukai