Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENDAMPINGAN SURVEI MAWAS DIRI (SMD) &


MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

A. Pendahuluan
Kesehatan merupakan kebutuhan setiap orang, oleh karena itu kesehatan
seharusnya tercermin dalam kegiatan setiap insan, sehingga partisipasi atau
peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam pembangunan di bidang
kesehatan. Masyarakat diarahkan untuk meningkatkan kiprah dan
kemandiriannya dalam pemeliharaan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan
dengan pendayagunaan potensi yang ada dalam masyarakat sendiri.
Desa Siaga merupakan salah satu upaya terobosan atau strategi yang
memiliki daya ungkit untuk menggerakkan dan memberdayakan masyarakat
sebagai tahapan menuju desa sehat. Pengembangan desa menuju Desa
Siaga perlu upaya fasilitasi untuk mendorong masyarakat agar sadar, mau dan
mampu serta peduli dalam mencegah dan mengatasi berbagai ancaman
terhadap kesehatan. Peningkatan kepedulian dan kesiapsiagaan masyarakat
dengan memanfaatkan potensi setempat serta mendorong kebersamaan
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan secara dini, menuju Desa
Sehat secara mandiri.

B. Latar Belakang
Desa Siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki
kemampuan dalam menemukan permasalahan yang ada, kemudian
merencanakan dan melakukan pemecahannya sesuai potensi yang dimilikinya,
serta selalu siap siaga dalam menghadapi masalah kesehatan, bencana dan
kegawat daruratan. Dengan adanya desa siaga diharapkan masyarakat
mempunyai kemandirian dalam upaya mengatasi masalah kesehatan yang ada
di wilayahnya serta secara aktif melakukan deteksi dini terhadap faktor faktor
yang mempunyai resiko untuk timbulnya masalah kesehatan.
Gerakan dan pembinaan Desa Siaga sudah dimulai sejak tahun 2006
melalui Kepmenkes No. 564/Menkes/SK/VIII/2006. Namun dari hasil evaluasi
menunjukkan bahwa di Jawa Tengah sampai saat ini baru terdapat kurang dari
15% desa/kelurahan Siaga yang benar-benar aktif.
Sebagai salah satu upaya terobosan dalam meningkatkan dan
mengakselerasi pencapaian Desa Siaga maka diperlukan peran dari semua
unsur baik pemerintah, swasta, organisasi kemasyarakatan, masyarakat luas
maupun petugas puskesmas itu sendiri. Tolak ukur kualitas desa siaga dapat
dilihat dari strata Desa Siaga. Berdasarkan Kepmenkes Nomor :
1529/MENKES/SK/X/2010 tentang Pedoman Umum Pengembangan Desa/
Kelurahan Siaga Aktif terdapat 4 (empat) strata yaitu Pratama, Madya,
Purnama, Mandiri. Capaian Desa Siaga Aktif di Th 2018 yaitu Madya 5 Desa,
dan Purnama 5 Desa. Untuk meningkatkan kualitas Desa Siaga maka
diperlukan kegiatan-kegiatan, salah satunya yaitu dengan pendampingan SMD
dan MMD.

C. Tujuan Umum danTujuan Khusus


Tujuan pendampingan SMD dan MMD adalah meningkatkan
pengetahuan, ketrampilan, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam
upaya deteksi dini faktor risiko dan upaya pemecahan masalah kesehatan
prioritas.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Kegiatan Pendampingan SMD sebagai berikut :
1. Bidan desa menyarankan Lurah/Pangulu, perangkat Kelurahan/Nagori,
serta kader untuk menyusun dan menyiapkan instrument SMD.
2. Bidan Desa berkoordinasi dengan Kader Kesehatan untuk menentukan
sasaran, waktu dan tempat pelaksanaan SMD
3. Kader yang didampingi oleh bidan desa membagikan instrument SMD
kepada masyarakat
4. Petugas Promkes memfasilitasi kader dalam melakukan pengumpulan data
berdasarkan Instrumen yang telah disediakan
5. Petugas Promkes, bidan desa dan Kader Kesehatan membahas atau
mengkaji hasil SMD
6. Petugas Promkes menyusun laporan hasil kegiatan SMD yang akan
digunakan sebagai bahan untuk kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD).
Kegiatan Pendampingan MMD adalah sebagai berikut :

1. Petugas bersama dengan peserta MMD mengadakan diskusi untuk


menyusun kesepakatan identifikasi masalah dan potensi desa yang
diperoleh dari hasil pelaksanaan SMD
2. Petugas bersama dengan peserta MMD menyusun pembobotan masalah
3. Petugas mengadakan curah pendapat untuk identifikasi penyebab
masalah dari masalah kesehatan yang menjadi prioritas masalah
4. Petugas bersama dengan peserta MMD membuat tabel masalah,
penyebab masalah dan potensi desa yang dimiliki
5. Petugas bersama peserta MMD menyusun alternatif pemecahan sebab
masalah dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki
6. Petugas bersama dengan peserta MMD menyusun tabel kegiatan
operasional
7. Petugas menyusun jadwal monitoring dan evaluasi hasil MMD

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Metode : Wawancara
2. Teknologi
Microsoft office
Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan desa siaga aktif :
1) Melakukan pendampingan SMD dan MMD
2) Membuat prioritas masalah SMD / MMD
3) Menyusun jadual monitoring dan evaluasi

F. Sasaran
Kepala Lurah/ Pangulu, Kader Kesehatan, Masyarakat dan Tokoh Masyarakat.

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Bulan ke
Upaya Promosi Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mendampingi Pelaksanaan √ √ √
SMD dan MMD tentang
Kesehatan

H. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatandan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan setelah selesai kegiatan. Evaluasi dilakukan oleh
pelaksana program dan laporan tersebut dibuat oleh pelaksana kegiatan dan
dilaporkan kepada penanggung jawab UKM seterusnya ditujukan kepada tata
usaha, tim mutu dan Kepala UPT Puskesmas Perdagangan.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan dan pelaporan kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal, evaluasi
kegiatan dilaksnakan di akhir tahun.

Mengetahui,
Ka. UPT Puskesmas Perdagangan Penanggung Jawab Program

dr. Monalis O.Manihuruk Anita Sukesi Simarmata, AMK


NIP. 198110052010012019 NIP.198202062014062009

Anda mungkin juga menyukai