Anda di halaman 1dari 5

Uraian Jumlah Metode bagi hasil

Penjualan 100
Harga Pokok penjualan 65
Laba Kotor 35 Gross profit sharing
Beban 25
Laba rugi bersih 10 Profit Sharing

Dalam praktik perbangkan, gross profit sharing yang dibagi hasil kepada ke pihak ketiga
meliputi :

1. Margin bank yang meliputi margin murabaha, salam dan istishna dalam hal ini margin
bank adalah selisih harga jual barang dengan harga beli barang. Sekiranya adanya
pemberian potongan kepada nasabah maka potongan tersebut akan mengurangi margin
bank
2. Pendapatan sewa bersih. Dalam hal ini pendapatan sewa bersih adalah selisih antara
pendapatan sewa dengan akumulasi penyusutan ijarah. Gain atas penjualan aset sejarah
juga termasuk pendapatan sewa
3. Bagi hasil inventasi mudharabah dan instansi musarakah. Pengunaan gross profit
sharing sebagai dasar perhitungan bagi hasil lebih adil bagi perbangkan syariiah
maupun nasabah karena pengunaan laba kotor sebagai dasar perhitungan bagi hasil
telah mempertimbangkan faktor kinerja ( penjualan) dan juga biaya (harga pokok
penjualan) sebagai komponen perhitungan laba atau pendapatan kotor. Secara ideal
prinsip profit sharing lebih mencerminkan laba yang sesungguhnya karena dihaslakn
dari perhitungan seluruh pendapatan dikurang seluruh biaya namun secara teknis
dilapangan prinsip profit sharing membuka peluang yang besar adanya
ketikseimbangan informasi antara shahibul maal dan mudarib yang dapat
menimbulakan kerugian bagi shahibul maal.
Penggunaan praktik gross profit sharing sebagai dasar bagi hasil bagi nasabah
penabung atau deposan dengan skema mudharabah dapat terlihat pada pengakuan
pendapatan bank Syariah. Pendapatan murabahah yang dibagi hasil misalnya adalah
nilai margin murabahah (selisih harga jual dengan harga pokok barang yang dijual)
yang uangnya telah diterima oleh bank syariah. Ini menu njukan bahwa dasar bagi hasik
kepada nasabah penabung pada dasarnya adalah gross profit sharing bukan revenue
sharing.demikian pula dalam pengakuan pendapatan sewa, besaran pendapatan sewa
yang disajikan dlama pendapatan utama pada laporan rugi laba adalah pendapatan sewa
setelah dikurangi biaya operasional aset yang disewakan sebelum dikurangi biaya
operasional rutin lainnya.
Perbandingan prinsip revenue sharing dan profit sharing dapat dilihat dalam
figur 15.2.
Dari figur 15.2 terlihat bahwa terdapat perbedaan jumlah pendapatan yang akan
dojadikan sebagai dasar untuk menghitung distribusi bagi hasil dari kedua prinsip bagi
hasil tersebut. Dengan prinsip revenue sharing pendapatan yang digunakan untuk
perhitungan dalam perhitungan bagi hasil adalah pendapatan bruto yang terdiri atas
pendapatan bagi hasil yang diterima dari bagi hasil investasi pembiayaan, pendapatan
margin murabahah (penjualan setelah dikurangi harga pokok), pendapatan sewa bersih
setelah dikurangi biaya-biaya operasinal sewa asetyang bersangkutan dan pendapatn
bersih lainnya, sedakan dengan prinsip profit shring pendapatan yang menjadi dasar
perhitungan bagi hsil dengan prinsip revenue sharing harus dikurangi lagi dengan biaya
operasional rutin bank, sehingga diperoleh laba bersih. Laba bersih inilah yang
digunakan sebagai dasar perhitungan bagi hasil.

Sebagai ilustrasi kasus untuk mengitung bagi hasil pendapatan digunakan data
berikut dalam tabel 15.2 berikut
Tabel 15.2 data sumber dana, penyaluran dana dan pendapatan

Sumber dana Penyaluran dana Pendapatan


Prinsip wadiah 50.000.000 Prisip bagi hasil 80.000.000 800.000
Tabungan wadiah 80.000.000 Pemb. 60.000.000 250.000
mudarabah
Giro wadiah 130.000.000 Pemb. 140.000.000 1.050.000
musyarakah
Jumlah Jumlah

Prinsip mudarabah Prinsip jual beli


Deposito 60.000.000 Murabahah 70.000.000 300.000
mudarabah
Tabungan 140.000.000 Salam 60.000.000 200.000
mudarabah
Jumlah 200.000.000 Istishna 50.000.000 50.000
Jumlah 180.000.000 550.000
Sumber lain
Modal 70.000.000 Prinsip ijarah 30.000.000 100.000
Jumlah 70.000.000 Ijarah 30.000.000 100.000
Jumlah

Lainnya
IMA 22.000.000 150.000
SBI syariah 28.000.000 150.000
Jumlah 50.000.000 300.000
Total 400.000.000 400.000.000 2.000.000

Menghitung jumlah pendapatan yang dibagi hasil

Setelah menemukan prinsip perhitungan bagi hasil yang akan digunakan misalnya
menggunakan revenue sharing maka dari laporan laba rugi dapat diperoleh jumlah pendapatan
yang akan diperhitungkan untuk bagi hasil dari masing-masing jenis pembiayaan (lihat tabel
15.1) , tahap selanjutnya adalah menghitung pendapatan yang akan didistribusikan sebagai
pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah. Dalam perolehan pebdapatan, terdapat 2 variasi
sumber dana untuk memperoleh pendapatan yang diterima bank syariah sebgai berikut.

1. Selutuh pendapatan berasal dari pebiayaan yang sumbernya dari dana nasabah
2. Sebagai pendapatan berasal dari pembiayaan yang sumbernya dari dana nasabah dan
sebagaian dari modal bank.
Karena adanya variasi tersebut maka perlu dipisahkan mana yang pendapatnnya
diterima dari sumber dana nasabah dan yang berasal dari dana bank. Hal ini penting
karea jika pendapatan diperoleh dari sumber dana yang dimiliki bank, maka tidak ada
distribusi bagi hasil untuk nasabah. Artinya, semua pendapatan menjadi hak bank.
Apabila pendapatan berasal dari pembiayaan yang sumbernya dari dana nasabah, maka
pendapatan tersebut harus di distribusikan (bagi hasil) untuk nasabah dan bank.

Untuk menghitung jumlah pendapatan yang akan di distribusikan, terdapat 3


alternatif pendekatan. Pendapatan yang akan dibagi hasil dihitung berdsarkan :

a. Sumber dana pihak ketiga dari dana mudharabah saja (Rp 200.000.000)
b. Sumber dana pihak ketiga dar dana mudharabah da wadiah (Rp
330.000.000)
c. Seluruh sumber dana (Rp 400.000.000)

Apabila perhitungan pendapatam yang akan dibagi hasil menggunakan pendekatan


sumber dana mudharabah saja maka tahapan perhitungannya seperti berikut.

1. Menghitung rata-rata saldo harian sumber dana (RSSD) hal ini dilakukan karena
saldo nasbah dapat berubah setiap hari. Perhitungan rata-rata harian sumber dana
menggunakan rumus sebagai berikut :
1+ 2
RSSD =

Rata-rata harian sumber dana diajikan dalam tabel 15.2 kolom 1
2. Menghitung rata-rata saldo harian pembiayaan (RSP). Hal ini dilakukan karena
saldo untuk masing-masing pembiayaan dapat berubah setiap hari. Perhitungan
rata-rata saldo harian pembiayaan menggunakan rumjs berikut.
1+ 2
RST =
Rata-rata saldo harian pembiayaan disajikan dalam tabel 15.2 kolom 2

Anda mungkin juga menyukai