0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
156 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut merupakan pre-post test pelatihan kader posyandu yang berisi 15 pertanyaan tentang tugas dan peran kader posyandu, tahapan posyandu, masalah gizi dan kesehatan balita, serta penanganannya.
Deskripsi Asli:
Ini untuk menilai pre dan post keefektifan pelatihan kader posyandu
Dokumen tersebut merupakan pre-post test pelatihan kader posyandu yang berisi 15 pertanyaan tentang tugas dan peran kader posyandu, tahapan posyandu, masalah gizi dan kesehatan balita, serta penanganannya.
Dokumen tersebut merupakan pre-post test pelatihan kader posyandu yang berisi 15 pertanyaan tentang tugas dan peran kader posyandu, tahapan posyandu, masalah gizi dan kesehatan balita, serta penanganannya.
Usia : Tahun Lama Jadi Kader : Tahun. No Pertanyaan Ya Tidak 1 Kader kesehatan disebut juga promotor kesehatan desa yang dipilih masyarakat setempat, bekerja secar sukarela untuk mengembangkan masyarakat 2 Ada 5 langkah posyandu yaitu Meja 1 Pendaftaran, Meja 2 Pencatatan, Meja 3 Penimbangan, Meja 4 Wawancara, Meja 5 Pengobatan 3 Memberikan penyuluhan dan membantu pelayanan di Posyanu merupakan tugas tenaga kesehatan saja 4 Stunting atau pendek dapat disebabkan nutrisi yang tidak memadai dan serangan infeksi yang berulangan pada 1000 hari pertama kehidupan anak 5 Berat badan anak di bawah garis merah (BGM) pada penimbangan pertama, maka tidak perlu di rujuk ke Puskesmas 6 Imunisasi merupakan tindakan memberi perlindungan/kekebalan yalam tubuh bayi dan anak 7 Vaksin tidak boleh diberikan setelah usia 9 bulan 8 PHBS singkatan dari perilaku hidup bebas sakit 9 Diare yang tidak teratasi dapat menyebabkan dehidrasi dan kegawatan pada balita 10 Kader hanya bertugas saat hari pelaksanaan Posyandu 11 Anak harus dibawa ke posyandu setiap bulan sampai usia 5 tahun 12 Edukasi/penyuluhan gizi hanya boleh dilakukan oleh Puskesmas saja 13 Anak yang gizi buruk adalah urusan keluarganya saja 14 Data posyandu harus diolah setiap bulan 15 Kader harus tau masalah-masalah kesehatan di desa kemudian aktif mengajak masyarakat melakukan pencegahan