Anda di halaman 1dari 29

Pengukuran dan

Publikasi Data
Stunting
dr. Eni Gustina, MPHdr. Eni
Gustina, MPH

Dr Eni Gustina, MPH

RAPAT KOORDINASI TEKNIS STUNTING


Jakarta, 3 Oktober 2019
Pendahuluan

2
Permasalahan Stunting di Indonesia 3
• Prevalensi stunting
di tingkat provinsi
masih sangat tinggi

• 2 provinsi memiliki
prevalensi stunting
>40%

• 18 provinsi yang
memiliki prevalensi
stunting 30-40%

• 23 provinsi yang
memiliki prevalensi
stunting 20-30%

• Hanya DKI Jakarta


yang memiliki
prevalensi stunting
<20%

Stunting (kerdil) adalah kondisi gagal


tumbuh pada anak balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama dalam
1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

1 dari 3
Baduta & Balita
di Indonesia
Stunting
Sumber: Riskesdas 2018
Logical Framework Intervensi Terintegrasi
4
Delapan Aksi Integrasi Intervensi Penurunan Stunting di Kabupaten/Kota 5

PIC:
BAPPEDA
Aksi integrasi adalah instrumen dalam
bentuk kegiatan yang digunakan PIC: Sekda & PIC:
BAPPEDA BAPPEDA
untuk meningkatkan pelaksanaan
integrasi intervensi gizi dalam
penurunan stunting

PIC: Dinkes PIC: Sekda

PIC:
PIC: BPMD
BAPPEDA

Dokumen lengkap dapat diunduh pada tautan: PIC: BPMD


http://bit.ly/pedomanintegrasi

Pengukuran data stunting dapat didukung melalui surveilans gizi


KAWALTAHAPAN PELAKSANAAN
INTERVENSI PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI
Jadwal Reguler Perencanaan Jadwal Pelaksanaan
Bulan Penanggung Jawab
dan Penganggaran Daerah 8 Aksi Integrasi
• Musrenbang desa
Januari • Musrenbang kecamatan
Aksi #1 Aksi #1: Bappeda (PIC) dan OPD
• Rancangan Awal RKPD

Aksi #7 Pengukuran dan Publikasi Data Stunting


Analisis
• Pagu Anggaran Indikatif Aksi #2 Aksi #3 Aksi #2: Bappeda (PIC) dan OPD
Situasi
Februari • Rancangan Renja OPD Rencana Rembuk
• Forum OPD/Lintas PD Kegiatan Stunting Aksi #3: Sekda dan/atau Bappeda

Aksi #6 Sistem Manajemen Data


Maret • Rancangan RKPD
Aksi #4: BPMD
• Musrenbang Kabupaten/Kota Aksi #4 Perbup/
Perwali tentang
April Rancangan akhir RKPD kab/kota
Peran Desa
Aksi #5: BPMD
Mei Rancangan Perbup/Perwali RKPD

Juni Perbup/Perwali RKPD Aksi #5


Pembinaan Aksi #6: Bappeda (PIC) dan OPD
Juli Penyusunan KUA-PPAS Kader
Pembangunan
Agustus Pembahasan KUA-PPAS dengan DPRD Manusia (KPM) Aksi #7Dinas
Dinas Kesehatan
Aksi #7 Kesehatan
September Penyusunan RKA OPD

Oktober Penyusunan APBD

November Pembahasan APBD dengan DPRD

Desember Penetapan APBD

Jan-Feb Aksi #8 Aksi #8: Sekda dan Bappeda (PIC) dan


tahun n+1 Reviu Kinerja Tahunan OPD

Tahap Perencanaan dan Penganggaran Tahap Pelaksanaan Tahap Pemantauan dan Evaluasi
DEFINISI
Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya
Kabupaten/Kota untuk memperoleh data prevalensi stunting
terkini pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa.

Hasil pengukuran tinggi badan anak di bawah lima tahun serta


publikasi angka stunting digunakan untuk memperkuat
komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan
bersama penurunan stunting.

Tata cara pemantauan pertumbuhan anak tetap berpedoman


pada regulasi Kementerian Kesehatan atau kebijakan lainnya
yang berlaku 7
TUJUAN
1. Mengetahui status gizi anak sesuai umur
2. Mengukur prevalensi stunting di tingkat desa, kecamatan
dan kabupaten/kota secara berkala yang dilaporkan secara
berjenjang mulai dari posyandu ke Dinas Kesehatan
kabupaten/kota

PIC Kepala Dinas Kesehatan

BALITA
8
Tahapan Kegiatan

9
TAHAPAN KEGIATAN PENGUKURAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1. Persiapan rencana dan jadwal 2. Pelaksanaan 3. Pengelolaan Penyimpanan Data

• Dinkes membuat rencana • Berdasarkan pedoman dan tata


• Membangun sistem
laksana standar Kemenkes
kerja pengukuran • Dilaksanakan oleh Puskesmas dan informasi
stunting Posyandu serta memastikan alur • Data-data tersebut harus
informasi masuk dalam sistem data yg
• Pengumpulan data, link sp tingkat pusat terus diperbarui sesuai
frekuensi, waktu dan • Memastikan ketersediaan alat ukur dengan perubahan yang
sumber daya sesuai standar yang secara rutin
dikalibrasi, serta akurasi data anak. terjadi pada balita
• Identifikasi berbagai • Memastikan bahwa Tenaga Petugas • Menilai kemajuan pada
sumber daya : SDM dan Gizi, Bidan, dan KPM telah teelatih
anthropometri
tingkat individu
Alat • Melakukan kendali mutu ke Posyandu • Menilai kemajuan pada
• Pelatihan (pengukuran ulang secara acak) tingkat keluargaMenilai
• Dilakukan secara Rutin pada
• Pengukuran melalui data pelaksanaan Posyandu. untuk kemajuan pada tingkat
rutin data survei mendapatkan data prevalensi stunting RT/RW/Kelurahan/Desa
baik di tingkat Desa, Kecamatan, dan
Kabupaten/Kota dan dilaporkan secara
URAIAN KEGIATAN DAN ANGGARAN
berjenjang,.
• Semua anak berumur di bawah lima
tahun. PUSKESMAS
• partisipasi aktif masyarakat
• akuntabilitas sosial, 10
TAHAPAN KEGIATAN PENGUKURAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

5. Diseminasi dan Publikasi


4. Pemanfaatan Hasil
Hasil
• Menilai kemajuan pada • Mengolah data (Analisis Trend, Analisis
menurut Demografi dan Geografi,
tingkat individu Analisis Komparatif, Analisis Hubungan
• Menilai kemajuan pada dalam Program/antar Program)
tingkat keluarga • Langkah-langkah publikasi (Identifikasi
target audiens, tentukan tujuan
• Menilai kemajuan pada diseminasi dan publikasi, menyusun
tingkat rencana publikasi sesuai platform
RT/RW/Kelurahan/Desa pengawasan dan pengendalian yang
tersedia)
• Menilai kemajuan pada • Diseminasi dan publikasi hasil
Kecamatan pengukuran stunting di Tingkat Desa,
• Menilai kemajuan pada URAIAN KEGIATANKecamatan, Kabupaten/Kota
DAN ANGGARAN
Kabupaten/Kota
11
Kebijakan

12
KEBIJAKAN

SPM Peraturan Pemerintah nomor 2 Tahun 2018


tentang Standar Pelayanan Minimal
PMK NO 4

tentang STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN


2019

DASAR PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG


KESEHATAN

• Pemda wajib memenuhi hak dasar rakyatnya


• Meliputi seluruh kelompok umur (bumil, bulin, bayi, balita, usia
sekolah, usia produksi dan usia lanjut)
• Meliputi 5 penyakit utama: TB, HIV/AIDS, Hipertensi, DM, ODGJ
• Sifatnya: promotif, preventif & deteksi dini
• Cakupan harus 100% (berbasis hak azasi manusia)
13
SPM Bidang Kesehatan meliputi:
1. Setiap bumil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;
2. Setiap bulin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan skrining kesehatan
sesuai standar;
7. Setiap warga negara Indonesia usia >60 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar;
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar;
9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan yankes sesuai standar;
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan yankes sesuai standar;
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar;
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender,
pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
Permenkes Nomor 4 Tahun 2019
Strategi Penguatan Surveilans Gizi
Permenkes Nomor 14 Tahun 2019

Ditetapkan di
Jakarta pada
tanggal
17 Juni 2019

17
sigiziterpadu.gizi.kemkes.go.id

20
NASIONAL

505.739 Balita
391.650 228.536
Balita Meragukan/ Kurus dan Sangat
Baduta Stunting Balita BGM
Menyimpang Kurus
(TB/U) (BB/U)
perkembangannya (BB/TB)

Daftar individu yang belum di TANGANI

Total JUMLAH BALITA yang masuk sebanyak 12.899.560 Balita dari


22.725.709 (sasaran Balita) atau 56,7% dari sasaran Proyeksi.

(Data masuk per 1 Oktober 2019)

21
Sumber ePPGBM per 1 Oktober 2019
CONTOH REKAP JUMLAH BALITA BERDASARKAN STATUS GIZI
DI PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG
(1 Januari 2019 – 26 Agustus 2019)

BBU TBU BBTB


Kab/Kota

22
Gizi Kurang 5.018 Stunting 7.378 Kurus 1.956
CONTOH DAFTAR BALITA STUNTING DI PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG
(By Name By Address)

Status Gizi hasil Pengukuran


1 Januari 2019 – 26 Agustus 2019

Ada 7.379 Balita Stunting


by name by address

23
CONTOH BALITA STUNTING DI DESA LIMBUNG
KEC. JEBUS, KAB. BANGKA BARAT

24
Bagaimana Perkembangan Balita tersebut??? TB/U

BB/U

Balita Lahir 14 November 2015 (3 TAHUN 9 BULAN), memiliki Berat Badan


dibawah Normal namun Tinggi Badan tidak sesuai umurnya (Pendek)
TERLAMBAT DIKENALI MASALAH GIZI - PENDEK 25
Penutup

26
TANTANGAN

⮚ Belum semua Posyandu Aktif


⮚ Ketersediaan antropometri (alat Timbang dan Ukur
Panjang/Tinggi Badan)
⮚ Belum semua tenaga kesehatan dan kader sudah
mendapat pelatihan untuk pengukuran tinggi badan
⮚ Belum optimalnya koordinasi di setiap tingkatan
⮚ Hambatan sistim administrasi keuangan

27
HARAPAN
⮚ Seluruh OPD terkait ikut meningkatkan pemberdayaan
Masyarakat untuk berpartisipasi di Posyandu
⮚ Memenuhi alat antropometri (alat Timbang dan Ukur
Panjang/Tinggi Badan) di Seluruh Posyandu melalui Dana
Desa
⮚ Pelatihan dan pelatihan ulang/penyegaran tersendiri
sebelum pengumpulan data dan standarisasi untuk quality
assurance
⮚ Pelatihan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
untuk tenaga kesehatan dan kader.
28
TERIMA KASIH

SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai