Anda di halaman 1dari 10

STUNTING, DESA DAN

RUMAH DESA SEHAT


(RDS)
point of view pencegahan stunting di Desa
Kenapa STUNTING itu penting ?
Stunting merupakan persoalan serius yang mengancam generesai
penerus bangsa dan masih banyak terjadi di Indonesia. Kemenkes pada
tahun 2018 mencatat bahwa terdapat ± 9 juta atau 37,2% dari jumlah
balita di Indonesia menderita stunting. Indonesia tercatat sebagai
negara peringkat kelima di dunia dengan angka kasus stunting
terbanyak. Stunting tak hanya dialami oleh keluarga kurang mampu
saja, tetapi juga dialami oleh balita dari keluarga yang mampu karena
penerapan pola asuh yang tidak tepat.
Memahami STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang dialami oleh balita, sebagai konsekwensi dari kekurangan
gizi kronis yang dialami sejak berada dalam kandungan, sampai pada 1.000 hari pertama kehidupan. Dampak
nonfisik dari balita stunting adalah intelektual atau kemampuan berpikir yang tidak bisa tumbuh akibat jumlah
sel yang terbentuk pada otaknya tidak optimal. Ketika beranjak dewasa, balita yang mengalami stunting akan
rentan terhadap penyakit dan kurang berprestasi di sekolah.

Secara kasat mata, balita stunting dapat ditandai dengan kondisi fisik panjang badan atau tinggi badan
lebih pendek dari anak normal seusianya. Walau secara fisik bayi atau anak yang mengalami stunting pasti
pendek, tetapi bayi atau anak yang pendek belum tentu mengalami stunting. Bayi atau anak kerdil, sama
bertubuh pendek seperti bayi atau anak yang mengalami stunting, namun keduanya dapat dibedakan
berdasarkan faktor penyebabnya. Kerdil disebabkan oleh faktor genetika atau keturunan, sedangkan stunting
tidak disebabkan oleh faktor genetika atau keturunan.
penyebab STUNTING
• Faktor utama : buruknya asupan gizi dan rendahnya status
kesehatan

• Pemicu dari kedua faktor penyebab stunting ini adalah:


1. praktek pengasuhan anak yang kurang baik;
2. tidak tersedianya makanan bergizi bagi rumah tangga/keluarga;
3. terbatasnya layanan kesehatan untuk ibu hamil, bayi dan balita
4. kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.
Stunting & Desa
Ngapain ?
• Komitmen yang kuat dari pemerintah desa, lembaga desa dan masyarakat tentang arah
kebijakan pembangunan desa;
• Memanfaatkan dana desa secara tepat untuk pencegahan stunting dengan melakukan
kerjasama di internal desa, antar desa atau antar instansi;
• Melaksanakan 5 paket layanan pencegahan stunting (layanan kesehatan ibu dan anak,
integrasi konseling gizi, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial, serta layanan
pendidikan anak usia dini) secara optimal yang disesuaikan dengan kondisi desa serta
ketersediaan anggaran;
• Keterpaduan data, keterpaduan indikator pemantauan layanan, terintegrasi dalam sistem
perencanaan pembangunan desa, terintegrasi dalam sistem penganggaran di desa;
• Partisipatif, transparan dan akuntabel.
Stunting & RDS
Rumah Desa Sehat
• Sekretariat bersama dalam pencegahan stunting di Desa;
• Sebagai ruang publik untuk beraktivitas dalam urusan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat Desa di bidang kesehatan masyarakat Desa.
• sebagai ruang publik untuk mengkonsolidasikan kepentingan tentang urusan
kesehatan masyarakat yang akan dikelola dengan sumberdaya milik Desa
dan/atau sumberdaya milik masyarakat Desa.
• Sebagai alat untuk memperkuat daya tawar masyarakat Desa dalam
mengambilan keputusan pembangunan Desa untuk urusan kesehatan
masyarakat, terutama terkait dengan stunting
Sesuai PERMENDES NOMOR 13
TAHUN 2020 tentang prioritas
pengunaan Dana Desa
Cegah stunting
itu penting

suwun

Anda mungkin juga menyukai