Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

RI SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN

MENDORONG KONVERGENSI
PERCEPATAN PENCEGAHAN
DI KABUPATEN/KOTA DAN DESA
STUNTING

Bambang Widianto

Sekretaris Eksekutif (Ad Interim)


Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)

Jakarta, Oktober 2020


1
Trend dan Target Penurunan Prevalensi
Stunting Nasional

36,8 35,6 37,2


30,8
27,7

14%

2007 2010 2013 2018 2019 2024

Prevalensi stunting menurun dari 30,8% pada tahun 2018 menjadi 27,7%
pada tahun 2019. Pemerintah mentargetkan prevalensi stunting turun
hingga 14% pada tahun 2024. Tend penurunan dari tahun 2007 hingga
2019 diharapkan akan berlanjut hingga tahun 2024.
2
2
Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi
Intervensi paling menentukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)

1. Praktek pengasuhan yang tidak baik


Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima MP-ASI

2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care, Post


Natal dan pembelajaran dini yang berkualitas
1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di PAUD*
2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi yang memadai
Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di 2007 menjadi 64% di 2013)
Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi

3. Kurangnya akses ke makanan begizi**


1 dari 3 ibu hamil anemia
Makanan bergizi mahal

4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi


1 dari 5 rumah tangga masih BAB di ruang terbuka
1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih

Sumber: Kemenkes dan Bank Dunia (2017)

*PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini


**Komoditas makanan di Jakarta 94% lebih mahal dibanding dengan di New Delhi, India. Buah dan sayuran di Indonesia lebih mahal dari Singapura.
Sumber: Riskesdas 2013, SDKI 2012, Susenas berbagai tahun
3
3
5 Pilar Percepatan Pencegahan Stunting

PILAR 1 PILAR 2 PILAR 3 PILAR 4 PILAR 5

5 Pilar Komitmen dan Kampanye Mendorong


Percepatan visi nasional dan konvergensi
Pencegahan kepemimpinan komunikasi Ketahanan Pemantauan
program
Stunting nasional dan perubahan di tingkat pusat pangan dan gizi dan evaluasi
daerah perilaku dan daerah

Prioritas Percepatan Pencegahan Stunting

Sasaran Prioritas Intervensi Prioritas Kabupaten/kota prioritas


Ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun • Intervensi gizi spesifik • 2018 => 100 kabupaten/kota Fokus ada 10 provinsi dengan prevalensi
atau rumah tangga 1.000 HPK • Intervensi gizi sensitif • 2019 => 160 kabupaten/kota stunting tertinggi sesuai Arahan Presiden
• 2020 => 260 kabupaten/kota pada ratas 5 Agustus 2020.
• 2021 => 360 kabupaten/kota
• 2024 => semua kabupaten/kota
4
Komitmen Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan Wakil Presiden mempunyai komitmen yang tinggi untuk memimpin
langsung program percepatan pencegahan stunting. Pencegahan stunting juga menjadi Wakil Presiden memimpin
14 Ratas Percepatan Pencegahan
salah satu prioritas dalam RPJMN 2020 – 2024. Oktober Stunting
2019
Wakil Presiden memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri (Ratas) dan
12 Juli memutuskan bahwa pencegahan stunting pending dilakukan dengan
2017 pendekatan multi-sektor melalui konvergensi program di semua tingkatan. Wakil Presiden KMA
1 memimpin Ratas Percepatan
November
Pencegahan Stunting
2019

Wakil Presiden memimpin Ratas yang menetapkan 5 Pilar Pencegahan Stunting:


1. Komitmen dan visi kepemimpinan
2. Kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku
Wakil Presiden KMA
9 Agustus 3. Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa;
11 Februari memimpin Ratas Percepatan
2017 4. Ketahanan pangan dan gizi
2020 Pencegahan Stunting
5. Pemantauan dan evaluasi

Presiden Jokowi memimpin


Rapat terbatas tentang pencegahan stunting (kerdil) yang
5 April 5 Agustus Ratas Percepatan Pencegahan
dipimpin oleh Presiden
2018 2020 Stunting

5
Intervensi Pencegahan Stunting

6 6
6
Intervensi Pencegahan Stunting

Intervensi yang ditujukan kepada anak


dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor
1 Intervensi Gizi Spesifik
(berkontribusi 30%) kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka
pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu
relatif pendek.

Intervensi yang ditujukan melalui berbagai


kegiatan pembangunan di luar sektor
2 Intervensi Gizi Sensitif
(berkontribusi 70%) kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat
umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK.

7
Intervensi Gizi Spesifik

Pra Nikah: Remaja Puteri


Intervensi yang Dilakukan Indikator
1. Persentase remaja puteri yang mengonsumsi
1. Suplementasi Tablet Tambah Darah tablet tambah darah (TTD)

Ibu Hamil
Intervensi yang Dilakukan Indikator

1. Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil 1. Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik dan Kelompok miskin yang mendapatkan tambahan asupan gizi

2. Persentase ibu hamil yang mengonsumsi tablet


2. Suplementasi Tablet Tambah Darah tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama
masa kehamilan
3. Pemeriksaan Kehamilan/Ante Natal Care 3. Persentase Ante Natal Care Ibu Hamil
8
Intervensi Gizi Spesifik

Anak Usia 0 – 23 Bulan

Intervensi yang Dilakukan Indikator

1. Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat air susu ibu
1. Promosi dan konseling menyusui (ASI) eksklusif

2. Promosi dan konseling Pemberian Makan 2. Persentase anak berusia di bawah dua tahun (baduta) yang
Bayi dan Anak (PMBA) mendapat Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI)

3. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk


3. Tata laksana gizi buruk akut yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk

4. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang


4. Pemantauan pertumbuhan dipantau pertumbuhan dan perkembangannya

5. Pemberian makanan tambahan pemulihan 5. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi
bagi anak gizi kurang akut kurang yang mendapat tambahan asupan gizi
6. Suplementasi kapsul vitamin A 6. Persentase balita mendapatkan vitamin A
7. Imunisasi 7. Persentase balita mendapatkan imunisasi dasar lengkap
8. Suplementasi zinc 8. Suplementasi zinc untuk pengobatan diare

9
Intervensi Gizi Spesifik

Anak Usia 0 24 – 59 Bulan

Intervensi yang Dilakukan Indikator

1. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi buruk


1. Tata laksana gizi buruk akut yang mendapat pelayanan tata laksana gizi buruk

2. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) yang


2. Pemantauan pertumbuhan dipantau pertumbuhan dan perkembangannya

3. Pemberian makanan tambahan pemulihan 3. Persentase anak berusia di bawah lima tahun (balita) gizi
bagi anak gizi kurang akut kurang yang mendapat tambahan asupan gizi

4. Suplementasi kapsul vitamin A 4. Persentase balita mendapatkan vitamin A

5. Suplementasi zinc 5. Suplementasi zinc untuk pengobatan diare

10
Intervensi Gizi Sensitif (1)

Intervensi yang Dilakukan Indikator


1. Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses air minum
1. Akses air minum yang aman aman di kabupaten/kota lokasi prioritas
2. Persentase rumah tangga yang mendapatkan akses sanitasi
2. Akses sanitasi yang layak
(air limbah domestik) layak di kabupaten/kota lokasi prioritas
3. Cakupan penerima bantuan iuran (PBI) Jaminan Kesehatan
3. Akses Jaminan Kesehatan
Nasional dari 40 persen penduduk berpendapatan terendah

4. Persentase ibu yang mendapatkan akses layanan Keluarga


4. Akses Pelayanan Keluarga Berencana Berencana (KB) pasca persalinan

5. Akses bantuan uang tunai untuk keluarga 5. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang memperoleh bantuan
kurang mampu (PKH) tunai bersyarat
6. Penyebarluasan informasi melalui berbagai 6. Persentase target sasaran yang memiliki pemahaman yang baik
media tentang stunting di lokasi prioritas
7. Akses Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) 7. Jumlah keluarga miskin dan rentan yang menerima bantuan
untuk keluarga kurang mampu sosial pangan

8. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 8. Persentase desa/kelurahan dengan Open Defecation Free
11
Intervensi Gizi Sensitif (2)

Intervensi yang Dilakukan Indikator

9. Jumlah kabupaten/kota yang memiliki minimal 20 tenaga pelatih berjenjang tingkat dasar serta Pendidikan
dan Pelatihan pengasuhan stimulasi penanganan stunting bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
9. Akses Pendidikan Anak
UsiaDini (PAUD) dan 10. Persentase desa/kelurahan yang memiliki guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terlatih
pemantauan tumbuh- pengasuhan stimulasi penanganan stunting sebagai hasil pendidikan dan pelatihan di kabupaten
kembang anak
11. Persentase lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini
Holistik Integratif (PAUD-HI)

12. Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan orientasi pengasuhan 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)
untuk penurunan stunting kepada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Penyuluh Keluarga
10. Pelaksanaan Bina Keluarga Berencana (PKB), Kader kelompok Bina Keluarga Balita (BKB)
Balita (BKB)
13. Persentase desa/kelurahan yang melaksanakan kelas Bina Keluarga Balita (BKB) dengan muatan
pencegahan stunting kepada ibu hamil dan keluarga yang mempunyai anak berusia di bawah dua tahun
(baduta) di kelompok BKB

14. Jumlah pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) yang terlatih modul kesehatan dan gizi
11. Peningkatan Program
Keluarga Harapan yang 15. Persentase kelompok Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang
Sensitif Gizi mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dengan modul kesehatan dan gizi

12
Intervensi Gizi Sensitif (3)

Intervensi yang Dilakukan Indikator

16. Persentase pasangan calon pengantin yang mendapatkan bimbingan perkawinan dengan
12. Pendidikan Calon Pengantin materi pencegahan stunting

13. Sanitasi Total Berbasis 17. Persentase desa/kelurahan yang dilakukan pemicuan Sanitasi
Masyarakat Total Berbasis Masyarakat (STBM)

14. Peningkatan Program


18. Persentase keluarga kelompok sasaran percepatan penurunan stunting yang mendapatkan
Kawasan Rumah Pangan manfaat sumber daya pekarangan untuk peningkatan asupan gizi
Lestari

19. Persentase pengawasan produk pangan fortifikasi yang ditindaklanjuti oleh pelaku usaha
15. Fortifikasi Makanan 20. Berlakunya Standar Nasional Indonesia (SNI) minyak goreng sawit secara wajib
21. Berlakunya revisi SNI tepung terigu sebagai bahan makanan secara wajib

13
Alokasi Anggaran K/L Terkait Pencegahan Stunting TA 2020

Jenis Intervensi
No. Kementerian/Lembaga Total
Spesifik Sensitif Dukungan
1 Kemensetneg 50.795.640 - 50.795.640
2 Kemendagri 24.427.484 24.427.484
3 Kementan 56.534810 56.534810
4 Kemenperin 1.580.000 1.580.000
5 Kemendikbud 3.638.686 3.387.400 251.268
6 Kemenkes 4.527.408.986 1.790.527.112 2.349.834.836 387.047.038
7 Kemenag 5.598.174 5.598.174
8 Kemensos 20.630.021.682 20.608.681.676 21.340.006
9 KKP 19.500.000 19.500.000
10 Kemen PUPR 1.815.479.662 1.751.128.251 64.351.411
11 Kemenko PMK 925.000 925.000
12 Kemen PPPA 1.185.090 600.000 585.090
13 BPS 242.883.990 242.883.990
14 Kemen PPN/Bappenas 15.342.000 15.342.000
15 Kemenkominfo 14.000.000 14.000.000
16 BPOM 53.481.019 53.481.019
17 Kemendes PDTT 3.500.000 3.500.000 Sumber:
Hasil Penelusuran
18 BKKBN 56.757.761 56.757.761 Kemenkeu dan Bappenas
19 BATAN 310.000 310.000 (Dalam ribu rupiah)
20 BPPT 2.689.904 2.689.904
Total 27.526.059.889 1.790.527.112 24.921.083.927 814.448.849
14
Upaya Konvergensi Program, Kegiatan dan Anggaran Percepatan
Pencegahan Stunting di Kabupaten/Kota dan Desa

15 15
15
Konvergensi Penggunaan Anggaran

Salah satu upaya percepatan pencegahan stunting adalah


konvergensi penggunaan anggaran untuk pelaksanaan
program/kegiatan
Mendanai Kewenangan
Dana Vertikal
Anggaran K/L 6 Urusan (Mutlak)
P
Program/Kegiatan Pusat (K/L)

Dana Sektoral: Dikerjakan oleh UPT


Belanja DESA JATI
Pemerintah Mendanai Kewenangan Dana Dekonsentrasi: SAWIT
(Pusat) Diluar 6 Urusan Di
Dilimpahkan ke Gubernur
1. Intervensi
D ana Tugas Pembantuan: Sasaran
Ditugaskan ke Gub/Bupati/Walikota Ibu Hamil
Anggaran non-K/L 2. Intervensi
Subsidi Sasaran
Ibu Menyusui
APBN Dana Otsus dan dan
Keistimewaan DIY Anak 0-6 Bulan
DAU Block Grant 3. ….dst….
4. Intervensi Air
Dana Perimbangan DBH
Bersih
Transfer Ke Specific grant, penggunaanya 5. Sanitasi
APBD
Daerah dan DAK di-earmark untuk bidang tertentu 6. Edukasi
Dana Desa 7. ….dst…
(TKDD) Dana Insentif Mendanai kebijakan tertentu
Daerah Pemerintah (misal: infrastruktur)
Masuk dalam
APBD Bentuk: Transfer ke Kabupaten →
Dana Desa
Program/kegiatan ke Desa

16
Analisis Situasi di Kabupaten Tanah Bumbu

PEMENUHAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK PEMENUHAN INTERVENSI GIZI SENSITIF

Cakupan
Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan
Jumlah Cakupan Cakupan Cakupan Cakupan anak Cakupan keluarga 1000
Bumil Cakupan kehadiran balita diare Cakupan rumah KPM PKH Cakupan
Anak anak anak 12-23 rumah usia 2-6 tahun rumah HPK
KEK yang balita kurus di posyandu yang keluarga yang tangga yang yang desa
Stunting % Pre- 6-59 bulan bulan telah tangga yang terdaftar tangga kelompok
No Desa (Pendek& valensi mendapat yang (rasio yang mempe- mengikuti menggu- menda- mene-
yang diimunisasi menggu- (peserta peserta miskin
Stunting PMT menda- datang roleh Bina Keluarga nakan patkan rapkan
sangat memperol dasar secara nakan didik) di JKN/Jamkes sebagai
pemu- patkan PMT terhadap suplemen- Balita sumber air FDS gizi dan KRPL
pendek) eh Vit A lengkap sanitasi layak PAUD da penerima
lihan total sasaran) tasi zinc minum layak kesehatan
BPNT

Sungai
1 14 24.14 100.00 100.00 25.24 50.94 92.31 100.00 0.00 70.90 75.92 0.00 100.00 0.00 66.75 0.00
Danau

Sinar
2 7 23.33 100.00 100.00 22.71 62.67 98.30 100.00 0.00 96.72 81.74 0.00 100.00 0.00 96.96 0.00
Bulan

Makmur
3 13 22.41 100.00 100.00 36.14 97.45 100.00 100.00 0.00 66.96 99.22 0.00 100.00 0.00 100 0.00
Mulia

Satui
4 7 21.88 100.00 100.00 38.87 71.49 95.24 100.00 0.00 0.00 84.82 0.00 100.00 0.00 100 0.00
Timur

Setwapres telah melakukan pendampingan kepada 5 Kabupaten untuk dapat melakukan analisis situasi, pemetaan program,
kegiatan dan anggaran percepatan pencegahan stunting hingga ke tingkat Desa/Kelurahan. Pelatihan pemetaan program,
kegiatan dan anggaran sudah diberikan kepada 260 Kabupaten/Kota prioritas.

17
Pemetaan Program, Kegiatan dan Anggaran Pencegahan
Stunting di Kabupaten Buleleng

Persentase Terhadap
No. Jenis Intervensi OPD Sumber Pembiayaan Jumlah Anggaran (Rupiah)
Total Anggaran

APBN, APBD I, APBD II (DAK NF BOP Kesehatan, 14.278.283.795 6,8


Intervensi Gizi
1 Dinas Kesehatan DAK NF Jampersal, DAK Penugasan, DAU, DID-
Spesifik
Kesehatan, BHP Provinsi)
59.991.470.829 28.5

APBD II (DAK NF, DAU, DID-Kesejahteraan,


Dinas P2KBP3A BHP Provinsi) 3.677.365.000 1,75

APBN, APBD II (DAK Reguler, DAK Penugasan,


Dinas PUPR 26.922.432.800 12,8
DID-Infrastruktur, DAU), DANA DESA

Dinas Pendidikan APBN, APBD II (DAK-Pendidikan, DAU, BHP Provinsi) 3.813.266.586 1,81
Intervensi Gizi
2 Sensitif APBN, APBD II (DAU, DID-Kesejahteraan,
Dinas PMD BHP Provinsi) 1.591.427.400 0,76

Dinas Ketahanan Pangan APBN, APBD II (DAU, BHP Provinsi) 996.758.000 0,47

APBD II (DAU, DID-Kesejahteraan,


Dinas Pertanian 3.598.548.000 1,71
BKK Badung, SILPA, BHP)

Dinas Sosial APBN 95.446.130.000 45,4


Total 210.315.682.410 100

18
Pemetaan Program, Kegiatan dan Anggaran Pencegahan
Stunting di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan,
Kab. Buleleng

Jumlah Anggaran yang Persentase


Jumlah Anggaran
No. Jenis Intervensi Program dan Kegiatan Sumber Pembiayaan Tidak Dapat Dirinci Per Terhadap Total
di Desa (Rupiah)
Desa (Rupiah) Anggaran
1 Program
4 Kegiatan Dana Desa 71.880.000 5,86

Intervensi Gizi 5 Program DAK Non Fisik BOP Kesehatan


1 19 Kegiatan - Puskesmas 43.170.000 6.600.000 3,52
Spesifik
4 Program
12 Kegiatan APBN, APBD I, APBD II 14.278.283.795 -

2 Program Dana Desa, Swadaya


3 Kegiatan Masyarakat 162.376.200 13,23

4 Program DAK Non Fisik BOP Kesehatan


5 Kegiatan - Puskesmas 11.650.000 0,95
Intervensi Gizi 7 Program APBN, APBN II, DAK Non Fisik,
2
Sensitif 7 Kegiatan DAU 938.126.550 76,44

APBD II (DAK NF Stunting,


11 Program
DAK NF Jampersal, BHP 63.603.154.415 -
13 Kegiatan Pajak Rokok, DID, dsb)

Total 1.227.202.750 77.888.038.210 100

19
Rekomendasi Hasil Pemetaan Program, Kegiatan
dan Anggaran di Kabupaten/Kota dan Desa

Kabupaten/Ko Tanah Bumbu


INTERVENSI SPESIFIK UNTUK IBU HAMIL,
ta:
Provinsi: Kalimantan
Selatan CakupaREMAJA PUTRI CakupaDAN ANAK
Tahun: 2019 Cakupa
Cakupa n Ibu n Cakupa Cakupan
Cakupa n anak
n Bumil Hamil kehadir n anak balita
TUJUA Mendapatkan informasi mengenai ketersediaan jenis intervensi gizi spesifik untuk sasaran n balita 12-23
No Keca Puske De KEK menda an di Cakupa 6-59 diare
N: penting di kabupaten/kota. kurus bulan
mata smas sa yang pat IFA posyan n Ibu bulan yang
supleme
yang Hamil- telah
n mendap (TTD) du yang memper
ntasi
Ada mendap (rasio K4 diimun
Sasaran Jenis Loku Sumber Penanggung at PMT minimal memp oleh
Tidak Ada atkan isasi
Penting Intervensi s Pembiayaan Jawab pemulih 90 yang eroleh
1 2 3 4 5 6 1 SATUI SAT Sungai 100,0 70,00 PMT 100,0 25,24 65,00 50,94 dasar 92,31 100,0
0an tablet datang
Pemberian suplementasi UI Sinar
2 SATUI SAT Danau 100,0 0
82,64 100,0 22,71 87,50 Vit A
62,67 0zin
98,30 100,0
secara
Intervensi tablet tambah ada 40 Desa DAK Stunting selam terhada
Prioritas Dinas Kesehatan UI Makmur
3 SATUI SAT Bulan 0
100,0 0
98,60 100,0 36,14 95,30 97,45 lengka 0c
100,0 100,0
darah a p total
Remaja dan
Intervensi UI Satui
4 SATUI SAT Mulia 0
100,0 0
100,0 100,0 38,87 92,70 71,49 095,24p 0
100,0
Pendukung keha sasaran
wanita UI Satui
5 SATUI SAT Timur 0
100,0 093,56 100,0
0 33,10 55,60 81,75 96,67 100,0 0
usia subur
milan )
Intervensi UI Sungai
6 SATUI SAT Barat 0
100,0 0
100,0 100,0 25,24 93,50 50,94 98,82 100,0 0
Prioritas UI Setarap
7 SATUI SAT Cuka 0
100,0 0
100,0 0
100,0 43,29 77,80 92,52 90,32 100,0 0
sesuai
Kondisi 8 SATUI UI
SAT Al 0
100,0 0 100,0 0 100,0 53,66 87,30 82,35 96,15 0 100,0
Penatalaksanaan gizi buruk Ada Sesuai Kasus APBD UI Sekapuk
9 SATUI SAT Kautsar 0
100,0 091,18 100,0
0 43,71 70,60 81,85 96,67 100,0 0
Kabupaten Dinas Kesehatan
UI Wonorejo 100,0
1 SATUI SAT 0 0
69,51 100,0 39,45 65,90 75,84 91,30 100,0 0
Pemberian makanan
Intervensi tambahan Ada Kabupaten APBD 0
1 SATUI UI
SAT Sumber 00,0 87,72 0 100,0 62,75 61,40 100,0 98,63 0 100,0
Prioritas pemulihan bagi anak Kabupaten Dinas Kesehatan UI Tegal
Makmur 0 0 0 0
1 SATUI SAT Sari 100,0 100,0 100,0 72,46 40,00 100,0 100,0 100,0
gizi kurang
Pemantauan dan promosi Ada Kabupaten APBD 2 SATUI SAT
1 UI Sejahtera 100,0
0 080,28 100,0
0 16,88 49,30 064,54 079,37 100,00
pertumbuhan Kabupaten Dinas Kesehatan 3 SATUI SAT
1 UI Sumber
Mulia 0
100,0 0
100,0 100,0 27,59 69,20 69,23 100,0 100,0 0
Pemberian suplementasi Ada Kabupaten APBD
4
1 SATUI UI
SAT Arum
Jombang 0 100,0 089,36 0 100,0 67,31 80,90 100,0 096,00 0 100,0
Anak usia vitamin A Kabupaten Dinas Kesehatan 5 SATUI SAT
1 UI Pendama 100,0 0 0
100,0 100,0 40,58 86,70 098,41 100,0 100,0 0
24-59 Pemberian suplementasi 6 UI ran Jaya 0 0 0 0 0
bulan bubuk tabur gizi, seperti Ada Kabupaten APBD
Intervensi Kabupaten Dinas Kesehatan
Penduku
ng
Taburia
Pemberian suplementasi
zinc untuk Ada Kabupaten APBD
Program ada,
pengobatan diare
Manajemen Terpadu Balita Ada Kabupaten
Kabupaten
APBD
Dinas Kesehatan
cakupan baik
Sakit Kabupaten
Intervensi
(MTBS)
Dinas Kesehatan
PROGRAM DILANJUTKAN
Prioritas Pencegahan kecacingan ada 203 BOK
sesuai Posyandu Dinas Kesehatan
Kondisi

20
Rekomendasi Hasil Pemetaan Program, Kegiatan
dan Anggaran di Kabupaten/Kota dan Desa

Cakupan Ibu Cakupan


Kabupaten/Kota Tanah Hamil kehadiran di
Bumbu Cakupan Bumil Cakupan anak
:
Provinsi: Kalimantan Selatan
mendapat IFA Cakupan balita posyandu
KEK yang 6-59 bulan
Tahun: 2019 kurus yang Cakupan Ibu
Desa mendapat PMT (TTD) minimal (rasio yang yang
mendapatkan datang Hamil-K4
pemulihan 90 tablet memperoleh
PMT terhadap total
TUJUAN: Mendapatkan informasi mengenai ketersediaan jenis intervensi gizi spesifik untuk sasaran penting di kabupaten/kota. selama Vit A
kehamilan sasaran)

Sungai Danau 100,00 70,00 100,00 25,24 65,00 50,94


Sasaran Penting Jenis Intervensi Ada Lokus Sumber Pembiayaan Penanggung Jawab
Sinar Bulan 100,00 82,64 100,00 22,71 87,50 62,67
Tidak Ada
Makmur Mulia 100,00 98,60 100,00 36,14 95,30 97,45
1 2 3 4 5 6
Satui Timur 100,00 100,00 100,00 38,87 92,70 71,49
Pemberian suplementasi tablet
Intervensi tambah darah ada 40 Desa DAK Stunting Satui Barat 100,00 93,56 100,00 33,10 55,60 81,75
Prioritas Dinas Kesehatan Sungai Cuka 100,00 100,00 100,00 25,24 93,50 50,94
Intervensi
Remaja dan Setarap 100,00 100,00 100,00 43,29 77,80 92,52
wanita usia Pendukung
Al Kautsar 100,00 100,00 100,00 53,66 87,30 82,35
subur
Intervensi Sekapuk 100,00 91,18 100,00 43,71 70,60 81,85
Prioritas Wonorejo 100,00 69,51 100,00 39,45 65,90 75,84
sesuai
Kondisi Sumber Makmur 0,00 87,72 100,00 62,75 61,40 100,00
Penatalaksanaan gizi buruk Ada Sesuai Kasus APBD Kabupaten Tegal Sari 100,00 100,00 100,00 72,46 40,00 100,00
Dinas Kesehatan
Sejahtera Mulia 100,00 80,28 100,00 16,88 49,30 64,54
Pemberian makanan
Intervensi tambahan pemulihan bagi Ada Kabupaten APBD Kabupaten Sumber Arum 100,00 100,00 100,00 27,59 69,20 69,23
Prioritas anak gizi kurang Dinas Kesehatan Jombang 100,00 89,36 100,00 67,31 80,90 100,00
Pendamaran Jaya 100,00 100,00 100,00 40,58 86,70 98,41
Pemantauan dan promosi Ada Kabupaten APBD Kabupaten
pertumbuhan Dinas Kesehatan

Pemberian suplementasi vitamin A Ada Kabupaten APBD Kabupaten


Anak usia 24- Dinas Kesehatan
59 bulan
Pemberian suplementasi bubuk tabur Ada Kabupaten APBD Kabupaten
gizi, seperti Taburia
Intervensi
Pendukung Pemberian suplementasi zinc
untuk pengobatan diare Ada Kabupaten APBD Kabupaten
Dinas Kesehatan
Program ada, tapi cakupan
Manajemen Terpadu Balita Sakit
Ada Kabupaten APBD Kabupaten
Dinas Kesehatan
tidak merata
(MTBS)
Dinas Kesehatan
Intervensi
Prioritas sesuai Pencegahan kecacingan
Kondisi
ada 203 Posyandu BOK
Dinas Kesehatan PERLU EVALUASI
PERENCANAAN PROGRAM DAN
ANGGARAN

21
Rekomendasi Hasil Pemetaan Program, Kegiatan
dan Anggaran di Kabupaten/Kota dan Desa

Kabupaten/Kota Tanah Bumbu


:
Provinsi: Kalimantan Selatan DATA CAKUPAN PROGRAM
Tahun: 2019
INTERVENSI PERCEPATAN
PROVIN KALIMANTAN
TUJUAN: Mendapatkan informasi mengenai ketersediaan jenis intervensi gizi sensitif di setiap desa SI :
KABUPA SELATAN
PENURUNAN
TANAH STUNTING
CARA PENGISIAN: 1. Kolom nama desa (A, B, C, D, dst) diisi dengan nama desa dalam kabupaten/kota TEN : BUMBU
Tahun/
2. Cek daftar kolom program/kegiatan di tabel 2 lengkap, jika tersedia program/kegiatan yang sesuai dengan jenis
intervensinya maka tandai warna biru, jika tidak tersedia maka tandai warna
Bulan : INTERVE
3. Kolom keterangan diisi dengan informasi penting dan relevan, misalnya alasan jika sebuah intervensi tidak tersedia
merah NSI
di
sebuah desa Cakup SENSITIF Cak
CakupCakupa Caku Cakup
Nama Desa
an n upa
Jenis Intervensi Madu Retno Pandamaran C D E Dst an pan an
Jaya kelas n
Peningkatan Penyediaan akses air bersih dan air minum Tidak Ada Tidak Ada
N Kecam Puskes De keluar rumah umah anak
penyediaan air ibu mengg oran
bersih dan sanitasi
Penyediaan akses sanitasi yang layak Ada Ada
o atan mas sa hamil ga tangga unakan
tangg
g
usia 2-
Penyediaan akses Jaminan Kesehatan, seperti Jaminan Kesehatan
Ada Ada yang yanr a 6
Peningkatan Nasional (JKN) (ibu tua
akses Penyediaan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga
Bencana
Tidak Ada Ada
mengi g yang tahun
dan kualitas
(KB)
mengi yang
pelayanan gizi dan Penyediaan akses bantuan tunai bersyarat untuk keluarga Ada Ada
kuti meng meng terdaf
kesehatan kurang kuti men
Penda gunak 0,00 tar
mampu, seperti Program
informasiKeluarga Harapan
gizi dan(PKH) 0
0, gunak 8,97 giku
10 Bina
Penyebarluasan mengenai kesehatan Ada Ada
1 SATUI SA 0,0
maran konsel Keluar
melalui
Peningkatan
27,03 an
kesadaran, berbagai media
Penyediaan konseling perubahan perilaku antar pribadi Tidak Ada Tidak Ada
6 TU ing0, 0 an (peser
komitmen, dan Penyediaan konseling pengasuhan untuk orang tua Tidak Ada Tidak Ada
1 KARAN BATUL Madu
Jaya 76 ga sumbe 94 ti0,00 ta
27 sanita
praktik Penyediaan akses Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), promosi Tidak Ada Tidak Ada
I 00 0,00
pengasuhan
dan gizi ibu dan
stimulasi anak usia dini, dan pemantauan tumbuh-kembang
anak
Penyediaan konseling kesehatan reproduksi untuk Ada Ada
9G ICIN I Retno gizi,0 Bal r air,3 si,2 kela didik)
anak remaja
Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Ada Ada BINTAN dan0 5 layak 3 s 0,00
Penyediaan akses bantuan pangan untuk keluarga kurang Ada Ada ita minu di
mampu, G kese pare
seperti Bantuan Pangan
Pengembangan pertanian Non
danTunai (BPNT)untuk memenuhi
peternakan
kebutuhan pangan dan gizi di rumah tangga, seperti
Program
hata tidak ada, ntin
m PAUD
Peningkatan Tidak Ada Ada
layak
akses
pangan bergizi
program
Kawasan Rumah
Fortifikasi Panganutama,
bahan pangan Lestari misalnya
(KRPL) garam, tepung terigu, Ada Tidak Ada oleh karena itu n) cakupannya nol g (0)
dan
minyak goreng
Penguatan regulasi mengenai label dan iklan pangan Tidak Ada Tidak Ada

PERLU PERENCANAAN PROGRAM

22
Terima Kasih

23

Anda mungkin juga menyukai