40
35 34.1
30
25.8
25
20
15
10.9
10
7
5 3.8
1.5 2 1.5 2
0.5
0
Penyakit Stroke* Ginjal Kronis* Diabetes** Hipertensi**
Jantung**
2013 2018
Obesitas
PTM
Merokok
50
53 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
Garam lebih dari 2000 mg/hari
40
31 33.5
28.8 29.3
30
21.8
26.6 26.1 Tertinggi di DKI Jakarta (65,4 %)
20 14.8
52,7 %
10
27 dari 100 orang Indonesia mengkonsumsi
0
Lemak lebih dari 67 g/hari
Obesitas Obesitas Merokok Aktivitas Kurang
pada sentral2013 2018
fisik kurang makan Tertinggi di DKI Jakarta (48,2 %)
dewasa sayur dan
26,5 %
buah
PTM “SILENT KILLER”
KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM
MONITORING DAN
PENGELOLAAN
PROMOSI KESEHATAN FAKTOR RISIKO
DETEKSI DINI PTM
Informasi, Edukasi
Penyuluhan ILM, Video, Medsos dll
Perilaku Hidup Sehat (GERMAS) Identifikasi sejak awal
Perilaku CERDIK adanya faktor risiko
GENTAS IMT/Lingkar Perut
Agen Perubahan (AoC) TD,
GDS
Pengobatan Dini
ALUR KEGIATAN POSYANDU / POSBINDU
TAHAPAN 4 TAHAPAN 5
TAHAPAN 1 TAHAPAN 3
TAHAPAN 2 - Pemeriksaan Tekanan
- Pengukuran
Darah
-Wawancara FR PTM TB,BB.Lingkar Perut -Identifikasi FR
- Pengisian NIK - Pemeriksaan Kadar
pada diri sendiri - Pemeriksaan Tajam Gula darah PTM
- Pengisian Biodata - Wawancara FR PTM Penglihatan
- Pemeriksaan PPOK
- Pencatatan dan pada Keluarga -Pemeriksaan Tajam - Edukasi Serta
- Pemeriksaan Kolesterol
Pelaporan hasil Pendengaran
- Pemeriksaan Asam Urat -Tindak Lanjut
Pengkajian Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular
Untuk Orientasi Kader Posyandu PTM di Puskesmas
Didukung oleh
Pengkajian Faktor Risiko PTM
Pengkajian
2. Faktor
Wawancara Riwayat Risiko
Penyakit PTM
Pribadi
Didukung oleh
Pengukuran Faktor Risiko PTM
OBESITAS
1 OBESITAS UMUM 2
SENTRAL
Cara pengukuran:
1. Klien berdiri tegak dengan memakai pakaian seminimal mungkin, tidak
membawa beban atau benda apa pun, dan tanpa alas kaki.
2. Kemudian dilakukan pembacaan hasil, mata kader yang mengukur tegak
lurus dengan jarum penunjuk angka timbangan.
Cara Pengukuran:
⁻ Posisikan Klien berdiri tegak pada permukaan lantai yang rata tanpa memakai alas kaki.
⁻ Posisikan ujung tumit kedua telapak kaki dirapatkan dan menempel di dinding dalam posisi agak terbuka di bagian jari
kaki.
⁻ Pada waktu mengukur, posisi tumit, pantat, punggung, dan belakang kepala menempel pada dinding, posisi kepala
tegak, pandangan mata lurus ke depan, dan lengan menggantung santai.
⁻ Meteran mikrotoa diturunkan hingga mengenai puncak kepala Klien.
⁻ Kemudian dilakukan pembacaan hasil
Orientasi Kader Posyadu PTM
Pengukuran Faktor Risiko PTM
26
Orientasi Kader Posyadu PTM
Pengukuran Faktor Risiko PTM
•Pemeriksaan :
1. Posisi pemeriksa berada setengah meter di belakang orang
•Gambar 2. Masking telinga yang tidak diperiksa
yang akan diperiksa.
2. Pada telinga yang tidak diperiksa, dilakukan masking yaitu
menekan bagian tragus (bagian menonjol dari telinga bagian
depan yang dekat dengan pipi) kemudian menggesek-gesek
sehingga timbul bunyi.
•PENILAIAN :
- Bila kata-kata yang dapat diulang lebih dari 80%, maka
dinyatakan lulus dari pemeriksaan.
- Bila kata-kata yang dapat diulang kurang dari 80%, maka
dinyatakan tidak lulus dan disarankan untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut menggunakan audiometri. Segera
bawa ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk diperiksa kembali
pendengarannya lebih lanjut.
Orientasi Kader Posyadu PTM
Pemeriksaan Faktor Risiko
Penyakit Tidak Menular
Untuk Orientasi Kader Posyandu PTM di Puskesmas
Didukung oleh
Pemeriksaan Faktor Risiko PTM
KRITERIA
No. Tekanan Darah Klasifikasi
1. 120 / 80 mmHg Normal
2. 120-139 / 80-90 mmHg Prehipertensi
3. 140-150 / 90-99 mmHg Hipertensi derajat 1
4. 160 / 100 mmHg Hipertensi derajat 2
5. >140/ <90 mmHg Hipertensi Sistolik Terisolasi
38
Sistolik - Monitor akan mati secara otomatis setelah 1 menit bila tidak
Diastolik ada pengguna lagi.
Denyut Nadi
- Jika sudah tidak digunakan, keluarkan baterai dari tensimeter.
39
Alat Sasaran
Alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer) • Usia 15 - < 40 tahun dengan faktor risiko PTM (riwayat
obesitas dan atau obesitas sentral dan atau tekanan
darah tinggi)
• Usia ≥ 40 tahun
Interpretasi Pemeriksaan Gula Darah
Kriteria Gula darah Sewaktu (mg/dl) Gula darah Puasa
Diabetes* ≥ 200 ≥ 126
Prediabetes 140 - 199 100 - 126
Normal < 140 < 100
Didukung oleh
Pengendalian Faktor Risiko
PTM dengan Perilaku
CERDIK dan PATUH
UKBM FASYANKES
MANDIRI POSYANDU/ (PUSKESMA
POSBINDU S/FKTP)
1. PTM sering muncul tanpa gejala oleh sebab itu penting dilakukan deteksi dini
untuk mengetahui kondisi tubuh sejak awal, agar bisa dilakuakan pencegahan
dan pengendalian jika sudah jatuh pada kondisi PTM sehingga bisa segera
mendapatkan penanganan dan menghindari komplikasi
2. Deteksi dini penting dilakukan minimal 1 kali setahun untuk populasi sehat, bagi
populasi berisiko bisa melakukan kunjungan ulang setiap 3-6 bulan ke
posyandu/posbindu
3. Bagi Penderita PTM wajib melakukan pengobatan secara teratur dan memantau
kondisi tubuh setiap bulannya ke fasyankes
RUMAH UBM
QUITLINE 0- (UPAYA
BEBAS 800-177-
ASAP BERHENTI
6565 MEROKOK)
ROKOK
Aktivitas Fisik merupakan setiap Gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot rangka dan
meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi.
Meningkatkan daya Memperbaiki
Memperbaiki postur
Manfaatkelenturan
tahan dan system Aktivitas Fisik
sendi dan
tubuh
Mengendalikan stres
kekebalan tubuh kekuatan otot
1 2 3 4 5
6 7 8 9
Orientasi Kader Posyadu PTM
Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Faktor Risiko PTM
Latihan Fisik
Latihan fisik membuat tubuh sehat dan Rekomendasi Latihan fisik dilakuakn dengan intensitas
bugar yang bermanfaat dalam pencegahan sedang ampai berat. 30-60 menit. Frekeunsi 3-5 kali/minggu
dan pengendalian PTM
Sebelum melakukan Latihan fisik sebaiknya diawali dengan pemeriksaan kesehatan untuk menjamin
keselamatan dan menghindari dampak negatif Latihan fisik yang tidak sesuai
1 2 3 4 5
aman pangan
6
Orientasi Kader Posyadu PTM
7 8 9 10
Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Faktor Risiko PTM
PENGATURAN POLA MAKAN
G4 G1 L5
Anjuran konsumsi GULA/orang/hari adalah Anjuran konsumsi GARAM Anjuran konsumsi LEMAK/orang/hari adalah
10% dari total energi (200 kkal) atau setara adalah 2000 mg natrium atau 20-25% dari total energi (702 kkal) atau setara
dengan setara dengan dengan
Gula 4 sendok Garam 1 sendok Lemak 5 sendok
makan/orang/hari teh/orang/hari makan/orang/hari
(50 gram/orang/hari) (5 gram/orang/hari) (67 gram/orang/hari)
Orientasi Kader Posyadu PTM
Edukasi Pencegahan dan Pengendalian Faktor Risiko PTM
ISITRAHAT YANG CUKUP
harus memenuhi syarat KUANTITAS
dan KUALITAS yang baik
“Setiap orang membutuhkan
istirahat agar tubuh dan pikirannya
kembali segar”
Penyebab Stres
Pencegahan
Gangguan
Indera
TIPS MENJADI
EDUKATOR YANG BAIK
1. Mampu berempati kepada pendengar
2. Menciptakan rasa nyaman dalam hubungan dua arah
3. Menimbulkan rasa saling percaya yang membuat klien merasa nyaman
untuk berkeluh kesah
4. Mampu mengenal hambatan sosio kultural setempat, agar tidak
menjadi penghalang komunikasi
5. Menyampaikan informasi dengan lengkap dan jelas dengan bahasa
yang baik.
6. Menjadi pendengar yang baik
7. Menguasi materi dan komunikasi efektif
8. Menjaga sikap selama menyampaikan materi