4
PTM SEBAGAI KOMORBID COVID 19
PENGUATA
PENGUATA N
N PIS - SPM
PENGUATAN
PK
POSBINDU & Step 4
GENCARKAN PEMBERDAYAAN
KIE MASYARAKAT Step 3
Step 2
Step 1
KEBIJAKAN dan STRATEGI PENCEGAHAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR DI JAWA TIMUR
UU 36/2009 ttg
Kesehatan 1.Peningkatan upaya promotif dan preventif
2.Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat
3.Peningkatan peran multidisiplin dan lintas sektoral: kemitraan & jejaring
RPJMN 2015-2019 kerja
4.Penguatan peran pemerintah /pemerintah daerah : kearifan
lokal/karakteristik
RENSTRA KEMENKES 5.Pendekatan berjenjang dari masyarakat - ke pelayanan kesehatan tersier
2015-2019 dengan rujuk balik : pendekatan siklus kehidupan
6.Dukungan ketersediaan infrastruktur dengan kendali mutu pelayanan
kesehatan dan tenaga kesehatan yang profesional pada setiap tatanan.
PERDA PROV. JATIM NO
1/2016 TTG SISTEM
KESEHATAN PROVINSI
Lingkungan
Tidak Sehat
Kurang
aktivitas fisik
Faktor
Risiko
Alkohol
Rokok
PENDEKATAN PELAYANAN MELALUI SIKLUS KEHIDUPAN
kelurahan dengan lebih mengutamakan promotif dan Mewujudkan Desa Sehat yang meyelenggarakan
UKM dan UKP di tingkat desa/kelurahan dengan
preventif untuk meningkatkan derajat kesehatan mengutamakan upaya promotif dan preventif
masyarakat di wilayah kerjanya (Perda Upaya Kesehatan No 2 Th 2016 Ps 9 ayat 2)
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
Pergi Berdansa di Masa Senja
Sarana pelayanan kesehatan yang berada di desa atau kelurahan
PONKESDES dengan lebih mengutamakan promotif dan preventif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Perawat Bersinergi Bersama Bidan di Desa
Demi Masyarakat Sehat dan Sejahtera
PONKES
DES POSYAN
DU
Bid Peraw
an at
19
Reorientasi Tupoksi Bidan & Perawat di Desa
SWAST MASYARAKA
A T
PEDOMAN MASA PANDEMI
Indikator RPJMN
TARGET
NO INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024
JATIM : 5,74
JATIM : 22,4
INDIKATOR RENSTRA PTM 2020-2024
No Indikator Target
1 Jumlah Kab/kota yang Kab/kota yg Deteksi dini TD, GDs, IMT 1. Menghitung jumlah populasi usia
melakukan deteksi dini menyelenggarakan deteksi dan lingkar perut populasi ≥ 15 tahun
faktor risiko PTM ≥ 80% dini faktor risiko meliputi usia ≥ 15 tahun dibagi 2. Menjaring sasaran untuk
populasi usia ≥ 15 tahun TD, GDs, IMT dan lingkar jumlah penduduk ≥ 15 dilakukan deteksi dini TD, GDs,
perut paling kurang pada tahun dikali 100%. IMT dan lingkar perut
80% populasi usia 15 tahun 3. Integrasi melalui PIS PK dan SPM,
ke atas di UKBM dan FKTP Capaian 80% populasi = 1 GENTAS, GERMAS
kab/kota
2 Jumlah kab/kota yang Kabupaten/Kota yang Kabupaten/kota yang 1. Memastikan adanya Perda KTR
menerapkan Kawasan menerapkan Perda KTR menerapkan Perda KTR 2. Adanya penerapan di 7 tatanan :
Tanpa Rokok (KTR) dengan kriteria sesuai PP fasyankes, tempat kerja, tempat
109 tahun 2012 belajar mengajar, tempat bermain
anak, tempat ibadah, fasum,
angkutan umum
3. Integrasi melalui PIS PK dan SPM
INDIKATOR RENSTRA PTM 2020-2024
No Indikator Definisi Cara Perhitungan Strategi
Operasional
Jumlah Kab/kota yg Jumlah dokter praktik 1. Identifikasi jumlah dokter praktek
kabupaten/kota ≥ 40% menyelenggarakan mandiri, klinik pratama dan mandiri, klinik pratama dan
FKTP yang konseling UBM di paling Puskesmas yang melakukan Puskesmas yang melakukan
menyelenggarakan kurang 40 % FKTP (dokter layanan UBM dibagi seluruh layanan UBM dengan tenaga
3 layanan Upaya praktik mandiri, klinik jumlah FKTP, dengan target terlatih
Berhenti Merokok pratama dan Puskesmas) mencapai 40% 2. Integrasi melalui PIS PK
(UBM) dengan tenaga terlatih
Capaian 40% FKTP = 1
kab/kota
Jumlah Kab/Kota yg Kab/kota yg kab/kota yang memiliki 1. Identifikasi Puskesmas yang
melakukan pelayanan menyelenggarakan paling kurang 80% memiliki standar Pandu PTM (PPK
terpadu (Pandu) PTM Pelayanan Terpadu PTM dan Puskesmas melaksanakan 1, Carta PTM)
di ≥ 80% Puskesmas pasien rujuk balik (PRB) PANDU PTM sesuai standar 2. Kolaborasi dengan Bid Yankes
PTM sesuai standar paling untuk memastikan ketersediaan
4
kurang di 80 % puskesmas Capaian 80% Puskesmas = 1 standar dan sosialisasi Carta PTM
kab/kota 3. Integrasi melalui PIS-PK, SPM,
Posbindu dan deteksi dini faktor
risiko PTM
INDIKATOR RENSTRA PTM 2020-2024
No Indikator Definisi Cara Perhitungan Strategi
Operasional
Jumlah Kab/kota yg Deteksi dini gangguan 1. Kompilasi data deteksi dini di
kabupaten/kota yang menyelenggarakan deteksi penglihatan melalui E- UKBM (Posbindu, Posyandu, UKS,
melaksanakan deteksi dini gangguan penglihatan tumbling, E-chart Snellen UKK) dan FKTP
dini gangguan indera dan gangguan pendengaran chart dan pendengaran 2. Integrasi dengan SPM Balita, UKS
pada ≥ 40% populasi paling kurang pada 40 % melalui tes suara, garpu dan Lansia
5
populasi tala pada minimal 40%
penduduk
• Keterangan :
Wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah atau
mempunyai riwayat berhubungan seksual berisiko dilakukan
pemeriksaan SADANIS dan cek IVA.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
HIPERTENSI
• Pengertian Pelayanan kesehatan penderita hipertensi sesuai standar, yaitu :
– Pengukuran tekanan darah minimal satu kali sebulan di fasyankes
– Edukasi perubahan gaya hidup dan/atau kepatuhan minum obat
– Pemberian terapi farmakologi bila TDS > 140 mmhg
– Melakukan rujukan bila diperlukan
• Strategi : setiap warga negara yang berusia 15 tahun keatas yang datang ke Puskesmas
dilakukan pengukuran tekanan darah
Proporsi Hipertensi di Jawa Timur
berdasarkan pengukuran
Riskesdas 2018
33
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
DIABETES MELITUS
• Pengertian Pelayanan kesehatan penderita diabetes sesuai standar, yaitu :
– Pengukuran Gula Darah minimal 1 kali sebulan di Fasyankes
– Edukasi Perubahan Gaya Hidup dan/ atau Nutrisi
– Berikan Terapi Farmakologi sesuai standar
– Melakukan rujukan jika diperlukan sesuai indikasi medis
• Strategi : setiap warga negara yang berusia 15 tahun keatas yang datang ke
Puskesmas dilakukan pengukuran gula darah
PENDAHULUAN
UKM ESENSIAL
UKM PENGEMBANGAN
4. Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi : Jumlah penderita hipertensi usia ≥ 15 tahun 100% Register Pelayanan
Kesehatan a. Pengukuran tekanan darah dilakukan minimal di wilayah kerjanya yang mendapatkan
Penderita satu kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan sesuai standar dibagi
Hipertensi b. Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau jumlah estimasi penderita hipertensi usia
(Standar kepatuhan minum obat ≥ 15 tahun yang berada didalam wilayah
Pelayanan c. Melakukan rujukan jika diperlukan. Tekanan kerjanya berdasarkan angka prevalensi
Minimal ke 8) Darah Sewaktu (TDS) lebih dari 140 mmHg Kab/Kota dalam kurun waktu satu tahun yang
ditambahkan pelayanan terapi farmakologi sama dikali 100%.
Pelayanan Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi : Jumlah penderita Diabetes Mellitus usia > 15 100% Rekam Medik
Kesehatan a. Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu tahun di dalam wilayah kerjanya yang
Penderita kali sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
Diabetes Mellitus b. Edukasi perubahan gaya hidup dan / atau nutrisi standar dalam kurun waktu satu tahun dibagi
(Standar c. Melakukan rujukan jika diperlukan.Gula darah jumlah estimasi penderita Diabetes Mellitus
Pelayanan Sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan usia ≥15 tahun yang berada di dalam wilayah
Minimal ke 9) pelayanan terapi farmakologi kerjanya berdasarkan angka prevalensi
kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang
sama dikali 100%.
5.
6. Kelengkapan Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam setelah Jumlah rekam medik rawat jalan yang diisi 100% Rekam Medik
pengisian rekam selesai pelayanan, diisi oleh tenaga medis dan atau lengkap dibagi jumlah rekam medik rawat
medik paramedis (identitas, SOAP, KIE, askep, diagnosis, jalan dikali 100%
CAPAIAN SPM
CAPAIAN PROFIL ANGKA / HASIL SAMA
CAPAIAN PKP
Penutup
Bahwa Program P2PTM berfokus pada pencegahan FR bersama tanpa
mengabaikan pengendalian pada penderita/penyandang PTM
Dibutuhkan advokasi dan sosialisasi yang optimal kepada para
pemangku kepentingan lintas sektor untuk mendukung upaya
perubahan perilaku masyarakat melalui penguatan institusi masing-
masing
Dibutuhkan aktifitas pemicuan yang masif untuk peningkatan
kesadaran masyarakat menuju perubahan perilaku hidup sehat,
GERMAS, perilaku CERDIK dll melalui kegiatan-kegiatan Bersama
Penyandang PTM adalah sasaran infeksi COVID 19
Pencegahan faktor risiko PTM sangat terkait dengan perubahan
perilaku dan komitmen individu, sehingga perlu penguatan regulasi
untuk mendorong kepatuhan masyarakat
Budayakan deteksi dini faktor risiko, karena ini dapat menjadi entry
point P2PTM
Strategi P2PTM pada New Normal tergantung pada kondisi daerah
masing-masing
Adaptasi Kebiasaan Baru dilakukan dengan menerapkan protokol
pandemi secara komit dan disiplin agar kelompok rentan dapat
terlindungi
TERIMA
KASIH
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK
MENULAR