Anda di halaman 1dari 31

KEBIJAKAN PENATAAN ORGANISASI

PUSKESMAS
Maret 2024

oleh
Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat

Disampaikan pada Lokakarya Penguatan Tata Kelola


Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas
1. Pendahuluan
2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. Penataan Organisasi di Puskesmas
5. Kesimpulan
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022
masih rendah—target 100%
Data sampai tanggal 13 Maret 2023 Meningkat Menurun

Capaian (%)
No Indikator SPM 2020 2021 20221
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 84,51 82,54 75,83

2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 84,29 83,65 76,29


Tidak ada indikator SPM
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 87,54 86,33 78,03
yang mencapai target 100%
4 Pelayanan kesehatan balita 87,54 79,07 71,98

5 Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar 62,26 60,47 72,3

6 Pelayanan kesehatan usia produktif 49,56 52,07 61,38


Target SPM akan tercapai jika
pelayanan kesehatan
7 Pelayanan kesehatan usia lanjut 60,20 62,85 68,4 primer kuat dengan
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 48,22 49,53 59,69 kemudahan akses
masyarakat akan pelayanan
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus 72,12 71,86 73,56
yang berkualitas
10 Pelayanan kesehatan ODGJ berat 77,20 76,55 72,94

11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56

12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko 62,80 63,19 69,26


terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan
tubuh manusia (HIV)

Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri 3


Penyakit kronis yang sebagian besar dapat dicegah menjadi penyebab
utama kematian dan beban fiskal
Indonesia mengalami perubahan pola penyakit 4 penyakit ini menyebabkan beban
penyebab kematian tertinggi pembiayaan terbesar
% change,
Cardiovascular
2009 2019 2009-2019 diseases
10.300

Stroke 1 1 Stroke 25.9%


Cancer 3.500
Ischemic heart disease 2 2 Ischemic heart disease 28.3%

Tuberculosis 3 3 Diabetes 49.9% Stroke 2.500

Cirrhosis 4 4 Cirrhosis 8.2%


Kidney failure 2.300
Diarrheal diseases 5 5 Tuberculosis -26.8%

Thalassaemia 0.509
Diabetes 6 6 COPD 10.7%

Neonatal disorders 7 7 Diarrheal diseases -21.2% Haemophilia 0.405

COPD 8 8 Hypertensive heart disease 23.8%


Leukaemia 0.361
Lower respiratory infect 9 9 Lung cancer 42.4%

Hypertensive heart disease 10 10 Lower respiratory infect -14.4% Hepatic Cirrhosis 0.310

Lung cancer 13 12 Neonatal disorders -43.6% 0 2 4 6 8 10 12

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), BPJS Kesehatan (2020)
4
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia
merupakan kasus yang dapat dicegah
Penyebab kematian utama per kelompok usia Dapat dicegah Sebagian dapat dicegah Kecelakaan dan lainnya

Peringkat Bayi Anak-anak Remaja Usia Produktif Lansia

1 Neonatal disorder Neonatal disorder Kecelakaan transportasi Kanker Stroke

2 Congenital birth defects Congenital birth defects Kanker Penyakit jantung Penyakit jantung

Sexually transmitted
3 infections exc. HIV
Diarrheal Tuberkulosis Stroke Kanker

4 Lower respiratory infections Lower respiratory infections Cedera yang tidak disengaja Lower respiratory infections Diabetes Melitus

Penyakit paru obstruktif


5 Diarrheal Cedera yang tidak disengaja Tifus dan paratifoid Diabetes Melitus
kronis

Sirosis dan penyakit hati Sirosis dan penyakit hati


6 Cedera yang tidak disengaja Demam berdarah
kronis lainnya
Tuberkulosis
kronis lainnya

Sexually transmitted Self-harm and inter-personal


7 Tetanus
infections exc. HIV violence
Kecelakaan transportasi Tuberkulosis

% dari total
96,8% 76,4% 63,9% 72,6% 73,5%
kematian

Sumber: Institut Evaluasi Metrik Kesehatan, Kemenkes data tahun 2019


1. Pendahuluan
2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. Penataan Organisasi di Puskesmas
5. Kesimpulan
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan kesehatan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 pilar Penguatan peran
Penambahan Screening 14 penyakit kapabilitas layanan sekunder farmasi & alat tanggap darurat
kader, kampanye, dan layanan primer & tersier kesehatan
transformasi imunisasi rutin penyebab kematian Tenaga cadangan
membangun gerakan, tertinggi di tiap sasaran
menjadi 14 antigen Revitalisasi jejaring dan Pengembangan jejaring Produksi dalam negeri tanggap darurat, table
melalui platform digital usia, screening stunting, top exercise
dan perluasan standardisasi layanan layanan penyakit 14 antigen vaksin
dan tokoh masyarakat & peningkatan ANC kesiapsiagaan krisis.
cakupan di seluruh untuk kesehatan ibu &
Puskesmas, Posyandu, prioritas, perbaikan tata imunisasi rutin, top 10
Indonesia. Labkesmas & kelola RS pemerintah. bahan baku obat, top 10
bayi.
kunjungan rumah alkes by volume & by
value.

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
tujuan: tersedia, cukup, dan berkelanjutan; dalam & luar negeri, kemudahan digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang penyetaraan nakes lulusan luar negeri.
efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi

7
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer

Imunisasi rutin: 14 Screening Peningkatan kesehatan ibu


dari 11 menjadi 14 jenis vaksin Penyakit Prioritas dan anak
BCG, DPT-HB-Hib, Hep B, MR, Polio Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak di
(OPV-IPV), DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran Posyandu dengan alat antropometri
PCV, Rotavirus usia: terstandar
1. Hipotiroid kongenital Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
Kanker Serviks merupakan kanker 2. Thalasemia
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali USG
yang bisa dicegah dengan imunisasi 3. Anemia
4. Stroke dengan dokter pada trimester 1 dan 3
Human Papillomavirus (HPV)
5. Serangan jantung
Screening kanker Payudara dengan USG
6. Hipertensi
Pneumonia dan diare merupakan 2 7. Penyakit paru obstruksi kronik Screening Penyakit Jantung Bawaan di
dari 5 penyebab tertinggi kematian 8. Tuberkulosis Puskesmas dengan Pulse Oxymetry
9. Kanker paru
balita di Indonesia* yang dapat 10. Hepatitis
Neonatus
dicegah dengan imunisasi (PCV dan 11. Diabetes
Rotavirus) 12. Kanker payudara
13. Kanker serviks
14. Kanker usus
8
8
1. Pendahuluan
2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. Penataan Organisasi di Puskesmas
5. Kesimpulan
Kemenkes telah menetapkan 3 fokus Integrasi
Pelayanan Kesehatan Primer
+270 juta penduduk
Indonesia mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas

1. Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan


kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi
dan pencegahan
+300 ribu unit penyedia
2. Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring pelayanan kesehatan rimer
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk dengan fasilitas dan SDM
memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terstandardisasi
terhadap pandemi

3. Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)


melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard
situasi kesehatan per desa, serta kunjungan keluarga 100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
secara berkala
10
Salah satu Penguatan Penting dalam Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer adalah
Penguatan Struktur yang Menjangkau Masyarakat
Kondisi Eksisting Kondisi yang diharapkan
Masih terfragmentasi
KECAMATAN
7,281 PUSKESMAS PUSKESMAS

DESA/
KELURAHAN
83,794 Unit Pelayanan Kesehatan
POSKESRI POLINDES PUSTU POSKESDES
PUSTU
PUSKESMAS di Desa/Kelurahan
PEMBANTU (PUSTU)

DUSUN/
Berbagai jenis UKBM (belum terintegrasi)
RT/RW
~300,000
Posyandu Posyandu Lansia Posbindu PTM Pos UKK

POSYANDU
Posyandu
Pos Malaria Pos TB
Remaja

~273.5 juta KELUARGA / MASYARAKAT KUNJUNGAN RUMAH


penduduk

11
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Pelayanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi

Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Klaster Ibu - Anak
Dewasa-Lansia Penyakit Menular

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah
Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Kunjungan terjadwal untuk kader
Unit di Desa dan Dusun
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA) saat
Pustu Tindak lanjut kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Unit Kesehatan
Puskesmas meneruksan data evaluasi Desa/Kelurahan Dusun/RT/RW
2 capaian ke unit di Desa

Kader menindaklanjuti permasalahan


4 evaluasi capaian dan masalah yang
ditemukan dari kegiatan Posyandu
3
Posyandu meneruskan data evaluasi Dusun/RT/RW dengan melakukan kunjungan
capaian ke Kader di Dusun/RT/RW
Posyandu rumah
Kegiatan Posyandu melayani
semua siklus hidup

X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu – Anak 12
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/5)

Sasaran Delivery Unit


Masalah Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x + USG oleh 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
Ibu hamil, dokter) 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi
2. Kelas ibu hamil
2. Kelas ibu hamil pada Ibu Hamil Kurang Energi
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi
Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi
nifas pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kronik (KEK) 4. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas)
4. Persalinan normal 5. Skirining Kekerasan terhadap
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) Perempuan dan Anak (KtPA)
6. Skirining Kekerasan terhadap 6. Pengobatan sederhana
Perempuan dan Anak (KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
8. Pengobatan
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (2/5)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan
(Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Kelas Ibu Balita
2. Kelas Ibu Balita 2. Kelas Ibu Balita 2. Pemantauan Pertumbuhan dan
3. Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Perkembangan
4. Pengambilan dan pengiriman sampel Rendah 3. Imunisasi Rutin Lengkap
SHK (screening hypoteroid kongenital) (BBLR) 4. Pemberian Vitamin A dan obat cacing
Bayi dan 5. Pemantauan Pertumbuhan dan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta
anak pra- Perkembangan Perkembangan rujukan balita weight faltering,
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap underweight, gizi kurang, gizi buruk dan
sekolah 7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing stunting
8. Pencegahan, deteksi dini, Tatalaksana 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana 6. Skrining kasus TBC
dan rujukan balita weight faltering, dan rujukan balita weight faltering,
underweight, gizi kurang, gizi buruk dan underweight, gizi kurang, gizi buruk
stunting dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit
10.Skrining kasus TBC (MTBS)
11.Skrining Talasemia 9. Skrining kasus TBC
12.Skirining Kekerasan terhadap Perempuan 10.Skrining Talasemia
dan Anak (KtPA) 11.Skirining Kekerasan terhadap
13.Pelayanan kesehatan gigi dan mulut Perempuan dan Anak (KtPA)
14.Pengobatan 12.Pengobatan sederhana

19
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (3/5)

Sasaran Delivery Unit


Masalah Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. Skrining kesehatan 1. Skrining kesehatan 1. KIE Kesehatan Remaja
2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Pencegaham anemia
Usia sekolah 3. Pelayanan Kesehatan Peduli 3. Pelayanan Kesehatan Peduli
dan remaja Remaja Remaja
4. Fasilitasi UKS 4. Pencegahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap 5. Pengobatan sederhana
Perempuan dan Anak (KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan
mulut
7. Pengobatan
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (4/5)

Sasaran Delivery Unit


Masalah Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas
2. Skrining Hipertensi
3. Skrining DM
2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi
Usia Dewasa 4. Skrining faktor risiko stroke 3. Skrining DM 3. Skrining DM
dan Lansia 5. Skrining faktor risiko penyakit jantung 4. Skrining kanker (Kanker payudara, 4. Skrining TBC
6. Skrining kanker (Kanker Leher Rahim, Kanker Leher Rahim, Kanker Paru) 5. Skrining PPOK
Kanker Payudara, Kanker Kolorektal,
5. Skrining Talasemia 6. Skrining Malaria
Kanker Paru)
7. Skrining PPOK 6. Skrining PPOK 7. Skrining Indera Penglihatan
8. Skrining TBC 7. Skrining TBC 8. Skrining masalah kesehatan jiwa
9. Skrining Indera Penglihatan 8. Skrining Malaria 9. Skrining layak hamil bagi PUS
10. Skrining kebugaran 9. Skrining Indera Penglihatan 10.Pelayanan KB
11. Skrining Talasemia
12. Skrining kasus kekerasan terhadap
10.Skrining masalah kesehatan jiwa 11.Skrining Geriatri
perempuan 11.Skrining layak hamil bagi PUS
13. Skrining masalah kesehatan jiwa 12.Skrining kasus kekerasan terhadap
14. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi perempuan
calon pengantin
13.Pelayanan KB
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB 14.Skrining Geriatri
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja 15.Pengobatan sederhana
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan
20
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (5/5)

Sasaran Delivery Unit


Masalah Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)

Pengendalian 1. Pencegahan, Kewaspadaan


Penyakit
Menular Dini, Respon
2. Pengawasan Kualitas
Lingkungan

Layanan lain 1. Laboratorium 1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT


2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
1. Pendahuluan
2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. Penataan Organisasi di Puskesmas
5. Kesimpulan
Penataan organisasi dan sumber daya Puskesmas  Klaster 1 mengkoordinir
berdasarkan klaster manajemen dan ketatausahaan
 Klaster 2 dan 3 memberikan
Kepala Puskesmas pelayanan komprehensif
(prom,prev, kuratif, rehab
Klaster 3 Klaster 4 dan/atau paliatif) serta PWS
Klaster 1 Klaster 2
(Manajemen) (Usia Dewasa dan (Penanggulangan Lintas Klaster  Klaster 4 menghentikan
(Ibu dan Anak) Penyakit Menular)
Lansia)
penularan penyakit dengan
surveilans dan pengawasan
Ketatausahaan Ibu Hamil, Usia Dewasa Kesehatan Kegawatdaruratan
Bersalin, Nifas Lingkungan kualitas lingkungan
 Dalam hal keterbatasan SDM,
Manajemen Balita dan Anak pelayanan dapat diberikan
Lanjut Usia Surveilans Rawat Inap1
Sumber Daya Pra-sekolah oleh petugas dari klaster
lainnya yang memiliki
Manajemen
Anak Usia kompetensi dan kewenangan
Sekolah dan Laboratorium
Puskesmas Remaja yang sesuai. Salah satu
kompetensi yang dimiliki oleh
Manajemen PJ dan anggota Klaster 2 dan
Mutu dan Kefarmasian Klaster 3 adalah Perkesmas
Keselamatan
 Pembagian ruang pelayanan
Manajemen
Jejaring dan mengikuti sistem klaster dan
Jaringan sasaran pelayanan, diutamakan
Puskesmas
ruangan tersebut berdekatan
Sistem Informasi dalam 1 klaster.
Puskesmas dan
Dashboard PWS

1. Pada Puskesmas Rawat Inap


2. Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Kepala
Puskesmas

Kepala
Tata Usaha
Permenkes 43 Tahun 2019
Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2) PJ UKM Pengembangan 1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4) PJ Mutu
6) PJ Mutu

Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
Kepala
Puskesmas

Kepala TU PJ. Klaster 2 PJ. Klaster 3 PJ. Klaster 4 PJ. Lintas


PJ. Klaster 1 (Usia Dewasa (Penanggulangan Klaster
(Ibu dan Anak) Penyakit Menular)
(Manajemen) dan Lansia)

• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (PJ) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta selaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan perundang-
undangan.
• Dapat ditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan kepala
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota.
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas Puskesmas
ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster

Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota


Klaster 1  Ketatausahaan: kepegawaian, keuangan PJ: Kepala Tata Usaha
(Manajemen) dan sistem informasi  Manajemen data dan sistem informasi
 Manajemen Sumber Daya  Manajemen keuangan
 Manajemen Puskesmas  Manajemen aset
 Manajemen mutu pelayanan dan  Manajemen sumber daya (SDM, sarpras, obat
keselamatan bagi masyarakat, pasien, dan dan BMHP)
petugas
 Manajemen program/klaster
 Manajemen Jejaring Puskesmas
 Mengoordinir manajemen Puskesmas
 Manajemen pengelolan sediaan farmasi
dan BMHP  Mengoordinir manajemen mutu
 Manajemen pemberdayaan Masyarakat
 Manajemen jejaring puskesmas
Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota

Klaster 2  Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi Mampu memberikan pelayanan:


(Ibu dan Anak) ibu hamil, bersalin, nifas  ANC
 Menyelenggarakan pelayanan bagi kesehatan  Ibu hamil
anak balita dan anak prasekolah  Persalinan normal dan nifas.
 Menyelenggarakan pelayanan bagi kesehatan  Neonatal esensial
anak usia sekolah dan remaja
 Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
 SDIDTK
 Imunisasi
 Skrining penyakit
 Skrining Kesehatan jiwa
 MTBS
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
 Gadar Matneo
 Perkesmas
 Skrining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota

Klaster 3  Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi Mampu memberikan pelayanan:


(Usia Dewasa dan Usia Dewasa  Skrining penyakit menular
Lansia)  Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi  Skrining PTM
lanjut usia  Skrining Kesehatan jiwa
 Skrining kebugaran
 Skrining layak hamil
 Skrining geriatri
 Kespro bagi catin
 KB
 Pelayanan gizi bagi usia dewasa dan lansia
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Kesehatan kerja
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
 Perkesmas
 Skrining KtPA
Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota

Klaster 4  Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:


(Penanggulangan  Pengawasan kualitas lingkungan  Surveilans
Penyakit Menular)
 Penemuan kasus
 Penyelidikan epidemiologi
 Pengendalian vector
 Outbreak Respon Imunization (ORI)
 Pelayanan Kesehatan lingkungan
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)

Lintas Klaster  Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:


 Pelayanan rawat inap *)  Kegawatdaruratan
 Pelayanan kefarmasian  Rawat inap*)
 Pelayanan Laboratorium  Kefarmasian
 Pemeriksaan laboratorium specimen manusia,
zoonosis

*) Pada Puskesmas Rawat Inap


Kriteria Puskesmas yang menerapkan ILP :
Puskesmas telah menerapkan pelayanan berbasis klaster dengan siklus hidup

minimal 1 Pustu dengan 2 nakes ( 1 bidan dan 1 perawat) dan 2 kader

seluruh Posyandu di desa/kelurahan yang memiliki Pustu ILP, terintegrasi dengan memiliki minimal 5
kader

kader melaksanakan kunjungan rumah di bawah koordinasi Pustu


Target pengembangan scale up ILP sampai tahun 2024 sebanyak + 4.000 Puskesmas
Jumlah Jumlah PKM
Jumlah
No Provinsi PKM di melaksanak Rencana Pengembangan PKM ILP 2024 Target ILP 2024
Kab/kota
Provinsi an ILP
Pengembangan LOKUS
LOKUS GF LOKUS SOPHI LOKUS DAK NF
oleh Pemda MOMENTUM
365 1
1 Aceh 23 1 123 308 142
616 25 1
2 Sumatera Utara 33 164 455 293
280 1
3 Sumatera Barat 19 2 1 64 223 171
238 1
4 Riau 12 1 12 89 193 124
208 1
5 Jambi 11 1 94 175 94
348
6 Sumatera Selatan 17 1 159 287 197
179 1
7 Bengkulu 10 5 55 133 111
319 1
8 Lampung 15 89 282 182
Kepulauan Bangka 64
1. PKM 1
9 Belitung 7 12 52 Sekongkang, Kab Sumbawa Barat 37 62 64
94 2. PKMTongo, Kab Sumbawa Barat
10 Kepulauan Riau 7 1 5 Jereweh, Kab Sumbawa Barat1
3. PKM 19 73 60
44 4. PKM Maluk, Kab Sumbawa Barat
11 DKI Jakarta 6 0 0
5. PKM Taliwang, Kab Sumbawa Barat
1,100 2
12 Jawa Barat 27 1 6. PKM Brang Ene, Kab Sumbawa Barat 351 798 550
880 7. PKM Brang Rea, Kab Sumbawa Barat
2
13 Jawa Tengah 35 3 481 680 404
8. PKM Seteluk, Kab Sumbawa Barat
121 1
9. PKM Poto Tano, Kab Sumbawa Barat
14 DI Yogyakarta 5 5 70 115 46
972 10. PKM Labu Api,40Kab Lombok barat
2
15 Jawa Timur 38 1 603 904 373
11. PKM Unit I, Kab Sumbawa
251 12. PKM Moyo hilir, 30
Kab Sumbawa 2
16 Banten 8 67 200 135
120 1
17 Bali 9 1 76 94 54
18 Nusa Tenggara Barat 10 176 12 164 1 107 166 176
433 119
19 Nusa Tenggara Timur 22 1 5 39 357 141
Target dihitung berdasarkan lokus dukungan SOPHI, DAK NF, DAK Fisik, dan mitra
Target pengembangan scale up ILP sampai tahun 2024 sebanyak + 4.000 Puskesmas

Jumlah PKM Rencana Pengembangan PKM ILP 2024


Jumlah Jumlah PKM di
No Provinsi melaksanaka Target ILP
Kab/kota Provinsi
n ILP
Pengembanga LOKUS LOKUS DAK
LOKUS GF LOKUS SOPHI
n oleh Pemda MOMENTUM NF
20 Kalimantan Barat 14 249 2 105 212 117
204
21 Kalimantan Tengah 14 1
1 63 173 124
241
22 Kalimantan Selatan 13 1
1 13 118 210 41
23 Kalimantan Timur 10 188 1 1 57 117 105
24 Kalimantan Utara 5 58 1 1 14 52 35
25 Sulawesi Utara 15 199 1 22 92 88
26 Sulawesi Tengah 13 218 1 15 81 162 105
27 Sulawesi Selatan 24 474 1 20 2 177 418 244
28 Sulawesi Tenggara 17 306 1 1 41 236 90
29 Gorontalo 6 95 1 17 78 66
30 Sulawesi Barat 6 98 9 1 10 87 16
31 Maluku 11 228 1 5 1 44 184 149
32 Maluku Utara 10 149 1 20 120 102
33 Papua Barat 7 119 1 2 3 34 37
34 Papua 4 76 1 4 25 103 82
35 Papua Selatan 9 79 15 37 28 24
36 Papua Tengah 8 117 21 52 71
148
37 Papua Pegunungan 6
11 117 106
38 Papua Barat Daya 8 91 15 49 52
TOTAL 514 10.145 54 300 234 40 3.568 8029 4971
Target dihitung berdasarkan lokus dukungan SOPHI, DAK NF, DAK Fisik, dan mitra
1. Pendahuluan
2. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
3. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
4. Penataan Organisasi di Puskesmas
5. Kesimpulan
Harapan

1 2 3
Dukungan dan Perubahan organisasi Pendampingan dari
Komitmen puskesmas mengikuti Dinkes Provinsi dan
Pemerintah Daerah, sistem klaster untuk Dinkes
Pemerintah Desa, mempermudah Kabupaten/Kota
serta seluruh mitra pembagian tugas dalam pemantauan
potensial dalam dan tanggung jawab dan evaluasi
penerapan ILP serta koordinasi. penerapan ILP
Struktur organisasi
dapat
dikembangkan sesuai
dengan kebijakan
daerah

29
Kesimpulan

1 2 3 4
Integrasi Pelayanan Perluasan jangkauan Melalui integrasi Pemerintah Pusat,
Kesehatan Primer pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan Daerah, Desa serta
memfokuskan pelayanan primer untuk primer, peran Puskesmas seluruh mitra potensial di
pada pendekatan mendekatkan akses sebagai penanggung bidang kesehatan memiliki
berbasis siklus hidup, pelayanan dilakukan jawab wilayah dalam peran yang menentukan
bukan berbasis program dengan mendayagunakan kesehatan di wilayah untuk keberlangsungan
dengan penerapan Pustu sebagai unit kerjanya akan semakin integrasi pelayanan
integrasi layanan guna kesehatan di diperkuat dengan kesehatan primer
mewujudkan pelayanan desa/keluraha dan aktifnya PWS tingkat
kesehatan yang lebih Lembaga Kemasyarakatan desa/kelurahan oleh
komprehensif, responsif, Desa Posyandu di tingkat petugas kesehatan
dan terjangkau dusun/RT/RW bersama kader
Jl. H. R. Rasuna Said No.Kav 4-9 Blok X-5, RT.1/RW.2, Kuningan, Kecamatan
Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950

@KemenkesRI; @lifeatkemenkes www.kemkes.go.id Kementerian Kesehatan RI

Anda mungkin juga menyukai