Anda di halaman 1dari 26

DINAS KESEHATAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER

oleh
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Pokok 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022
masih rendah (target 100%) sampai tanggal 13 Maret 2023
Capaian (%)
No Indikator SPM
2020 2021 2022

1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83


2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29 • Tidak ada indikator
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03 SPM yang mencapai
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98 target 100%
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan Dasar
5 62,26 60,47 72,3 • Target SPM akan
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38 tercapai jika
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4 pelayanan
Pelayanan Kesehatan Penderita kesehatan primer
8 48,22 49,53 59,69
Hipertensi kuat dengan
9
Pelayanan Kesehatan Penderita
72,12 71,86 73,56 kemudahan akses
Diabetes Melitus
masyarakat akan
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94
pelayanan yang
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
berkualitas
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Risiko
Terinfeksi Virus yang melemahkan Daya
12 tahan Tubuh Manusia (HIV) 62,80 63,19 69,26

Meningkat Menurun

Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri


Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan
kasus yang dapat dicegah
Kategori usia (life cycle)

PERINGKAT Bayi & Balita An


Kelainan Maternal &
1
Neonatal

2 Defisiensi Nutrisi

Penyakit Kulit &


3
Subkutan

4 PTM Lainnya Ce

5 Infeksi Enterik

Infeksi Pernapasan
6 & TB
Penyakit Menular
7 Lainnya
P
8 HIV/AIDS & PMS

Cedera Tidak
9
Disengaja
In
10 NTDS & malaria

% total Penyebab 94%


Kematian

% total YLDs 93%

% total DALYs 78%


Sumber: Global Burden of Diseases – IHME
4 penyakit katastrofik utama penyebab kematian tertinggi &
paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)


Sumber: BPJS Kesehatan, 2020
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 pilar Penguatan peran
Penambahan Screening 14 penyakit kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
kader, kampanye, dan layanan primer sekunder & tersier kesehatan
transformasi imunisasi rutin penyebab kematian Tenaga cadangan
membangun tertinggi di tiap sasaran tanggap darurat, table
menjadi 14 antigen Revitalisasi jejaring Pengembangan jejaring Produksi dalam negeri 14
gerakan, melalui usia, screening stunting, top exercise
dan perluasan dan standardisasi layanan penyakit antigen vaksin imunisasi
platform digital dan & peningkatan ANC
layanan Puskesmas, prioritas, perbaikan tata rutin, top 10 bahan baku kesiapsiagaan krisis.
cakupan di seluruh untuk kesehatan ibu &
tokoh masyarakat Posyandu, Labkesmas kelola RS pemerintah. obat, top 10 alkes by
Indonesia. bayi.
& kunjungan rumah volume & by value.

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: Penambahan kuota mahasiswa, beasiswa Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi dalam & luar negeri, kemudahan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan penyetaraan nakes lulusan luar negeri.
efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer

Imunisasi rutin: 14 Screening Peningkatan kesehatan ibu


dari 11 menjadi 14 jenis vaksin Penyakit Prioritas dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Pemantauan tumbuh kembang anak
Screening penyakit penyebab
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, di Posyandu dengan alat antropometri
kematian tertinggi di setiap sasaran
PCV, Rotavirus terstandar
usia:
1. Hipotiroid kongenital Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
Kanker Serviks merupakan kanker 2. Thalasemia kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
yang bisa dicegah dengan imunisasi 3. Anemia USG dengan dokter pada trimester 1 dan 3
Human Papillomavirus (HPV) 4. Stroke
5. Serangan jantung
6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik Screening kanker Payudara dengan
Pneumonia dan diare merupakan 2 8. Tuberkulosis USG
dari 5 penyebab tertinggi kematian balita 9. Kanker paru
di Indonesia* yang dapat dicegah 10. Hepatitis
Screening Penyakit Jantung Bawaan di
11. Diabetes
dengan imunisasi (PCV dan Puskesmas dengan Pulse Oxymetry
12. Kanker payudara
Rotavirus) 13. Kanker serviks Neonatus
14. Kanker usus
Fokus Transformasi
+270 juta penduduk Indonesia
Pelayanan Kesehatan Primer mendapatkan Pelayanan Kesehatan Primer
berkualitas
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan promosi
dan pencegahan

Mendekatkan layanan kesehatan melalui jejaring +300 ribu unit penyedia


pelayanan Kesehatan Primer
hingga tingkat desa dan dusun, termasuk untuk dengan fasilitas dan SDM
memperkuat promosi dan pencegahan serta resiliensi terstandardisasi
terhadap pandemi

Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat


(PWS) antara lain melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta kunnjungan 100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor secara
rumah dengan konsep Program Indonesia Sehat dengan
berkala
Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
12
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan restrukturisasi
jaringan pelayanan kesehatan primer
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
Arsitektur Pelayanan Kesehatan Primer

Klinik Klinik
Pemberi Layanan Kesehatan Pratama
PUSKESMAS 7,281 Kecamatan
Praktek Mandiri
Klinik Praktik
Puskesmas
Pratama Mandiri
Unit Kesehatan di 83,794 Desa / Kelurahan
Fasyankes desa/kelurahan Koordinir pelayanan kesehatan dan
partisipasi masyarakat
Penunjang • Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
Tempat
Sekolah • Kader
Kerja
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan POSYANDU ~300,000 Dusun / RT/RW
Posyandu

Kunjungan Kader Kunjungan rumah


Partisipasi Masyarakat/ ~273.5 juta
Pemberdayaan Masyarakat penduduk

MASYARAKAT
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Klaster Ibu - Anak
Produktif-Lansia Penyakit Menular

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah
Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi Unit di Desa dan Dusun melakukan Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah lanjut 6 evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan home
based record (buku KIA) saat
Pustu Tindak kunjungan rumah dan mengidentifikasi
lanjut missing services
Unit Kesehatan
Puskesmas meneruksan data evaluasi Desa/Kelurahan Dusun/RT/RW
2 capaian ke unit di Desa

Kader menindaklanjuti permasalahan


4 evaluasi capaian dan masalah yang
ditemukan dari kegiatan Posyandu
3
Posyandu meneruskan data Dusun/RT/RW dengan melakukan kunjungan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
(1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehata (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
n 1. ANC Terpadu (6x +USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelasibu hamil
Ibu 2. Kelasibu hamil 2. Kelasibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu
hamil, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
bersalin, 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
nifas 6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
( KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan

1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Kelas Ibu Balita


Bayi dan 2. Kelas Ibu Balita 2. Kelas Ibu Balita 2. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
anak pra- 3.
4.
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir
Rendah (BBLR)
3.
4.
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat cacing
sekolah 5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita
6. Imunisasi Rutin Lengkap Perkembangan weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk
7. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 5. Imunisasi Rutin Lengkap dan stunting
8. Pencegahan, deteksi dini , Tatalaksana dan 6. Pemberian Vitamin A dan obat cacing 6. Skrining kasus TBC
rujukan balita weight faltering, underweight, gizi 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan
kurang, gizi buruk dan stunting rujukan balita weight faltering, underweight, gizi
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) kurang, gizi buruk dan stunting
10. Skrining kasus TBC 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
11. Skrining Talasemia 9. Skrining kasussederhana
10. Pengobatan TBC
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak (KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan

1. Skrining kesehatan 1. KIE Kesehatan


Usia sekolah 1.
2.
Skrining kesehatan
Vaksinasi / Imunisasi 2. Vaksinasi / Imunisasi Remaja
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Pencegahan anemia
2. Pencegaham anemia

5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan 5. Pengobatan sederhana


Anak (KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup
(2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehata Kecamatan) Desa / Kelurahan) (Dusun /
n RT/RW)
1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas
Usia Produktif 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi
dan Lansia 3. Skrining DM 3. SKrining DM 3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke 4. Skrining kanker (Kanker payudara) 4. Skrining TBC
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung 5. Skrining PPOK 5. Skrining Indera Penglihatan
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, 6. Skrining TBC 6. Skrining masalah kesehatan jiwa
Kanker Payudara, Kanker Kolorektal, 7. Skrining Indera Penglihatan 7. Skrining layak hamil bagi PUS
Kanker Paru) 8. Skrining masalah kesehatan jiwa 8. Pelayanan KB
7. Skrining PPOK 9. Skrining layak hamil bagi 9. Skrining Geriatri
8. Skrining TBC 10.
PUS Pelayanan KB
9. Skrining Indera Penglihatan 11. Skrining Geriatri
10. Skrining kebugaran 12. Pengobatan sederhana
11. Skrining Talasemia
13.
12. Skrining masalah kesehatan
kasus kekerasan jiwa
terhadap
14. Pelayanan
perempuankesehatan reproduksi bagi
calon pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan

Pengendalia 1. Pencegahan, Kewaspadaan Dini,


Respon
n Penyakit 2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Menular

1. Laboratorium 1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT


Layanan lain 2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap
Penataan organisasi dan sumber daya Puskesmas berdasarkan klaster
 Klaster 1 mengkoordinir
Kepala manajemen dan
Puskesma
s
ketatausahaan
 Klaster 2 dan 3 memberikan
Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4 pelayanan komprehensif
(Usia (Penanggulanga Lintas (prom,prev, kuratif, rehab
(Manajemen (Ibu dan
Produktif n Penyakit Klaster
) Anak) dan/atau paliatif) serta PWS
dan Lansia) Menular)
Ketatausahaan  Klaster 4 menghentikan
Ibu Hamil, Kesehatan penularan penyakit dengan
Usia Kegawatdaruratan
Bersalin,
Manajemen Nifas Produktif Lingkunga surveilans dan pengawasan
Sumber Daya n kualitas lingkungan
 Dalam hal keterbatasan SDM,
Bayi, Lanjut Surveilans Rawat Inap*
Manajemen pelayanan dapat diberikan
Puskesmas Balita Usia
oleh petugas dari klaster
lainnya yang memiliki
Manajemen
Laboratorium
kompetensi dan kewenangan yang
Mutu dan Anak, sesuai.
Keselamatan Remaja
 Pembagian ruang pelayanan
Manajemen Jejaring mengikuti sistem klaster dan
dan Jaringan Kefarmasian sasaran pelayanan,
Puskesmas
diutamakan
ruangan tersebut berdekatan
Sistem Informasi dalam 1 klaster.
Puskesmas dan
Dashboard
PWS
* Pada Puskesmas Rawat Inap
Kepala
Puskesm a
s

Kepala
Tata Usaha
Permenkes 43 Tahun 2019
Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2) PJ UKM Pengembangan 1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4) PJ Mutu
6) PJ Mutu

Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
Kepala
Puskesma
s

Kepala TU Pj. Klaster 2 Pj. Klaster Pj. Klaster 4 Pj.


Pj. Klaster 3 (Usia (Penanggulanga Lintas
(Ibu dan
n Penyakit
1 Produktif Klaster
Anak) Menular)
(Manajem dan
• en)
Masing-masing Lansia)
klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan perundang- undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan kepala dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota.
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
1 Manajemen  Ketatausahaan: kepegawaian, keuangan  PJ: Kepala Tata Usaha
dan sistem informasi  Manajemen data dan
 Manajemen Puskesmas sistem informasi
 Manajemen mutu pelayanan dan  Manajemen keuangan
keselamatan bagi masyarakat, pasien, dan  Manajemen aset
petugas  Manajemen sumber daya (SDM, sarpras,
 Manajemen Jaringan dan Jejaring obat dan BMHP)
Puskesmas  Manajemen program/klaster
 Manajemen pengelolan sediaan farmasi  Mengoordinir
dan BMHP manajemen Puskesmas
 Mengoordinir manajemen mutu
 Manajemen pemberdayaan
masyarakat
2 Ibu dan Anak  Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi ibu hamil, bersalin, nifas Mampu memberikan pelayanan, seperti:
 Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak balita dan anak prasekolah  ANC
 Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak usia sekolah dan remaja  ibu hamil
 persalinan normal dan nifas.
 Neonatal esensial
 Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
 SDIDTK
 Imunisasi
 Skrining penyakit
 Skrining Kesehatan jiwa
 MTBS
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
 Gadar Matneo
 Perkesmas
 Skrining KtPA

3 Usia Produktif dan Lansia  Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi usia produktif Mampu memberikan pelayanan, seperti:
 Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi lanjut usia  Skrining penyakit menular
 Skrining PTM
 Skrining Kesehatan jiwa
 Skrining kebugaran
 Skrining layak hamil
 Skrining geriatri
 Kespro bagi catin
 KB
 Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
 Pengobatan umum
 Kesehatan gigi dan mulut
 Kesehatan kerja
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
 Perkesmas
 Skrining KtPA

4 Pengendalian Penyakit  Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:


Menular  Pengawasan kualitas lingkungan  Surveilans
 Penemuan kasus
 Penyelidikan epidemiologi
 Pengendalian vector
 Outbreak Respon Imunization (ORI)
 Pelayanan Kesehatan lingkungan
 Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster  Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:
 Pelayanan rawat inap  Kegawatdaruratan
 Pelayanan kefarmasian  Rawat inap
 Pelayanan Laboratorium  Kefarmasian
 Pemeriksaan laboratorium specimen manusia, zoonosis
Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus hidup

 Pasien dilakukan identifikasi masalah


kesehatan dan ditentukan skrining sesuai
siklus kehidupan yang perlu dilakukan pada
saat kunjungan tersebut.
 Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu
dan anak atau klaster usia produktif
dan Lansia untuk dilakukan skrining
tersebut dan dilakukan penanganan terhadap
masalah Kesehatan yang dialami sesuai
paket pelayanan.
 Penanganan di klaster
komprehensif terIntegrasi berbagai
program
 Pelayanan yang dilakukan di
ke-2
pelayanan
klaster laboratorium,
tersebut kefarmasian
didukung
dengan
dan lainnya.  Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di tindaklanjuti di
 Petugas di Klaster P
desa/kelurahan.
pencatatan
melakukan pelayanan di sistem W  Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
informasi Puskesmas. Variabel penting S
yang dipantau akan muncul dalam seluruh perwakilan Pustu.
dashboard situasi kesehatan  Dapat melibatkan FKTP lain.
wilayahnya.
Alur pelayanan klaster penanggulangan penyakit menular
• Petugas memantau data PWS: morbiditas dan
mortalitas penyakit menular dan cakupan pelayanan
di wilayah kerja Puskesmas.
• Data penyakit menular dinilai apakah berpotensi
KLB atau bukan.
• Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke dalam
aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon
(SKDR).

• Dilakukan tindak lanjut penyelidikan epidemiologi,


penelusuran konta erat pengendalian factor resiko
lingkungan/vektor/binatang pembawa penyakit
termasuk pemeriksaan laboratorium serta pemberian
imunisasi (untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
• Klaster 4 melakukan kegiatan dengan melibatkan
Pustu dan kader serta lintas sektor terkait lainnya.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
Unit kesehatan di desa/kelurahan yang memberikan pelayanan kesehatan dan mengkoordinir pemberdayaan
masyarakat desa/kelurahan
Layanan Kegiatan
kesehatan
• Setiap hari
pemberdayaan
kerja masyarakat
• Layanan dalam dan luar • Terencana
gedung • Evaluasi mingguan
Sarana, prasarana dan Alkes sesuai standar Ruang: untuk aktivitas kader

SDM: 2 kader
SDM: min. 1 perawat dan 1 bidan
Kegiatan pemberdayaan:
Paket Layanan terstandar sesuai siklus hidup: 1. Perencanaan desa & Pemberdayaan
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan Masyarakat Desa
1. Skrining, edukasi kesehatan 2. Manajemen Kader Posyandu
2. Pengobatan terbatas 3. Kunjungan rumah
3. Laboratorium dengan PoCT
4. Pemantauan wilayah setempat
4. Perencanaan Desa dan
pendampingan Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
Pustubertanggung jawab atas hasil status kesehatan
masyarakat di
desa/kelurahan Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin
diatasi Usia Produktif Lansia
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) , PTM (hipertensi, DM, stroke,
Status gizi Ibu Hamil Kehamilan, Status gizi, tumbuh Status gizi, Anemia remaja, Karies
gigi, Penglihatan pendengaran, kanker, penyakit menular/ infeksi PPOK), kanker, masalah gizi,
persalinan dan nifas beresiko. kembang, infeksi
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah
(TBC,dll), masalah gizi (anemia, penglihatan, demensia.
obesitas) gangguan mental emosional tingkat kemandirian lansia,
kebugaran dan depresi, masalah kebugaran,
masalah layak hamil
gangguan mental emosional

• Semua Ibu Hamil memeriksakan


Pustu dan Posyandu
kandungan (ANC) Bayi dan Balita • Seluruh sasaran dilakukan • Seluruh sasaran • Seluruh sasaran
• Semua Ibu hamil mengikuti mendapatkan skrining mendapatkan skrining
skrining kesehatan.
kelas ibu hamil mendapatkan Hipertensi, Diabetes
• Semua ibu hamil mendapatkan • Memastikan sasaran yang Hipertensi, Diabetes
: bermasalah kesehatan Melitus, jantung dan
edukasi gizi seimbang • ASI Melitus, kanker, PPOK,
mendapatkan pelayanan stroke, kanker, PPOK,
• Semua Ibu Hamil
Ekslusif obesitas, gejala TBC, geriatri terpadu, gejala
mendapatkan dan konsumsi kesehatan
• Imunisasi • Seluruh remaja masalah kesehatan jiwa, TBC, katarak, kebugaran
TTD
• Ibu Hamil KEK mendapatkan dasar dan putri kebugaran, layak hamil • Pemantauan kepatuhan
dan lanjutan mengkonsumsi TTD • Memastikan usia subur pengobatan pada
mengonsumsi makanan • Pemantau • Seluruh remaja menjadi akseptor KB sasaran dengan penyakit
tambahan an mendapatkan edukasi
• Semua ibu pasca bersalin tumbuh
kronis
kesehatan reproduksi
mendapatkan pelayanan nifas kembang
• Semua ibu memberikan ASI • Memastikan sasaran yang
sakit mendapatkan
layanan kesehatan
Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah
kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2134
Skema Pelayanan di
Pustu
A. Pelayanan Dalam Skema alur pelayanan Posyandu Prima meliputi alur pelayanan di
dalam gedung maupun luar gedung sebagai berikut:
Gedung
Pasien/Klien
Pelayanan kesehatan sesuai Pelayanan Kesehatan dalam gedung
siklus hidup Pasien dan klien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.
1. Ibu Hamil, bersalin, nifas
oleh bidan Selanjutnya pasien/klien diarahkan untuk mendapatkan pelayanan
2. Anak dan remaja oleh Pelayana sesuai siklus hidup. Pelayanan yang diberikan
Registrasi perawat/bidan n selesai
komprehensif
mencakup promosi kesehatan (edukasi, konseling), pencegahan
3. Usia Produktif
oleh penyakit (skrining, imunisasi dll), dan pengobatan. Pelayanan
perawat/bidan
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya.
4. Lansia oleh
perawat
Pelayanan kesehatan luar gedung
B. Pelayanan Luar Gedung Petugas bidang kesehatan melakukan PWS, dan menentukan
Data PWS Tindak Lanjut sasaran dan tindak lanjut intervensi yang diperlukan untuk
menjaga
kesehatan masyarakat desa/kelurahannya. Tindak lanjut dilakukan
Posyand Kunjungan Sosialisasi, bekerja sama dengan posyandu dan para kader dalam
u rumah Nakes, advokasi melakukan kunjungan rumah. Selain itu, dengan menggerakkan
kader stakeholde
r stakeholder terkait di desa/kelurahan melalui kegiatan sosialisasi
dan advokasi.
Evaluasi Selanjutnya berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat
minggua desa
n
setiapyang dilakukan
minggu danPosyandu primafeedbac
menjadi dan Posyandu
k dievaluasi
ke Desa/Kelurahan.
Gambaran
Umum
Posyandu sebagai Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan (LKD/
Lembaga partisipasiLKK)
masyarakat yang bertugas membantu
merupakan wadah
Desa/Lurah dalam peningkatan
Kepala pelayanan bidang kesehatan dan bidang lainnya
sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Posyandu melakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh PUSTU PUSTU

PERSYARATAN POSYANDU

1. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat


2. Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Posyand
Posyand
uuPosyand
Posyand
uPOSYAN
Bupati/Walikota untuk Kelurahan
3. Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang u
DU
Kesehatan dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah
4. Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun
5. Memiliki kader yang memenuhi kriteria
6. Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung
pelayanan.
Kegiatan 1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu
: a. Mempersiapkan bahan PMTpenyuluhan bagi ibu hamil dan
balita
Posyand b. pertemuan warga setempat.hari
Menyebarluaskan buka Posyandu melalui
u c. Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan
media Posyandu.
d. Melakukan pembagian tugas antar kader.
e. Berkoordinasi dengan petugas Posyandu Prima/Tenaga
Kesehatan Puskesmas, dan petugas terkait.

2. Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran : ibu hamil,


bersalin, nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah, usia sekolah,
remaja, usia produktif, dan lansia dengan 5 langkah.
• Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan jumlah
sasaran, sumber daya dan kesepakatan bersama.
• Petugas : minimal 5 Kader dan 2 Nakes
(perawat/bidan/tenaga gizi) yang berasal dari Posyandu
Prima atau Puskesmas.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu

 Posyandu merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), dibentuk berdasarkan prakarsa


pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan dalam peraturan desa atau peraturan
bupati/walikota.
 Kader Posyandu minimal 5 orang
 Kegiatan:
1. sebelum hari buka Posyandu,
2. hari buka Posyandu minimal 1 kali sebulan untuk semua sasaran siklus hidup (ibu hamil, bayi,
balita, anak usia prasekolah, anak usia sekolah, remaja, usia produktif serta lansia),
3. Setelah hari buka Posyandu: kunjungan rumah dan kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut PWS.
 Kunjungan rumah rutin terencana untuk mengidentifikasi sasaran yang tidak akses pelayanan kesehatan (missing
services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda bahaya (danger sign) serta memberikan
edukasi.
 Kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader dilakukan terintegrasi dengan kunjungan rumah dalam rangka
pendekatan keluarga. Hasil kunjungan rumah disampaikan kepada petugas Pustu untuk ditindaklanjuti dan sebagai
bahan evaluasi mingguan.
Kesimpulan
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memfokuskan pelayanan pada pendekatan berbasis siklus hidup,
bukan berbasis program dengan penerapan integrasi layanan guna mewujudkan pelayanan kesehehatan
yang lebih komprehensif, responsif, dan terjangkau
2. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses pelayanan
dilakukan dengan mendayagunakan Pustu sebagai unit kesehatan di desa/kelurahan dan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat dusun/RT/RW
3. Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas sebagai penanggung jawab wilayah dalam
kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya PWS tingkat desa/kelurahan oleh petugas
kesehatan bersama kader.
4. Petugas Puskesmas harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kompetensinya agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan paket pelayanan di setiap siklus kehidupan.
TERIMA KASIH
SALAM SEHAT

Anda mungkin juga menyukai