TB Tuberkulosis
P2 TB Pelayanan Pencegahan Tuberkulosis
SPM Standar Pelayanan Minimal
CDR Case Detection Rate
HIV Human Immunodeficiency Virus
DM Diabetes Melitus
JADWAL
2 Menganalisa Penyebab
Perencanaan
Realisasi
LATAR BELAKANG
Permasalahan TB di Indonesia hingga saat ini masih sama yaitu masih rendahnya
angka penemuan kasus. Tahun 2022 Indoneisa menempati urutan ke 2 angka kasus TB
terbanyak di dunia setelah India. Dengan kata lain Indonesia menyumbangkan 2/3 kasus
TB di Dunia atau sebanyak 969.000 kasus.
Data temuan terduga TB di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 42.881 pada
tahun 2022 atau 44,83% dari target yang ditentukan yaitu sebesar 95.661 kasus dengan
penemuan kasus TB sebanyak 6.195 atau 34,97% dari target yang ditetapkan yaitu sebesar
17.715. Hal ini sejalan dengan angka penemuan terduga dan kasus TB di kabupaten
Lombok Timur dimana jumlah orang terduga TB sebanyak 1.610 orang (Profil Kesehatan
Provinsi NTB, 2022).
Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis
menetapkan target program penanggulangan TB nasional yaitu eliminasi pada Tahun
2030. Eliminasi TB adalah tercapainya jumlah kasus TB 1 per 1.000.000 penduduk.
Penularan penyakit ini melalui perantara ludah atau dahak penderita. Pada saat penderita
batuk, butir-butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang lain, sehingga
masuk ke dalam paru-parunya yang kemudian menyebabkan penyakit Tuberkulosis Paru.
Gejala umum penyakit TB Paru aktif meliuti batuk lama (lebih dari 2 minggu) terkadang
disertai darah, demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, penurunan
berat badan, dan kelelahan. Walaupun biasanya menyerang paru-paru, tetapi penyakit ini
dapat memberi dampak atau komplikasi pada tubuh lainnya, seperti sistem saraf pusat,
jantung, kelenjar getah bening dan lainnya.
Salah satu jenis pelayanan dasar pada SPM Kesehatan di tiap kabupaten/kota
adalah pelayanan kesehatan pada orang terduga TB. Capaian kinerja dihitung berdasarkan
persentase jumlah orang terduga TB yang mendapatkan pelayanan standar TB dibanding
jumlah orang terduga TB di wilayah kerja dalam satu tahun yang sama. Target
pemeriksaan terduga TB untuk wilayah kerja UPT Puskesmas Kalijaga tahun 2022 adalah
583 orang, sementara capaiannya baru mencapai 27,4 % atau sebanyak 160 orang. Angka
tersebut masih jauh dari target yang diharapkan dimana target SPM pelayanan kesehatan
orang terduga TB sebesar 100 %. Oleh karena itu, belum optimalnya pelayanan kesehatan
pada orang terduga TB diangkat sebagai isu utama dalam rencana perbaikan mutu dengan
metode PDCA Tulta di UPT Puskesmas Kalijaga.
LANGKAH 1
MENENTUKAN TEMA dan JUDUL
(5 – 13 Desember 2022)
1. PENENTUAN TEMA
Target
No Indikator Mutu Tahun % Realisasi % Deviasi
2022
5 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 3.769 100% 1.665 44% 56%
7 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko 815 100% 625 76% 24%
terinfeksi virus yang mematikan daya
8 Pelayanan
tahan tubuhKesehatan Pada Usia lanjut
manusia (HIV) 4,301 100% 3.948 91% 9%
9 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan 5.283 100% 4.385 83% 17%
dasar
10 Pelayanan kesehatan ODGJ 80 100% 44 55% 45%
Deviasi
80%
60%
40%
20%
0%
(HIV)Pada
TB orang
Pelayanan Kesehatan
penderita hipertensi
Kesehatan
usia produktif
kesehatan
Hamil (K4)
Baru Lahir
Usia lanjut
Bersalin
tubuh manusia
terduga
Pelayanan
Pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Target Tahun
No Desa % Capaian Deviasi
2022
100
80
Deviasi
60
40
20
0
Kalijaga Kalijaga Sukarema Kalijaga Lenek Lenek Kalijaga Kalijaga
Tengah Selatan Baru Lauk Baru Timur
Deviasi (%)
60
40
20
0
Skrining TB pada penderita
Deviasi (%)
Skrining TB pada suspek TB
(pasien dengan gejala klinis
DM
TB)
1. 2. 3. 4.
Kesimpulan: Berdasarkan data dan analisa diatas, maka gugus sepakat memilih judul:
“MENINGKATKAN SKRINING TB PADA KONTAK SERUMAH SEBESAR 100 % DI
WILAYAH PUSKESMAS KALIJAGA SELAMA 20 MINGGU”.
INITIAL GOAL :
68%
0%
Deviasi penemuan
terduga TB pada Initial
Skrining Kontak
Goal
Serumah
Kesimpulan:
Tim GKM Kalijaga memiliki target pada program penemuan terduga TB pada
Skrining Kontak Serumah yang sebelumnya terdapat deviasi sebesar 68% akan berupaya
menurunkan angka tersebut sebesar 0 % yang kemudian dijadikan sebagai initial goal
dalam proyek kendali mutu.
Masyarakat merasa
Memperbanyak sarana
terkucilkan apabila
media KIE
terdiagnosa TBC
Memaksimalkan kegiatan
Stigma negative investigasi kontak Bersama
masyarakat terkait komunitas
Penyakit TBC
Memperkuat Kerjasama
Masyarakat masih lintas program dan sectoral
tabu dengan untuk maenangani masalah
penyakit TBC penyakit TBC
TANGGAL
X Y
PENGAMATAN
16-1-2023 14 3
17-1-2023 11 4
18-1-2023 10 14
19-1-2023 10 2
20-1-2023 8 2
21-1-2023 8 2
23-1-2023 8 4
24-1-2023 12 5
Indikator :
X : Jumlah orang yang dilakukan investigasi kontak serumah
Y : Jumlah sasaran yang akan mendapatkan TPT
b. Memaksimalkan kegiatan investigasi kontak bersama komunitas
Metode : Observasi
Pengumpul Data : Tim GKM
Periode pengamatan : 8 kali
TANGGAL
X Y
PENGAMATAN
23-1-2023 65 53
24-1-2023 21 13
25-1-2023 15 14
26-1-2023 10 6
27-1-2023 15 12
28-1-2023 13 8
30-1-2023 5 4
31-1-2023 2 2
Indikator :
X : Jumlah sasaran yang telah dilakukan investigasi kontak
Y : Jumlah sasaran yang akan dilakukan investigasi kontak
c. Memperkuat Kerjasama lintas program dan sektoral untuk menangani masalah
penyakit TB
Metode : Observasi
Pengumpul Data : Tim GKM
Periode pengamatan : 8 kali pengamatan
TANGGAL
X Y
PENGAMATAN
16-1-2023 15 10
17-1-2023 3 1
18-1-2023 6 4
19-1-2023 6 3
20-1-2023 10 7
21-1-2023 8 8
23-1-2023 7 5
24-1-2023 8 2
Indikator :
X : Jumlah dusun pada masing-masing desa
Y : Jumlah dusun yang sudah dilakukan investigasi kontak serumah
d. Kegiatan petugas TB lebih banyak di dalam gedung
Metode : Observasi
Pengumpul Data : Tim GKM
Periode pengamatan : 8 kali pengamatan
TANGGAL
X Y
PENGAMATAN
16-1-2023 15 6
17-1-2023 3 1
18-1-2023 6 2
19-1-2023 6 2
20-1-2023 10 4
21-1-2023 8 3
23-1-2023 7 4
24-1-2023 8 2
Indikator :
X : Jumlah dusun yang harus dikunjungi
Y : Jumlah dusun yang sudah dikunjungi
e. Masyarakat masih tabu dengan penyakit TB
Metode : Kuisioner
Pengumpul Data : Tim GKM
Periode pengamatan : 8 kali pengamatan
TANGGAL
X Y
PENGAMATAN
17-1-2023 42 36
18-1-2023 32 28
19-1-2023 30 13
20-1-2023 34 38
21-1-2023 28 19
23-1-2023 14 13
24-1-2023 6 5
Indikator :
X :Jumlah masyarakat yang tidak mengetahui tentang penyakit TB dan gejalanya
Y : Jumlah sasaran terduga TB
Langkah 4 - PDCA TULTA Puskesmas Kalijaga (MEMBUAT RENCANA DAN MELAKSANAKAN KEGIATAN)
N PENYEBAB
WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW MUCH
O DOMINAN
1. Mekanisme Mencegah Menentukan siapa Rumah Februari 2023 Programmer a. Membuat jadwal Semua pasien kontak
pengaturan penularan TB saja yang akan pasien minggu ke 3 TB pelaksanaan serumah TB positif
pemberian obat pada kontak mendapatkan obat positif TB dan 4
serumah TPT (Terapi b. menentukan kontak
TPT pada kontak
Pencegahan serumah yang akan
kasus positive Tuberkulosis) mendapatkan TPT
pada pasien
kontak serumah c. Pemberian obat TPT pada
TB kontak serumah
2. Memaksimalkan Guna Membentuk tim Dusun Februari 2023 Programmer a. Membuat jadwal 12 kali/bulan
kegiatan mempercepat TB, komunitas TB, kader pelaksanaan
investigasi kontak pelaksanaan dan kader dan
bersama investigasi komunitas b. Menyusun rencana
komunitas kontak dan cepat kegiatan
menemukan
terduga TB atau
pasien TB
positif dari
kontak serumah
3. Memperkuat Guna Agar Desa dan Februari 2023 Tim TB a. membuat perencanaan 2 X/bulan
Kerjasama lintas mempercepat mendapatkan dusun puskesmas dengan lintas sektor atau
program dan tatalaksana dukungan penuh dan pihak desa dan dusun
sektoral untuk pencegahan dari lintas sektor desa serta
menangani penularan TB terutama pihak dusun b. melakukan sosialisasi
masalah penyakit dimasyarakat desa dengan pihak desa
TBC mengenai masalah TB
yang ada di masyarakat
4. Kegiatan petugas Agar pelayanan OJT petugas Puskesmas Maret 2023 Perawat dan a. menentukan siapa yang 2 orang petugas
TB lebih banyak TB di luar tambahan petugas akan di OJT medis
di dalam gedung gedung lebih laboratorium
optimal b. menentukan waktu
pelaksanaan
5 Masyarakat masih Untuk merubah Melakukan Desa dan Maret 2023 Programmer a. merencanakan kebutuhan Sekali sebulan
tabu dengan stigma negatif sosialisasi ke dusun TB dan sosialisasi
penyakit TB masyarakat masyarakat Promkes
tentang penyakit tentang penyakit b. merencanakan
TB TB pelaksanaan kegiatan
5.1 evaluasi hasil perbaikan terhadap penyebab dominan perbandingan kondisi factor penyebab.
b) Memperkuat Kerjasama lintas program dan sektoral untuk menangani masalah penyakit
TBC
0.5
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
0.5
0
Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
5.2 Evaluasi perbaikan terhadap judul “ Meningkatkan Skrining Tb Pada Kontak Serumah Sebesar
100 % Di Wilayah Puskesmas Kalijaga Selama 20 Minggu"
100%
44.3%
142
63
52,3%
583
305
Target Realiasasi
1. Dampak positif
a. Mendapatkan dukungan kepala puskesmas
b. Meningkatkan kerjasama antara kader, petugas lab dan petugas jejaring dengan
programTB
c. Meningkatkan kualitas pelayanan tata laksana Program TB
2. Dampak negative
•Tidak ditemukan dampak negative
Langkah 6
Standar Prosedur
a. Petugas melakukan pemeriksaan Kontak serumah sesuai standar
b. Petugas memberikan edukasi kepada kontak erat dan kontak serumah dari indeks kasus
positive mengenai:
• Penyakit TB: penyebab, cara penularan, perjalanan penyakit, dll
• Prosedur pemeriksaan TB
• Pentingnya pemeriksaan kontak serumah dan kontak erat
c. Petugas memberikan edukasi dengan metode ceramah dan diskusi
d. Petugas menggunakan media edukasi berupa leaflet, lembar balik, poster, audiovisual.
e. Petugas mencatat hasil pemeriksaan dan edukasi yang diberikan kepada terduga TB
Standar Hasil
a. Minimal 100% semua kontak erat, kontak serumah, dilakukan investigasi kontak dari
indeks kasus positif
b. Dengan dilakukannya sosialisasi dan edukasi masyarakat tidak lagi mempunyai stigma
negative tentang penyakit TB dan mau berobat ke puskesmas
Langkah 7
N PERTANYAAN YA TIDAK
O
1 Apakah Anda mengetahui bahwa penyakit TB itu menular?
2 Apakah Anda mengetahui bahwa penyakit TB itu bisa
ditularkan melalui percikan cairan ludah/udara?
3 Apakah Anda mengetahui penyakit TB itu bisa diobati?
4 Apakah Anda mengetahui obat untuk mencegah penyakit
TB?
5 Apakah Anda mengetahui berapa lama pengobatan penyakit
TB?
6 Apakah petugas TB pernah melakukan sosialisasi di dusun
Anda?
7 Apakah ada masyarakat di sekitar Anda yang terkena
penyakit TB?