Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN INTEGRASI PELAYANAN

KESEHATAN PRIMER

oleh
Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat

Disampaikan Pada Orientasi ILP


Jakarta, 8 Meil 2023

1
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Tujuan Pembelajaran Umum
a. Pada Orientasi Fasilitator tingkat Dinas Kesehatan: setelah mengikuti
orientasi ini, peserta dapat menjadi fasilitator dalam materi Kebijakan
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Pada Orientasi Tenaga Kesehatan Puskesmas: setelah mengikuti
orientasi ini, peserta dapat memahami dan menjelaskan terkait
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memahami dan menjelaskan:
a. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Konsep Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
c. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas, Pustu, dan
Posyandu

TUJUAN 3
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Pokok 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022
masih rendah (target 100%) sampai tanggal 13 Maret 2023
Capaian (%)
No Indikator SPM
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29 • Tidak ada indikator
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03 SPM yang mencapai
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98 target 100%
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan
5 62,26 60,47 72,3
Dasar
• Target SPM akan
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38 tercapai jika
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4 pelayanan
8
Pelayanan Kesehatan Penderita
48,22 49,53 59,69 kesehatan primer
Hipertensi
kuat dengan
Pelayanan Kesehatan Penderita
9
Diabetes Melitus
72,12 71,86 73,56 kemudahan akses
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94
masyarakat akan
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
pelayanan yang
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
berkualitas
Risiko Terinfeksi Virus yang
12 62,80 63,19 69,26
melemahkan Daya tahan Tubuh
Manusia (HIV)

Meningkat Menurun

5
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan
kasus yang dapat dicegah
Kategori usia (life cycle)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal & Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Neonatal
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Subkutan
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Subkutan Subkutan
Kelainan Mental Neoplasma
Indera
Subkutan Disengaja
Diabetes & Penyakit
4 PTM Lainnya Cedera Transportasi Cedera Transportasi Kelainan Saraf Neoplasma
Ginjal
Neoplasma

Kelainan Infeksi Pernapasan Diabetes & Penyakit


5 Infeksi Enterik Neoplasma Kelainan Saraf
Muskuloskeletal & TB
Kelainan Mental
Ginjal
Infeksi Pernapasan Penyakit Penyakit
6 Defisiensi Nutrisi Neoplasma Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Pencernaan Pernapasan Kronis
& TB
Penyakit Menular Cedera Tidak Cedera Tidak Penyakit Organ Penyakit
7 Kelainan Mental
Disengaja Disengaja
Kelainan Saraf
Indera Pencernaan
Lainnya
Penyakit Menular Penyakit Infeksi Pernapasan Penyakit Infeksi Pernapasan
8 HIV/AIDS & PMS PTM Lainnya
Lainnya Pencernaan & TB Pencernaan & TB
Cedera Tidak
9 PTM Lainnya PTM Lainnya Neoplasma PTM Lainnya Kelainan Saraf Kelainan Saraf
Disengaja
Infeksi Pernapasan Penyakit Diabetes & Penyakit Infeksi Pernapasan
10 NTDS & malaria Defisiensi Nutrisi Infeksi Enterik
& TB Kardiovaskular Ginjal & TB

% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%

% total DALYs 78% 62% 68% 69% 69% 79% 75%

Sumber: Global Burden of Diseases – IHME


4 penyakit katastrofik utama penyebab kematian tertinggi &
paling mahal
Penyakit jantung, stroke, kanker, & ginjal

Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar

Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME)


Sumber: BPJS Kesehatan, 2020

7
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan Memperkuat sistem


Outcome
ibu, anak, keluarga Mempercepat perbaikan Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan &
RPJMN
berencana dan gizi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) pengendalian obat dan
bidang
kesehatan reproduksi makanan
kesehatan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi 3 Transformasi sistem


layanan rujukan ketahanan kesehatan
a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Memperkuat
penduduk primer sekunder kapasitas dan akses dan mutu ketahanan sektor ketahanan
6 pilar Penguatan peran kapabilitas layanan farmasi & alat tanggap darurat
Penambahan Screening 14 penyakit
kader, kampanye, penyebab kematian layanan primer sekunder & tersier kesehatan
transformasi imunisasi rutin Tenaga cadangan
dan membangun tertinggi di tiap
menjadi 14 Revitalisasi jejaring Pengembangan Produksi dalam negeri tanggap darurat,
gerakan, melalui sasaran usia, table top exercise
antigen dan dan standardisasi jejaring layanan 14 antigen vaksin
platform digital dan screening stunting, & kesiapsiagaan krisis.
perluasan peningkatan ANC
layanan Puskesmas, penyakit prioritas, imunisasi rutin, top 10
tokoh masyarakat Posyandu, perbaikan tata kelola bahan baku obat, top
cakupan di untuk kesehatan ibu &
seluruh Indonesia. Labkesmas & RS pemerintah. 10 alkes by volume &
bayi.
kunjungan rumah by value.

4 Transformasi sistem 5 Transformasi SDM 6 Transformasi teknologi


pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi,
dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan beasiswa dalam & luar negeri, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor kesehatan.
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes
pemanfaatan yang efektif dan efisien. a Teknologi informasi b Bioteknologi
lulusan luar negeri.

9
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer

Imunisasi rutin: 14 Screening Peningkatan kesehatan ibu


dari 11 menjadi 14 jenis vaksin Penyakit Prioritas dan anak
BCG, DPT-Hib, Hep B, MMR/MR, Screening penyakit penyebab Pemantauan tumbuh kembang anak
Polio (OPV-IPV), TT/DT/td, JE, HPV, kematian tertinggi di setiap sasaran di Posyandu dengan alat
PCV, Rotavirus usia: antropometri terstandar
1. Hipotiroid kongenital Pemeriksaan kehamilan (ANC) dari 4
Kanker Serviks merupakan kanker 2. Thalasemia
kali menjadi 6 kali, termasuk 2 kali
yang bisa dicegah dengan 3. Anemia
4. Stroke USG dengan dokter pada trimester 1
imunisasi Human Papillomavirus dan 3
5. Serangan jantung
(HPV) 6. Hipertensi
7. Penyakit paru obstruksi kronik Screening kanker Payudara dengan
8. Tuberkulosis
Pneumonia dan diare merupakan USG
9. Kanker paru
2 dari 5 penyebab tertinggi 10. Hepatitis
kematian balita di Indonesia* yang 11. Diabetes Screening Penyakit Jantung Bawaan di
dapat dicegah dengan imunisasi 12. Kanker payudara Puskesmas dengan Pulse Oxymetry
(PCV dan Rotavirus) 13. Kanker serviks Neonatus
14. Kanker usus
10 1
0
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Fokus Transformasi
+270 juta penduduk Indonesia
Pelayanan Kesehatan Primer mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan

Mendekatkan layanan kesehatan melalui +300 ribu unit penyedia


pelayanan Kesehatan Primer
jejaring hingga tingkat desa dan dusun, dengan fasilitas dan SDM
termasuk untuk memperkuat promosi dan terstandardisasi
pencegahan serta resiliensi terhadap pandemi

Memperkuat Pemantauan Wilayah Setempat


(PWS) antara lain melalui pemantauan dengan
dashboard situasi kesehatan per desa, serta 100% wilayah dan kondisi
kesehatan penduduk termonitor
kunnjungan rumah dengan konsep Program secara berkala
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK)
12
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilakukan dengan restrukturisasi
jaringan pelayanan kesehatan primer
Tingkatan kelembagaan Target jangkauan
Arsitektur Pelayanan Kesehatan Primer

Klinik Klinik
Pemberi Layanan Kesehatan Pratama
PUSKESMAS 7,281 Kecamatan
Praktek Mandiri
Klinik Praktik
Puskesmas
Pratama Mandiri
Unit Kesehatan di 83,794 Desa / Kelurahan
Fasyankes desa/kelurahan Koordinir pelayanan kesehatan dan
Penunjang partisipasi masyarakat
Tempat • Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
Sekolah • Kader
Kerja
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan POSYANDU ~300,000 Dusun / RT/RW
Posyandu

Kunjungan Kader Kunjungan rumah


Partisipasi Masyarakat/ ~273.5 juta
Pemberdayaan Masyarakat penduduk

MASYARAKAT
13
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Klaster Ibu - Anak
Produktif-Lansia Penyakit Menular

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah
Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Kunjungan terjadwal untuk kader
Unit di Desa dan Dusun
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
Pustu Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Unit Kesehatan
Puskesmas meneruksan data Desa/Kelurahan Dusun/RT/RW
2 evaluasi capaian ke unit di Desa

Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun/RT/RW kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 14
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x +USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
Ibu hamil, 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan

1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Pelayanan Neonatal Esensial 1. Kelas Ibu Balita


Bayi dan 2. Kelas Ibu Balita 2. Kelas Ibu Balita 2. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan
anak pra- 3.
4.
Pelayanan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
Pengambilan dan pengiriman sampel SHK
3. Pemantauan Bayi dengan Berat Lahir Rendah
(BBLR)
3.
4.
Imunisasi Rutin Lengkap
Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing
sekolah 5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 4. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan 5. Deteksi dini, Pendampingan serta rujukan balita weight
6. Imunisasi Rutin Lengkap 5. Imunisasi Rutin Lengkap faltering, underweight, gizi kurang, gizi buruk dan
7. Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing 6. Pemberian Vitamin A dan obat c ac ing stunting
8. Penc egahan, deteksi dini , Tatalaksana dan rujukan 7. Pencegahan, deteksi dini, tatalaksana dan rujukan 6. Skrining kasus TBC
balita weight faltering, underweight, gizi kurang, gizi balita weight faltering, underweight, gizi kurang,
buruk dan stunting gizi buruk dan stunting
9. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 8. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
10. Skrining kasus TBC 9. Skrining kasus TBC
11. Skrining Talasemia 10. Pengobatan sederhana
12. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
(KtPA)
13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
14. Pengobatan

1. Skrining kesehatan 1. Skrining kesehatan 1. KIE Kesehatan Remaja


Usia sekolah 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Vaksinasi / Imunisasi 2. Penc egaham anemia
dan remaja 3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Fasilitasi UKS
3.
4.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja
Penc egahan anemia
5. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak 5. Pengobatan sederhana
(KtPA)
6. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
7. Pengobatan
19
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (2/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan Kecamatan) Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)

1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas 1. Skrining Obesitas


Usia Produktif 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi 2. Skrining Hipertensi
dan Lansia 3. Skrining DM 3. SKrining DM 3. Skrining DM
4. Skrining faktor risiko stroke 4. Skrining kanker (Kanker payudara) 4. Skrining TBC
5. Skrining faktor risiko penyakit jantung 5. Skrining PPOK 5. Skrining Indera Penglihatan
6. Skrining kanker ( Kanker Leher Rahim, Kanker 6. Skrining TBC 6. Skrining masalah kesehatan jiwa
Payudara, Kanker Kolorektal, Kanker Paru) 7. Skrining Indera Penglihatan 7. Skrining layak hamil bagi PUS
7. Skrining PPOK 8. Skrining masalah kesehatan jiwa 8. Pelayanan KB
8. Skrining TBC 9. Skrining layak hamil bagi PUS 9. Skrining Geriatri
9. Skrining Indera Penglihatan 10. Pelayanan KB
10. Skrining kebugaran 11. Skrining Geriatri
11. Skrining Talasemia 12. Pengobatan sederhana
12. Skrining kasus kekerasan terhadap perempuan
13. Skrining masalah kesehatan jiwa
14. Pelayanan kesehatan reproduksi bagi c alon
pengantin
15. Skrining layak hamil bagi PUS
16. Pelayanan KB
17. Pelayanan Penyakit Akibat Kerja
18. Skrining Geriatri
19. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
20. Pelayanan Pengobatan

Pengendalian 1. Penc egahan, Kewaspadaan Dini, Respon


2. Pengawasan Kualitas Lingkungan
Penyakit
Menular

1. Laboratorium 1. Laboratorium dengan RDT 1. Laboratorium dengan RDT


Layanan lain 2. Farmasi
3. Kegawatdaruratan
4. Rawat inap

20
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Pokok 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Penataan organisasi dan sumber daya Puskesmas berdasarkan klaster
• Klaster 1 mengkoordinir
Kepala manajemen dan
Puskesmas
ketatausahaan
• Klaster 2 dan 3 memberikan
Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4 pelayanan komprehensif
(Usia Produktif (Penanggulangan Lintas Klaster (prom,prev, kuratif, rehab
(Manajemen) (Ibu dan Anak)
dan Lansia) Penyakit Menular)
dan/atau paliatif) serta PWS
Ketatausahaan • Klaster 4 menghentikan
Ibu Hamil,
Usia Produktif
Kesehatan
Kegawatdaruratan penularan penyakit dengan
Bersalin, Nifas Lingkungan
Manajemen surveilans dan pengawasan
Sumber Daya kualitas lingkungan
• Dalam hal keterbatasan
Bayi, Balita Lanjut Usia Surveilans Rawat Inap*
Manajemen SDM, pelayanan dapat
Puskesmas diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang memiliki
Manajemen Mutu
Anak, Remaja Laboratorium
kompetensi dan
dan Keselamatan
kewenangan yang sesuai.
• Pembagian ruang
Manajemen Jejaring pelayanan mengikuti sistem
dan Jaringan Kefarmasian klaster dan sasaran
Puskesmas
pelayanan, diutamakan
ruangan tersebut berdekatan
Sistem Informasi dalam 1 klaster.
Puskesmas dan
Dashboard PWS
18
* Pada Puskesmas Rawat Inap
Kepala
Puskesmas

Kepala
Tata Usaha
Permenkes 43 Tahun 2019
Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2) PJ UKM Pengembangan 1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4) PJ Mutu
6) PJ Mutu

Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
Kepala
Puskesmas

Kepala TU Pj. Klaster 2 Pj. Klaster 3 Pj. Klaster 4 Pj. Lintas


Pj. Klaster 1 (Usia Produktif (Penanggulangan Klaster
(Ibu dan Anak)
(Manajemen) dan Lansia) Penyakit Menular)

• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan perundang-
undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. 19
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
1 Manajemen • Ketatausahaan: kepegawaian, • PJ: Kepala Tata Usaha
keuangan dan sistem informasi • Manajemen data dan sistem
• Manajemen Puskesmas informasi
• Manajemen mutu pelayanan dan • Manajemen keuangan
keselamatan bagi masyarakat, • Manajemen aset
pasien, dan petugas • Manajemen sumber daya (SDM,
• Manajemen Jaringan dan Jejaring sarpras, obat dan BMHP)
Puskesmas • Manajemen program/klaster
• Manajemen pengelolan sediaan • Mengoordinir manajemen
farmasi dan BMHP Puskesmas
• Mengoordinir manajemen mutu
• Manajemen pemberdayaan
masyarakat

20
2 Ibu dan Anak • Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi ibu hamil, bersalin, nifas Mampu memberikan pelayanan, seperti:
• Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak balita dan anak • ANC
prasekolah • ibu hamil
• Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak usia sekolah dan • persalinan normal dan nifas.
remaja • Neonatal esensial
• Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
• SDIDTK
• Imunisasi
• Skrining penyakit
• Skrining Kesehatan jiwa
• MTBS
• Pengobatan umum
• Kesehatan gigi dan mulut
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Gadar Matneo
• Perkesmas
• Skrining KtPA
3 Usia Produktif dan Lansia • Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi usia produktif Mampu memberikan pelayanan, seperti:
• Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi lanjut usia • Skrining penyakit menular
• Skrining PTM
• Skrining Kesehatan jiwa
• Skrining kebugaran
• Skrining layak hamil
• Skrining geriatri
• Kespro bagi catin
• KB
• Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
• Pengobatan umum
• Kesehatan gigi dan mulut
• Kesehatan kerja
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Perkesmas
• Skrining KtPA
4 Pengendalian Penyakit • Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:
Menular • Pengawasan kualitas lingkungan • Surveilans
• Penemuan kasus
• Penyelidikan epidemiologi
• Pengendalian vector
• Outbreak Respon Imunization (ORI)
• Pelayanan Kesehatan lingkungan
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster • Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:
• Pelayanan rawat inap • Kegawatdaruratan
• Pelayanan kefarmasian • Rawat inap
• Pelayanan Laboratorium • Kefarmasian
• Pemeriksaan laboratorium specimen manusia, zoonosis
21
Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus hidup

• Pasien dilakukan identifikasi masalah


kesehatan dan ditentukan skrining
sesuai siklus kehidupan yang perlu
dilakukan pada saat kunjungan
tersebut.
• Pasien diarahkan ke petugas di klaster
pelayanan siklus hidup yaitu Klaster ibu
dan anak atau klaster usia produktif
dan Lansia untuk dilakukan skrining
tersebut dan dilakukan penanganan
terhadap masalah Kesehatan yang
dialami sesuai paket pelayanan.
• Penanganan di klaster komprehensif
terIntegrasi berbagai program
• Pelayanan yang dilakukan di ke-2
klaster tersebut didukung dengan
pelayanan laboratorium, kefarmasian
dan lainnya.
• Dashboard PWS dipantau dan dianalisis morbiditas dan cakupan
• Petugas di Klaster melakukan pelayanan/program. Notifikasi ke Pustu jika ada yang perlu di
pencatatan pelayanan di sistem P
tindaklanjuti di desa/kelurahan.
informasi Puskesmas. Variabel penting W • Puskesmas melakukan evaluasi bulanan atas hasil PWS bersama
yang dipantau akan muncul dalam S seluruh perwakilan Pustu.
dashboard situasi kesehatan
wilayahnya. • Dapat melibatkan FKTP lain.
Alur pelayanan klaster penanggulangan penyakit menular
• Petugas memantau data PWS: morbiditas
dan mortalitas penyakit menular dan
cakupan pelayanan di wilayah kerja
Puskesmas.
• Data penyakit menular dinilai apakah
berpotensi KLB atau bukan.
• Penyakit berpotensi KLB dilaporkan ke
dalam aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini
dan Respon (SKDR).
• Dilakukan tindak lanjut penyelidikan
epidemiologi, penelusuran kontak erat,
pengendalian faktor risiko dan
lingkungan/vektor/binatang pembawa
penyakit termasuk pemeriksaan
laboratorium serta pemberian imunisasi
(untuk KLB Penyakit yang Dapat Dicegah
dengan Imunisasi/PD31).
• Klaster 4 melakukan kegiatan dengan
melibatkan Pustu dan kader serta lintas
sektor terkait lainnya.

23
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
Unit kesehatan di desa/kelurahan yang memberikan pelayanan kesehatan dan mengkoordinir
pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan
Layanan Kegiatan
kesehatan pemberdayaan
• Setiap hari kerja
masyarakat
• Layanan dalam dan luar • Terencana
gedung • Evaluasi mingguan

Sarana, prasarana dan Alkes sesuai Ruang: untuk aktivitas kader


standar
SDM: 2 kader
SDM: min. 1 perawat dan 1 bidan
Kegiatan pemberdayaan:
Paket Layanan terstandar sesuai siklus 1. Perencanaan desa &
Unit Kesehatan di
hidup: Pemberdayaan Masyarakat Desa
Desa/Kelurahan
1. Skrining, edukasi kesehatan 2. Manajemen Kader Posyandu
2. Pengobatan terbatas 3. Kunjungan rumah
3. Laboratorium dengan PoCT
4. Pemantauan wilayah setempat
4. Perencanaan Desa dan
pendampingan Posyandu
5. Kunjungan rumah
6. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) 25
Pustubertanggung jawab atas hasil status kesehatan masyarakat di
desa/kelurahan
Masalah Kesehatan di setiap siklus hidup yang ingin diatasi
Ibu Hamil, bersalin, nifas Bayi dan balita Remaja Usia Produktif Lansia
PTM (hipertensi, DM, Stroke, PPOK) , PTM (hipertensi, DM, stroke,
Status gizi Ibu Hamil Kehamilan, Status gizi, tumbuh kembang, Status gizi, Anemia remaja, Karies
kanker, penyakit menular/ infeksi PPOK), kanker, masalah gizi,
persalinan dan nifas beresiko. infeksi gigi, Penglihatan pendengaran,
Perilaku berisiko, obesitas, maslaah
(TBC,dll), masalah gizi (anemia, penglihatan, demensia.
obesitas) gangguan mental emosional tingkat kemandirian lansia,
kebugaran dan depresi, masalah kebugaran,
masalah layak hamil
gangguan mental emosional

Pustu dan Posyandu


• Semua Ibu Hamil memeriksakan
kandungan (ANC) Bayi dan Balita • Seluruh sasaran dilakukan • Seluruh sasaran • Seluruh sasaran
• Semua Ibu hamil mengikuti kelas mendapatkan: mendapatkan skrining mendapatkan skrining
skrining kesehatan.
ibu hamil • ASI Ekslusif Hipertensi, Diabetes
• Semua ibu hamil mendapatkan • Memastikan sasaran yang Hipertensi, Diabetes
• Imunisasi dasar dan bermasalah kesehatan Melitus, jantung dan stroke,
edukasi gizi seimbang
lanjutan
Melitus, kanker, PPOK,
mendapatkan pelayanan kanker, PPOK, obesitas,
• Semua Ibu Hamil mendapatkan geriatri terpadu, gejala
• Pemantauan tumbuh kesehatan gejala TBC, masalah
dan konsumsi TTD
kembang kesehatan jiwa, kebugaran, TBC, katarak, kebugaran
• Ibu Hamil KEK mendapatkan dan • Seluruh remaja putri
mengonsumsi makanan • Memastikan sasaran yang mengkonsumsi TTD layak hamil • Pemantauan kepatuhan
tambahan sakit mendapatkan • Seluruh remaja • Memastikan usia subur pengobatan pada
• Semua ibu pasca bersalin layanan kesehatan mendapatkan edukasi sasaran dengan penyakit
menjadi akseptor KB
mendapatkan pelayanan nifas kesehatan reproduksi
• Semua ibu memberikan ASI
kronis

Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah
kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2134
Skema Pelayanan di Pustu
A. Pelayanan Dalam Gedung Skema alur pelayanan Posyandu Prima meliputi alur pelayanan di
dalam gedung maupun luar gedung sebagai berikut:
Pasien/Klien
Pelayanan kesehatan sesuai Pelayanan Kesehatan dalam gedung
siklus hidup Pasien dan klien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.
1. Ibu Hamil, bersalin, nifas
oleh bidan Selanjutnya pasien/klien diarahkan untuk mendapatkan pelayanan
Registrasi 2. Anak dan remaja oleh Pelayanan
sesuai siklus hidup. Pelayanan yang diberikan komprehensif
perawat/bidan selesai
3. Usia Produktif oleh
mencakup promosi kesehatan (edukasi, konseling), pencegahan
perawat/bidan penyakit (skrining, imunisasi dll), dan pengobatan. Pelayanan
4. Lansia oleh perawat
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya.

Pelayanan kesehatan luar gedung


B. Pelayanan Luar Gedung Petugas bidang kesehatan melakukan PWS, dan menentukan
Data PWS Tindak Lanjut sasaran dan tindak lanjut intervensi yang diperlukan untuk menjaga
kesehatan masyarakat desa/kelurahannya. Tindak lanjut dilakukan
bekerja sama dengan posyandu dan para kader dalam
Posyandu Kunjungan Sosialisasi, melakukan kunjungan rumah. Selain itu, dengan menggerakkan
rumah Nakes, advokasi
kader stakeholder
stakeholder terkait di desa/kelurahan melalui kegiatan sosialisasi
dan advokasi.
Selanjutnya berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat
Evaluasi desa yang dilakukan Posyandu prima dan Posyandu dievaluasi
mingguan
setiap minggu dan menjadi feedbac k ke dataPWS
Desa/Kelurahan. 24
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu Prima
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Gambaran Umum

Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan (LKD/LKK)


merupakan wadah partisipasi masyarakat yang bertugas membantu Kepala
Desa/Lurah dalam peningkatan pelayanan bidang kesehatan dan bidang lainnya
sesuai dengan potensi dan kebutuhan. Posyandu melakukan kegiatan pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan dikoordinir oleh PUSTU PUSTU

PERSYARATAN POSYANDU

1. Dibentuk atas prakarsa Pemerintah Desa dan masyarakat


2. Ditetapkan melalui Peraturan Desa untuk Desa dan Peraturan Posyandu
Posyandu
Bupati/Walikota untuk Kelurahan
Posyandu
POS YANDU
Posyandu
3. Memiliki pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, Bidang
Kesehatan dan Bidang-Bidang lainnya sesuai kebutuhan yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Kepala Desa/Lurah
4. Berkedudukan di tingkat RT/RW/dusun
5. Memiliki kader yang memenuhi kriteria
6. Memiliki bangunan, prasarana dan peralatan untuk mendukung pelayanan.
Kegiatan 1. Melakukan kegiatan sebelum hari buka posyandu :
Posyandu a. Mempersiapkan bahan PMTpenyuluhan bagi ibu hamil dan balita
b. Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui
pertemuan warga setempat.
c. Mempersiapkan sasaran, tempat pelaksanaan, sarana, dan media
Posyandu.
d. Melakukan pembagian tugas antar kader.
e. Berkoordinasi dengan petugas Posyandu Prima/Tenaga Kesehatan
Puskesmas, dan petugas terkait.

2. Menyelenggarakan hari buka posyandu bagi sasaran : ibu hamil,


bersalin, nifas, bayi, balita, anak usia prasekolah, usia sekolah,
remaja, usia produktif, dan lansia dengan 5 langkah.
• Hari buka: minimal 1 kali sebulan mempertimbangkan jumlah
sasaran, sumber daya dan kesepakatan bersama.
• Petugas :minimal 5 Kader dan 2 Nakes
(perawat/bidan/tenaga gizi) yang berasal dari Posyandu Prima
atau Puskesmas.
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu

• Posyandu merupakan Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan (LKD/K), dibentuk berdasarkan


prakarsa pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat yang ditetapkan dalam peraturan desa atau
peraturan bupati/walikota.
• Kader Posyandu minimal 5 orang
• Kegiatan:
1. sebelum hari buka Posyandu,
2. hari buka Posyandu minimal 1 kali sebulan untuk semua sasaran siklus hidup (ibu hamil, bayi,
balita, anak usia prasekolah, anak usia sekolah, remaja, usia produktif serta lansia),
3. Setelah hari buka Posyandu: kunjungan rumah dan kegiatan lainnya sebagai tindak lanjut PWS.
• Kunjungan rumah rutin terencana untuk mengidentifikasi sasaran yang tidak akses pelayanan
kesehatan (missing services), ketidakpatuhan pengobatan (non compliance), dan tanda bahaya
(danger sign) serta memberikan edukasi.
• Kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader dilakukan terintegrasi dengan kunjungan rumah
dalam rangka pendekatan keluarga. Hasil kunjungan rumah disampaikan kepada petugas Pustu
untuk ditindaklanjuti dan sebagai bahan evaluasi mingguan.

31
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu Prima
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan

2
Kesimpulan
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memfokuskan pelayanan pada pendekatan
berbasis siklus hidup, bukan berbasis program dengan penerapan integrasi layanan
guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif, responsif, dan
terjangkau.
2. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses pelayanan
dilakukan dengan mendayagunakan Pustu sebagai unit kesehatan di desa/keluraha dan
Lembaga Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat dusun/RT/RW
3. Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas sebagai penanggung jawab
wilayah dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya PWS
tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
4. Petugas Puskesmas harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kompetensinya agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan paket pelayanan
di setiap siklus kehidupan.

31

Anda mungkin juga menyukai