KESEHATAN PRIMER
oleh
Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat
1
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
2
Tujuan Pembelajaran Umum
a. Pada Orientasi Fasilitator tingkat Dinas Kesehatan: setelah mengikuti
orientasi ini, peserta dapat menjadi fasilitator dalam materi Kebijakan
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Pada Orientasi Tenaga Kesehatan Puskesmas: setelah mengikuti
orientasi ini, peserta dapat memahami dan menjelaskan terkait
Kebijakan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
TUJUAN 3
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Pokok 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
2
Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2022
masih rendah (target 100%) sampai tanggal 13 Maret 2023
Capaian (%)
No Indikator SPM
2020 2021 2022
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 84,51 82,54 75,83
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 84,29 83,65 76,29 • Tidak ada indikator
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir 87,54 86,33 78,03 SPM yang mencapai
4 Pelayanan Kesehatan Balita 87,54 79,07 71,98 target 100%
Pelayanan Kesehatan Usia Pendidikan
5 62,26 60,47 72,3
Dasar
• Target SPM akan
6 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 49,56 52,07 61,38 tercapai jika
7 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 60,20 62,85 68,4 pelayanan
8
Pelayanan Kesehatan Penderita
48,22 49,53 59,69 kesehatan primer
Hipertensi
kuat dengan
Pelayanan Kesehatan Penderita
9
Diabetes Melitus
72,12 71,86 73,56 kemudahan akses
10 Pelayanan Kesehatan ODGJ Berat 77,20 76,55 72,94
masyarakat akan
11 Persentase orang terduga Tuberkulosis 61,52 58,33 68,56
pelayanan yang
Pelayanan Kesehatan Orang dengan
berkualitas
Risiko Terinfeksi Virus yang
12 62,80 63,19 69,26
melemahkan Daya tahan Tubuh
Manusia (HIV)
Meningkat Menurun
5
Sumber: Sekber SPM, Ditjen Bangda, Kementerian Dalam Negeri
Sebagian besar kasus kematian yang terjadi di Indonesia merupakan
kasus yang dapat dicegah
Kategori usia (life cycle)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal & Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik Cedera Transportasi
Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Neonatal
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Subkutan
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Subkutan Subkutan
Kelainan Mental Neoplasma
Indera
Subkutan Disengaja
Diabetes & Penyakit
4 PTM Lainnya Cedera Transportasi Cedera Transportasi Kelainan Saraf Neoplasma
Ginjal
Neoplasma
% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%
Perubahan pola penyakit penyebab kematian tertinggi Kelompok penyakit tersebut menimbulkan
selama 10 tahun terakhir beban pembiayaan besar
7
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
2
Kemenkes berkomitmen melakukan transformasi sistem kesehatan Indonesia
pada 6 pilar transformasi penopang sistem kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
9
3 Program Utama Penguatan Upaya Preventif di Layanan Primer
2
Fokus Transformasi
+270 juta penduduk Indonesia
Pelayanan Kesehatan Primer mendapatkan Pelayanan
Kesehatan Primer berkualitas
Siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan
kesehatan sekaligus sebagai fokus penguatan
promosi dan pencegahan
Klinik Klinik
Pemberi Layanan Kesehatan Pratama
PUSKESMAS 7,281 Kecamatan
Praktek Mandiri
Klinik Praktik
Puskesmas
Pratama Mandiri
Unit Kesehatan di 83,794 Desa / Kelurahan
Fasyankes desa/kelurahan Koordinir pelayanan kesehatan dan
Penunjang partisipasi masyarakat
Tempat • Nakes (min.1 perawat, 1 bidan)
Sekolah • Kader
Kerja
Unit Kesehatan di
Desa/Kelurahan POSYANDU ~300,000 Dusun / RT/RW
Posyandu
MASYARAKAT
13
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja
Puskesmas
(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga
tingkat desa
Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Klaster Ibu - Anak
Produktif-Lansia Penyakit Menular
Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah
Tindak
Puskesmas melakukan evaluasi lanjut Kunjungan terjadwal untuk kader
Unit di Desa dan Dusun
cakupan berdasar wilayah 6 melakukan evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
home based record (buku KIA)
Pustu Tindak lanjut saat kunjungan rumah dan
mengidentifikasi missing services
Unit Kesehatan
Puskesmas meneruksan data Desa/Kelurahan Dusun/RT/RW
2 evaluasi capaian ke unit di Desa
Kader menindaklanjuti
4 permasalahan evaluasi capaian
dan masalah yang ditemukan dari
3
Posyandu meneruskan data Dusun/RT/RW kegiatan Posyandu dengan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu melakukan kunjungan rumah
Kegiatan Posyandu
melayani semua siklus
hidup 14
Upaya standarisasi layanan di Puskesmas, Pustu, Posyandu— lintas siklus hidup (1/2)
Sasaran Delivery Unit
Masalah
Puskesmas Pustu Posyandu
Kesehatan (Kecamatan) (Desa / Kelurahan) (Dusun / RT/RW)
1. ANC Terpadu (6x +USG oleh dokter) 1. ANC Terpadu (K2,K3, K4, K6) 1. Kelas ibu hamil
Ibu hamil, 2. Kelas ibu hamil 2. Kelas ibu hamil 2. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil
bersalin, 3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil K
urang Energi Kronik (KEK)
3. Pemberian Tambahan Asupan Gizi pada Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK)
Kurang Energi Kronik (KEK)
nifas 4. Persalinan normal 4. Pelayanan Pasca Persalinan ( nifas)
5. Pelayanan Pasca Persalinan (nifas) 5. Pengobatan sederhana
6. Skirining Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (
KtPA)
7. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. Pengobatan
20
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Pokok 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
2
Penataan organisasi dan sumber daya Puskesmas berdasarkan klaster
• Klaster 1 mengkoordinir
Kepala manajemen dan
Puskesmas
ketatausahaan
• Klaster 2 dan 3 memberikan
Klaster 1 Klaster 2 Klaster 3 Klaster 4 pelayanan komprehensif
(Usia Produktif (Penanggulangan Lintas Klaster (prom,prev, kuratif, rehab
(Manajemen) (Ibu dan Anak)
dan Lansia) Penyakit Menular)
dan/atau paliatif) serta PWS
Ketatausahaan • Klaster 4 menghentikan
Ibu Hamil,
Usia Produktif
Kesehatan
Kegawatdaruratan penularan penyakit dengan
Bersalin, Nifas Lingkungan
Manajemen surveilans dan pengawasan
Sumber Daya kualitas lingkungan
• Dalam hal keterbatasan
Bayi, Balita Lanjut Usia Surveilans Rawat Inap*
Manajemen SDM, pelayanan dapat
Puskesmas diberikan oleh petugas dari
klaster lainnya yang memiliki
Manajemen Mutu
Anak, Remaja Laboratorium
kompetensi dan
dan Keselamatan
kewenangan yang sesuai.
• Pembagian ruang
Manajemen Jejaring pelayanan mengikuti sistem
dan Jaringan Kefarmasian klaster dan sasaran
Puskesmas
pelayanan, diutamakan
ruangan tersebut berdekatan
Sistem Informasi dalam 1 klaster.
Puskesmas dan
Dashboard PWS
18
* Pada Puskesmas Rawat Inap
Kepala
Puskesmas
Kepala
Tata Usaha
Permenkes 43 Tahun 2019
Penanggung Penanggung Penanggung
Jawab Jawab Jawab
Puskesmas kawasan perkotaan dan perdesaan:
1) PJ UKM Esensial dan Perkesmas Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil:
2) PJ UKM Pengembangan 1) PJ UKM Esensial, UKM Pengembangan, dan Perkesmas
3) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium 2) PJ UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
4) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas 3) PJ Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Puskesmas
5) PJ Bangunan, Prasarana, dan Peralatan 4) PJ Mutu
6) PJ Mutu
Rancangan revisi
Permenkes 43 Tahun 2019
Kepala
Puskesmas
• Masing-masing klaster terdiri atas penanggung jawab (Pj) dan anggota sebagai pelakana teknis.
• Khusus untuk Penanggung jawab klaster 1 adalah Kepala Tata Usaha.
• Penataan organisasi Puskesmas diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas dan fungsi Puskesmas
secara efektif, efisien dan akuntabel, serta elaras dengan kebijakan pemerintah daerah dan perundang-
undangan.
• Dapatditunjuk penanggung jawab lainnya berdasarkan kebutuhan Puskesmas dengan persetujuan
kepala dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. 19
Kepala Puskesmas akan menetapkan pembagian seluruh petugas
Puskesmas ke dalam klaster-klaster dan lintas klaster
No Klaster Lingkup Pelayanan/ Kegiatan Kompetensi PJ dan anggota
1 Manajemen • Ketatausahaan: kepegawaian, • PJ: Kepala Tata Usaha
keuangan dan sistem informasi • Manajemen data dan sistem
• Manajemen Puskesmas informasi
• Manajemen mutu pelayanan dan • Manajemen keuangan
keselamatan bagi masyarakat, • Manajemen aset
pasien, dan petugas • Manajemen sumber daya (SDM,
• Manajemen Jaringan dan Jejaring sarpras, obat dan BMHP)
Puskesmas • Manajemen program/klaster
• Manajemen pengelolan sediaan • Mengoordinir manajemen
farmasi dan BMHP Puskesmas
• Mengoordinir manajemen mutu
• Manajemen pemberdayaan
masyarakat
20
2 Ibu dan Anak • Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi ibu hamil, bersalin, nifas Mampu memberikan pelayanan, seperti:
• Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak balita dan anak • ANC
prasekolah • ibu hamil
• Menyelenggarakan pelayanan bagi Kesehatan anak usia sekolah dan • persalinan normal dan nifas.
remaja • Neonatal esensial
• Pelayanan gizi bagi ibu dan anak
• SDIDTK
• Imunisasi
• Skrining penyakit
• Skrining Kesehatan jiwa
• MTBS
• Pengobatan umum
• Kesehatan gigi dan mulut
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Gadar Matneo
• Perkesmas
• Skrining KtPA
3 Usia Produktif dan Lansia • Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi usia produktif Mampu memberikan pelayanan, seperti:
• Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan bagi lanjut usia • Skrining penyakit menular
• Skrining PTM
• Skrining Kesehatan jiwa
• Skrining kebugaran
• Skrining layak hamil
• Skrining geriatri
• Kespro bagi catin
• KB
• Pelayanan gizi bagi uspro dan lansia
• Pengobatan umum
• Kesehatan gigi dan mulut
• Kesehatan kerja
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
• Perkesmas
• Skrining KtPA
4 Pengendalian Penyakit • Pencegahan, Kewaspadaan Dini dan Respon Mampu melakukan:
Menular • Pengawasan kualitas lingkungan • Surveilans
• Penemuan kasus
• Penyelidikan epidemiologi
• Pengendalian vector
• Outbreak Respon Imunization (ORI)
• Pelayanan Kesehatan lingkungan
• Komunikasi Antar Pribadi (KAP)
5 Lintas Klaster • Pelayanan gawat darurat Mampu melakukan pelayanan:
• Pelayanan rawat inap • Kegawatdaruratan
• Pelayanan kefarmasian • Rawat inap
• Pelayanan Laboratorium • Kefarmasian
• Pemeriksaan laboratorium specimen manusia, zoonosis
21
Alur pelayanan kesehatan yang komprehensif untuk seluruh siklus hidup
23
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
2
Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu
Unit kesehatan di desa/kelurahan yang memberikan pelayanan kesehatan dan mengkoordinir
pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan
Layanan Kegiatan
kesehatan pemberdayaan
• Setiap hari kerja
masyarakat
• Layanan dalam dan luar • Terencana
gedung • Evaluasi mingguan
Kunjungan rumah oleh kader: memastikan keluarga sudah mendapatkan layanan kesehatan, penemuan dini masalah
kesehatan dan tanda bahaya, monitoring kepatuhan dalam pengobatan
2134
Skema Pelayanan di Pustu
A. Pelayanan Dalam Gedung Skema alur pelayanan Posyandu Prima meliputi alur pelayanan di
dalam gedung maupun luar gedung sebagai berikut:
Pasien/Klien
Pelayanan kesehatan sesuai Pelayanan Kesehatan dalam gedung
siklus hidup Pasien dan klien melakukan pendaftaran di bagian registrasi.
1. Ibu Hamil, bersalin, nifas
oleh bidan Selanjutnya pasien/klien diarahkan untuk mendapatkan pelayanan
Registrasi 2. Anak dan remaja oleh Pelayanan
sesuai siklus hidup. Pelayanan yang diberikan komprehensif
perawat/bidan selesai
3. Usia Produktif oleh
mencakup promosi kesehatan (edukasi, konseling), pencegahan
perawat/bidan penyakit (skrining, imunisasi dll), dan pengobatan. Pelayanan
4. Lansia oleh perawat
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai kompetensinya.
2
Gambaran Umum
PERSYARATAN POSYANDU
31
1. Tujuan Pembelajaran
2. Pendahuluan
Pokok 3. Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer
Bahasan 4. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer
5. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Puskesmas
6. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Pustu Prima
7. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Posyandu
8. Kesimpulan
2
Kesimpulan
1. Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer memfokuskan pelayanan pada pendekatan
berbasis siklus hidup, bukan berbasis program dengan penerapan integrasi layanan
guna mewujudkan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif, responsif, dan
terjangkau.
2. Perluasan jangkauan pelayanan kesehatan primer untuk mendekatkan akses pelayanan
dilakukan dengan mendayagunakan Pustu sebagai unit kesehatan di desa/keluraha dan
Lembaga Kemasyarakatan Desa Posyandu di tingkat dusun/RT/RW
3. Melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas sebagai penanggung jawab
wilayah dalam kesehatan di wilayah kerjanya akan semakin diperkuat dengan aktifnya PWS
tingkat desa/kelurahan oleh petugas kesehatan bersama kader.
4. Petugas Puskesmas harus senantiasa memelihara dan meningkatkan kompetensinya agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan paket pelayanan
di setiap siklus kehidupan.
31