Anda di halaman 1dari 16

KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

KESEHATAN OLAHRAGA

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA

Orientasi AoC Kebugaran Jasmani


13-16 September 2022
LATAR BELAKANG
PROGRAM KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

273 JT PENDUDUK INDONESIA

USIA LANJUT
29,3 (10,82%) LANSIA SMART

15,3 Juta 13,9 Juta


(52,4%) (47,6%)
Tulang punggung
keluarga
USIA PRODUKTIF
189 (69,3 %)
Aset Negara
93,3 Juta 95,6 Juta
(49,4%) (50,6%) Penggerak Ekonomi
Pekerja
Bangsa
131,06 (48%)
Pencetak Generasi
52,5 Juta 78,5 Juta
(59,5%) Penerus Bangsa
(40,5%)

2
Selain jumlah penderita PTM yang meningkat, %kematian ikut meningkat
%kematian akibat kardiovaskular, keganasan, diabetes meningkat antara tahun 1990 dan 2019

1990 2019
1. Kardiovaskular (34.77%) 1. Kardiovaskular (41.52%)

2. Penyakit respirasi dan TB (13.26%) 2. Keganasan (17.6%)

3. Keganasan (12.9%) 3. Diabetes dan gagal ginjal (12.26%)

4. Penyakit saluran cerna (9.04%) 4. Penyakit saluran cerna (7.77%)

5. Diabetes dan gagal ginjal (7.66%) 5. Penyakit respirasi dan TB (6.06%)

6. Penyakit respirasi kronik (6.64%) 6. Penyakit respirasi kronik (5.68%)

7. Infeksi saluran cerna (6.17%) 7. Infeksi saluran cerna (2.18%)

8. Infeksi lainnya (2.32%) 8. Kecelakaan (1.57%)

9. Kecelakaan (2.09%) 9. Cedera yang tidak disengaja (1.32%)

10. Cedera yang tidak disengaja (1.72%) 10. Penyakit tidak menular lain (0.88%)

Sumber: https://vizhub.healthdata.org/gbd-compare/ 24 Maret 2022 3


LATAR BELAKANG
INDIKATOR FAKTOR RISIKO PREVALENSI PENYAKIT
TIDAK MENULAR • Meningkatnya BB
33.50% 34.10% lebih,obesitas
• menurunnya
26.10% aktivitas fisik
25.80%
21.80% • seiring dengan
meningkatnya
13.60% 14.80% angka
11.50% 10.90% Hipertensi, DM
8.50%
dan Stroke
6.90% 7.00%
BB LEBIH OBESITAS KURANG
AKTIFITAS
FISIK HIPERTENSI DIABETES STROKE
MELITUS
Riskesdas 2013 Riskesdas 2018
Riskesdas 2013 Riskesdas 2018
DATA KEBUGARAN JASMANI
APLIKASI SIPGAR (JULI 2020 SD DESEMBER 2021)

TOTAL PESERTA 47.531


USIA SEKOLAH
ANAK USIA SEKOLAH 15.519

USIA PRODUKTIF

72,1% anak usia sekolah perlu ditingkatkan


kebugaran nya

58,2% usia produktif perlu pembinaan kebugaran jasmani


SIKLUS PMK-TARGET 2024 SESUAI RPJMN 2020-2024
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA SERTA TRASFORMASI LAYANAN
PRIMER

Outcome RPJMN
1 Transformasi Sistem Kesehatan Layanan Primer bidang kesehatan:
Program
Kesehatan pengendalian
Usia
penyakit
Produktif
dan Lanjut Gerakan
Usia Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS)

Penguatan kemitraan
Membangun kelompok usia Kemitraan dan
dan pemberdayaan
produktif Sehat Bugar pemberdayaan
masyarakat
Produktif dan Lansia yang Masyarakat
SMART dengan
menitikberatkan upaya
promotif dan preventif Peningkatan
kapasitas tenaga Penguatan
kesehatan dan manajemen Advokasi dan
AoC dan layanan sosialisasi
Penyelenggaraan kesehatan
program secara
bertahap, terpadu, dan
berkesinambungan Penyelenggaraan
program yang sesuai
standar pelayanan dan Pemanfaatan teknologi
SPO informasi
KONSEP SEHAT BUGAR PRODUKTIF

PRODUKTIF

BUGAR
OLAHRAGA
SEHAT (SPORT) Kelompok masyarakat yang
LATIHAN melaksanakan aktivitas fisik
FISIK
AKTIVITAS (EXERCISE) • 170.560 Kelompok olahraga dibina
FISIK (PA) Puskesmas (SITKO 2021)
INAKTIF Pembinan Kebugaran Jasmani
(Anak Sekolah, Pekerja, CJH,
Lanjut Usia)
• Data SIPGAR 2021: 72,1% anak usia
sekolah dan 58,2% usia produktif perlu
dibina kebugaran jasmaninya

Baik Benar Terukur Teratur


B Bertahap, B Pemanasan T Minimal 30 menit T Dilakukan 3 – 5
berkesinambungan, Latihan inti sehari dan ukur
kali/minggu
sesuai kondisi fisik & Pendinginan denyut nadi latihan
medis
KEBIJAKAN GLOBAL - NASIONAL

Kebijakan
Strategi Global Indikator
Nasional
Global Action Plan on UU no 36 tahun 2009 tentang Indikator DBON (Tugas Kemenkes):
Kesehatan 1. Partisipasi aktif masyarakat
Physical Activity berolahraga
(GAPPA) UU no 11 tahun 2022 tentang 2. Tingkat kebugaran jasmani
minimal baik
Menurunkan angka Keolahragaan 3. Dukungan pelayanan
inaktivitas fisik pada dewasa kesehatan event Olahraga
Perpres no 86 tahun 2021 4. Dukungan Lab anti Doping
dan remaja: 10% (th 2025) tentang Desain Besar
dan 15% (th 2030)* Olahraga Nasional Tugas Menteri Kesehatan:
1. Melaksanakan Kampanye
Strategi: Inpres no 1 tahun 2017 GERMAS dan KTR
1. Masyarakat Aktif tentang Gerakan Masyarakat 2. Meningkatkan pendidikan
Hidup Sehat mengenai Gizi Seimbang, ASI
2. Individu Aktif eksklusif dan Aktivitas Fisik
3. Lingkungan Aktif Inpres no 1/2019 tentang 3. Pelaksanaan Deteksi Dini
4. Sistem Aktif Percepatan Pembangunan
Persepakbolaan Nasional

9
* Baseline angka tahun sebelumnya
PROGRAM KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA DALAM RENSTRA KEMENKES
2022-2024
MENDUKUNG GERMAS
• Persentase Puskesmas
yg melaksanakan
pelayanan Kespro bagi
Promosi Kesehatan: calon pengantin
- Edukasi Posyandu
- Sosialisasi Lansia 2022 2023 2024
- Kampanye
Posbindu
70% 80% 90%
Deteksi dini • Persentase Lansia yang
Pos UKK mendapat pelayanan
Peningkatan Aktivitas Fisik/OR kesehatan
GP2SP
Pengukuran Kebugaran
Kampus Sehat K3 Perkantoran
Gizi seimbang 2022 2023 2024
Kelompok Olahraga
70% 80% 90%
Kesehatan Lingkungan Kelompok Masyarakat
Poskestren
• Persentase Puskesmas
yg meningkatkan
Buku KIA Sipgar Pengukuran Elsimil E-Kohort Komdat Aktivitas Fisik
Rapot KesehatanKu ASIK
Kebugaran Sipgar Game SITKO 2022 2023 2024
50% 70% 90%
PERUBAHAN TARGET INDIKATOR RENSTRA 2020-2024
TARGET
NO INDIKATOR LAMA
2022 2023 2024
1 Instansi Pemerintah yang melaksanakan kebugaran jasmani 4.400 5.100 5.800

2 Jemaah Haji yang diperiksa kebugaran jasmani 202.000 202.000 202.000

3 Kelompok Masyarakat yang melaksanakan aktivitas fisik 30.000 40.000 50.000

Target Capaian
No INDIKATOR OUTPUT (IKK) BARU 2022 2023 2024
B6 B12 B6 B12 B6 B12
1 Persentase puskesmas yang meningkatkan aktivitas fisik 35 50 55 70 75 90

Definisi Operasional: Puskesmas yang mampu membina kebugaran jasmani anak usia sekolah (sekolah,
madrasah, pesantren) dan usia produktif (OPD/instansi pemerintah, pekerja, CJH, Kelompok Olahraga)

11
INDUK ORGANISASI OLAHRAGA YANG BEKERJASAMA
DENGAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2022

1. Yayasan Asma Indonesia (YAI)


2. Yayasan Jantung Indonesia (YJI)
3. Asosiasi Senam Kebugaran Indonesia (ASKI)
4. Senam Tera Indonesia (STI)
5. Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI)
6. Persatuan Olahraga Pernafasan Indonesia (PORPI)
7. Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI)
8. Komunitas BEPers Indonesia (KBI)
9. Asosiasi Dong Yue Taji Quan Indonesia (ADYTI)
10. Universal Line Dance (ULD)
11. Perkumpulan Praktisi Yoga Nasional Indonesia (PPYNI)
12. Ikatan Olahraga Senam Kreasi Indonesia (IOSKI)
PROVINSI SASARAN KEGIATAN

NO PROVINSI JUMLAH KAB KOTA INORGA


1 DKI Jakarta 5 kab/kota ADITY
2 Jawa Barat 15 kab/kota STI, ULD, PERWATUSI
3 Jawa Tengah 10 kab/kota PORPI, ILDI
4 Jawa Timur 5 kab/kota YAI
5 Bali 10 kab/kota KBI, PPYNI
6 Lampung 5 kab/kota YJI
7 Sumatera Utara 5 kab/kota IOSKI
8 Banten 5 kab/kota ASKI
JUMLAH 60 kab/kota

13
TIMELINE KEGIATAN KEBUGARAN JASMANI KELOMPOK OLAHRAGA

13-16
Mg 3-4 Okt
• Penandatanganan September • Pelaksanaan
MoU Kegiatan Sosialisasi
• Workshop • Workshop AoC di daerah dan • Penyelesaian
Administrasi Kebugaran Jasmani Pendampingan Administrasi
Kegiatan (hybrid): KORMI, Kegiatan
Inorga (Pusat- • Evaluasi Kegiatan
Daerah), Dinkes,
Puskesmas 17 Sept sd
30 Agustus
21 Okt

14
Penutup

Kelompok usia produktif merupakan kelompok yang memiliki


peran penting dan strategis dalam pembangunan di Indonesia

Perlu integrasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor


dalam mewujudkan kelompok usia produktif yang sehat,
produktif, mandiri dan berkeadilan melalui Germas.

Kemitraan dengan mitra strategis seperti kelompok olahraga


masyarakat merupakan salah satu inovasi yang dapat dilakukan
untuk memperluas jangkauan program

Anda mungkin juga menyukai