Anda di halaman 1dari 30

“KEBIJAKAN PELAYANAN LANSIA DI FASYANKES

(PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT)”


31 Maret 2022

TIM KERJA KESEHATAN LANSIA


DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
273 JT PENDUDUK INDONESIA

USIA LANJUT
29.3 Juta (10.82%)

15.3 Juta 13.9 Juta


(52.3%) (47.6%)
Tulang punggung
keluarga
USIA PRODUKTIF
189 (69,2%)
Aset Negara
93,3 Juta 95,6 Juta
(49,4%) (50,6%) Penggerak Ekonomi
Pekerja
Bangsa
131 Juta (69.3%)
Pencetak Generasi
51.8 Juta 79.3 Juta Penerus Bangsa
(39.5%) (60.5%)
Sumber, BPS 2021
TANTANGAN DAN UPAYA DALAM PENGEMBANGAN SERTA
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Peningkatan jumlah Keterbatasan Sistem pembiayaan Keterbatasan Belum banyaknya Peningkatan


lansia disertai jumlah fasilitas JKN belum jumlah petugas studi dan kebutuhan PJP dan
peningkatan kesehatan (sarana mendukung kesehatan penelitian terkait caregiver bagi Lansia
penyakit dan prasarana) pelayanan geriatri terlatih dalam kesehatan lansia,
degenerative yang ramah lansia di Rumah Sakit pelayanan terbatasnya
termasuk demensia dan terintegrasi kesehatan lansia ketersediaan data
dan komplikasinya, dengan lintas dan geriatri terkait lansia
serta pandemi sektor
COVID-19

Peningkatan upaya Sosialisasi dan Melakukan kajian Peningkatan Advokasi kepada Mempersiapkan sistem
promotif dan preventif advokasi dan pengembangan pelatihan institusi terkait pelayanan
serta mempersiapkan percepatan sistem pembiayaan, pelayanan geriatri (universitas, pusat (pembiayaan, regulasi,
fasilitas, sumber daya pengembangan dan regulasi, bagi petugas penelitian, dll), kompetensi SDM dan
dan sistem implementasi standarisasi, kesehatan pengembangan standarisasi, dll),
pelayanan menuju program kesehatan alternatif teknologi digital pelatihan / kelas
transformasi digital lansia di daerah pembiayaan, dll caregiver, kolaborasi
pengembangan wahana
PJP
5
Namun, usia yang lanjut diikuti dengan penurunan fungsionalitas tubuh
Hal ini disebabkan karena aspek biologis, fisiologis, psikologis, dan sosial

2 dari 5 lansia (43.22%) 1 dari 4 lansia


mengeluh gangguan kesehatan masih merokok dan rata-rata merokok setiap hari
dalam 1 bulan terakhir

1 dari 5 lansia (22.48%) 5.26% lansia


mengalami sakit dirawat (rata-rata LOS 5.91 hari)
dalam 1 bulan terakhir dalam 1 tahun terakhir

~52% lansia
mengobati sendiri
jika ada keluhan

Sumber: BPS 2021 6


Akibatnya, penyakit tidak menular pada lansia meningkat secara signifikan
dibandingkan kelompok umur lainnya

69.53

63.22

55.23

50.2
Diabetes 45.32 45.3
Penyakit Jantung
Stroke 32.4
31.61
Hipertensi
20.13
15.5 15.1
13.22 14.2 13.6
11.5

6.6
3.7 3.9 4.6 4.7
1.6 0.7 0.6 2.8 2.4
0.8 1.4 1.3

15 - 24 tahun 25 - 34 tahun 35 - 44 tahun 45 - 54 tahun 55 - 64 tahun 65 - 74 tahun 75 +

Sumber : Riskesdas, 2018


1. PENDAHULUAN
SISTEMATIKA
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI
FASYANKES
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN GLOBAL DAN NASIONAL
KESEHATAN LANSIA
NASIONAL
GLOBAL
UU No 13/1998
Kesejahteraan Lansia
The Vienna
International Plan UU No 11 /2009
of Action on Ageing Kesejahteraan Sosial
1982
UU No 36 /2009
Kesehatan
PP 18/2020
Decade of Healthy RPJMN 2020-2024
Ageing 2020-2030
Perpres 88/2021
(73rd WHA : Decision
Stranas Kelanjutusiaan
EB146/13)
2020
Permenkes
PERATURAN PRESIDEN INDONESIA NO. 88 TAHUN 2021
TENTANG STRATEGI NASIONAL (STRANAS) KELANJUTUSIAAN

STRATEGI 1 1.1 Meningkatkan pelindungan sosial bagi lanjut usia;


Peningkatan pelindungan sosial, 1.2 Mengembangkan pendidikan dan keterampilan sepanjang hayat bagi lanjut usia;
jaminan pendapatan, dan kapasitas 1.3 Mengembangkan program pemberdayaan lanjut usia sesuai dengan kemampuan dan
individu minat;
1.4 Menyelenggarakan pemberdayaan kelanjutusiaan terintegrasi bagi lanjut usia.

2.1 Meningkatkan status gizi dan pola hidup yang sehat;


Strategi 2 2.2 Memperluas pelayanan kesehatan bagi lanjut usia;
Peningkatan derajat kesehatan 2.3 Menurunkan angka kesakitan lanjut usia; dan
dan kualitas hidup Lanjut Usia 2.4 Memperluas cakupan perawatan jangka panjang bagi lanjut usia

STRATEGI 3 3.1 Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap isu kelanjutusiaan; dan


Pembangunan masyarakat dan 3.2 Meningkatkan sarana prasarana yang ramah bagi lanjut usia.
lingkungan ramah Lanjut Usia

4.1 Mengembangkan standar dan meningkatkan kualitas kelembagaan kelanjutusiaan ;


STRATEGI 4 4.2 Memperkuat sistem akreditasi lembaga kelanjutusiaan; dan
Penguatan kelembagaan pelaksana 4.3 Mengembangkan sistem pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi untuk tenaga pelayanan
program Kelanjutusiaan lanjut usia.

STRATEGI 5 5.1 Memperkuat peraturan perundang-undangan yang memihak kepada kelanjutusiaan;


5.2 Meningkatkan pemenuhan hak penduduk lanjut usia;
Penghormatan, pelindungan, dan 5.3 Meningkatkan peran serta aktif penduduk lanjut usia; dan
pemenuhan terhadap hak Lanjut Usia 5.4 Melindungi penduduk lanjut usia dari tindak kekerasan.
HARAPAN

Peningkatkan akses dan kualitas


RENCANA AKSI layanan kesehatan untuk mencapai
NASIONAL KESEHATAN lansia SMART
LANJUT USIA
Mengoptimalkan fungsi fisik,
TAHUN 2020-2024
mental, kognitif dan spiritual lansia

SPM PELAYANAN Meningkatkan status kesehatan dan


KESEHATAN LANSIA kualitas hidup lansia

Optimalisasi kajian dan riset


terkait kesehatan lansia
SISTEMATIKA 1. PENDAHULUAN
2. KEBIJAKAN KESEHATAN LANSIA
3. PROGRAM LAYANAN KESEHATAN LANSIA
KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Tujuan : meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta
berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup.

PRA LANSIA AKHIR HAYAT


DAN LANSIA SEHAT
LANSIA SAKIT
BERMARTABAT

Promotif dan Preventif :


1. Skrining/deteksi dini pada lansia Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif :
2. Pemberdayaan lansia 3. Pelayanan kesehatan di Puskesmas (FKTP) yang
santun pada lansia
4. Rumah Sakit dengan pelayanan geriatri terpadu
 Layanan Posyandu Lansia termasuk rujukan,
Terintegrasi posbindu PTM 5. Perawatan Jangka Panjang/Long Term Care
 Kegiatan olahraga masyarakat (PJP/LTC)bagi Lansia
lansia 6. Pelayanan Minimum Kesehatan Lansia (PMKL)
 Pelayanan kesehatan di pada situasi bencana / krisis kesehatan
Puskesmas (FKTP) yang santun
pada lansia termasuk Integrasi
skrining dan pencegahan demensia
Dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya promotif, preventif kuratif, rehabilitatif dan
rujukan kepada Lanjut Usia, yang dilakukan secara proaktif, baik, sopan, memberikan kemudahan
dan dukungan bagi Lanjut Usia

PRINSIP
1 Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas

Memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman dan
2 mudah diakses

Memberikan dukungan/ bimbingan pada lanjut usia dan keluarga secara berkesinambungan
3 (continum of care)

Melakukan pelayanan secara pro-aktif untuk dapat menjangkau sebanyak mungkin sasaran
4 lanjut usia yang ada di wilayah kerja Puskesmas  Posyandu Lansia

5 Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup

Melakukan kerjasama dengan lintas sektor, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia
6
3/31/2022 usaha dengan asas kemitraan 14
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
PENGKAJIAN PARIPURNA PASIEN GERIATRI (P3G)
A – Lansia yang berkunjung ke Puskesmas pada kontak pertama dengan petugas kesehatan dilakukan:
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri (P3G)
– Dilakukan oleh tim yang dipimpin oleh dokter

• Keluarga
UKBM dengan Pembinaan • Perkesmas
Puskesmas • Puskesmas
• Rumah Sakit
B
Pelayanan kepada lansia sehat
Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis, senam poco2, dll) sesuai
kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi keluarga dan masyarakat

C Pelayanan kepada lansia sakit

D Rujukan
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI PUSKESMAS

1. SUMBER DAYA

1. SDM yang tersedia minimal :


Sebaiknya tenaga ini sudah
– Dokter umum
mendapatkan pelatihan teknis atau
– Dokter gigi OJT terkait pelayanan kesehatan
– Tenaga keperawatan Lansia di Puskesmas
– Tenaga gizi
– Tenaga Promkes

Tenaga lain yang dibutuhkan adalah


– Kader
– Pekerja Sosial yang sudah dilatih gerontologi
– Keterapian fisik
– Psikolog
2. SARANA PRASARANA Ruangan, terdiri dari:
a. Ruangan 1.Ruangan Pendaftaran
Memenuhi syarat dari segi keamanan dan kenyamanan Lanjut Usia 2.Ruangan Tunggu
yaitu : 3.Ruangan Pemeriksaan
4.Ruangan untuk
• Ruangan mudah dijangkau, nyaman dan aman misalnya ada di
Kegiatan Lanjut Usia
lantai satu
5.WC/Toilet Khusus Lanjut
• Aliran udara / ventilasi optimal Usia
• Sinar matahari dapat memasuki ruangan dengan baik (pencahayaan
cukup)
• Pintu masuk cukup lebar untuk kursi roda
• Lantai rata, mudah dibersihkan tidak licin, bila ada undakan harus
dengan warna ubin yang berbeda agar jelas terlihat
• Jika terdapat tangga, disediakan juga ramp atau pegangan di
dinding
• Koridor/selasar ada handrail pada dinding
b. ALAT
Sesuai standar peralatan yang ada di Puskesmas ditambah dengan
peralatan khusus untuk lansia termasuk untuk fisioterapi dan latihan
fisik.
KEGIATAN LUAR GEDUNG

Untuk meningkatkan akses dan cakupan pelayanan kesehatan lansia di puskesmas:


• POSYANDU LANSIA:
pemeriksaan skrining, buku kes lansia, kegiatan, kunjungan rumah
• PEMBERDAYAAN KELUARGA
Mengoptimalkan peran lansia dan meningkatkan masyarakat
• HOMECARE/PJP:
pelayanan kesehatan komprehensif di rumah melibatkan keluarga
• PELAYANAN DI PANTI LANSIA:
Pembinaan dan pelayanan kesehatan secara berkala minimal 1 bulan sekali

3/31/2022 19
KOORDINASI LINTAS PROGRAM DAN KEMITRAAN(1)

A. Koordinasi Lintas Program


 Menyiapkan Lansia SMART mulai sejak janin sampai lanjut usia
• perilaku hidup sehat mulai ibu hamil, masa bayi, remaja sampai lanjut usia.
• Identifikasi faktor risiko (lingkungan dan perilaku).
• Pencegahan penyakit dengan imunisasi, deteksi dini faktor risiko serta pengendalian
lingkungan.
• Pendekatan kesehatan fisik, kejiwaan dan psiko-sosial.
• Pencegahan dan intervensi dini

 Pelayanan kepada lanjut usia dilakukan secara terintegrasi yang melibatkan lintas
program : kes jiwa, keperawatan, PTM, kes gigi dan mulut, intelegensi kesehatan ,
gizi, kes tradisional, kes olah raga, dll
B. Kemitraan
• Peningkatan kemitraan dengan LS, LSM, ormas, toga, toma, serta partisipasi aktif dari
masyarakat.
• Kemitraan sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing, dengan prinsip
kesetaraan dan keterbukaan
• Dapat dibentuk kelompok kerja di tingkat kecamatan yang terdiri dari unsur lintas sektor,
LSM, generasi muda, tokoh masyarakat, kader dsb.
• Pokja Lansia di kecamatan ini bertugas :
• Melakukan koordinasi
• Membentuk kelompok/posyandu lanjut usia
• Memantau permasalahan lanjut usia
• Di tingkat desa/kelurahan dapat dibentuk tim pelaksana pembinaan lansia
STRATA PUSKESMAS YANG MENYELENGGARAKAN
PELAYANAN KESEHATAN SANTUN LANSIA
Puskesmas yang menyelenggarakan Strata I (Pratama) Strata II (Madya) Strata III (Paripurna)
pelayanan santun lanjut usia

1. Memberikan pelayanan yang baik dan


berkualitas  Petugas terlatih atau
v v Terlatih/Terorientasi
memahami pelayanan kesehatan lansia
dan geriatri
2. Memberikan prioritas pelayanan kepada • Sudah memberikan • Sudah memberikan • Sudah punya sarana
lanjut usia dan penyediaan sarana yang prioritas mulai dari loket, prioritas mulai dari loket, tersendiri, loket, poli, apotik
aman dan mudah diakses poli, lab dan apotik, tetapi poli, lab dan apotik, dan dan lab.
belum punya poli sudah punya poli • Atau one stop service
tersendiri. tersendiri dengan poli tersendiri
• Mulai memperhatikan • Sarana mulai • Sarana lain sudah
keamanan Lansia memperhatikan memenuhi sesuai standar
keamanan Lansia keamanan bagi lansia
3. Melakukan pelayanan secara pro-aktif  50% 60% 70%
minimal 50% desa mempunyai Posyandu
Lansia

4. Melakukan koordinasi dengan lintas v v v


program dengan pendekatan siklus hidup
PELAYANAN GERIATRI TERPADU DI RS
Adalah: Tim Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin untuk menangani masalah
kesehatan Lanjut Usia dengan prinsip tata kelola pelayanan terpadu dan paripurna dengan
mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut Usia
Dibentuk oleh Kepala/Direktur Rumah Sakit.
Terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang merangkap sebagai
anggota, dan anggota

Pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri dari:


1)Dokter spesialis penyakit dalam;
.
2)Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit pasien geriatri;
3) Dokter;
4) Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik
atau pelatihan keterampilan inteligensia 23
5) Apoteker;
6) Tenaga gizi;
7) Fisioterapis; dan
8) Okupasi terapis.
TAHUN 2021 : ORIENTASI PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT
KERJASAMA DENGAN PERGEMI
3/31/2022
PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DAN
RUJUKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
Triase Pasien • Pemanfaatan teleregistrasi
• Bila tidak tersedia teleregistrasi maka faskes melakukan skrining
kepada semua pengunjung rawat jalan (demam, batuk, pilek,
sesak napas, riwayat kontak dengan tersangka COVID-19 atau
terkonfirmasi positif COVID-19 atau riwayat perjalanan.
Pengaturan Alur Pelayanan • Penyediaan jalur prioritas bagi lansia (mulai: registrasi, poli,
pengambilan obat di apotik, dll)
Pengaturan Waktu dan • Ruang pelayanan lansia diupayakan 1 lantai dan berada di lantai
Tempat Pelayanan dasar
• Mensosialisasikan jadwal pelayanan lansia
• Media KIE di faskes mengingatkan pengunjung memakai masker,
menjaga jarak dan menjaga kebersihan tangan
• Ruang rawat inap lansia diharapkan dipisahkan dengan ruang
rawat inap pasien lain
• Nakes yang melayani lansia adalah yang sehat
• Menyediakan telekonsultasi atau telemedisin 24
UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER DAN RUJUKAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 (2)
Pelayanan • Obat rutin lansia dengan penyakit degeneratif/kronis diberikan
Farmasi selama 2 bulan sesuai SE direktur jaminan pelayanan kesehatan
BPJS nomor 14 tahun 2020 tentang pelayanan kesehatan bagi
peserta JKN selama masa pencegahan COVID-19
• Menyediakan layanan antar obat

Koordinasi dan • penyediaan tensimeter digital bagi lansia klien Perawatan Jangka
kerjasama LS, Panjang (PJP/LTC),
ormas, dunia • thermometer digital dan pulse oximetry,
usaha • penyediaan APD bagi tenaga Kesehatan/petugas panti wredha,
• penyediaan dan pemanfaatan jaringan telekomunikasi untuk
pemantauan kesehatan lansia, dan kegiatan lainnya.

25
POSYANDU LANSIA PADA MASA PANDEMI COVID-19

 Berdasarkan zonasi : apabila situasi dinilai sudah memungkinkan dengan


memperhatikan aturan dan komando Pemerintah Pusat maupun daerah
 Menerapkan protokol kesehatan secara KETAT, dapat dilakukan secara
daring

Optimalisasi peran kader (pemantauan kesehatan lansia) :


-Pemantauan kondisi kesehatan lansia secara umum dan keluhan terkait kesehatan
(bila ada)
-Edukasi informasi kesehatan dan gizi dibawah pembinaan tenaga kesehatan
puskesmas.
-Dilakukan dengan komunikasi jarak jauh kepada lansia atau keluarga/pendamping
lansia, misalnya WhatsApp atau SMS

Jika ditemukan keluhan dan atau masalah Kesehatan  kader dapat melaporkan kepada nakes untuk
ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan, bila perlu dengan melakukan kunjungan rumah.
26
KEGIATAN POSYANDU LANSIA
DI MASA PANDEMI COVID-19 (1)

POSYANDU LANSIA
VIRTUAL

27
PELAYANAN KESEHATAN DI LUAR GEDUNG SELAMA
MASA PANDEMI COVID-19

HOME CARE DAN PJP


Ditujukan untuk :
• Lansia risiko tinggi,
• Lansia tinggal sendiri dan
• Lansia dengan ketergantungan sedang s/d total
dengan MEMATUHI PROTOKOL pencegahan penularan Covid-19
Layanan yang diberikan :
• Sesuai kebutuhan individu Lansia
• Terkait teknis perawatan jangka panjang lansia
• Edukasi pencegahan covid-19

Kunjungan ke PANTI/PSTW :
dilakukan minimal 1 bulan sekali secara berkala, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat
28
NSPK PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Permenkes, RAN, Stranas Buku Kes. Lansia & Juknis

Pelatihan Yankes
Lansia di Puskesmas

Pemberdayaan
Lansia dalam
bidang
Kesehatan

PJP dan Caregiver


Orientasi Layanan
Geriatri di Rumah Sakit http://www.kesga.kemkes.go.id 29
TERIMA KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai