2
LATAR BELAKANG
USIA LANJUT
29,53 (10,82%) LANSIA SMART
1.DIY (15.52%)
2. Jawa Timur (14.53%)
3. Jawa Tengah (14.18%)
4. Sulawesi Utara (12.84%)
5.Bali (12.71%)
6.Sulawesi Selatan (11.24%)
7.Lampung (10.22%)
8.Jawa Barat (10.18%)
~52% lansia
mengobati sendiri jika
ada keluhan
Angka
kesakitan 1
2 8 . 6 2 % 2 7 . 4 6 % 2 6 . 7 2 % 2 5 . 9 9 % 2 6 . 2 0 % 2 4 . 3 5 % 2 2 . 4 8 %
lansia (elderly
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
morbidity 2 0 1 8
rate) menurun
5 tahun terakhir
Sumber: BPS 2021 5
MASALAH LANSIA KONDISI
Penurunan Fungsi Tubuh Meningkatnya populasi lansia pra renta (pre frail) sebesar 66% (16 Juta)
1.Fisik: morbiditas, penurunan dari populasi lansia
KONDISI imunitas
LANSIA 2. Mobilitas (gerak dan respon) Tingkat Kemandirian • Gangguan mental emosional:
3. Penglihatan 74,3 % mandiri (51% Bekerja) 12,8%
4. Pendengaran 22 % Ketergantungan Ringan • Obesitas: 14,06%
5. Ingatan 3,7 % Ketergantungan • Kurang aktivitas fisik : 60-64
sedang dan Berat th: 31,4%, 65-69 th:47,9%
• Hipertensi: 63,5%
• DM: 5,7%;
Gangguan kognitif:
Penuruhan Metabolisme Tubuh • Jantung 4,5%; Demensia pada lansia
1. Resiko Penyakit • Stroke 4,4%
FISIK • 1,2 Juta tahun 2015
2. Respon Tubuh terhadap • 4 Juta tahun 2050
• ISPA 4,6%,
pengobatan (Sumber: Alzheimer
• diare 7,9%;
Disease Indonesia)
• pneumonia 5,6%
Sumber : Riskesdas 2018;
• Tingkat Ketergantungan
• Pengobatan jangka panjang
DAMPAK • Biaya pengobatan meningkat
• Perawatan jangka Panjang
Puskesmas
Pemberdayaan masyarakat • Puskesmas santun lansia termasuk Rumah Sakit
INSTITUSI
- Posyandu lansia integrasi Integrasi skrining dan pencegahan • Pelayanan geriatri terpadu
demensia 6
PERSENTASE LANSIA MENURUT STATUS TINGGAL
BERSAMA, 2021
Mayoritas lansia tinggal
bersama keluarga (3
generasi dan bersama
keluarga
5/30/202 7
TANTANGAN DAN UPAYA DALAM PENGEMBANGAN SERTA
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA
Peningkatan upaya Sosialisasi dan Melakukan kajian Peningkatan Advokasi kepada Mempersiapkan sistem
promotif dan advokasi dan pengembangan pelatihan institusi terkait pelayanan (pembiayaan,
preventif serta percepatan sistem pembiayaan, pelayanan geriatri (universitas, pusat regulasi, kompetensi
mempersiapkan pengembangan dan regulasi, bagi petugas penelitian, dll), SDM dan standarisasi,
fasilitas, sumber implementasi standarisasi, kesehatan pengembangan dll), pelatihan / kelas
daya dan sistem program kesehatan alternatif teknologi digital caregiver, kolaborasi
pelayanan menuju lansia di daerah pembiayaan, dll pengembangan wahana
transformasi digital PJP
9
1
0
promotif. USIA
Peningkatan upaya penguatan preventif dan
Impact/
Outcome Outcome OUTPUT (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
INDIKATOR Target Capaian (SS & ISS) (IKP)
2022 2023 2024 Persentase 70 80 90
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang a.Persentase melaksanakan
menyelenggarakan pelayanan pelayanan
320 470 514 kabupaten/ kota yang
melaksanakan Kesehatan
kesehatan usia reproduksi intervensi kesehatan reproduksi bagi
keluarga calon pengantin
Jumlah kabupaten/ kota yang
360 385 411
melaksanakan kesehatan kerja Persentase 70 80 90
lansia yang
Persentase kabupaten/ kota mendapatkan
yang menyelenggarakan b.Persentase pelayanan
55 60 65 Kabupaten/ Kota
Kesehatan
pelayanan kesehatan lanjut yang menerapkan
usia kebijakan Germas
Persentase 50 70 90
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang meningkatkan
melaksanakan kesehatan 360 385 411 aktivitas fisik
Olahraga
5/30/202 14
Masalah kesehatan lansia
Topi Kebijakan Kesehatan Lansia
k Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia
DEFINISI (WHO, 2012)
Sistem kegiatan-kegiatan terpadu
yang dilakukan oleh caregiver
informal atau profesional untuk
memastikan bahwa lanjut usia
yang tidak sepenuhnya mampu Makan Mandi Berpakaian
merawat diri sendiri, dapat
menjaga kualitas tertinggi
kehidupannya, sesuai dengan
keinginannya, dan dengan
kemungkinan terbesar memiliki
kebebasan, otonomi, partisipasi,
pemenuhan kebutuhan pribadi Berpindah Toilet Berjalan/
serta kemanusiaan / BAK
BAB/
mobilitas
16
MENENTUKAN KLIEN PJP MENGGUNAKAN
INSTRUMEN P3G (PENGKAJIAN
PARIPURNA PASIEN GERIATRI)
SASARAN PJP
C A R E G I V ER l a n s i a
Seseorang yang telah memiliki
I NFORMAL
sertifikat kompetensi untuk Seseorang yang berasal dari keluarga,
melakukan pendampingan pada lansia tetangga, relawan atau kader yang telah
yang tidak mampu merawat dirinya mengikuti pelatihan untuk melakukan
sendiri, baik sebagian atau seluruhnya pendampingan secara sukarela
karena mengalami keterbatasan fisik pada seorang atau kelompok lansia yang
dan atau mental. tidak mampu merawat dirinya sendiri,
baik sebagian atau seluruhnya karena
Sumber: PPSDM Kesehatan, 2018
mengalami keterbatasan fisik dan atau
Peran Caregiver Informal :
• Agar kebutuhan lansia terpenuhi (fisik, mental, sosbud dan spiritual)
• Mengurangi ketergantungan
• Mengurangi keluhan akibat penyakit
• Mencegah komplikasi dan kecelakaan
• Mempertahankan kualitas hidup lansia yang optimal
Lama Kewenangan di
Status Asal Peserta Uji kompetensi Sertifikat
Pendidikan Lingkup Kemenkes
22
Video-Video Tutorial
penunjang Pelatihan PJP
Bagi Lansia Untuk CG
Informal di Tk Masy.
a. Pelaksanaan di tingkat Puskesmas
• Puskesmas Melakukan tahap-tahap penyelenggaraan sesuai
pedoman
24
TIM PJP DI
1. Ketua : Kepala
PUSKESMAS
puskesmas Fasilitas Long Term
2. Anggota : Care
Fasilitas
a. •CARE MANAGER
Pemegang :
program lansia Kes.
• Tugasnya komunikasi, Care Manager
(Puskesmas)
koordinasi, integrasi,
advokasi, negosiasi,
tim
memberi semangat
b. CASE FINDER
: • Tenaga kesehatan +
Komunitas Manajer
kader posyandu Lansia Manajer
lansia/Posbindu
• Tugasnya identifikasi
masalah kes dgn monitoring
Case FindeCr aregiver Homevisit
individu/keluarga/masy
b. Pelaksanaan di Tingkat Individu berfokus pada kebutuhan lansia
Petugas pemberi layanan melakukan:
Perencanaan Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan
• Bentuk Tim Pelaksana : rencana kegiatan PJP beragam,
tergantung dimana lansia
dokter (pemimpin tim), tinggal. Pelaksanaan
perawat, tenaga gizi, didasarkan pada :
fisioterapis
• Kebutuhan lansia (P3G)
• Pengkajian
• Perubahan kebutuhan Lansia
• Membuat rencana • Pilihan pribadi Lansia
kegiatan
27
1. 2.
• Profesionalitas yang Luhur
• Mawas Diri dan Pengembangan Diri
• Komunikasi efektif dan pengelolaan informasi • Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
• Landasan ilmiah ilmu kedokteran • Melakukan komunikasi interpersonal dalam asuhan
• Melakukan ketrampilan klinis keperawatan
• Melakukan prosedur klinis dan diagnosis • Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan
• Melakukan penatalaksanaan holistik dan yang
komprehensif aman melalui jaminan kualitas dan manajemen risiko (patient
• Melakukan rujukan safety)
• Mampu membina caregiver sesuai • Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
• Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
kompetensi awam
3. • Melakukan rujukan
• Mampu membina caregiver sesuai komptensi awam
4.
- Gizi
• Mampu membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari (ADL/IADL)
• Menilai status gizi individu • Mendorong kemandirian Lansia
• Mengelola pemantauan asupan makanan dan gizi • Mengenali dan melaporkan Lansia yang mengalami kekerasan,
klien abuse dan kecelakaan
• Merujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai • Melakukan latihan/rehabilitasi sederhana
• Membina caregiver dalam pelayanan gizi dalam PJP pada • Membantu terpenuhinya kebutuhan spiritual dan psikologis
Lansia • Mencari pertolongan jika terjadi kondisi gawat darurat
- Fisioterapis
• Mampu melakukan asuhan fisioterapis
• Merujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai 28
• membina caregiver sesuai kompetensi awam
PERAN PUSKESMAS DALAM
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PJP
Pembinaan W
P Penyelenggaraan A
U PJP
S • Eksternal yang bermutu
H
A
• internal
N
K
A
E
S
P
Penyelenggaraan J
M PJP sesuai tujuan
Pengawasan
dan regulasi yang P
A berlaku
S
Membandingkan
Membandingkan
30
PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM PENCATATAN
DAN PELAPORAN OLEH CAREGIVER
31
JEJARING DAN KEMITRAAN DI TK PUSAT
BKKBN BAPPENAS
Bina Keluarga Lansia SILANI (Sistem Informasi
PKB/PLKB 14.569 org Lansia)
33
34
HASIL EVALUASI PEMODELAN PJP
Pedoman PJP yg telah disusun implementatif
Tujuan pencatatan :
1. mendapatkan data pribadi dan data kesehatan Lansia
2. deteksi dan memantau perkembangan status kesehatan Lansia
3. memudahkan pengambilan keputusan karena data tercatat rapi
4. untuk keperluan konsultasi dgn tenaga kesehatan
1. Identitas lansia
2. Riwayat kesehatan
3. Keadaan dan keluhan kesehatan
4. Catatan perkembangan kesehatan
5. Pemantauan penggunaan obat
6. Rencana kunjungan Lansia ke faskes
7. Ketersediaan asuransi kesehatan
8. Data informasi kontak tenaga kesehatan
36
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA
DIBACA
DAN
DIMENGER
TI
BUKU SELALU
HARUS Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak
DIJAGA DIBAW Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia,
A Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga
37
BAGAIMANA BILA TIDAK TERSEDIA
BUKU KESEHATAN LANSIA ?
Contoh Format Check List Untuk
Pemantauan Lansia Sehari-hari oleh Caregiver
Petugas kesehatan
membuatkan lembar
pencatatan yang mengacu
pada Buku Kesehatan Lansia
sehingga
perkembangan kesehatan
dapat dipantau
38
PJP DIDALAM REGISTER KOHORT
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA, lanjutan …
PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA
1 2 1 2 1 2 1 2
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
39
• Peningkatan jumlah lansia dengan karakteristik multipatologis dan lansia dengan
ketergantungan sedang, berat dan total, merupakan indikasi diperlukannya
pengembangan pelayanan PJP sesuai kebutuhan lansia.
• Dibutuhkan koordinasi antar tingkatan pelayanan kesehatan, pengambil kebijakan,
profesi kesehatan, masyarakat dan keluarga untuk keberhasilan pelaksanaan PJP.
• Pedoman Perawatan Jangka Panjang (PJP) Bagi Lansia, Panduan Praktis
Untuk Caregiver dalam PJP Bagi Lansia dan Petunjuk Teknis Penggunaan
Panduan Praktis Untuk Caregiver dalam PJP Bagi Lansia diharapkan dapat
menjadi acuan bagi Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan PJP
bagi lansia.
• Terlaksananya Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan dan mempertahankan kualitas hidup lansia dengan tingkat
ketergantungan sedang, berat dan total, sehingga lansia dapat menikmati masa tuanya
dengan lebih bermartabat.
40
1
TERIMA KASIH