Anda di halaman 1dari 41

KEBIJAKAN PERAWATAN JANGKA PANJANG BAGI LANJUT USIA

OLEH CAREGIVER INFORMAL SERTA PENCATATAN DAN


PELAPORAN PJP

PELATIHAN CAREGIVER INFORMAL


LANSIA DALAM
PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP)
PUSKESMAS PORIS GAGA LAMA TH 2022
 Masalah kesehatan lansia
 Kebijakan Kesehatan Lansia
Topik  Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia

2
LATAR BELAKANG

273 JT PENDUDUK INDONESIA

USIA LANJUT
29,53 (10,82%) LANSIA SMART

93,3 Juta 95,6 Juta


(49,4%) (50,6%)
Tulang punggung
keluarga
USIA PRODUKTIF
189 (69,3 %)
Aset Negara
93,3 Juta 95,6 Juta
(49,4%) (50,6%) Penggerak Ekonomi
Pekerja
Bangsa
131,06 (48%)
Pencetak
52,5 Juta 78,5 Juta
(59,5%) Generasi Penerus
(40,5%)
Bangsa
AHH mempengaruhi peningkatan
populasi lansia
Saat ini, ~10.8%
Diperkirakan, penduduk atau 29.3 juta orang merupakan
proporsi
lansia
lansia mencapai
usia ≥ 60 1/5
penduduk tahun 2045

Provinsi %lansia tertinggi

1.DIY (15.52%)
2. Jawa Timur (14.53%)
3. Jawa Tengah (14.18%)
4. Sulawesi Utara (12.84%)
5.Bali (12.71%)
6.Sulawesi Selatan (11.24%)
7.Lampung (10.22%)
8.Jawa Barat (10.18%)

Sumber: BPS 2021 4


Namun, usia yang lanjut diikuti dengan penurunan fungsionalitas tubuh
Hal ini disebabkan karena aspek biologis, fisiologis, psikologis, dan sosial

2 dari 5 lansia (43.22%) 1 dari 4 lansia


mengeluh gangguan kesehatan masih merokok dan rata-rata merokok setiap hari
dalam 1 bulan terakhir

1 dari 5 lansia (22.48%) 5.26% lansia


dirawat (rata-rata LOS 5.91 hari)
mengalami sakit
dalam 1 tahun terakhir
dalam 1 bulan terakhir

~52% lansia
mengobati sendiri jika
ada keluhan
Angka
kesakitan 1
2 8 . 6 2 % 2 7 . 4 6 % 2 6 . 7 2 % 2 5 . 9 9 % 2 6 . 2 0 % 2 4 . 3 5 % 2 2 . 4 8 %
lansia (elderly
2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
morbidity 2 0 1 8
rate) menurun
5 tahun terakhir
Sumber: BPS 2021 5
MASALAH LANSIA KONDISI

Penurunan Fungsi Tubuh Meningkatnya populasi lansia pra renta (pre frail) sebesar 66% (16 Juta)
1.Fisik: morbiditas, penurunan dari populasi lansia
KONDISI imunitas
LANSIA 2. Mobilitas (gerak dan respon) Tingkat Kemandirian • Gangguan mental emosional:
3. Penglihatan  74,3 % mandiri (51% Bekerja) 12,8%
4. Pendengaran  22 % Ketergantungan Ringan • Obesitas: 14,06%
5. Ingatan  3,7 % Ketergantungan • Kurang aktivitas fisik : 60-64
sedang dan Berat th: 31,4%, 65-69 th:47,9%

• Hipertensi: 63,5%
• DM: 5,7%;
Gangguan kognitif:
Penuruhan Metabolisme Tubuh • Jantung 4,5%; Demensia pada lansia
1. Resiko Penyakit • Stroke 4,4%
FISIK • 1,2 Juta tahun 2015
2. Respon Tubuh terhadap • 4 Juta tahun 2050
• ISPA 4,6%,
pengobatan (Sumber: Alzheimer
• diare 7,9%;
Disease Indonesia)
• pneumonia 5,6%
Sumber : Riskesdas 2018;

• Tingkat Ketergantungan
• Pengobatan jangka panjang
DAMPAK • Biaya pengobatan meningkat
• Perawatan jangka Panjang

Puskesmas
Pemberdayaan masyarakat • Puskesmas santun lansia termasuk Rumah Sakit
INSTITUSI
- Posyandu lansia integrasi Integrasi skrining dan pencegahan • Pelayanan geriatri terpadu
demensia 6
PERSENTASE LANSIA MENURUT STATUS TINGGAL
BERSAMA, 2021
Mayoritas lansia tinggal
bersama keluarga (3
generasi dan bersama
keluarga

POTENSI LANSIA DALAM KELUARGA

Peran dalam Berperan dalam


pengambilan pengasuhan
keputusan bayi/anak

Keluarga mendukung, mendampingi,


merawat lansia dengan penuh kasih
sayang

5/30/202 7
TANTANGAN DAN UPAYA DALAM PENGEMBANGAN SERTA
PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Peningkatan Keterbatasan Sistem pembiayaan Keterbatasan Belum banyaknya Peningkatan


jumlah lansia jumlah fasilitas JKN belum jumlah petugas studi dan kebutuhan PJP dan
disertai kesehatan (sarana mendukung kesehatan penelitian terkait caregiver bagi Lansia
peningkatan dan prasarana) pelayanan geriatri terlatih dalam kesehatan lansia,
penyakit yang ramah lansia di Rumah Sakit pelayanan terbatasnya
degenerative dan terintegrasi kesehatan lansia ketersediaan data
termasuk dengan lintas dan geriatri terkait lansia
demensia dan sektor
komplikasinya,
serta pandemi
COVID-19

Peningkatan upaya Sosialisasi dan Melakukan kajian Peningkatan Advokasi kepada Mempersiapkan sistem
promotif dan advokasi dan pengembangan pelatihan institusi terkait pelayanan (pembiayaan,
preventif serta percepatan sistem pembiayaan, pelayanan geriatri (universitas, pusat regulasi, kompetensi
mempersiapkan pengembangan dan regulasi, bagi petugas penelitian, dll), SDM dan standarisasi,
fasilitas, sumber implementasi standarisasi, kesehatan pengembangan dll), pelatihan / kelas
daya dan sistem program kesehatan alternatif teknologi digital caregiver, kolaborasi
pelayanan menuju lansia di daerah pembiayaan, dll pengembangan wahana
transformasi digital PJP
9
1
0

 Masalah kesehatan lansia


Topi
k  Kebijakan Kesehatan Lansia
STRATEGI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN LANJUT USIA

Strategi Global Kebijakan Nasional Perpres No. 88 tahun 2021


GLOBAL : UU No 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia Strategi 1 - Peningkatan pelindungan sosial,
• The Vienna International jaminan pendapatan, dan kapasitas individu
Plan of Action on Ageing UU No 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosial
1982 Indikator
Decade of Healthy Ageing UU No 36 /2009 tentang Kesehatan Strategi 2 - Peningkatan derajat kesehatan 1. Meningkatkan status gizi
2020-2030 PP 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024 dan kualitas hidup Lanjut Usia
dan pola hidup yang
sehat
PP 18/2020 tentang RPJMN 2020-2024
2. Memperluas
REGIONAL (SEAR) : Perpres No. 88/2021 tentang Strategi Nasional Strategi 3 - Pembangunan masyarakat dan
Regional Framework on Kelanjutusiaan lingkungan ramah Lanjut Usia
pelayanan kesehatan
Healthy Ageing 2018-2022 bagi lanjut usia
PMK 79/2014 tentang Penyelenggaraan Strategi 4 - Penguatan kelembagaan 3. Menurunkan angka
ASEAN : Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit pelaksana program Kelanjutusiaan kesakitan lanjut usia
Asean Health Cluster 1
Promoting Healthy Lifestyle PMK 67/2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan
4. Memperluas cakupan
Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas Strategi 5 - Penghormatan, pelindungan, dan perawatan jangka panjang
pemenuhan hak Lanjut Usia bagi lanjut usia
PMK No. 4/2019 tentang Standar Teknik
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

PMK No. 21/2020 tentang Renstra Kemenkes


2020-2024

PMK 25/2015 tentang Rencana Aksi Nasional


(RAN) Kesehatan Lansia 2016-2019
Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia 2020-
2024 telah dilaunching Menteri Kesehatan th
2020 11
INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA
RPJMN 2020 - 2024
PRODUKTIF DAN LANJUT
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas

promotif. USIA
Peningkatan upaya penguatan preventif dan
Impact/
Outcome Outcome OUTPUT (IKK)
Target Capaian
2022 2023 2024
INDIKATOR Target Capaian (SS & ISS) (IKP)
2022 2023 2024 Persentase 70 80 90
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang a.Persentase melaksanakan
menyelenggarakan pelayanan pelayanan
320 470 514 kabupaten/ kota yang
melaksanakan Kesehatan
kesehatan usia reproduksi intervensi kesehatan reproduksi bagi
keluarga calon pengantin
Jumlah kabupaten/ kota yang
360 385 411
melaksanakan kesehatan kerja Persentase 70 80 90
lansia yang
Persentase kabupaten/ kota mendapatkan
yang menyelenggarakan b.Persentase pelayanan
55 60 65 Kabupaten/ Kota
Kesehatan
pelayanan kesehatan lanjut yang menerapkan
usia kebijakan Germas
Persentase 50 70 90
puskesmas yang
Jumlah kabupaten/ kota yang meningkatkan
melaksanakan kesehatan 360 385 411 aktivitas fisik
Olahraga

SPM BIDANG KESEHATAN


Permenkes Nomor 4 tahun 2019
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar. 12
TARGET: 100%
KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANJUT USIA
Tujuan : meningkatkan kualitas hidup lansia, agar sehat, mandiri, aktif dan produktif serta
berdaya guna bagi keluarga dan masyarakat, dengan pendekatan siklus hidup.

PRA LANSIA AKHIR HAYAT


DAN LANSIA SEHAT
LANSIA SAKIT
BERMARTABA
T
Promotif dan Preventif :
1. Skrining/deteksi dini pada lansia Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif :
2. Pemberdayaan lansia 3. Pelayanan kesehatan di Puskesmas (FKTP) yang
santun pada lansia
4. Rumah Sakit dengan pelayanan geriatri terpadu
 Layanan Posyandu Lansia termasuk rujukan,
Terintegrasi posbindu PTM 5. Perawatan Jangka Panjang/Long Term Care
 Kegiatan olahraga masyarakat (PJP/LTC)bagi Lansia
lansia 6. Pelayanan Minimum Kesehatan Lansia (PMKL)
 Pelayanan kesehatan di pada situasi bencana / krisis kesehatan
Puskesmas (FKTP) yang santun
pada lansia termasuk Integrasi
skrining dan pencegahan demensia
SITUASI INDONESIA SAAT INI

90 (17.5%) 330 Kab/Kota yang


Kabupaten telah 1,6 juta (5.8%) mempunyai minimal 20%
memiliki Perda Lansia Lansia diberdayakan puskesmas melayani
Kesehatan jiwa

107,993 11 juta (38%)


Posyandu Lansia Lansia diskrining
4.476
Puskesmas melaksanakan
deteksi dini demensia
6,441 (62.8%) 2,380 (23.4%)
Puskesmas telah santun Puskesmas bisa
(ramah) lansia melakukan perawatan
jangka panjang 8,982
tenaga Kesehatan yang
267 (9%) sudah dilatih deteksi dini
RS telah memiliki
layanan geriatri terpadu

5/30/202 14
 Masalah kesehatan lansia
Topi  Kebijakan Kesehatan Lansia
k  Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia
DEFINISI (WHO, 2012)
Sistem kegiatan-kegiatan terpadu
yang dilakukan oleh caregiver
informal atau profesional untuk
memastikan bahwa lanjut usia
yang tidak sepenuhnya mampu Makan Mandi Berpakaian
merawat diri sendiri, dapat
menjaga kualitas tertinggi
kehidupannya, sesuai dengan
keinginannya, dan dengan
kemungkinan terbesar memiliki
kebebasan, otonomi, partisipasi,
pemenuhan kebutuhan pribadi Berpindah Toilet Berjalan/
serta kemanusiaan / BAK
BAB/
mobilitas
16
MENENTUKAN KLIEN PJP MENGGUNAKAN
INSTRUMEN P3G (PENGKAJIAN
PARIPURNA PASIEN GERIATRI)

P3G terdiri dari 8 instrument skrining,


salah satunya instrumen ADL/AKS dan 17
IADL/IAKS
SASARAN LANSIA DAN PELAKU RAWAT PJP/LTC LANSIA

SASARAN PJP

Agar lansia merasa nyaman menjalani


Home Panti/residen- perawatan di tengah keluarga
care sial
Lansia dengan Keluarga sebagai
ketergantungan Home care perlu care giver harus
sedang, berat,
total didorong menjadi dibekali
wahana PJP yang pengetahuan
Transisional
utama tentang perawatan
Nursing home care/subacute
sehari-hari lansia
care

Pelaku rawat/caregiver informal PJP PJP mempertimbangkan aspek budaya


adalah: keliuarga, kader, relawan peduli Indonesia yang mempertahankan model
lansia, petugas panti keluarga besar
Seseorang yang telah lulus pendidikan
atau pelatihan untuk melakukan
pendampingan pada lansia yang tidak
mampu merawat dirinya sendiri, baik
sebagian atau seluruhnya karena
mengalami keterbatasan fisik dan atau
mental.

C A R E G I V ER l a n s i a
Seseorang yang telah memiliki
I NFORMAL
sertifikat kompetensi untuk Seseorang yang berasal dari keluarga,
melakukan pendampingan pada lansia tetangga, relawan atau kader yang telah
yang tidak mampu merawat dirinya mengikuti pelatihan untuk melakukan
sendiri, baik sebagian atau seluruhnya pendampingan secara sukarela
karena mengalami keterbatasan fisik pada seorang atau kelompok lansia yang
dan atau mental. tidak mampu merawat dirinya sendiri,
baik sebagian atau seluruhnya karena
Sumber: PPSDM Kesehatan, 2018
mengalami keterbatasan fisik dan atau
Peran Caregiver Informal :
• Agar kebutuhan lansia terpenuhi (fisik, mental, sosbud dan spiritual)
• Mengurangi ketergantungan
• Mengurangi keluhan akibat penyakit
• Mencegah komplikasi dan kecelakaan
• Mempertahankan kualitas hidup lansia yang optimal

Lama Kewenangan di
Status Asal Peserta Uji kompetensi Sertifikat
Pendidikan Lingkup Kemenkes

Caregiver adalah layanan Anggota Tidak perlu Sertifikat Pelatihan Direktorat


Lansia PJP tidak keluarga, kader, partisipasi 17-50 jam Kesehatan Keluarga
Informal berbayar relawan pelatihan (lokal)

Caregiver adalah layanan Harus memiliki Perlu Sertifikat Pelatihan Badan


Formal PJP berbayar tingkat terakreditasi minimal PPSDM Kesehatan
(level 1–5) pendidikan BPPSDM Kes. 300-600jam s/d
tertentu (Nasional) 4
thn
20
20
Bagi Keluarga Bagi Lansia

Meningkatkan harga diri & kualitas


Mengurangi beban keluarga hidup sehingga merasa bermartabat

Meningkatkan hubungan & Mempertahankan tingkat kemandirian &


ketahanan keluarga mengurangi ketergantungan

Mengurangi rasa sakit & mencegah


kecelakaan

Mencegah komplikasi penyakit atau


disabilitas
21
2. Prinsip Continuum
1. Prinsip Holistik of Care
B. Aspek Psikologis
A. Aspek Fisik • Depresi Pelayanan
• Tingkat Kemandirian
• Sindrom geriatri (!4i)
• Demensia yang Berkesinambungan
• Gangguan cemas
dari pelayanan PJP
yang berbasis
C. Adpek Sosial Budaya Komunitas ke
• Kemiskinan pelayanan
• Kekerasan D. Aspek Spiritual
• Kesepian berbasis Rumah Sakit
dan sebaliknya

22
Video-Video Tutorial
penunjang Pelatihan PJP
Bagi Lansia Untuk CG
Informal di Tk Masy.
a. Pelaksanaan di tingkat Puskesmas
• Puskesmas Melakukan tahap-tahap penyelenggaraan sesuai
pedoman

Perencanaan Pelaksanaan Pencatatan


dan
Pelaporan
• Pengumpulan data • Sosialisasi &
• Bentuk SK Tim PJP advokasi PJP
• Identifikasi masalah • Identifikasi mitra Menggunakan


Identifikasi sasaran
Menetapkan sasaran
kerja dan bangun Format PP
kemitraan
Yang sudah ada

24
TIM PJP DI
1. Ketua : Kepala
PUSKESMAS
puskesmas Fasilitas Long Term
2. Anggota : Care
Fasilitas
a. •CARE MANAGER
Pemegang :
program lansia Kes.
• Tugasnya komunikasi, Care Manager
(Puskesmas)
koordinasi, integrasi,
advokasi, negosiasi,
tim
memberi semangat
b. CASE FINDER
: • Tenaga kesehatan +
Komunitas Manajer
kader posyandu Lansia Manajer
lansia/Posbindu
• Tugasnya identifikasi
masalah kes dgn monitoring
Case FindeCr aregiver Homevisit
individu/keluarga/masy
b. Pelaksanaan di Tingkat Individu  berfokus pada kebutuhan lansia
Petugas pemberi layanan melakukan:

Perencanaan Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan
• Bentuk Tim Pelaksana : rencana kegiatan PJP beragam,
tergantung dimana lansia
dokter (pemimpin tim), tinggal. Pelaksanaan
perawat, tenaga gizi, didasarkan pada :
fisioterapis
• Kebutuhan lansia (P3G)
• Pengkajian
• Perubahan kebutuhan Lansia
• Membuat rencana • Pilihan pribadi Lansia
kegiatan

Yan Yan Yan Kes Yan sosial,


Langkah-langkah P3G
Medis Keperawatan lainnya mental, spiritual
26
c. Mekanisme Pelaksanaan PJP

27
1. 2.
• Profesionalitas yang Luhur
• Mawas Diri dan Pengembangan Diri
• Komunikasi efektif dan pengelolaan informasi • Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
• Landasan ilmiah ilmu kedokteran • Melakukan komunikasi interpersonal dalam asuhan
• Melakukan ketrampilan klinis keperawatan
• Melakukan prosedur klinis dan diagnosis • Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan
• Melakukan penatalaksanaan holistik dan yang
komprehensif aman melalui jaminan kualitas dan manajemen risiko (patient
• Melakukan rujukan safety)
• Mampu membina caregiver sesuai • Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
• Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
kompetensi awam
3. • Melakukan rujukan
• Mampu membina caregiver sesuai komptensi awam
4.
- Gizi
• Mampu membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari (ADL/IADL)
• Menilai status gizi individu • Mendorong kemandirian Lansia
• Mengelola pemantauan asupan makanan dan gizi • Mengenali dan melaporkan Lansia yang mengalami kekerasan,
klien abuse dan kecelakaan
• Merujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai • Melakukan latihan/rehabilitasi sederhana
• Membina caregiver dalam pelayanan gizi dalam PJP pada • Membantu terpenuhinya kebutuhan spiritual dan psikologis
Lansia • Mencari pertolongan jika terjadi kondisi gawat darurat
- Fisioterapis
• Mampu melakukan asuhan fisioterapis
• Merujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai 28
• membina caregiver sesuai kompetensi awam
PERAN PUSKESMAS DALAM
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PJP

Pembinaan W
P Penyelenggaraan A
U PJP
S • Eksternal yang bermutu
H
A
• internal
N
K
A
E
S
P
Penyelenggaraan J
M PJP sesuai tujuan
Pengawasan
dan regulasi yang P
A berlaku
S

Dilakukan secara berjenjang sesuai kewenangan masing2


29
EVALUASI KEGIATAN

• Manajemen Pelayanan PJP


KONDISI YANG
PERENCANAAN
DICAPAI

Membandingkan

• Pelayanan PJP secara Individual


KONDISI YANG Mengacu
PERENCANAAN Instrumen P3G
DICAPAI

Membandingkan
30
PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM PENCATATAN
DAN PELAPORAN OLEH CAREGIVER

Membimbing caregiver dalam membuat


pencatatan

Membimbing caregiver tentang cara melakukan


pemantauan menggunakan lembar pencatatan

Memantau catatan yang dibuat caregiver

Mengambil informasi yang diperlukan untuk


pelaporan

31
JEJARING DAN KEMITRAAN DI TK PUSAT

BKKBN BAPPENAS
 Bina Keluarga Lansia  SILANI (Sistem Informasi
 PKB/PLKB 14.569 org Lansia)

Kementerian Sosial Kementerian Kesehatan


 Program Keluarga Harapan  Integrasi dgn LP : PISPK,
(PKH) Perkesmas, Promkes
 Pekerja Sosial  Dana Dekon, BOK
 Dana DAK Fisik :
kendaraan
BPJS puskesmas
 Masih termasuk dalam
Kapitasi
 Komponen PJP ada yg KEMENDESA
out of pocket Lampiran Permendes No 11/2019 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Thn 2020  Daftar Kegiatan
Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa:
(4) Alat bantu penyandang disabilitas
(13) Perawatan kesehatan dan atau pendampingan
keluarga dalam merawat lansia
32
• Lansia didorong untuk memiliki jaminan kesehatan
• Sumber pembiayaan dapat berasal dari:
• Pemerintah,
• Pemerintah Daerah,
• Swasta,
• Organisasi masyarakat, dan
• Swadaya masyarakat.
• Pembiayaan kesehatan harus adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan
• Penduduk lansia yang memiliki jaminan kesehatan sebesar (59,03 %)
• Saat ini masih banyak komponen pelayanan PJP yang belum dapat dibiayai oleh BPJS
atau jaminan kesehatan lainnya, sehingga pembiayaan tersebut bersumber dari bantuan
yang tidak mengikat, dari donatur atau dari kantong sendiri/out of pocket.

33
34
HASIL EVALUASI PEMODELAN PJP
Pedoman PJP yg telah disusun implementatif

PJP sangat dibutuhkan lansia yg memiliki kondisi


khusus

Lansia yg mendapat PJP merasa lebih diperhatikan

Manajemen rasa nyeri dan rehabilitasi sederhana dpt


meningkatkan skor ADL
Perlu dukungan Keluarga, Desa, Pemda & Pusat
untuk pengembangan PJP

PJP dapat diintegrasikan dgn LP : PISPK, Perkesmas

Puskesmas, Caregiver dan kader memiliki tingkat


pemahaman yg berbeda-beda  pelatihan yg matang 35
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA

Tujuan pencatatan :
1. mendapatkan data pribadi dan data kesehatan Lansia
2. deteksi dan memantau perkembangan status kesehatan Lansia
3. memudahkan pengambilan keputusan karena data tercatat rapi
4. untuk keperluan konsultasi dgn tenaga kesehatan
1. Identitas lansia
2. Riwayat kesehatan
3. Keadaan dan keluhan kesehatan
4. Catatan perkembangan kesehatan
5. Pemantauan penggunaan obat
6. Rencana kunjungan Lansia ke faskes
7. Ketersediaan asuransi kesehatan
8. Data informasi kontak tenaga kesehatan
36
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA

DIBACA
DAN
DIMENGER
TI
BUKU SELALU
HARUS Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak
DIJAGA DIBAW Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia,
A Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga
37
BAGAIMANA BILA TIDAK TERSEDIA
BUKU KESEHATAN LANSIA ?
Contoh Format Check List Untuk
Pemantauan Lansia Sehari-hari oleh Caregiver

Petugas kesehatan
membuatkan lembar
pencatatan yang mengacu
pada Buku Kesehatan Lansia
sehingga
perkembangan kesehatan
dapat dipantau

38
PJP DIDALAM REGISTER KOHORT
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA, lanjutan …
PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA

Kolesterol (mg/dl) Gula Darah Asam Urat Hb


(mg/dl) (mg/dl) (gr/dl) Pemberdayaan Perawatan Jangka
Panjang

1 2 1 2 1 2 1 2

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

39
• Peningkatan jumlah lansia dengan karakteristik multipatologis dan lansia dengan
ketergantungan sedang, berat dan total, merupakan indikasi diperlukannya
pengembangan pelayanan PJP sesuai kebutuhan lansia.
• Dibutuhkan koordinasi antar tingkatan pelayanan kesehatan, pengambil kebijakan,
profesi kesehatan, masyarakat dan keluarga untuk keberhasilan pelaksanaan PJP.
• Pedoman Perawatan Jangka Panjang (PJP) Bagi Lansia, Panduan Praktis
Untuk Caregiver dalam PJP Bagi Lansia dan Petunjuk Teknis Penggunaan
Panduan Praktis Untuk Caregiver dalam PJP Bagi Lansia diharapkan dapat
menjadi acuan bagi Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan PJP
bagi lansia.
• Terlaksananya Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia diharapkan dapat
meningkatkan kesehatan dan mempertahankan kualitas hidup lansia dengan tingkat
ketergantungan sedang, berat dan total, sehingga lansia dapat menikmati masa tuanya
dengan lebih bermartabat.
40
1

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai