LABORATORIUM KLINIK
RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa,atas berkah dan rahmat Nyatelah
Aceh ini.Saat ini kebutuhan akan standar pelayanan merupakan suatu hal yang sangat
kepada pasien sesuai dengan batasan dan tanggung jawab masing-masing. Disamping
itu, dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit danmelaksanakan visi dan misinya,
Buku ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dari
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 3.
- Tujuan ……………………………………………………………………. 3
D. Pengaturan jaga............................................................................ 10
A. Persyaratan Pelayanan................................................................. 19
B. Alur Pelayanan............................................................................. 20
3
BAB VI KESELAMATAN PASIEN .................................................................. 59.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
tujuan nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan
dan biaya yang terjangkau. Menurut keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/
Kesehatan, maka dipandang perlu juga untuk menetapkan Standar Profesi bagi
Nomor370/Menkes/SK/III/2007.
memberikan informasi yang teliti dan akurat tentang aspek laboratoris terhadap
penyakit. Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan yang terdiri dari para analis
prima.
5
Dalam era globalisasi dan pasar bebas, tuntutan standarisasi mutu
(Medical Laboratory Technologist ) dari negara lain yang lebih maju. Untuk itulah
perlu disusun suatu standar profesi bagi para Ahli Teknologi Laboratorium
B. Tujuan Pedoman
Meuraxa Kota Banda Aceh ini adalah untuk memberikan arah atau standar bagi
Yaitu pasien dari Instalasi Gawat Darurat dan Instalasi Rawat Jalan RSUD
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan dan IGD RSUD Meuraxa
6
3. Pasien Luar
Yaitu pasien dari dokter dan tenaga kesehatan lainnya dari luar RSUD
Meuraxa Kota Banda Aceh maupun dari rumah sakit lain yang
Yaitu pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan (Poli KIR) yang
D. Batasan Operasional
berikut :
1. Pemeriksaan Hematologi.
7
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
pemeriksaan antara lain: Glukosa darah, Faal hati, Faal Ginjal, Faal
pemeriksaan yang membutuhkan bahan urin antara lain: Urine rutin, Urine
HBs, Anti HCV, Anti HAV, Anti HIV, NS1, IgG IgM Anti
Factor(RF), CRP, TPHA, VDRL, T3, T4, TSH, FT4 dan FT3.
5. Pemeriksaan Mikrobiologi
E. Landasan Hukum
4844);
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
8
3. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
Nomor 3637);
Informasinya;
Emerging;
Biomedik;
9
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi SDM
B. Standar Kompetensi
patologi klinik
patologi klinik
10
II. Kepala Ruangan Instalasi Laboratorium
lain
standard
11
9. Mampu melaksanakan penyimpanan reagen dan bahan berbahaya
kesehatan lain
prosedur tetap
kesehatan lain
V. Pelaksana Administerasi
kesehatan lain
12
5. Mampu bersikap ramah, sopan dan berkelakuan baik serta
7. Menguasai komputer
manfaat kepraktisannya.
laboratorium.
kelaboratoriuman.
kesehatan.
13
2. Kompetensi yang harus dimiliki oleh Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan
jenjangnya.
yang dilakukan.
pengujian spesimen.
uji laboratorium.
14
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI LABORATORIUM RSUD MEURAXA KOTA BANDA ACEH
15
C. Distribusi Ketenagaan
1. Dinas pagi:
a. 1 orang koordinator
Jam dinas dari pukul 08.00 WIB s/d pukul 14.00 WIB.
2. Dinas sore:
Jam dinas dari pukul 14.00 wib s/d pukul 20.00 wib.
3. Dinas malam:
Jam dinas dari pukul 20.00 wib s/d pukul 08.00 wib.
16
D. Pengaturan Jaga
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
3. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
dengan kebutuhan tenaga yang ada dan tidak mengganggu pelayanan, maka
4. Jadwal dinas terdiri atas dinas pagi, dinas sore, dinas malam, lepas malam,
libur dan cuti. Apabila ada tenaga analis jaga karena sesuatu hal tidak dapat
jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka analis yang
5. Apabila ada tenaga analis tiba-tiba tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
analis pengganti yang libur. Apabila tidak dapat analis pengganti, maka analis
17
E. POLA KETENAGAAN DILABORATORIUM
1. Latar Belakang
2. Tujuan Umum
ketenagaan di Laboratorium.
3. Tujuan Khusus
Aceh.
berdasarkan beban pekerjaan nyata yang dilaksanakan oleh tiap kategori tenaga
kesehatan pada tiap unit kerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Metode ini
18
a. Menetapkan Waktu kerja tersedia dalam dalam 1 (satu) tahun
19
Pasien tidak Cyto = 1.278 per jam/tahun x 60 menit = 25.560 jam/tahun
3 menit
3) Berobat = 1 jam/minggu
Kesimpulan :
Orang / shif.
20
1. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Analis Di Laboratorium.
Laboratorium yang dilakukan terhadap pasien Cyto dan tidak Cyto. Yang
menit.
21
c. Standar kelonggaran Analis di Laboratorium
yang telah dilakukan di laboratorium selama kurun waktu 2019, yaitu 51.000
Kesimpulan:
Disesuaikan dengan kebutuhan jadwal jaga dalam tiga (3) shiff, jaga pagi 10
22
7. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Administrasi di laboratorium
23
c. Standar kelonggaran Tenaga Administerasi di laboratorium
yang telah dilakukan di laboratorium selama kurun waktu 2019, yaitu 51.000 pasien
Kesimpulan :
Orang.
24
6. Analisis kebutuhan tenaga di Laboratorium
Patologi Klinik
Keterangan :
Banda Aceh dengan kondisi tenaga saat ini, maka kekurangan Tenaga Analis 11orang,
9. Kesimpulan
25
BAB III
STANDAR FASILITAS
26
B. Standar fasilitas.
Fasilitas alat yang dimiliki Laboratorium RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
antara lain :
Urinalisa
9 Urine Analyzer Combostik 300 M 1 Buah Baik
2 Buah Baik
12 Microskop Olympus CX 21 Sediaan mikrocopis
2 Buah Rusak
27
BAB IV
A. Persyaratan Pelayanan
1. Persyaratan umum :
a. Pasien sudah terdaftar di sistim rekam medik rumah sakit sesuai dengan
seperti puasa,tidak minum obat-obatan, tidak pada saat haid untuk pemeriksaan
Adapun tata laksana pelayanan laboratorium RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
secara rinci dituangkan dalam bentuk alur pelayanan laboratorium dapat dilihat
28
B. Alur Pelayanan Laboratorium
Sampling Pasien
IRJ dan IRNA
Analis Lab
Billing
Petugas billing
Analisa
Analis Lab
Release
Analis Quality
Control
Autorized
Dokter Penanggung Jawab Lab
Print
Analis Lab
29
Sampel Dari
IGD
Sampling
Analis Lab/Petugas
IGD
Billing
Analis
Analisa
Analis Lab
Kimia Klinik
PetugasKimia Klinik
Release
Analis Quality
Control
Autorized
Dokter Penanggung Jawab Lab
Print
Analis Lab
Dokter/Petugas IGD
30
C. Kriteria Pemeriksaan Laboratorium
Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium tergantung dari jenis dan jumlah
sebagai berikut:
2. Gula Darah
CITO
Sewaktu
3. PPT
4. Urine lengkap
(tanpa sedimen)
3. Urea
4. Serum Creatinine
5. Elektrolit
6. Widal
2. Kimia klinik
lengkap
3. Faeces lengkap
4. Urine lengkap
31
1. Malaria +24 Jam ( Dibaca oleh
3. BTA
Keterangan : Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat laboratorium berada
dalam kondisi baik, dan untuk hitung jenis leukosit jika tidak ditemukan sel muda
1. Hematologi
a) Pertama tabung EDTA yang sudah diisi darah pasien, diberi nama,
komputer.
2. Kimia
a) Pertama tabung Kimia yang sudah diisi darah pasien, diberi nama, umur/tgl
dengan pasien.
komputer.
32
3. Serologi/Imunologi
a) Pertama tabung tanpa antikoagulan yang sudah diisi darah pasien, diberi
b) Sampel untuk pemeriksaan HBsAg, Anti HCV, Widal, CRP, RF, ASTO,
HIV, HAV, HBsAB, DHF, Golongan Darah, Anti D/Rhesus, Plano test,
komputer.
4. Bakteriologi
f) Secara otomatis hasil sputum gram pasien tersimpan pada computer dan
5. Urine
a) Pertama pot yang berisi sampel urine, diberi nama, umur/tgl lahir,
pasien,
e) Secara otomatis hasil urine pasien tersimpan pada computer dan dapat
33
6. Faeces
a) Pot yang berisi sampel faeces,diberi nama, umur/tgl lahir, ruangan, nomor
e) Secara otomatis hasil faeces pasien tersimpan pada computer dan dapat
D. Pengelolaan Spesimen
SPESIMEN
1. Persiapan Pasien :
pasien makan nasi putih dan minum air mineral, selesai makan pasien
selama 2 jam.
2. Persiapan Alat :
3. Persiapan Bahan :
a. Kapas alcohol
c. Anti coagulant
34
d. Tabung citrate 3,8%
a. Darah Vena
5) Tusuk vena dengan jarum spuit atau vacutainer sampai terlihat darah
keluar.
pemeriksaan laboratrorium.
b. Darah Kapiler
1) Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga
selanjutnya diambil.
35
c. Darah Arteri
4) Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90
derajat.
6) Rekatkan plester.
d. Urine
tertutup.
tidur.
tertutup
urine.
esok harinya.
36
c) Untuk creatinin clearance, penampung urine terlebih dahulu di beri
thymol 2 ml.
ada tertumpah.
e. Faeces
f. Sputum
1) Ambil sputum dengan metode SPS ( sewaktu, pagi baru bangun tidur,
sewaktu)
2) Tampung pada wadah bersih, kering dan bermulut besar dan tertutup.
lebar.
h. Sekret / swab
Bahan diambil dari swab vagina, uretra, tenggorok, telinga, hidung sesuai
i. Kerokan kulit
Bahan di ambil pada lesi kulit dengan mengikutsertakan bagian kulit yang
j. Kultur
steril.
37
E. Pengolahan Spesimen
spesimen dianalisa
menit
menit
koagulan (masa
pembekuan)
menit
38
F. Tata Laksana Pelayanan Penyimpanan Spesimen
Simpan semua spesimen sesuai dengan nomor urut, tanggal, dan hari serta bulan
penyimpanan.
1. Serum
Disimpan di freezer selama 10 hari pada suhu -200C, setelah disimpan selama 1
2. Darah EDTA
Sisa sample darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 80C, setelah itu
dibuang
3. Darah Beku
Sisa sample darah beku disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan, (15-300C),
4. Urine
Sisa sample urine di simpan pada suhu kamar (15-300C), sampai dengan
5. Faeces
Sisa sample faeces di simpan pada suhu kamar (15-300C), sampai dengan
6. Cairan Tubuh
Sisa sample cairan tubuh di simpan pada suhu 8 0C selama 1 minggu, setelah itu
dibuang.
39
G. Janji Hasil Pemeriksaan Laboratorium
(dalam menit)
HEMATOLOGI :
HEMOSTASIS :
Time)
URINALISIS :
40
5. Protein urin Urin segar + 10 ml Setiap hari ≤ 60
FAECES :
ANALISA CAIRAN
TUBUH :
DRUG MONITORING :
rujuk)
Kimia
(dalam menit)
KARBOHIDRAT :
41
6. HbA1c Darah EDTA 0.5 ml Setiap hari ≤ 60
LEMAK :
FUNGSI GINJAL :
BAKTERIOLOGI :
gram
langsung
FUNGSI JANTUNG :
FUNGSI HATI :
42
ELEKTROLIT :
SEROLOGI :
Meuraxa Kota Banda Aceh, berdasarkan kesepakatan dari seluruh SMF yang ada di
Pengertian : Hasil kritis ( Critical Value ) adalah hasil pemeriksaan laboratorium pada
terlalu tinggi atau terlalu rendah ), yang harus segera dilaporkan kepada
43
Tujuan : Agar tidak terjadi keterlambatan penanganan pasien yang
di kertas.
Prosedur :
2. Petugas laboratorium yang melapor hasil kritis mencatat pada buku pelaporan
4. Hasil yang belum diambil setelah diinformasikan lebih dari tiga puluh menit ( 30
perawatan pasien.
JENIS
NILAI NILAI
NO PEMERIKSAAN SATUAN
RENDAH TINGGI
LABORATORIUM
HEMATOLOGI
Bayi Baru Lahir :
Anak :
44
4 Hematokrit <21 >50 %
Dewasa :
KIMIA KLINIK
Bayi Baru Lahir :
Anak :
Dewasa :
HEMOSTASIS
1 PT >30 detik
3 INR >3
5 Trombin Time
1 pH <7,5 >7,6
3 PO2 <40mmHg
45
I. Pengelolaan Limbah
1. Pemisahan Limbah
limbah/jerigen ganti dengan yang baru agar limbah tidak tumpah atau
berceceran.
c. Limbah benda tajam / spuit dikumpulkan pada wadah yang tahan tusuk,
Tulis nama, umur/tgl. Lahir, jenis kelamin, nomor registerasi, poli, jenis dan
46
a. Semua hasil laboratorium di ketik (entry) di computer pada system
LIS/SIMRS
database
1 tahun.
e. Berkas yang telah melewati masa simpan di musnahkan dan di buat berita
2. Kwitansi pembayaran
47
c. Buku kerja QC Urine.
registerasi laboratorium pasien rawat inap / rawat jalan dan medical check
up.
d. Berkas yang telah melewati masa simpan,di musnahkan dan di buat berita
tahun.
d. Berkas yang telah melewati masa simpan,di musnahkan dan di buat berita
48
c. Pintu lemari es harus tertutup baik untuk mencegah keluarnya udara
listrik.
(2–8°C)
f. Freezeer dilakukan hal yang sama, sesuai suhu yang digunakan ( -15
sampai – 20 ° C )
2. Inkubator
a. Bagian dalam inkubator dan rak harus di bersihkan secara teratur dengan
di desinfektan.
c. Bila terjadi perbedaan suhu ± 2 °C dari limit terluar, pengaturan suhu perlu
3. Centrifuge
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai tiap centrifus.
c. Pastikan bahwa penutup telah tertutup dengan baik dan kencang sebelum
centrifus di jalankan.
d. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan anti septic setiap minggu
49
e. Pada penggunaan sentrifuge mikro hematokrit,tabung kapiler harus di
f. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka
h. Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara aneh.
keperluan.
berhenti.
peralatan.
4. Mikroskop
a. Mikroskop di letakkan di tempat yang datar.
kurang jelas, perbesar dengan objektif 40x, dan bila perlu dengan 100x.
c. Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang di basahi dengan alkohol 70-
imersi.
rumahnya.
f. Saat mikroskop di simpan, lensa objektif 40x atau 100x tidak boleh berada
50
g. Membersihkan dan melumasi peyangga setiap minggu.
5. Fotometer / spectrometer
f. Isi kuvet harus cukup sehingga seluruh cahaya dapat melalui isi kuvet.
j. Jangan menyentuh lampu dengan tangan, karena lemak dari tangan yang
6. Sheker / rotator
c. Minyaki mesin.
7. Kamar hitung
a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotor ( jamur, partikel
51
b. Periksa di bawah mikroskop, apakah garis-garis pada kamar hitung
c. Kamar hitung dan kaca penutup harus kering, bila basah akan
d. Kaca penutup harus tipis, rata, tidak cacat dan pecah, sebab kaca
penutup berfungsi untuk menutup sampel, bila cacat atau pecah maka
kaca penutup.
f. Bila pada pengisian terjadi gelembung udara di dalam kamar hitung atau
sampel mengisi parit kamar hitung / menggenang kamar lain, atau kamar
g. Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau
h. Bila masih kotor, rendamlah dengan air detergen, kemudian bilas dengan
air bersih.
8. Pipet
a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukan yaitu : pipet transfer
dengan teliti, serta pipet ukur yang dipakai untuk memindahkan berbagai
b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh dan
tidak retak.
52
luarnya dengan kertas tissue pada dinding wadah / bejana dalam posisi
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atas, setelah semua
cairan dialirkan maka sisa cairan diujung pipet dikeluarkan dengan ditiup
i. Pipet yang terbuat dari kaca dengan volume kecil ( 1 – 500 ul ), harus
9. Pipet semiautomatik
a. Pada pipet semiautomatik, tip pipet tidak boleh dipakai ulang, karena
pencucian tip pipet akan mempengaruhi kelembapan plastic tip pipet, juga
saat pemanasan.
d. Pipet yang sudah digunakan harus dibersihkan dan disimpan dengan baik
53
Cara pencucian :
2) Setelah itu bilas dengan air sampai sisa – sisa larutan extran tidak
BAB V
LOGISTIK
pakai/reagen
pemeriksaan
C. Ruang lingkup : Alur kerja pembelian dan penyimpanan bahan- bahan habis
pakai/reagen ini
PROSES KETERANGAN
Mulai
1. Laporan bulanan
Laboratorium ditandatangani
Ka Ruangan
oleh:
Buat catatan stok &
evaluasi jumlah stok Ka Instalasi
54
Stok cukup
Ka Sie Penunjang Medis
disetujui oleh :
Suplier
Kepala Instalasi
Gudang
Ka. Bidang Penunjang
Disetujui rekanan
oleh :
Ka Gudang Farmasi
Ruangan :
55
E. Alur pendistribusian reagen/bahan habis pakai dari gudang laboratorium
PROSES KETERANGAN
1. Amprahan barang
Mulai
ditandatangi oleh Ka. Ruang
laboratorium
Setuju
Mengambil amprahan
Ka.Ruangan/Gudang lab.
Mendistribusikan ke
Ruangan
56
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
dari harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis,
sosial, penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidak terjadi.
analisa, tidak ada kesalahan pencetakan hasil dan penyerahan hasil, serta tidak
ada kesalahan ekspertisi hasil. Melaporkan segera nilai kritis kepada dokter
adalah fasilitas yang aman untuk pasien. Dimulai dari standar bangunan,
mengikuti standar pengendalian infeksi mulai dari cuci tangan dan penggunaan
6.2. TUJUAN.
57
6.2.2. TUJUAN KHUSUS :
keluar pemecahan KNC, KTD dan Sentinel Event yang terjadi yang
3. Mencatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi kejadian yang tidak
diharapkan (KTD)
KTD, mencari jalan keluar bila perlu merubah sistem sehingga lebih baik dan
lebih aman untuk pasien, membuat tindak lanjut dan mensosialisasikan tindak
lanjut untuk dilakukan bersama dan mengevaluasi system yang baru tersebut
tangan )
58
BAB VII
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomer 43 tahun 2013 Bab VIII
manusia. Bagi petugas laboratorium yang selalu kontak dengan spesimen, maka
benar.
menjamin :
melakukan pekerjaan.
Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada
7.2. TUJUAN.
setiap pekerja laboratorium aman dari kecelakaan akibat kerja, termasuk aman
dari paparan cairan tubuh yang infeksius dan zat-sat kimia lainnya.
59
7.3. TATA LAKSANA.
2. Design laboratorium harus mempunyai alat pemadam api yang tepat untuk
panas sejauh mungkin, dengan memakai alat pembakar gas yang terbuka
4. Dua pintu / jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah
sejauh mungkin
sekecil mungkin
1. Peralatan
1. Alat Pengaman
tangan, baju kerja, masker, sepatu. Sarung tangan harus selalu dipakai pada
saat melakukan tindakan diperkirakan akan terjadi kontak dengan darah, cairan
tubuh, sekret, dan benda yang terkontaminasi. Cuci tangan harus selalu
dilakukan pada saat sebelum memakai dan melepas sarung tangan. Sarung
60
Baju kerja berupa gaun pelindung merupakan salah satu jenis pakaian kerja
ataucairan tubuh yang lain yang dapat mencemari baju atau seragam. Baju kerja
61
Monitoring Kesehatan
1. Pemeriksaan foto toraks bagi pegawai yang bekerja dengan bahan yang
2. Pemberian imunisasi
2. Mencegah bahan infeksi tertelan atau terkena kulit serta mata selama bekerja
62
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium secara terus menerus setiap hari untuk
hasil pemeriksaan yang tepat dan teliti. Kegiatan tersebut dilaksanakan sejak tahap
a. Bahan diambil sebelum penderita minum obat anti mikrobia, bila sudah
c. Bahan pemeriksaan diambil pada saat dan tempat yang tepat yang dipilih
lengkap
f. Wadah bahan pemeriksaan harus diberi label identitas yang jelas dan sesuai.
63
2. Pengambilan sampel
Dalam petunjuk khusus akan dirinci menurut jenis bahan pemeriksaan. Tidak
a. Cara pengambilan
c. Waktu pengambilan
d. Tempat pengambilan
e. Wadah
3. Pemberian identitas
Pemberian identitas ini adalah hal yang sangat penting di laboratorium dalam
b. No. laboratorium
c. Pengirim
e. Diagnosa
h. Nama pemeriksa
4. Pengiriman sampel
64
b. Untuk pengiriman bahan (serum darah) yang jauh harus memakai
pendingin/es batu
5. Penyimpan sampel
b. Serum beku bisa disimpan tiga hari sampai satu bulan didalam freezer
maksimal
d. Suhu kamar dengan batas simpan 24 jam, kecuali untuk pemeriksaan glukosa,
sebelum dicentrifuge.
dimuat dalam buku referensi Farmakope Indonesia dan buku standar lain.
Uji fisik meliputi wujud, warna, kejernihan, larutan, konsistensi dan lain-lain
65
II. Tahap Analitik
1. Pengolahan sampel :
2. Kalibrasi Peralatan :
a. Kalibrasi pipet dengan cara : mengisi larutan dan ditimbang pada timbangan
analitik.
Uji ketelitian dan ketepatan dapat dilakukan dengan menggunakan bahan control
yang telah diketahui nilainya. Pemeriksaan bahan control dilakukan tiap hari. Uji
sampel.
Kegiatan pencatatan dan pelaporan harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti
66
B. PEMANTAPAN MUTU EKTERNAL
Pemantapan Mutu Ekternal adalah kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak lain diluar
Banda Aceh telah mengikuti kegiatan pemantapan mutu eksternal secara rutin
pemerintah dan yang telah diikuti laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah
1. Pemantapan mutu eksternal untuk bidang KIMIA KLINIK yang biasa dikenal
dengan nilai 0 – 400, makin kecil nilai WIS yang diperoleh suatu laboratorium
67
kecil nilai yang diperoleh oleh suatu laboratorium, berarti semakin baik
laboratorium tersebut.
1. Persiapan
PME
b. Dokumen lengkap :
Formulir hasil
1) Petunjuk pelaksana
3) Daftar pemeriksa
Bahan kontrol dapat berasal dari manusia, binatang atau merupakan bahan
kimia murni. Apabila bahan yang diperiksa adalah dari manusia maka
68
Menurut bentuknya bahan control ada bermacam – macam, yaitu : bentuk
air, padat bubuk ( liofilisat ) dan bentuk strip. Pada umumnya bentuk padat
lebih stabil dan lebih tahan lama daripada bentuk cair. Bentuk strip
bentuk padat bubuk ( liofilisat ) atau bentuk cair (pooled sera). Dibidang
b. Sifat pemeriksaan :
kepala laboratorium.
Laboratorium.
1) Metode pemeriksaan
5. Evaluasi komputer
b. Nilai target adalah kumulatif peserta dengan metode dan alat yang sama
69
d. Setiap peserta akan mendapat nilai :
2) Overal VIS
b. Overal VIS
0 – 50 : Sangat baik
51 – 100 : Baik
70
BAB IX
PENUTUP
satu bagian penunjang medik diharapkan dapat memberikan informasi yang teliti
dan akurat tentang aspek labolatoris terhadap spesimen atau sampel yang
perkembangan penyakit.
Pedoman ini disusun dengan format yang telah disepakati oleh tim akreditasi
71