4 REFERENSI Petunjuk pemeriksaan laboratorium puskesmas, jakarta, departemen kesehatan RI, 1991
5 PROSEDUR a. ALAT
1. Tabung Reaksi
2. Asam Asetat 5%
3. Api Bunsen/ spritus
4. Penjepit tabung reaksi
5. Kertas Penyaring
6. Pipet tetes
7. Botol penampung urine
8. Hankun
9. Bengkok
10. Larutan klorin
b. BAHAN
1. Urine sewaktu ( lebih baik urine pagi hari)
c. PERSIAPAN
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan kepada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan
yang akan dilaksankan.
4. Penjelasaan yang disampaikan dimengerti klien atau keluarga.
5. Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas,sistemmatis serta tidak
mengancam
6. Klien atau keluarga diberi kesmpatan bertanya untuk klirifikasi
7. Prifasi klien selama komunikasi dihargai
8. Memperlihatan kesabaran,penuh empati,sopan,dan perhatian serta respek
selama berkomunikasi selama berkomunikasi melakukan tindakan.
9. Membuat kontrak ( waktu,tempat dan tindakan yang akan dilakukan ).
d. CARA KERJA
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien
3. Meminta pasien untuk berkemih dan menampung urinnya kledalam botol
tampung urine
4. Urine disaring dan dituangkan kedalam dua tabung reaksi masing2 5cc
5. Tabumg dipanaskan diatas spritus,bakar dengan posisi miring dan
digoyangkan sampai mendidih.
6. Perhatikan apakah ada kekeruhan atau tidak?dan dibandikan dengan tabung
dua.
7. Kemudian tetesi urine yang telah dipanaskan dengan asam asetat 3-5 tetes
kemudian panaskan kembali
8. Amati apakah ada perubahan bila urine tetep jernih maka hasil negatif,bila
urine tetep keruh maka hasilnya positif.
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH
No.Dokumen : SOP/UKP/Lab/01
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 28 Oktober 2015
KABUPATEN PUSKESMAS
Halaman : 2/3
MESUJI SIMPANG PEMATANG
INDAR SULISTIYANTI, M.Kes
NIP. 19711007 199012 2 002
7 BAGAN ALUR A. PETUNJUK KERJA PENGAMBILAN DARAH KAPILER
Asepsis
daerah bekas
penusukan