TIFOID
No.Dokumen : 445/ /SOP/UKP/2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/3
Kepala
Puskesmas Ambunten
Puskesmas
Tanda Tangan :
Ambunten
dr.Hj.Ariyanis Rasdyahati,M.Kes
NIP. 19790117 200901 2 003
1. Pengertian Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar petugas dapat menegakkan
diagnosis demam tifoid dan melakukan pengobatan demam tifoid
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas Ambunten Nomor 445/111
/SK/435.102.116/2017 Tentang standar layanan klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.514 Tahun 2015 Tentang
Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Alat dan Alat :
Bahan Bahan :
6. Langkah - 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
Langkah 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
demam terutama malam hari, nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual,
muntah, obstipasi atau diare.
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
5. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
6. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
7. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat lidah kotor,
pembesaran hati, pembesaran limpa.
8. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan darah rutin atau
Widal ke laboratorium.
9. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya
pasien ke laboratorium
10. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
11. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan
hasil lab dan anamnesis, hasil uji Widal tunggal dengan titer antibodi O 1 :
320 atau titer antibodi H 1 : 640 menyokong diagnosis demam tifoid pada
pasien dengan gambaran klinis khas.
12. Petugas memberikan resep untuk pengobatan demam Tifoid:
Antibiotik : Kloramfenikol dosis 4 x 250 mg dilanjutkan 4 x 500 mg hari
kedua dlanjutkan sampai dua hari bebas demam atau Amoksisilin dosis 50-
150 mg/kgBB selama dua minggu atau Kotrimoksazol 2 x 2 tablet selama 2
minggu atau Seftriakson 4 gr/hari selama 3 hari.
Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam.
Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet dan vitamin B 6
13. Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat total minimal 7 hari bebas
demam, dan diet makanan halus dimulai dar bubur saring, bubur kasar dan
akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan. Pasien juga diminta menghindari
makanan yang asam dan pedas serta rendah serat.
14. Petugas menyerahkan resep kepada pasien.
15. Petugas merujuk pasien ke UGD bila ditemukan tanda-tanda kegawatan
seperti ileus obstruktif atau perforasi usus.
16. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien.
17. Petugas menandatangani rekam medic
18. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.
7. Bagan Alir
memanggil pasien sesuai
nomor urut
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait Rawat inap, laboratorium, apotik
10. Dokumen
Catatan medik, blanko rujukan, buku register, blanko resep
terkait
11. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis
Perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS AMBUNTEN
Jalan Raya Ambunten No. 45 Telpon. 085231444455
E-mail : pusk.ambunten@gmail.com
AM BUNTEN
KodePos 69455
Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
DAFTAR TILIK
PENATALAKSANAAN DEMAM TIFOID
NO KEGIATAN YA TIDAK KETERANGAN
1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor
urut.
2. Petugas menulis identitas pasien di buku
register
3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
apakah pasien mengeluhkan demam terutama
malam hari, nyeri kepala, nyeri otot,
anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare
4. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan
darah
5. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
Keterangan Skor :
Ya =1 Tidak = 0
Compliance rate = x 100 % = %
Auditor Auditee
(...............................) (...............................)