KLINIK PRATAMA
SATKES DENMA
MABES TNI
dr. Randy Zainubun, Sp.EM
Letkol Kes NRP. 531977
1. Pengertian Refluks Gastroesofagus atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
adalah mekanisme refluks melalui sfingter esofagus.
3. Kebijakan menyusul
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Anamnesis
Keluhan
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat
menjalar ke leher disertai muntah, atau timbul rasa asam di mulut.
Hal ini terjadi terutama setelah makan dengan volume besar dan
berlemak. Keluhan ini diperberat dengan posisi berbaring terlentang.
Keluhan ini juga dapat timbul oleh karena makanan berupa saos tomat,
peppermint, coklat, kopi, dan alkohol. Keluhan sering muncul pada malam
hari.
Faktor risiko
Usia > 40 tahun, obesitas, kehamilan, merokok, konsumsi kopi, alkohol,
coklat, makan berlemak, beberapa obat di antaranya nitrat, teofilin dan
verapamil, pakaian yang ketat, atau pekerja yang sering mengangkat
beban berat.
Diagnosis Banding
Angina pektoris, Akhalasia, Dispepsia, Ulkus peptik, Ulkus
duodenum, Pankreatitis
Komplikasi
Esofagitis, Ulkus esophagus, Perdarahan esofagus, Striktur
esophagus, Barret’s esophagus, Adenokarsinoma, Batuk dan asma,
Inflamasi faring dan laring, Aspirasi paru.
4. Penatalaksanaan
Kriteria Rujukan
1. Pengobatan empirik tidak menunjukkan hasil
2. Pengobatan empirik menunjukkan hasil namun kambuh kembali
3. Adanya alarm symptom:
a. Berat badan menurun b. Hematemesis melena
c. Disfagia (sulit menelan)
d. Odinofagia (sakit menelan)
e. Anemia
Prognosis
Prognosis umumnya bonam tetapi sangat tergantung dari kondisi
pasien saat datang dan pengobatannya.
6. Diagram Alir
KLINIK PRATAMA
SATKES DENMA
MABES TNI
dr. Randy Zainubun, Sp.EM
Letkol Kes NRP. 531977
Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan