Anda di halaman 1dari 3

REFLUKS GASTROESOFAGEAL

No. Dokumen : / /SOP/PUSK-SKM/…./2019


No. Revisi :0
Tgl Terbit :
SOP Halaman : 3

UPT PUSKESMAS dr. NELFIANNI


SUKAMENANTI NIP. 197710142006042007

1. Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah mekanisme


refluks melalui inkompeten sfingter esofagus.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk
pengobatan Gastroesophageal Reflux Disease di Puskesmas
Sukamenanti
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sukamenanti Nomor /
/SK/PUSK-SKM/ /2019 tentang Kebijakan Pelayanan di
Puskesmas Sukamenanti
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Prosedur/ 1. Alat dan bahan:
langkah-langkah a. ATK
b. Rekam medis
c. Stetoskop
d. Spygmomanometer
e. Termometer
2. Petugas yang melaksanakan:
a. Perawat
b. Dokter
3. Langkah-langkah:
a. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital
b. Dokter melakukan anamnesa:
Keluhan
1) Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau
epigastrik dan dapat menjalar ke leher. Hal ini
terjadi terutama setelah makan dengan volume
besar dan berlemak. Keluhan ini diperberat dengan
posisi berbaring terlentang.
2) Keluhan ini juga dapat timbul oleh karena makanan
berupa saos tomat, peppermint, coklat, kopi, dan
alkohol.
3) Keluhan sering muncul pada malam hari.
4) Keluhan lain akibat refluks adalah tiba-tiba ada
rasa cairan asam di mulut, cegukan, mual dan
muntah.
5) Refluks ini dapat terjadi pada pria dan wanita.
6) Sering dianggap gejala penyakit jantung.

c. Dokter melakukan pemeriksaan fisik


Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD. Tindakan
untuk pemeriksaan adalah dengan pengisian
kuesioner GERD. Bila hasilnya positif, maka
dilakukan tes dengan pengobatan PPI (Proton Pump
Inhibitor).

d. Pemeriksaan Penunjang: dilakukan pada fasilitas


layanan sekunder (rujukan) untuk endoskopi.

e. Dokter mendiagnosis Gastroesophageal Reflux Disease


(GERD)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang
cermat. Kemudian untuk di pelayanan primer, pasien
diterapi dengan PPI test, bila memberikan respon
positif terhadap terapi, maka diagnosis definitive
GERD dapat disimpulkan. Standar baku untuk
diagnosis definitif GERD adalah dengan endoskopi
saluran cerna bagian atas yaitu ditemukannya
mucosal break di esophagus namun tindakan ini
hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis yang
memiliki kompetensi tersebut.

f. Dokter membuat diagnosis banding Gastroesophageal


Reflux Disease (GERD)
1) Angina pektoris
2) Akhalasia
3) Dispepsia
4) Ulkus peptik
5) Ulkus duodenum
6) Pankreatitis

g. Dokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis


1) Modifikasi gaya hidup: Mengurangi berat badan,
berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat yang
mengiritasi lambung seperti kafein, aspirin, dan
alkohol. Posisi tidur sebaiknya dengan kepala yang
lebih tinggi. Tidur minimal setelah 2 sampai 4 jam
setelah makan, makan dengan porsi kecil dan
kurangi makanan yang berlemak.
2) Terapi dengan medikamentosa dengan cara
memberikan Proton Pump Inhibitor (PPI) dosis
tinggi selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan
gejala yang signifikan (50-75%) maka diagnosis
dapat ditegakkan sebagai GERD. PPI dosis tinggi
berupa Omeprazole 2x20 mg/hari dan lansoprazole
2x 30 mg/hari.
3) Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat
diteruskan sampai 4 minggu dan boleh ditambah
dengan prokinetik seperti domperidon 3x10 mg.
4) Pada kondisi tidak tersedianya PPI , maka
penggunaan H2 Blocker 2x/hari: simetidin 400-
800 mg atau Ranitidin 150 mg atau Famotidin 20
mg.

h. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit


Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan
penjelasan tentang rencana pengobatan

i. Dokter melakukan rujukan apabila :


1) Pengobatan empirik tidak menunjukkan hasil
2) Pengobatan empirik menunjukkan hasil namun
kambuh kembali
3) Adanya alarm symptom:
 Berat badan menurun
 Hematemesis melena
 Disfagia (sulit menelan)
 Odinofagia (sakit menelan)
 Anemia

j. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan dilakukan

6. Diagram alir -
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Ruang pelayanan umum
Ruang farmasi
9. Dokumen terkait Rekam Medis

10. Rekaman
historis No Halaman Yang Isi Tgl. mulai
perubahan dirubah Perubahan Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai