GASTROESOFAGEAL
No. Dokumen : 440/ /14/UKP/ /2020
No. Revisi : 01
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 1/ 3
UPT. PUSKESMAS Rostimor Manik
HUTAGALUNG NIP. 19780107 200604 2026
1.Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah mekanisme refluks melalui
sfingter esofagus.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan refluksgastroeofageal
3.Kebijakan SK Kapus No.
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5. Prosedur Alat : stetoskop, tensimeter
Bahan : -
6.Langkah- langkah 1. Anamnesis (Subjective)
- Keluhan :
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat menjalar ke
leher disertai muntah, atau timbul rasa asam di mulut.
Hal ini terjadi terutama setelah makan dengan volume besar dan berlemak.
Keluhan ini diperberat dengan posisi berbaring terlentang. Keluhan ini juga dapat
timbul oleh karena makanan berupa saos tomat, peppermint, coklat, kopi, dan
alkohol. Keluhan sering muncul pada malam hari.
2. Faktor risiko
Usia > 40 tahun, obesitas, kehamilan, merokok, konsumsi kopi, alkohol, coklat,
makan berlemak, pakaian yang ketat, atau pekerja yang sering mengangkat
beban berat.
Beberapa obat di antaranya : nitrat, teofilin dan verapamil.
Standar baku untuk diagnosis definitif GERD adalah dengan endoskopi saluran
cerna bagian atas yaitu ditemukannya mucosal break di esophagus namun
tindakan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis yang memiliki
kompetensi tersebut.
- Diagnosis Banding
Angina pektoris, Akhalasia, Dispepsia, Ulkus peptik, Ulkus duodenum,
Pankreatitis
5. Komplikasi
Esofagitis, Ulkus esophagus, Perdarahan esofagus, Striktur esophagus,
1/1
Barret’s esophagus, Adenokarsinoma, Batuk dan asma, Inflamasi faring dan
laring, Aspirasi paru.
11. Prognosis
Prognosis umumnya bonam tetapi sangat tergantung dari kondisi pasien saat
1/2
datang dan pengobatannya.
7. Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes
10.Rekaman Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1/3