Anda di halaman 1dari 1

GASTROESOPHAGEAL REFLUX

DISEASE (GERD)
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :

Tanggal Terbit :

Halaman :

UPTD Puskesmas
Pinembani
1. Pengertian Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah mekanisme refluks
melalui sfingter esofagus.
2. Tujuan Penatalaksanaan kasus Gastroesophageal Reflux sesuai standar terapi.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor tentang Standar Operasional Prosedur
(SOP) Penyakit di Puskesmas Pinembani.
4. Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
5. Gambaran klinis  Keluhan :
Rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat
menjalar ke leher disertai muntah, atau timbul rasa asam di mulut.
 Pemeriksaan Fisik :
Tidak terdapat tanda spesifik untuk GERD. Tindakan untuk
pemeriksaan adalah dengan pengisian kuesioner GERD. Bila hasilnya
positif, maka dilakukan tes denganpengobatan PPI (Proton Pump
Inhibitor).
6. Diagnosis Standar baku untuk diagnosis definitif GERD adalah dengan endoskopi
saluran cerna bagian atas yaitu ditemukannya mucosalbreak di esophagus
namun tindakan ini hanya dapat dilakukan oleh dokter spesialis yang
memiliki kompetensi tersebut.
7. Prosedur 1. Alat dan bahan:
Kuesioner GERD
2. Langkah – langkah:
a. Petugas menerima pasien dengan ramah
b. Petugas melakukan anamnesa
c. Petugas meminta persetujuan tindakan untuk melakukan
pemeriksaan
d. Petugas melakukan pemeriksaan dan menegakkan diagnose
e. Petugas memberikan resep dengan pengobatan sesuai penyebab
dan simptomatis
f. Petugas mempersilahkan penderita mengambil obat di ruangan
farmasi.
g. Petugas membereskan alat dan mencuci tangan sesuai SOP
h. Petugas melakukan pencatatan
8. Diagram Alir

Anda mungkin juga menyukai