Anda di halaman 1dari 1

PENATALAKSANAAN REFLUKS

GASTROESOFAGEAL
No. : 440/ /UKP/
Dokumen 35.07.103.134/2018
No. Revisi : 01
SOP Tanggal : 18 Juni 2018
Terbit
Halaman : 1/1

UPT
Wiyanto Wijoyo
PUSKESMAS
NIP.196806031994031009
PAKIS

1. Pengertian Prosedur penanganan mekanisme refluks melalui inkopeten sfingter


esophagus
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Menangani penyakit
refluks gastroesofageal
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Pakis Nomor:
440/480/KEP/35.07.103.115/2017 tentang Kebijakan Layanan Klinis
Puskesmas Pakis
4. Referensi Buku Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Primer Edisi I tahun 2013
5. Prosedur 1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik
3. Penegakan diagnosa: Menangani penyakit refluks gastroesofageal
4. Tatalaksana
a. Modifikasi gaya hidup:
b. Mengurangi berat badan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat
yang mengiritasi lambung seperti kafein, aspirin, dan alkohol. Posisi
tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi. Tidur minimal setelah
2 sampai 4 jam setelah makanan, makan dengan porsi kecil dan
kurangi makanan yang berlemak.
c. Terapi dengan medikamentosa dengan cara memberikan Proton
Pump Inhibitor (PPI) dosis tinggi selama 7-14 hari.Bila terdapat
perbaikan gejala yang signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat
ditegakkan sebagai GERD. PPI dosis tinggi berupa Omeprazole 2x20
mg/hari dan lansoprazole 2x 30 mg/hari.
d. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, obat dapat diteruskan sampai 4
minggu dan boleh ditambah dengan prokinetik seperti domperidon
3x10 mg.
e. Pada kondisi tidak tersedianya PPI , maka penggunaan H2 Blocker
2x/hari: simetidin 400-800 mg atau Ranitidin 150 mg atau Famotidin
20 mg.
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
8. Dokumen
Terkait -
9. Rekaman
Historis
No. Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan
Diberlakukan
1 Kebijakan SK Pelayanan Klinis
Puskesmas Pakis
2 Tata Naskah Dokumen Font, Ukuran, Spasi,

1/1

Anda mungkin juga menyukai