Anda di halaman 1dari 3

GASTRITIS

No. Dokumen : SOP/ C7/124/I/2023


No. Revisi : 03
SOP
Tanggal Terbit : 02 Januari 2023
Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS Ikhsan Zuarsa
NIP.197309181995031001
KALAPANUNGGAL

Pengertian - No. ICPC-2 : D07 Dyspepsia/Indigestion


- No. ICD-10 : K29.7, Gastritis, unspecified
- Tingkat Kemampuan 4A
- Merupakan suatu proses inflamasi pada bagian lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat
akumulasi bakteri atau bahan iritan lain.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan gastritis sesuai
standar terapi.
Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kalapanunggal Nomor
440/001/SK.C7/PKM-KLP/I/2019 Tentang Kebijakan Layanan Klinis
Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1936/2022 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
Langkah- Anamnesis (Subjective)
Langkah/Prosedur Keluhan :
Pasien datang ke dokter karena rasa nyedan panas seperti terbakar pada perut
bagian atas. Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan, mula,
muntah dan kembung.
Faktor Risiko :
 Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis makanan pedas,
porsi makan yang besar
 Sering minum kopi dan the
 Infeksi bakteri atau parasit
 Penggunaan obat analgetik dan steroid
 Usia lanjut
 Alkoholisme
 Stress
 Penyakit lainnya : penyakit refluks empedu, penyakit autoimun, HIV/AIDS

Pemeriksaan (Objective)
Pemeriksaan fisik :
 Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat
 Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan saluran
cerna berupa hematemesis dan melena
 Biasanya pada pasien gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis
Pemeriksaan Penunjang :
 Darah rutin
 Untuk mengetahui infeksi helicobacter pylori : pemeriksaan Ureabreath test
dan feses
 Endoskopi
Diagnosis (Assesment)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Untuk
diagnosis definitif dilakukan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding :
 Kolesistitis
 Kolelitiasis
 Chron disease
 Kanker lambung
 Gastroenteritis
 Limfoma
 Ulkus peptikum
 Sarkoidosis
 GERD
Komplikasi :
 Perdarahan saluran cerna bagian atas
 Ulkus peptikum
 Perforasi lambung
 Anemia
Penatalaksanaan (Plan)
Terapi diberikan per-oral dengan obat, antara lain :
 H2 bloker 2x/hari (Ranitidin 150mg/kali, Famotidin 20mg/kali, Simetidin 400-
800mg/kali)
 PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali, Lansoprazol 30mg/kali)
 Antasida 3x500-1000 mg/hari
Konseling dan Edukasi :
Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari terjadinya keluhan, antara
lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan hindari
makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung seperti kopi,
teh, makanan pedas dan kol.
Diagram Alir -

Unit Terkait R. Pemeriksaan Umum, R. Pemeriksaan Lansia, R. Tindakan

Dokumen Terkait Rekam Medis

Rekaman Historis
Perubahan No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan
1. Tata Naskah Mengikuti 2 Januari 2019
Sesuai SK Prosedur
Tata Naskah Pengisian SOP
2018 10 Langkah
2. Referensi KMK No 2 Januari 2019
yang HK.02.02/Menk
digunakan es/514/2015
3. Referensi KMK 2 Januari 2023
yang No.HK.01.07/M
digunakan ENKES/1936/20
22

Anda mungkin juga menyukai