Anda di halaman 1dari 5

GASTRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPTD Puskesmas Arif Tri Wardoyo, SKM
Air Molek NIP. 19830307 200501 1 003
1.Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila
terdapat akumulasi bakteri atau bahan iritan lain. Proses inflamasi
dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

2.Tujuan 1. Sebagai acuan bagi petugas di dalam penatalaksanaan kasus


Gastritis di UPTD Puskesmas Air Molek
2. Mengupayakan penanganan Gastritis yang cepat dan tepat
3. Mencegah komplikasi.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Air Molek No. /SK/I/ tentang Pelayanan


Klinis

4.Referensi KMK No 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

5. Prosedur/ 1. Anamnesis (subjective)


langkah-langkah Keluhan
- Pasien datang ke dokter karena rasa nyeri dan panas seperti
terbakar pada perut bagian atas. Keluhan mereda atau
memburuk bila diikuti dengan makan, mual, muntah dan
kembung.

Faktor Risiko
- Pola makan yang tidak baik: waktu makan terlambat, jenis
makanan pedas, porsi makan yang besar
- Sering minum kopi dan teh
- Infeksi bakteri atau parasit
- Pengunaan obat analgetik dan steroid
- Usia lanjut
- Alkoholisme
- Stress
- Penyakit lainnya, seperti: penyakit refluks empedu, penyakit
autoimun, HIV/AIDS, Chron disease
2. Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (objective)
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
- Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat.
- Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan
pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena.
- Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva
tampak anemis.

Pemeriksaan Penunjang
- Tidak diperlukan, kecuali pada gastritis kronis dengan
melakukan pemeriksaan:

3. Penegakan diagnosis (assessment)


Diagnosis Klinis
- Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Untuk diagnosis definitif dilakukan
pemeriksaan penunjang.

Diagnosis Banding
- Kolesistitis
- Kolelitiasis
- Chron disease
- Kanker lambung
- Gastroenteritis
- Limfoma
- Ulkus peptikum
4. Penatalaksanaan komprehensif (plan)
Penatalaksanaan
- Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker
2x/hari (Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin
400-800 mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazol 20 mg/kali,
Lansoprazol 30 mg/kali), serta Antasida dosis 3 x 500-1000
mg/hari.

Konseling dan Edukasi


- Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu
terjadinya keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu,
makan sering dengan porsi kecil dan hindari dari makanan
yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung
seperti kopi, teh, makanan pedas dan kol.

Kriteria rujukan
- Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan.
- Terjadi komplikasi.
- Terdapat alarm symptoms

6.Unit terkait 1. Bagian Pendaftaran Dan Rekam Medis


2. Poli Umum
3. Poli Anak
4. UGD
5. Unit Farmasi
2/3

1. Rekaman Historis

Yang Diberlakukan
No Halaman Perubahan
dirubah Tgl.

           
           
           
3/3

Anda mungkin juga menyukai