No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit:
Halaman : 1/2
1.Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi
bakteri atau bahan iritan lain.
2.Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
Gastritis
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kadolomoko Nomor : /PKM-K.MOKO/ SK/
/2019 tentang Pedoman Pelayanan Klinis Puskesmas Kadolomoko.
4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5.Prosedur 1. Alat: -
2. Bahan:
a. Obat-obatan
b. Blanko Rekam Medis
6.Langkah-langkah 1. Dokter menegakkan diagnosa Gastritis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
2. Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Blocker 2x/ hari
(Ranitidin 150 mg/ kali), PPI 2x/ hari (Omeprazol 20 mg/ kali), serta
antasida dosis 3 x 500-1000mg/ hari.
3. Konseling dan edukasi pasien untuk menghindari pemicu terjadinya
keluhan, antara lain dengan makan tepat waktu, makan sering dengan
porsi kecil, dan hindari makanan yang meningkatkan asam lambung,
seperti: kopi, teh, makanan pedas dan kol.
4. Pasien dirujuk bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan, terjadi
komplikasi, dan terdapat alarm symptom: BB menurun, hematemesis
melena, disfagia, odinofagia, anemia.
1/2
7.Bagan Alir
Dokter menegakkan Terapi diberikan per oral
diagnosa Gastritis dengan obat, antara lain: H2
Blocker 2x/ hari (Ranitidin
150 mg/ kali), PPI 2x/ hari
(Omeprazol 20 mg/ kali),
serta antasida dosis 3 x 500-
1000mg/ hari.
Pasien dirujuk bila 5 hari
pengobatan belum ada perbaikan,
terjadi komplikasi, dan terdapat Konseling dan edukasi
alarm symptom pasien untuk menghindari
pemicu terjadinya keluhan
2/2