Anda di halaman 1dari 3

SOP GASTRITIS

No.Dokumen : SOP/PBM/VIII/2019
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 08 AGUSTUS 2019

PBM PUPUT, Am.Keb


PUPUT,Am.Keb

1. Pengertian Gastritis adalah proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung sebagai mekanisme proteksi mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau
bahan iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

1. Faktor Resiko:
 Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis makanan pedas,
porsi makan yang besar
 Sering minum kopi dan teh
 Infeksi bakteri atau parasit
 Penggunaan obat analgetik dan steroid
 Usia lanjut
 Alkoholisme
 Stress
 Penyakit lainnya, seperti : penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease.

2. Diagnosis:
3.1. Anamnesa:
 Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas
 Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan
 Mual
 Muntah
 Kembung

3.2. Pemeriksaan Fisik


 Nyeri tekan epigastrium dan bising usus meningkat
 Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan perdarahan saluran cerna
berupa hematemesis dan melena
 Biasanya pasien dengan gastritis kronis, konjungtiva tampak anemis.
3.3. Pemeriksaan penunjang
 Tidak diperlukan,
 Kecuali pada gastritis kronis dapat melakukan pemeriksaan darah rutin,
pemeriksaan breathe test, dan feses untuk mengetahui infeksi Helicobacter
pylori, rontgen dengan barium enema, dan endoskopi.

3. Diagnosis banding :
3.1. Kolesistitis
3.2. Kolelitiasis
3.3. Chron disease
3.4. Kanker lambung
3.5. Gastroenteritis
3.6. Limfoma
3.7. Ulkus peptikum
3.8. Sarkoidosis
3.9. GERD

4. Komplikasi :
4.1. Pendarahan saluran cerna bagian atas
4.2. Ulkus peptikum
4.3. Perforasi lambung
4.4. Anemia

5. Penatalaksanaan :
5.1. Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya
keluhan, seperti makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil dan
hindari makanan yang meningkatkan asam lambung atau perut kembung
seperti kopi, teh, makanan pedas, dan kol.
5.2. Terapi diberikan per oral dengan obat, antara lain: H2 Bloker 2x/hari
(Ranitidin 150 mg/kali, Famotidin 20 mg/kali, Simetidin 400 – 800
mg/kali), PPI 2x/hari (Omeprazole 20 mg/kali, Lansoprazole 30 mg/kali),
serta Antasida dosis 3 x 500 – 1000 mg/hari.

6. Kriteria rujukan :
6.1. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
6.2. Terjadi komplikasi
6.3. Adanya alarm symptom:
 Perdarahan
 Berat badan menurun 10% dalam 6 bulan
 Mual muntah berlebih

2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan gastritis di PBM Puput,Am.Keb
3. Prosedur 1. Alat :
1.1. Tensi meter
1.2. Stetoskop
1.3. Termometer
2. Bahan :
2.1. Surat rujukan
3. Memberikan terapi sesuai dengan diagnosis yang telah dibuat
Antasida

sediaan tablet kunyah, 2-4 tablet per oral 4 kali per hari, tidak boleh melebihi
12 tablet/hari
Cimetidine

Pasien dengan nyeri ulu hati rasa terbakar (heart burn):

- berikan 200 mg per oral tiap 12 jam, untuk mencegah munculnya simtom

- berikan 200 mg oral dengan minum segelas air tepat sebelum atau 30 menit sebelum
makan

Omeprazole:

Obat ini bekerja dengan menginhibisi pompa sel parietal ATPase sehingga sekresi
asam lambung menurun.

Pasien dengan ulkus peptikum diberikan 40 mg oral per hari untuk 4-8 minggu

Pasien dengan gastroesofageal refluks diberikan 20 mg oral per hari untuk 4


minggu

Persiapan Rujukan
Pasien dirujuk ke rumah sakit apabila terdapat indikasi berupa:

Pasien yang muntah terus, yang tidak dapat makan dan minum secara oral, dan
mengalami dehidrasi

Pasien yang muntah darah, atau melena, atau nyeri epigastrium dengan
intensitas tinggi

Pasien muntah dengan isi lambung yang purulen

Pasien yang memerlukan pertolongan pertama berupa pemasangan IV cairan


infus dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan

4. Unit 1. Melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam buku
terkait status pasien.
2. Melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain
terhadap pasien yang sesuai guna mendiagnosa gastritis
3. Mendiagnosa Gastritis
4. Memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis
5. Memberikan edukasi mengenai penyakit Gastritis dan menjelaskan tentang
rencana pengobatan
6. Melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai