2. Faktor Resiko:
• Pola makan yang tidak baik : waktu makan terlambat, jenis makanan pedas,
porsi makan yang besar
• Sering minum kopi dan teh
• Infeksi bakteri atau parasit
• Penggunaan obat analgetik dan steroid
• Usia lanjut
• Alkoholisme
• Stress
• Penyakit lainnya, seperti : penyakit refluks empedu, penyakit autoimun,
HIV/AIDS, Chron disease.
3. Diagnosis:
3.1. Anamnesa:
• Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut bagian atas
• Keluhan mereda atau memburuk bila diikuti dengan makan
• Mual
• Muntah
1. Pengertian
• Kembung
4. Diagnosis banding :
a. Kolesistitis
b. Kolelitiasis
c. Chron disease
d. Kanker lambung
e. Gastroenteritis
f. Limfoma
g. Ulkus peptikum
h. Sarkoidosis
i. GERD
5. Komplikasi :
a. Pendarahan saluran cerna bagian atas
b. Ulkus peptikum
c. Perforasi lambung
d. Anemia
6. Penatalaksanaan :
a. Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari pemicu terjadinya
keluhan, seperti makan tepat waktu, makan sering dengan porsi kecil
7. Kriteria rujukan :
a. Bila 5 hari pengobatan belum ada perbaikan
b. Terjadi komplikasi
c. Adanya alarm symptom:
Perdarahan
•
2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan gastritis di Puskesmas Teupah Barat
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik
4. Referensi
Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah, suhu badan dan mencatat dalam
buku status pasien.
2. Dokter melakukan anamnesa terarah, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang lain terhadap pasien yang sesuai guna mendiagnosa gastritis
3. Dokter mendiagnosa Gastritis
5. Prosedur 4. Dokter memberi tatalaksana sesuai dengan diagnosis
5. Dokter memberikan edukasi mengenai penyakit Gastritis dan menjelaskan
tentang rencana pengobatan
6. Dokter melakukan rujukan jika sudah terjadi komplikasi dan keadaannya
semakin berat
7. Petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan
6. Unit terkait Poli Umum dan UGD