Anda di halaman 1dari 32

NUTRISI DALAM

KEHAMILAN

MOCH ADNAN ASHADDANY


18710124

dr. Pramudyo Dwiputro, Sp. OG (K)


Faktor penyebab masalah kurang gizi yang terjadi pada ibu saat
hamil merupakan faktor yang berperan atas pertumbuhan dan
perkembangan potensial janin. Kurangnya nutrisi makro dan
mikro, dapat menyebabkan kekurangan zat untuk
pengembangan dan pertumbuhan janin yang menyebabkan
janin tidak tumbuh sehat
ZAT BESI

ASAM FOLAT
KARBOHIDRAT
KALSIUM

MAKRO PROTEIN
MIKRO SENG

LEMAK
VITAMIN D

VITAMIN B6

VITAMIN B12
ZAT BESI

Zat besi diperlukan dalam hemopoboesis (pembentukan darah) yaitu sintesis hemoglobin (Hb).

Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh, yaitu sebagai alat angkut oksigen dari

paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian

terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.


Kebutuhan zat besi pada ibu hamil berbeda pada setiap umur kehamilannya, pada trimester I 0,8
mg/hari, dan 6,3 mg/hari pada trimester III. Dengan demikian kebutuhan zat besi pada trimester II
dan III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja.
±1 mg/hari,
ditambah 30-40 mg untuk
TRIMESTER I
kebutuhan janin dan sel darah
merah.

±5 mg/hari, ditambah
kebutuhan sel darah merah 300
TRIMESTER II
mg dan conceptus 115 mg.

5 mg/hari, ditambah kebutuhan


sel darah merah 150 mg dan
TRIMESTER III
conceptus 223 mg.
DEFISIENSI ZAT BESI PADA KEHAMILAN

Perubahan sirkulasi yang makin meningkat


terhadap plasenta dan pertumbuhan
payudara.

Volume plasma meningkat 45-65% dimulai


pada trimester ke II kehamilan, dan
maksimum terjadi pada bulan ke 9
• Kematian pada ibu
• Keguguran
• Kematian bayi dalam
ANEMIA DEFISIENSI BESI kandungan
• Berat bayi lahir rendah
• Kelahiran prematur
Faktor risiko yang berperan dalam peningkatkan terjadiny prevalensi anemia
defisiensi zat besi yaitu :

Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun.


1

2 Pendarahan akut

3 Pendidikan rendah

Pekerja berat
4 Makan makanan yang kurang mengandung zat besi
4-6mg/Kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi Anemia defisiensi berat

3 mg/kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi Anemia defisiensi ringan - sedang

Meningkatkan konsumsi makanan


yang mengandung zat besi Daging

Pengobatan anemia Mengkonsumsi makanan yang


defisiensi besi pada meningkatkan kelarutan dan Vitamin C
kehamilan bioavailabilitas zat besi

Tidak mengkonsumsi makanan yang makanan yang mengandung


dapat menghambat absorpsi zat besi polifenol atau pitat.

Mengkonsumsi suplemen besi Tiga bulan sebelum kehamilan apabila


ferro sebelum kehamilan diketahui kadar feritin rendah.
ASAM FOLAT

Kebutuhan asam folat pada wanita usia subur dan ibu hamil sekitar 400 - 600 mikrogram per hari
(0,4-0,6 mg/hari). Sumber asam folat pada makanan di dapatkan pada buah-buahan seperti
jeruk, alpukat, sayur berdaun hijau, kacang merah dan gandum.
3 PERAN ASAM FOLAT DALAM KEHAMILAN Fase Perikonsepsi

membantu sintesis DNA dan pembelahan sel


Fase Implantasi selama proses perkembangan janin.

Pada sebuah studi prospektif, wanita yang mengikuti


program IVF (In Vitro Fertilization) dan mendapatkan
asam folat 800 mikrogram/hari, dikaitkan dengan
probabilitas kelahiran hidup yang lebih tinggi karena
tingkat pembuahan yang lebih tinggi, peningkatan
kelangsungan hidup embrio, dan tingkat implantasi
yang lebih tinggi

Fase Perkembangan
Asam folat memiliki peran penting dalam menyediakan
Embrio
metionin selama embryogenesis dan metionin itu sangat
diperlukan dalam sintesis DNA
folat serum < 3 ng/ml dan
DEFISIENSI ASAM FOLAT
folat eritrosit < 130 ng/ml

• Kurangnya konsumsi harian


• Absorbsi yang buruk dari folat yang dimakan
• Kondisi liver patologis
• Gangguan metabolisme folat oleh karena defek
genetik atau interaksi obat

Hipersegmentasi neutrophil merupakan salah


ANEMIA satu tanda dari anemia megaloblastik di darah
MEGALOBLASTIK tepi. Bila ditemukan 5% neutrophil dengan lobus
lebih dari lima, kemungkinan adanya defisiensi
asam folat meningkat menjadi 98%.
KALSIUM

Suplemen kalsium memiliki potensi untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan hipertensi yang
diinduksi kehamilan (PIH) dan preeklampsia. Eklampsia lebih sering terjadi di negara-negara di
mana asupan kalsiumnya rendah. Selain itu, penelitian observasional di AS dan Kanada telah
menunjukkan bahwa wanita yang memiliki asupan kalsium lebih rendah menunjukkan insiden
PIH yang lebih besar.
SENG

Plasenta kaya akan enzim antioksidan yang membutuhkan glutathione peroksidase (selenium)
dan superoksida dismutase (salah satunya seng), yang penting untuk melindungi embrio dan
plasenta dari tekanan oksidatif karena arteri spiral ibu yang digunakan untuk memulai sirkulasi
janin. Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 9 – 11 mg per hari.
Wanita dengan acrodermatitis enteropathica
(kelainan kongenital dalam penyerapan seng yang
menyebabkan defisiensi parah), memiliki hasil
kehamilan yang buruk, seperti kematian janin dan
malformasi kongenital

Pengurangan vaskularisasi plasenta

Berpotensi membatasi aliran darah ke janin

• Hipoksia
• Iskemia
• Berkontribusi terhadap preeklampsia
• Pertumbuhan janin yang buruk
VITAMIN D

Peningkatan kadar vitamin D mulai dari awal kehamilan dan akan terus meningkat seiring
bertambahnya usia kehamilan bahkan akan terjadi peningkatan dua kali lipat pada trimester
ketiga. Peningkatan kadar vitamin D berfungsi untuk metabolisme tulang, immunomodulasi,
regulasi tekanan darah dan pemeliharaan sekresi insulin dengan sel beta pancreas penghasil
insulin. Kebutuhan vitamin D pada ibu hamil sekitar 10 – 15 mcg per hari.
DEFISIENSI VITAMIN D Kecukupan akan pemenuhan kebutuhan
vitamin D memberikan efek imunomodulasi
dan regulasi tekanan darah

PREEKLAMSIA
vitamin D secara potensial
memberikan manfaat terhadap
implantasi plasenta selama kehamilan.

KERUSAKAN PLASENTA

Menunjukan respon inflamasi yang


kuat dan terjadinya peningkatan dalam
aktivitas sistem immunologi
VITAMIN B6

Vitamin B6 memainkan peranan penting dalam kesehatan maternal dan perkembangan fetus dengan
mempengaruhi pertumbuhan fetus (khususnya perkembangan otak) oleh karena keikutsertaannya
dalam berbagai jalur sintesis asam nukleat, protein, karbohidrat, dan lipid. Kebutuhan vitamin B6
pada ibu hamil adalah sekitar 1,6 – 1,9 mg per hari.
Dapat menginduksi terjadinya
DEFISIENSI VITAMIN B6
gangguan neurologis bagi keturunannya

Perkembangan optimal dan fungsi


dari sistem saraf pusat yang imatur Abnormalitas lokomotor dan gangguan
sangat bergantung pada kadar prilaku seperti hiperaktif, kejang,
vitamin B6 maternal yang adekuat. ataksia, dan penyakit neuropsikiatrik

Dilakukan penelitian pada tikus, defisiensi vitamin B6


menyebabkan perubahan luas dari kadar neurotransmiter
pada sistem saraf pusat tikus dengan menurunkan
pemberian sinyal gamma- aminobutyric acid (GABA)
nergik, serotonergik, glutamatergik dan dopaminergik.
VITAMIN B12

Vitamin B12 merupakan ko-faktor yang esensial yang berhubungan dengan proses methilasi yang
berkaitan penting dengan metabolisme DNA dan sel. Pemenuhan kebutuhan vitamin B12 merupakan
hal yang penting untuk pertumbuhan fetal dan perkembangan saraf serta untuk kesehatan maternal
dan fetal. Kebutuhan vitamin B12 pada ibu hamil adalah sekitar 2,2 – 2,6 mg per hari.
Kelelahan dan anemia, tetapi dengan petunjuk
RINGAN adanya defisiensi B12 namun tidak disertai
dengan karakteristik neurologis.

Anemia makrositik dengan glositis dan beberapa gejala


DEFISIENSI VITAMIN B12 SEDANG
neurologikal ringan seperti gangguan sensorik

Menunjukkan tanda penekanan sumsum tulang, tanda


BERAT
neurologis, dan risiko kardiomiopati
KARBOHIDRAT KEHAMILAN NORMAL

Selama kehamilan,
diperlukan tambahan
asupan karbohidrat Hiperglikemia Hipoglikemi Ringan
40g/hari. Hiperinsulinemia
Postprandial Akibat Puasa

Meningkatnya kadar insulin basal dalam plasma pada kehamilan normal


berhubungan dengan beberapa respons terhadap glukosa. Sebagai contoh,
setelah makan glukosa peroral terjadi hiperglikemi maupun hiperinsulinemia yang
memanjang pada wanita hamil yang disertai supresi yang lebih besar terhadap
glukagon. Tujuan dari mekanisme seperti ini adalah untuk memastikan suplai
glukosa postprandial ke janin secara terus menerus dan dipertahankan.
Meningkatnya usia kehamilan dapat mempengaruhi
metabolisme tubuh dan peningkatan kebutuhan kalori.
Jika terjadi pembatasan kalori atau energi pada ibu
hamil trimester kedua dan ketiga maka akan dapat
melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah

Kontrol gula darah yang buruk pada awal kehamilan


berdampak pada perkembangan normal janin dan defek
neurologis telah terlihat pada ibu dengan diabetik pada
trimester terakhir kehamilan.
PROTEIN

Asupan protein selama kehamilan sangat diperlukan untuk proses


pertumbuhan janin dan proses embriogenesis agar bayi dapat
dilahirkan dengan normal. Selama kehamilan, diperlukan
tambahan asupan protein sebesar 20gr/hari
BBLR

PJT (pertumbuhan janin


terhambat) Kekurangan nutrisi pada zat gizi
protein dan energi pada ibu
DEFISIENSI PROTEIN hamil dapat mengurangi inti
dari DNA dan RNA dan dapat
KEGUGURAN menganggu profil asam lemak,
sehingga transfer zat gizi ibu
kejanin menjadi terganggu

Kelainan Kongenital
LEMAK

Lemak khususnya Omega 3 dan Omega 6 sangat pernting untuk


pertumbuhan janin dan terjadi peningkatan berat badan lahir 118
gram, 0,57 cm pada panjang badan dan 0,20 pada lingkar kepala
jika ibu hamil mengkonsumsi Omega 3 dan Omega 6. Selama
kehamilan, diperlukan tambahan asupan lemak sebesar 10g/hari.
METABOLISME LEMAK
Pertumbuhan janin didalam kandungan membutuhkan
asam lemak tak jenuh seperti Docosahexaenoic acid
(DHA) dan Arakhidonat acid (AA). AA dan DHA
merupakan asam lemak rantai panjang tak jenuh yang
sangat penting yang berasal dari membaran lipid dan
sangat berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin didalam kandungan

dipecah
Lipase trigliserida plasenta asam lemak plasenta

membawa
Kolesterol LDL,
LIPOPROTEIN Sirkulasi Janin
HDL, VLDL
HIPERTRIGLISERIDEMIA

Hipertrigliseridemia yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh peningkatan


produksi lipoprotein kaya trigliserida dan penurunan ekskresi lipoprotein kaya
trigliserida. Peningkatan produksi lipoprotein kaya trigliserida oleh hati disebabkan
oleh peningkatan lipolisis trigliserida yang terjadi pada adiposit, yang menghasilkan
peningkatan asam lemak bebas yang diangkut ke hati. Tingkat estrogen yang tinggi
pada trimester ketiga merangsang lipogenesis dan produksi VLDL di hati.

• Pertumbuhan janin terganggu


• Kelahiran premature
• Berat badan lahir rendah
KESIMPULAN

Nutrisi sangat penting dalam masa kehamilan karena dalam


kehamilan membutuhkan keseimbangan antara gizi mikronutrient
dan makronutrient untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan
perkembangan janin dan juga mengurangi morbiditas ibu
Thank you

Anda mungkin juga menyukai