KEHAMILAN
ASAM FOLAT
KARBOHIDRAT
KALSIUM
MAKRO PROTEIN
MIKRO SENG
LEMAK
VITAMIN D
VITAMIN B6
VITAMIN B12
ZAT BESI
Zat besi diperlukan dalam hemopoboesis (pembentukan darah) yaitu sintesis hemoglobin (Hb).
Besi mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh, yaitu sebagai alat angkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian
±5 mg/hari, ditambah
kebutuhan sel darah merah 300
TRIMESTER II
mg dan conceptus 115 mg.
2 Pendarahan akut
3 Pendidikan rendah
Pekerja berat
4 Makan makanan yang kurang mengandung zat besi
4-6mg/Kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi Anemia defisiensi berat
Kebutuhan asam folat pada wanita usia subur dan ibu hamil sekitar 400 - 600 mikrogram per hari
(0,4-0,6 mg/hari). Sumber asam folat pada makanan di dapatkan pada buah-buahan seperti
jeruk, alpukat, sayur berdaun hijau, kacang merah dan gandum.
3 PERAN ASAM FOLAT DALAM KEHAMILAN Fase Perikonsepsi
Fase Perkembangan
Asam folat memiliki peran penting dalam menyediakan
Embrio
metionin selama embryogenesis dan metionin itu sangat
diperlukan dalam sintesis DNA
folat serum < 3 ng/ml dan
DEFISIENSI ASAM FOLAT
folat eritrosit < 130 ng/ml
Suplemen kalsium memiliki potensi untuk mengurangi risiko terjadinya gangguan hipertensi yang
diinduksi kehamilan (PIH) dan preeklampsia. Eklampsia lebih sering terjadi di negara-negara di
mana asupan kalsiumnya rendah. Selain itu, penelitian observasional di AS dan Kanada telah
menunjukkan bahwa wanita yang memiliki asupan kalsium lebih rendah menunjukkan insiden
PIH yang lebih besar.
SENG
Plasenta kaya akan enzim antioksidan yang membutuhkan glutathione peroksidase (selenium)
dan superoksida dismutase (salah satunya seng), yang penting untuk melindungi embrio dan
plasenta dari tekanan oksidatif karena arteri spiral ibu yang digunakan untuk memulai sirkulasi
janin. Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 9 – 11 mg per hari.
Wanita dengan acrodermatitis enteropathica
(kelainan kongenital dalam penyerapan seng yang
menyebabkan defisiensi parah), memiliki hasil
kehamilan yang buruk, seperti kematian janin dan
malformasi kongenital
• Hipoksia
• Iskemia
• Berkontribusi terhadap preeklampsia
• Pertumbuhan janin yang buruk
VITAMIN D
Peningkatan kadar vitamin D mulai dari awal kehamilan dan akan terus meningkat seiring
bertambahnya usia kehamilan bahkan akan terjadi peningkatan dua kali lipat pada trimester
ketiga. Peningkatan kadar vitamin D berfungsi untuk metabolisme tulang, immunomodulasi,
regulasi tekanan darah dan pemeliharaan sekresi insulin dengan sel beta pancreas penghasil
insulin. Kebutuhan vitamin D pada ibu hamil sekitar 10 – 15 mcg per hari.
DEFISIENSI VITAMIN D Kecukupan akan pemenuhan kebutuhan
vitamin D memberikan efek imunomodulasi
dan regulasi tekanan darah
PREEKLAMSIA
vitamin D secara potensial
memberikan manfaat terhadap
implantasi plasenta selama kehamilan.
KERUSAKAN PLASENTA
Vitamin B6 memainkan peranan penting dalam kesehatan maternal dan perkembangan fetus dengan
mempengaruhi pertumbuhan fetus (khususnya perkembangan otak) oleh karena keikutsertaannya
dalam berbagai jalur sintesis asam nukleat, protein, karbohidrat, dan lipid. Kebutuhan vitamin B6
pada ibu hamil adalah sekitar 1,6 – 1,9 mg per hari.
Dapat menginduksi terjadinya
DEFISIENSI VITAMIN B6
gangguan neurologis bagi keturunannya
Vitamin B12 merupakan ko-faktor yang esensial yang berhubungan dengan proses methilasi yang
berkaitan penting dengan metabolisme DNA dan sel. Pemenuhan kebutuhan vitamin B12 merupakan
hal yang penting untuk pertumbuhan fetal dan perkembangan saraf serta untuk kesehatan maternal
dan fetal. Kebutuhan vitamin B12 pada ibu hamil adalah sekitar 2,2 – 2,6 mg per hari.
Kelelahan dan anemia, tetapi dengan petunjuk
RINGAN adanya defisiensi B12 namun tidak disertai
dengan karakteristik neurologis.
Selama kehamilan,
diperlukan tambahan
asupan karbohidrat Hiperglikemia Hipoglikemi Ringan
40g/hari. Hiperinsulinemia
Postprandial Akibat Puasa
Kelainan Kongenital
LEMAK
dipecah
Lipase trigliserida plasenta asam lemak plasenta
membawa
Kolesterol LDL,
LIPOPROTEIN Sirkulasi Janin
HDL, VLDL
HIPERTRIGLISERIDEMIA