Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN

GASTRITIS
PRAKTIK KLINIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

………………… ………………….. 1/1


Tanggal terbit Ditetapkan Direktur,
RSUD SUNGAI RUMBAI

………………….
dr. SUJITO
NIP. 197908212008041001
Proses inflamasi/peradangan pada lapisan mukosa dan
submukosa lambung sebagai mekanisme proteksi
mukosa apabila terdapat akumulasi bakteri atau bahan
PENGERTIAN
iritan lain. Proses inflamasi dapat bersifat akut, kronis,
difus, atau lokal.
1. Rasa nyeri dan panas seperti terbakar pada perut
bagian atas
2. Mual dan muntah
3. Kembung
4. Faktor resiko :
 Pola makan yang tidak baik : waktu makan
ANAMNESIS
terlambat, jenis makanan pedas, porsi makan
yang besar
 Sering minum kopi dan teh
 Infeksi bakteri atau parasit
 Penggunaan obat analgetik dan steroid
1. Nyeri tekan epigastrium bagian atas dan bising usus
meningkat.
2. Bila terjadi proses inflamasi berat, dapat ditemukan
PEMERIKSAAN pendarahan saluran cerna bagian atas berupa
FISIK hematemesis dan melena.
3. Biasanya pada pasien dengan gastritis kronis,
konjungtiva tampak anemis.

KRITERIA 1. Memenuh kriteria anamnesis


DIAGNOSIS 2. Memenuhi kriteria pemeriksaan fisik
DIAGNOSIS KERJA Gastritis

1. Kolesistitis
2. Kolelitiasis
3. GERD
DIAGNOSIS
4. Gastroenteritis
BANDING
5. Limfoma
6. Ulkus peptikum
7. Kanker lambung
1. Darah rutin
2. Untuk mengetahui infeksi Helicobacter pylori :
PEMERIKSAAN pemeriksaan breathe test dan feses.
PENUNJANG 3. Rontgen dengan barium enema.
4. Endoskopi
1. Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit dengan
IVFD.
TERAPI 2. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi
asam lambung, berupa antagonis reseptor H2,
inhibitor pompa proton, antikolinergik dan antacid.
1. Menginformasikan kepada pasien untuk menghindari
pemicu terjadinya keluhan, antara lain dengan
makan tepat waktu, makan sering dengan porsi
kecil dan hindari dari makanan yang meningkatkan
EDUKASI asam lambung atau perut kembung seperti kopi,
teh, makanan pedas , rokok, lada, kol dan minuman
beralkohol.
2. Menginformasikan pasien dan keluarga mengenai
faktor risiko terjadinya gastritis.
Quo ad vitam : bonam
PROGNOSIS Quo ad sanationam : bonam
Quo ad fungsionam : bonam

Diagnosis : I / II/ III/ IV


TINGKAT EVIDENS
Terapi : I / II/ III/ IV

PANDUAN PRAKTIK
GASTRITIS
KLINIS
No. Dokumen No. Revisi Halaman

………………… ………………….. 1/2


1. Bila tidak ada asupan makan dan minum, mual dan
sampai muntah.
INDIKATOR MEDIS
2. Bila terjadi keluhan yang berat misalnya pada
gastritis erosifa bisa mengakibatkan perdarahan.
Sudoyo, A.W. Setiyohadi, B. Alwi, I. Simadibrata, M.
Setiati, S. eds. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 4 ed. Vol.
KEPUSTAKAAN III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam FKUI. 2006. (Sudoyo, et al., 2006)

DIREKTUR RSUD SUNGAI RUMBAI

dr. SUJITO
NIP. 197908212008041001

Anda mungkin juga menyukai