MAKANAN
SOP No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
1. Pengertian 1. Keluhan
- Diare akut. Pada keracunan makanan biasanya berlangsung
kurangdari 2 minggu.
- Darah atau lender pada tinja; menunjukkan invasi mukosa usus
atau kolon.
- Nyeri perut.
- Nyeri kram otot perut; menunjukkan hilangnya elektrolit yang
mendasari, seperti pada kolera yang berat.
- Kembung.
2. Tujuan Merupakan kegiatan untuk menegakkan diagnosis keracunan makanan,
oleh staf medis dokter penangungjawab perawatan pasien, di Puskesmas.
Terapi
- Tujuan utamanya adalah rehidrasi yang cukup dan suplemen
elektrolit. Hal ini dapat dicapai dengan pemberian cairan rehidrasi
oral (oralit) atau larutan intravena (misalnya, larutan natrium
klorida isotonik, larutan Ringer Laktat).
- Obat absorben (misalnya, kaopectate, aluminium hidroksida)
membantu memadatkan feses diberikan bila diare tidak segera
berhenti. Diphenoxylate dengan atropin (Lomotil) tersedia dalam
tablet (2,5 mg diphenoxylate) dan cair (2,5 mg diphenoxylate / 5
mL). Dosis awal untuk orang dewasa adalah 2 tablet 4 kali sehari
(20 mg / d). Digunakan hanya bila diare masif.
- Jika gejalanya menetap setelah 3-4 hari, etiologi spesifik harus
ditentukan dengan melakukan kultur tinja. Untuk itu harus segera
dirujuk.
- Modifikasi gaya hidup dan edukasi untuk menjaga kebersihan diri.
Kriteria Rujukan:
- Gejala keracunan tidak berhenti setelah 3 hari ditangani dengan
adekuat.
- Pasienmengalamiperburukan.
Prognosis :
PENANGANAN KERACUNAN
MAKANAN
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl. Terbit :
PUSKESMAS Halaman :
KEJAJAR Kepala Puskesmas kejajar dr.R Danang SS,MM
Ttd NIP. 196912062007011009
Bonam
7. Unit terkait IGD,Rawat Jalan,Rawat Inap.