Pameungpeuk
NIP. 19680504 199003 1 011
1. Pengertian Keracunan makanan merupakan suatu kondisi gangguan pencernaan yang
disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan zat patogen
dan atau bahan kimia yang dapat menjadi racun di dalam tubuh.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk menegakan diagnosis dan penatalaksanaan
keracunan makanan.
3. Kebijakan SK kepala UPTD Puskesmas Pameungpeuk No: 900/18/00/PKM/2016 Tentang
penyelenggaraan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Permenkes no 5 tahun 2014 tentang PANDUAN PRAKTIS KLINIS BAGI
DOKTER PELAYANAN PRIMER
5. Prosedur / 1. Anamnesis :
langkah- - Diare akut (< 2 minggu), demam, darah dan lendir pada tinja, artralgia, nyeri
langkah perut, kembung.
- Faktor resiko : riwayat makan di tempat yang kurang higienis, konsumsi daging
kurang matang, konsumsi makanan laut mentah.
2. Pemeriksaan Fisik :
- Tanda-tanda dehidrasi (TD turun, nadi cepat, mulut kering, penurunan keringat,
penurunan output urine),
- Nyeri tekan perut, bising usus meingkat atau melemah.
3. Diagnosis differensial :
- Intoleransi
- Diare spesifik seperti disentri, kolera dll
4. Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan mikroskopis feses didapatkan bakteri/parasit,
- darah lengkap,
- serum elektrolit,
- ureum kreatinin.
5. Terapi :
1
KERACUNAN MAKANAN
No. Dokumen : UKP-SOP/00/8/2016/395
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 28 Juli 2016
Halaman : 2/2
H. Dadang Suryana D. S.IP,
UPTD
Puskesmas S.Kep, M.Si, MM.Kes
Pameungpeuk
NIP. 19680504 199003 1 011
- Rehidrasi (oralit/ larutan intravena RL/NaCl)
- Hanya 10% kasus yang mebutuhkan antibiotic
- Jika gejala menetap 3-4 hari, lakukan kultur tinja dan harus dirujuk
- Modifikasi gaya hidup
- Edukasi untuk menjaga kebersihan diri
6. Kriteria rujukan :.
- Pada kasus berat dan harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat
- Gejala keracunan tidak berhenti setelah 3 hari ditangani tidak adekuat