Anda di halaman 1dari 2

MILIARIA

No. Dokumen
SOP No.Revisi
Tgl. Terbit
Halaman
PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas Kejajar I dr. Danang Sananto S, MM
KEJAJAR I NIP 196912062007011009

1. Ruang SOP ini mencakup diagnosis dan tata laksana Miliaria


Lingkup
2. Tujuan Memberikan terapi rasional pada pasien Miliaria
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kejajar I No.

4. Referensi Permenkes No 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Praktis Klinis Dokter


di Fasilitas Kesehatan Primer
5. Petugas Dokter
6. Alat dan 1. Tensimeter
Bahan 2. Stetoskop
3. Senter
4. Kaca pembesar
7. Langkah- 1. Definisi :
langkah Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat yang ditandai
oleh adanya vesikel milier. Sinonimnya : biang keringat, keringet
buntet
2. Anamnesis
Gatal yang disertai timbulnya vesikel, bintil terutama muncul saat
berkeringat.
3. Pemeriksaan fisik
Tergantung pada jenis miliaria :
3.1 Miliaria Kristalina ;
3.1.1 Vesikel miliar (1-2mm), sub korneal tanpa
tanda inflamasi, mudah pecah dengaqn
garukan, dan deskuamasi dalam beberapa
hari
3.1.2 Predileksi pada badan yang tertutup
3.2 Miliaria Rubra
3.2.1 Vesikel miliar atau papulo vesikel di atas
dasar eritematosa sekitar lubang keringat,
tersebar diskret
3.3 Miliaria Profunda
3.3.1 Kelanjutan miliaria rubra,
3.3.2 Papul putih keras berukuran 1-3 mm,
mirip folikulitis, dapat disertai pustul
3.3.3 Predileksi pada badan dan ekstremitas
3.4 Miliaria pustula
3.4.1 Berasal dari miliaria rubra dimana
vesikelnya berubah menjadi pustul
4 Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik
5 Penatalaksanaan
5.1 Prinsip ; mengurangi pruritus, menekan inflamasi, dan
membuka retensi keringat.
5.2 Melakukan modifikasi gaya hidup :
MILIARIA
No. Dokumen
SOP No.Revisi
Tgl. Terbit
Halaman
PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas Kejajar I dr. Danang Sananto S, MM
KEJAJAR I NIP 196912062007011009

5.2.1 Memakai pakaian yang tipis dan dapat


menyerap keringat
5.2.2 Menghindari panas dan kelembaban yang
berlebihan
5.2.3 Menjaga kebersihan kulit
5.2.4 Mengusahakan ventilasi yang baik
5.3 Farmakoterapi :
5.3.1 Topikal :
5.3.1.1 Bedak kocok : likuor faberi
atau bedak kocok yang
mengandung kalamin dan
antipruritus lain (mentol dan
kamfora) diberikan 2 kali
sehari selama 1 minggu.
5.3.1.2 Lanolin topikal atau bedak
salisil 2% dibubuhi mentol
- 2 % sekaligus diberikan 2
kali sehari selama 1 minggu.
5.3.2 Sistemik ( bila gatal dan bila diperlukan )
5.3.2.1 Anti histamin sedatif :
hidroksisin 2 x 25 mg ,
selama 7 hari
5.3.2.2 Anti histamin non sedatif :
loratadin 1 x 10 mg , selama
7 hari

8. Dokumen Rekam Medis


Terkait Buku Register Pasien
9. Unit Terkait Pelayanan Rawat Jalan
10. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
Historis diberlakukan
perubahan

Anda mungkin juga menyukai