Anda di halaman 1dari 19

Fakultas Kedokteran TUGAS BACA

Universitas Pattimura Desember 2015

RABUN SENJA

Oleh
Irene Onjel Frantina Letty
Pembimbing:
dr. Carmila L. Tamtelahitu.,Sp.M
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN IlMU KESEHATAN MATA
DI RSUD M HAULUSSY
AMBON
2015
XEROFTALMIA

Xeroftalmia adalah istilah yang menerangkan gangguan kekurangan


vitamin A pada mata, termasuk terjadinya kelainan anatomi bola
mata dan gangguan fungsi sel retina yang berakibat kebutaan.

Kata Xeroftalmia (bahasa Latin) berarti mata kering, karena terjadi


kekeringan pada selaput lendir (konjungtiva) dan selaput bening
(kornea)mata.
Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata
menurut klasifikasi WHO/USAID
UNICEF/HKI/ IVACG, sebagai berikut :
XN, XIA, XIB, X2 biasanya dapat sembuh kembali normal dengan
pengobatan yang baik.

Pada stadium X2 merupakan keadaan gawat darurat yang harus


segera diobati karena dalam beberapa hari bias berubah menjadi X3.

X3A dan X3B bila diobati dapat sembuh tetapi dengan meninggalkan
cacat yang bahkan dapat menyebabkan kebutaan total bila lesi
(kelainan) pada kornea cukup luas sehingga menutupi seluruh kornea
(optic zone cornea)
Buta senja ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang
atau senja hari.

Kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan terutama pada tungkai
bawah bagian depan dan lengan atas bagian belakang.

Pada keratinisasi didapatkan xerosis konjungtiva, bercak bitot, xerosis


kornea, tukak kornea.
Kornea tampak lunak dan nekrotik pada keratomalasia dan kadang
juga terjadi perforasi

Pada KVA yang lama dan berat dapat terjadi kekeringan pada
konjungtiva dan kornea, ulcer juga skar.
RABUN SENJA = XN

Rabun senja terjadi akibat kelainan defisiensi vitamin A.

Tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari
SEL BATANG

100 juta sel

Melihat hitam dan putih

Mendeteksi gerakan dan penglihatan perifer

Penglihatan remang (dim light)

Menyebar di seluruh retina

Mengandung Rhodopsin
SEL KERUCUT

3 juta sel

Melihat warna

Penglihatan terang (Bright light)

Terletak di pusat retina


Rhodopsin

Adaptasi gelap

Terurai pada sinar yang terang

Terbentuk dengan cepat pada suasana yang gelap (adaptasi gelap,


max 15 30 menit)
Xerosis konjungtiva = XIA

Selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat atau terlihat


sedikit kering, berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan
kasar dan kusam
Xerosis konjungtiva dan
bercak bitot = X1B

Tanda-tanda xerosis kojungtiva (X1A) ditambah bercak bitot yaitu


bercak putih seperti busa sabun atau keju terutama di daerah celah
mata sisi luar.
Bercak ini merupakan penumpukan keratin dan sel epitel
Xerosis kornea = X2

Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai kornea.


Kornea tampak suram dan kering dengan permukaan tampak kasar
Keratomalasia dan ulcus
kornea = X3A, X3B

Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus.


Tahap X3A : bila kelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan
kornea.
Tahap X3B : Bila kelainan mengenai semua atau lebih dari 1/3
permukaan kornea.
Pada tahap ini dapat terjadi perforasi kornea (kornea pecah)
Xeroftalmia scar (XS) = sikatriks
(jaringan parut) kornea

Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil.

Bila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas


berupa sikatrik atau jaringan parut
Xeroftalmia Fundus (XF)

Dengan opthalmoscope pada fundus tampak gambar seperti cendol


DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Tes adaptasi gelap

Kadar vitamin A dalam darah ( kadar < 20 mcg/ 100 mL


menunjukkan kekurangan asupan)
PENATALAKSANAAN

Secara umum, pengobatan diarahkan pada upaya memperbaiki


status vitamin A.
Vitamin A dosis tinggi harus diberikan segera setelah diagnosis
ditegakkan.
Pemberian vitamin A akan memberikan perbaikan nyata dalam 1-2
minggu, berupa:
Mikrovili kornea akan timbul kembali sesudah 1-7 hari.
Keratinisasi yang terjadi menghilang.
Sel Goblet konjungtiva kembali normal dalam 2-4 minggu
Tukak kornea memperlihatkan perbaikan, sehingga dapat
direncanakan keratoplasti.

Anda mungkin juga menyukai