No. Dokumen :
S SOP/ / XII/ 2022
O No. Revisi :0
P Tanggal Terbit :
Halaman : 1/1
KLINIK PRATAMA
SATUAN dr. Randy Zainubun, Sp.EM
KESEHATAN Letkol Kes NRP. 531977
DENMA MABES TNI
b. Thorakolumbal
1) Foto lateral :
a) Garis-garis : garis anterior, posterior sejajar
dengan lengkung vertebrae.
b) Tulang : korpus vertebrae semakin membesar
dari superior ke inferior.
c) Jarak : jarak diskus semakin membesar dari
superior ke inferior.
2) Foto AP :
a) Korpus vertebrae dan prosesus spinosus
membentuk garis lurus
b) Tulang : korpus vertebrae dan pedikel intak
c) Jarak : setiap diskus mempunyai tinggi yang
sama kanan dan kiri.
d) Pedikel : semakin melebar dari superior ke
inferior
e) Perhatikan jaringan lunak paravertebra yang
membentuk garis lurus pada sisi kiri, bedakan dari
aorta.
c. Lumbal
1) Foto lateral :
a) Garis : ikuti ujung korpus vertebrae dari satu
tingkat ke tingkat selanjutnya.
b) Jarak diskus biasanya meningkat dari superior
ke inferior.
c) Perhatikan bahwa jarak L5-S1 sedikit lebih
sempit dibandingkan L4-L5.
2) Foto AP :
Nilai integritas pedikel dan prosesus transversus.
Penilaian lain sama dengan penilaian foto AP
thoracolumbal.
d. Sacrum-pelvis
1) Foto AP :
a) Dua tulang hemipelvis dan sakrum membentuk
cincin tulang yang pada bagian posterior dihubungkan
oleh sendi sakroiliaka dan pada bagian anterior oleh
simfisis pubis.
b) Fraktur pelvis memiliki gambaran yang sangat
bervariasi tergantung mekanisme cedera.
e. Toraks
1) Kualitas film :
a) Pada film yang baik, dapat terlihat 10 iga
posterior, 6 iga anterior dan vertebrae thorakal.
b) Klavikula sejajar dan sternum tepat berada di
tengahnya.
2) Diafragma :
a) Normalnya garis diafragma tajam,
hemidiafragma kanan sedikit lebih tinggi dibandingkan
kiri.
b) Adanya udara bebas di bawah garis diafragma
menandakan peritonitis, tenting didapatkan pada
fibrosis paru, dan elevasi yang berlebihan
menandakan hepatomegali / splenomegali.
3) Sudut kostofrenikus :
a) Normalnya sudut kostofrenikus tajam.
b) Sudut kostofrenikus yang tumpul menandakan
adanya efusi.
4) Hilus :
a) Pembesaran hilus unilateral dapat disebabkan
oleh : infeksi (TB, viral, bakteri), tumor dan vaskular
(aneurisma atau stenosis arteri pulmonal).
b) Pembesaran hilus bilateral dapat disebabkan
oleh sarkoidosis, infeksi, tumor, hipertensi arteri
pulmonal.
5) Mediastinum
6) CTR (Cardio-Thoracic Ratio)
Histori Perubahan
Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan