Anda di halaman 1dari 7

Catatan stase radiologi

DASAR-DASAR RADIOLOGI
1. Foto polos
Gambaran radiografi:
- Radiolusen: benda yang mudah ditembus sinar x akan memberikan gambaran HITAM, Cth:
gas, udara
- Radioopak: benda yang sukar ditembus sinar X, akan memberikan gambaran putih. Cth:
tulang, jaringan ikat, otot, darah, kartilago
Foto Kontras
• Radiopaque : kalsifikasi dinding pembuluh darah.
• Intermediet : pembuluh darah
• Radiolucent : udaran dalam rongga tubuh misal paru, lambung, kolon
• Hiper radiolucent : udara bebas
Contoh pemeriksaan foto polos dengan kontras:
•Pemeriksaan esofagus
•Pemeriksaan lambung-duodenum
•Pemeriksaan kolon
•Pemeriksaan sistem traktus urinarius
•Pemeriksaan sistem traktus biliaris
2. USG
Gambaran:
Hyperechoic/echogenic: echo yang dihasilkan terang, terlihat warna putih, cth: kolagen, lemak,
udara, benda keras, dan tulang
Hypoechoic/echopoor: echo yang dihasilkan sedikit, terlihat warna abu-abu kehitaman, cth:
jaringan lunak
Anechoic: tidak ada echo yang dihasilkan, cth: cairan
Artefak dalam USG: Acoustic shadowing (benda putih, bayangan hitam, cth: batu ginjal atau VU),
Acoustic enhancement (gambar hitam, bayangan terang/putih, cth: organ kantung dan berisi
cairan), reverberasi, mirror image artefact.
3. Mamografi
Indikasi: teraba massa, niple discharge, nyeri atau rasa tdk nyaman pada payudara
Tumor ganas: kepadatan tumor dengan peningkatan densitas, batas tumor irregular, dan
gambaran ekor seperti komet/spikula, terdapat mikrokalsifikasi, terdapat neovaskularisasi
asimetris, pembesaran kelenjar aksiler
Tumor Jinak: lesi dengan densitas meningkat, batas tegas, licin, teratur, adanya gambaran “halo”
4. CT-Scan
Indikasi: trauma, perdarahan intrakraial, luka abdomen, mendeteksi fraktur, mendeteksi tumor,
ct-scan otak
Jenis-jenis densitas lesi:
 Hiperdens: apabila densitas lesi lebih tinggi daripada jaringan normal (darah, tulang)
 Isodens : apabila densitas lesi sama dengan jaringan sekitar
 hipodens : apabila densitas lesi lebih rendah dengan nilai absorbsi yang rendah
5. Angiografi
6. Kedokteran nuklir
7. MRI
Berdasarkan intensitasnya:
• Hyperintens: Jika abnormalitas terang / cerah (putih) pada hasil MRI. Contoh : Jaringan
lemak dan darah
• Isointens : Jika abnormalitas memiliki intensitas yang sama dengan struktur yang ada.
Contoh:  soft  tissue (jaringan lunak /otot)  yang normal.
• Hypointens : Jika abnormalitas gelap (hitam) pada hasil MRI. Contoh : Cairan  pleural
effusion, ascites , kista, abses
8. Posisioning:
a. Posisi pasien
Upright: posisi berdiri
Recumbent: posisi tidur (dengan beberapa posisi yaitu: prone, supine, lateral, tendelenburg,
fowler, litotomy)
b. Posisi objek: abduksi, eversion, inversion, inspirasi, ekspirasi
c. Proyeksi:
- Anteroposterior (AP): posisi pasien bisa berdiri atau tidur (bagian belakang tubuh
menempel pada kaset)
- Posteroanterior (PA): posisi berdiri (bagian depan tubuh yang menempel pada kaset)
- Lateral: bagian kiri/kanan yang menempel pada kaset
- Tangential: central ray pada permukaan objek
- Axial: arah sinar/central ray membentuk sudut
- Oblik; RAO atau LAO, arah sinar tegak lurus terhadap bidang kaset dimana anterior
kanan/kiri menempel atau berada dekat dengan kaset

THORAK
Thorak normal
Paru :
- 1/3 superior paru dextra dan sinistra corakan sepi
- 2/3 bawah paru dextra dan sinistra corakan bronkovaskular agak ramai
- 1/3 lateral paru dextra dan sinistra corakan sepi
- 2/3 medial paru dextra dan sinistra corakan agak ramai
Jantung:
- Cardio thoracic ratio (CTR) < 0,5 proyeksi PA dan <0,56 proyeksi AP
Syarat foto layak dibaca: (identias, marker, semua objek, kondisi film/paru, simetris, inspirasi)
1) Ada identitas
2) Terdapat marker right atau left
3) Semua objek yang akan difoto harus masuk lapangan pandang
4) Kondisi film baik yang ditandai dengan gambaran radiolusen pada lapang paru tidak lebih hitam
dari bagian luar thoraks, karna didalam toraks ada corakan bronkovaskuler
5) Foto harus simetris
6) Inspirasi harus cukup ditandai dengan costae 6 anterior berada ditengah

Kelainan pada thorak


1. Tuberkulosis paru
- TB Paru aktif: terdapat perselubungan mengawan disertai adanya cavitas
- TB Paru lama aktif: terdapat perselubungan mengawan disertai adanya bintik kalsifikasi dan
garis fibrotik dan terdapat cavitas
- TB lama tenang: sediit perselubungan mengawan disertai bintik kalsifikasi dan garis fibrotik
- TB milier: gambaran granuler simetris diseluruh lapang paru dan berada pada paru dextra dan
sinistra
- TB primer: perselubungan mengawan, limfadenopathy hilus, focus gohn
2. Tumor

PERBEDAAN PARU MEDIASTINUM


BENTUK Bulat Fusiform
DINDING Irregular Licin/rata
SUDUT <90◦ (tajam) >90◦ (tumpul)
SIFAT Maligna Benigna

3. Bronchopneumonia
Tampak perselubungan semiopak inhomogen yang disertai bercak-bercak diseluruh lobus bisa 1
atau kedua paru
4. Pneumonia
Tampak perselubungan semiopak inhomogen yang berkonsolidasi pada 1 atau 2 lobus pada paru
kanan atau kiri
Pneumonia interstisial: jaringan limfa yg melebar sehingga membentuk anyaman
5. Bronchitis
Tampak corakan bronkovaskuler meningkat dengan air broncogram positif atau infiltrat positif
6. Bronchiectasis
Tampak perselubungan semiopak inhomogen dengan gambaran honeycomb (sarang tawon) dengan
ukuran diameter 1-10 mm di daerah paracardial dextra et sinistra dan parahiler dextra et sinistra
7. Pneumotorak
- Pneumotorak: hiperlusensi tanpa corakan bronkovaskuler dan disertai adanya gambaran garis
putih/white line yang membatasi paru yang kolaps dengan udara didalam rongga toraks.
- Tension pneumotorak: gambaran hiperlusensi yang luas dirongga toraks dan disertai adanya
white line yang membatasi paru yang kolaps dan udara yang ada di rongga toraks sehingga
menyebabkan terjadinya pergeseran jantung ke arah kontralateral
- Hidropneumotoraks: hiperlusensi di rongga toraks bagian basal disertai adanya air fluid level
yang membatasi udara di rongga toraks bagian basal dengan cairan dirongga toraks
8. Corpus alineum
Atelektasis: tampak perselubungan semiopak homogen di hemitoraks yang menyempitkan SIC
didaerah lesi dan terjadi tarikan trakea ke arah ipsilateral
9. Efusi pleura
- Perselubungan semiopak yang homogen di hemitoraks dan tampak gambaran meniscus sign
- Efusi pleura masif: tampak perselubungan semiopak homogen dan adanya meniscus sign dan
terjadinya pergeseran mediastinum ke arah kontralateral
10. Hipertensi heart disease
- Terjadi hipertrofi konsentrik ventrikel kiri
- apeks jantung membesar ke kiri dan bawah
- aortic knob membesar dan menonjol dapat disertai kalsifikasi
- elongasi aorta
11. Tetralogy of fallot
- Coeur en sabot
- Transposisi aorta
- Dilatasi aorta
- Pinggang jantung dalam
- Ventrikel kanan melebar ke kiri, apeks terangkat
- Vaskularisasi paru berkembang/edema pulmo
- Cardiomegaly
12. Vitium mitralis
- Aortic knob mengecil
- Segmen pulmonal menonjol
- Main bronkus kiri terangkat karena atrium kiri melebar, auricula melebar
- Apeks jantung melebar
- Pembesaran ventrikel kanan
- Corakan vaskuler paru bertambah

TULANG
1. Fraktur (komplit,inkomplit)
a. Fraktur tulang kepala
- Fraktur linier: Tampak garis radiolusen yang linear
- Fraktur impresi/depress: tampak 1 atau 2 garis sejajar dengan densitas tinggi pada kranium
- Fraktur stellata: tampak gambaran fraktur radier, menyebar dan berpusat pada satu titik
- Fraktur diastasis: fraktur lusen mengikuti sutura
- Fraktur basis cranium: gambaran air fluid lever dalam sinus spheinodalis
- Fraktur gabungan
b. Fraktur tulang ekstremitas (colles, smith, montegia, shalter-harris)
c. Fraktur tulang vertebra ( wedge fracture, burst fracture, transversa fracture, compresi fracture)
d. Fraktur tulang costa
2. Tumor
a. Osteosarcoma
Terdiri dari 3 jenis: osteolitik, osteosklerosis, campuran
Gambaran radiologi:
- Tampak lesi litis atau sklerotik pada metafisis dengan batas irregular disertai kalsifikasi
- Terjadi reaksi periosteal seperti sun burst yang padat dan memberikan gambaran segitiga
codman
- Arah lesi mendekati sendi
- Tampak pembengkakan jaringan
b. Osteochondroma
- Tampak penonjolan tulang pada metafisis
- Tampakan tumor tulang seperti bunga kol/ cauli flower
- Arah lesi menjauhi sendi
- Densitas penonjolan tulang inhomogen

UROGENITAL
1. Batu saluran kemih
- SPC melebar
- Batu opak ( kalsium oksalat, kalsium fosfat, cystine, struvit, xanthin), batu lusen: asam urat
- Tampak bayangan hitam (acoustic shadow)
- Gambaran kaliks untuk penilaian hidronefrosis:
o Derajat 0: normal
o Derajat 1: blunting
o Derajat 2: flattening
o Derajat 3: clubbing
o Derajat 4: balloning
2. Trauma ginjal
- Derajat 1: kontusio/ hematom perirenal/subcapsular
- Derajat 2: laserasi minor pada korteks
- Derajat 3: laserasi sampai medula
- Derajat 4: laserasi sampai kaliks/ SPC
- Derajat 5: Avulsi pedikel ginjal
3. Tumor ginjal
- Stadium 1: tumor terbatas pada ginjal, ukuran <7 cm
- Stadium 2: tumor invasi ke jaringan lemak perirenal, ukuran > 7 cm
- Stadium 3: tumor invasi v. renalis/v. cava/lnn. Regional
- Stadium 4: ekstensi ke organ sekitar atau metastasis jauh
4. Tumor kandung kemih
- Filling defect
GASTROINTESTINAL
1. Gastritis
- Gastritis hipertrofi
Tampak penebalan lipatan mukosa gaster
- Gastritis atrofi
Tampak penipisan atau hilangnya lipatan mukosa gaster dengan fundus atau seluruh gaster
tampak botak
2. Ileus
- Ileus obstruktif: tampak distensi sistema usus halus dan kolon dengan gambaran herring bone
dan tampak gambaran air fluid level dengan gambaran stepladder
- Ileus paralisis: tampak distensi pada gaster, sistema usus halus, dan kolon dengan gambaran
herring bone dan tampak air fluid level dengan gambaran stepladder
3. Colitis
- Colitis chron: incisura dan haustra menghilang, kolon memendek dan menyempit dan dinding
mukosa kolon tampak granuler dan bintik-bintik halus serta adanya ulkus aptosa, skip lession
dan cobble stone
- Colitis ulseratif: incisura dan haustra menghilang, kolon memendek dan menyempit dan
dinding mukosa kolon tampak granuler dan bintik-bintik halus
4. Tumor colon
Tampak filling deffect yang memberikan gambaran apple core sampai napkin ring
Persiapan colon in loop:
1) Satu hari sebelum pemeriksaan pasien makan bubur kecap
2) Pukul 20.00 pasien terakhir makan
3) Pukul 22.00 pasien mengonsumsi garam inggris (mgSO4)
4) Pasien boleh minum max 100 cc sampai 24.00
5) Pasien mengurangi bicara dan merokok
6) Pada pasien rawat inap bisa diberikan lavement

DASAR-DASAR RADIOTERAPI
1. Prinsip-prinsip radioterapi
2. Indikasi radioterapi
3. Pola dasar penyiraman
4. Sensitifitas
 Tumor sangat sensitif: semioma testis, Dysgerminoma ovarii, limfoma maligna,
willms tumor, leukimia limfoblastik akut
 Tumor cukup sensitif: ca cervix uterii, ca nasofaring, ca laring, ca mammae
 Tumor kurang sensitif: osteosarkoma

KUMPULAN SOAL UJIAN


1. Sebutkan gambaran tulang abnormal
2. Sebutkan tipe-tiper fraktur tulang
3. Sebutkan perubahan radiologis pada penyakit broncitis, bronkopneumonia, pneumotoraks, tension
pneumotoraks, TB, Edema paru
4. Indikasi dan syarat IVP
5. Perubahan radiologis apa saja yang dapat dijumpai pada IVP dengan kelainan traktur urinarius
6. Indikasi dan syarat dilakukan foto colon serta kelainan apa yang daat ditemukan?
7. Modalitas pemeriksaan rongga panggul dan trakturs urinarius
8. Jenis pemeriksaan yang baik untuk mendeteksi kelainan kepala
9. Indikasi dilakukan pemeriksaan obstetri dan gynecology
10. Indikasi ct scan kepala, leher, abdomen
11. Bagian-bagian tulang secara radiologi
12. Syarat foto toraks layak dibaca
13. Indikasi dan syarat OMD
14. Modalitas apa saja yang digunakan untuk melihat kelainan pada mammae, testis dan kelenjar tiroid?
15. Prinsip dasar dan indikasi radioterapi
16. Tanda-tanda dan ciri gambaran foto toraksa pada vitium mitralis, TOF, dan HHD

Anda mungkin juga menyukai