Anda di halaman 1dari 37

• Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu

bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan


panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer
ke 100 pikometer (sama dengan frekuensi dalam
rentang 30 petahertz - 30 exahertz) dan memiliki
energi dalam rentang 100 eV - 100 Kev. Sinar-X
adalah bentuk dari radiasi pengion
• Pesawat Sinar-X medis (foto Radiologi
konvensional) memiliki prinsip penembusan
gelombang elektromagnetik dari sumber
cahaya ke tubuh manusia, lalu menembus
hingga mencapai pelat film untuk
menghasilkan gambar berupa citra tubuh
manusia (foto roentgen)
POSISI

Dikenal beberapa posisi dalam foto radiologi


kedokteran:

• 1. PA (Postero-Anterior) Sumber cahaya


berada di belakang pasien, dan pelat film
berada di bagian depan pasien. Posisi ini
yang paling umum digunakan terutama
untuk foto roentgen thorax (dada)
• 2. AP (Antero-Posterior) Sumber cahaya
berada di depan pasien, dan pelat film
berada di bagian belakang pasien. Biasanya
digunakan pada pasien yang tidk mampu
berdiri untuk mengambil posisi PA karena
sakit yang dideritanya.

• 3. Lateral (Samping)

• 4. Lateral dekubitus

• 5. Oblik (miring)
EFEK FOTOGRAFIK RADIASI THD KERTAS
FILM

- Menghitamkan kertas film


- Derajat densitas fotografik
- Radioopaq  putih
- Radiolusen  hitam
POSITIONING

TORAK PA
(Postero-Anterior)

- Merupakan posisi standar


- Posisi tubuh tegak
- Dada (anterior) menempel kaset
film
- Sinar dari posterior
- Posisi lengan tolak pinggang agar
os skapula diluar lapangan paru
- Inspirasi maksimal
TORAK AP
(Antero-Posterior)

- U/ keadaan umum lemah


- Posisi duduk atau ½ duduk atau
berbaring
- Kaset film berada di posterior
(punggung)
- Sinar berada di anterior (depan
dada)
- Inspirasi maksimal
- Sebaiknya juga skapula di luar
lapangan paru
TOP LORDOTIK

- Arah sinar menyudut 20-25 derajat


thd film
- Terutama untuk melihat daerah
apek / puncak paru
- Daerah apek tidak tertutup oleh
tulang iga
- Dapat dilakukan pada posisi tegak
ataupun berbaring
FOTO LATERAL

- Dapat lateral kanan atau kiri


tergantung aspek yang akan dinilai
- Tujuan meminimalisasi efek
magnifikasi, menentukan posisi
lesi, konfirmasi lesi, cor analisa dll
- Bila obyek berada di kanan 
lateral kanan (sisi kanan
menempel kaset)
- Posisi tegak atau berbaring (bila
KU lemah)
RADIO ANATOMI
KARDIORESPIRASI
RADIOANATOMI
KADAVER RONTGEN

- Sinar X menghitamkan kertas film (radiolusen)


- Jantung, tulang atau densitas padat akan menahan sinar X (radioopak)
TORAK NORMAL

- Perhatikan label atau marker  sangat


penting terutama pada dekstrokardia atau
situs inversus
- Organ yang dinilai :
- Jantung
- Aorta
- Mediastinum superior
- Trachea
- Hilus
- Paru
- Diafragma
- Sinus kostofrenikus
- Tulang
- Jaringan lunak ekstra pulmonum
PROYEKSI ORGAN JANTUNG

- Posisi jantung proyeksi agak


diagonal
- Posisi ruang jantung diagonal
- Batas jantung pada foto torak
- Posisi vena cava, aorta
ascenden, arteri pulmonalis

At Ka At Ki

V Ka V Ki
Proyeksi batas jantung
- Posisi arteri-vena pulmonalis
thd bronchus dan proyeksi
foto polos
- Hilus kiri > kanan
- Bronchovaskuler
(sebutan)
- Ruang Mediastinum
- Ruang pleura
PROYEKSI ORGAN PARU

- Paru Kanan :
- 3 lobus  Superior, Medius, Inferior
 bronchus primer
- 10 Segmen ( 3, 2, 5 bronchus
segmental )
- Paru Kiri :
- 2 lobus  Superior (+ lingula),
Inferior  bronchus primer
- 8 segmen ( 2, 4, 2 bronchus
segmental )
- Sistim Tracheobronchial :
Trachea  Bronchus
utama/primer kanan/kiri 
Bronchus sekunder  Bronchus
tersier (segmen)  Bronchiolus
(lobulus – terminal – respiratorik)
 Alveolus

- Pembagian unit paru :


Lobus  Segmen  Lobulus 
Acinus  lobulus primer (16-40
alveolus)
Torak lateral

- Retrosternal space
- Bagian Jantung
- Retrokardial space
- Sinus costofrenikus
ant dan post
- Hilus
- Trachea
- Aorta
- Hilus  arteri, vena pulmonalis
dan bonchus utama
- Hilus kiri lebih tinggi dari kanan
RADIOGRAFI TORAK NORMAL

Syarat kondisi foto standard : Gambaran x foto toraks normal :


1. Simetris 1. CTR < 50%
2. Kualitas baik 2. Aorta tidak melebar, tidak
3. Inspirasi maksimal kalsifikasi dan tidak elongasio
4. Skapula di luar paru 3. Mediastinum superior tak melebar
5. Identitas dan marker 4. Trachea di tengah
5. Hilus tak menebal, tak suram dan
tak melebar
6. Corakan bronchovaskular < 2/3
paru, tak tampak infiltrat/ lesi
7. Diafragma licin
8. Sinus kostofrenikus lancip
9. Tulang intak
10. Jaringan lunak ekstrapulmonum
baik
Kondisi foto

Syarat kondisi foto standard :


1. Simetris  proyeksi prosesus
spinosus berada tepat di
tengah antara caput clavicula
2. Kualitas baik  corpus
vertebra thorakalis IV masih
samar terlihat
3. Inspirasi maksimal  costae
10 posterior atau ujung costae
6 anterior berada di atas
diafragma
4. Skapula di luar paru 
proyeksi tulang skapula
berada di luar lapangan paru
5. Identitas dan marker  nama,
tanggal, no dan L/R harus ada
Gambaran Torak Normal

L
1. CTR < 50%
• Cardio-Toracic Index
• Diameter terjauh jantung
dibandingkan lebar torak
• A+B x 100%
Z

B
Z
kardiomegali
2. Aorta
L
• Tak melebar
- U/ mengukur diameter arcus
aorta (dilatasi (-), aneurisma (-
) dll ) b
- Diameter arcus aorta < 6 – 8
cm (a)
• Tak elongatio a
- Apakah aorta turtous
- Jarak dari tip aorta ke garis
mid caput klavicula > 1,5 – 2
cm (b)
• Tak kalsifikasi
Aneurisma dan Elongatio aorta Kalsifikasi aorta
3. Mediastinum Superior L
- Tidak melebar  batas
mediastinum tidak melebihi
1/3 hemitorak
4. Trachea di tengah / midline
- Tidak deviasi ke kanan/kiri o/k
pendesakan (massa) atau
penarikan (atelektasis)
thymoma Atelektasis
5. Hilus
L
- Tak melebar  tidak lebih
lebar dari trachea
- Tak menebal  kurang
radioopaq dibanding jantung
- Tak suram  lining hilus jelas,
tidak kabur
6. Paru
L
- Bronchovaskuler  vaskuler 
dikotomi (bercabang)
- Corakan bronchovaskular < 2/3 lap
paru
- Tak tampak infiltrat
- Tak tampak lesi  nodul, corakan
meningkat, kranialisasi dll
Vaskuler infiltrat nodul
7. Diafragma
L
- Kanan > kiri
- < 1.5 tinggi corpus vert
- Licin  tidak suram (bergerak)
Diafragma kanan > kiri
Diafragma kiri > kanan
abnormal (hepatomegali)
8. Sinus kostofrenikus
- Sudut yang dibentuk oleh costae dan
diafragma
- Lancip
- Bila tumpul biasanya merupakan pertanda
adanya cairan di rongga pleura
9. Tulang
- Costae, vertebra torakalis,
Calvicula dan Skapula
- Ada/tidak fraktur
- Ada/tidak skoliosis
- Struktur tulang  osteoporosis /
tidak
- Lesi blastik / lusen  metastase
ke tulang

10. Jaringan lunak


- Ketebalan
- Soft tissue mass (c/ tiroid
intratorakal, kgb aksila dll)
- Emfisema subkutis

Anda mungkin juga menyukai