1. CTR (cardio-thoracic ratio) < 50%. Perbandingan jarak terjauh jantung dengan lebar
toraks.
2. Aorta
Tak melebar
U/ mengukur diameter arcus aorta (dilatasi (-), aneurisma (-) dll )
Diameter arcus aorta < 6 – 8 cm (a)
Melebar pada aneurisma aorta dan hipertensi kronik atau tersembunyi
Pada hipertensi aorta melebar lebih dulu, karena otot jantung lebih besar sehingga
resistensi terhadap tekanan lebih tinggi daripada aorta.
Tak elongatio
Apakah aorta turtous
Jarak dari tip aorta ke garis mid caput klavicula > 1,5 – 2 cm (b)
Pada hipertensi lebih dulu elongasi daripada melebar
Tak kalsifikasi (aterosklerosis)
Elastisitas berkurang aneurisma
Lumen mengecil
Kaku melar tekanan darah meningkat
Kalsifikasi di aorta, berarti ada kalsifikasi di perifer stroke, karena sklerosis
a. serebri
3. Mediastinum Superior
- Tidak melebar batas mediastinum tidak melebihi 1/3 hemitorak
- Tumor di dada (tumor mediastinum)
5. Hilus; normalnya hilus sebelah kiri lebih tinggi daripada hilus sebelah kanan.
- Tak melebar tidak lebih lebar dari trachea. A.V pulmonalis tidak berdilatasi, kalau
berdilatasi berarti ada gangguan paru dan atau jantung. Pada hipertensi awal decomp,
hilus sudah melebar tapi jantung belum membesar. Derajat decomp:
I: masih bisa jalan dan beraktivitas tetapi sudah mulai sesak pada jarak 100 meter
II: tidak sampai 100 meter jalan, sudah sesak
III: tidak bisa melakukan aktivitas ringan
IV: hanya bisa berbaring di tempat tidur
- Tak menebal kurang radioopaq dibanding jantung. Bila menebal berarti ada
hipertrofi, yang merupakan tanda penyakit kronis.
- Tak suram lining hilus jelas, tidak kabur. Kalau batas tidak jelas berarti ada
infiltrate di hilus karena ekstravasasi (merembes); ada bendungan
6. Paru
- Bronchovaskuler vaskuler dikotomi (bercabang)
- Corakan bronchovaskular < 2/3 lap paru. Bila > 2/3 kemungkinan ada bronchitis
kronikpeningkatan tekanan pembuluh darah pembuluh darah dilatasi. Bila
corakan mengarah ke apeks, biasanya pada decomp.
- Tak tampak infiltrat
- Tak tampak lesi nodul, corakan meningkat, kranialisasi dll
7. Diafragma
- Kanan > kiri
- < 1.5 tinggi corpus vert
- Licin tidak suram (bergerak)
- Pada hernia diafragmatika traumatika, diafragma kiri lebih tinggi dari kanan
8. Sinus kostofrenikus
- Sudut yang dibentuk oleh costae dan diafragma
- Lancip
- Bila tumpul biasanya merupakan pertanda adanya cairan di rongga pleura
9. Tulang
- Costae, vertebra torakalis, Calvicula dan Skapula
- Ada/tidak fraktur
- Ada/tidak skoliosis
- Struktur tulang osteoporosis / tidak
- Lesi blastik / lusen metastase ke tulang
10. Jaringan lunak
- Ketebalan
- Soft tissue mass (c/ tiroid intratorakal, kgb aksila dll)
- Emfisema subkutis
SISTEMATIKA PEMBACAAN FOTO TORAKS
Pemeriksaan foto toraks merupakan salah satujenis pemeriksaan untuk tujuan diagnosa
gangguan yang berkaitan dengan sistem kardiovaskular, respirasi dan struktur-struktur
lainnya di rongga toraks. Pengetahuan tentang sistematika dan interpretasi pembacaan foto
toraks sangat bermanfaat bagi seorang dokter umum.
Menentukan apakah foto toraks layak dibaca atau tidak dengan memperhatikan:
1. Apakah film telah dilabeli dengan benar. Seperti Identitas: nama, nomor rekam
medik, tanggal dan jam pembuatan film, marker film, serta arah projeksi film (PA,
AP, dsb).
Kebanyakan foto toraks diambil dalam posisi Posterior-Anterior (PA) dimana film
ditempatkan di depan dada pasien dan arah sinar dari bagian posterior pasien,
sehingga bayangan mediatinum dan jantung tidak mengalami pembesaran. Pada
pasien dengan keadaan umum yang jelek dan tidak dapat menegakkan badannya,
pengambilan foto dilakukan dengan posisi Anterior-Posterior (AP), tetapi pada posisi
ini terjadi pembesaran bayangan jantung dan mediastinum sehingga sulit melakukan
penilaian dengan baik.
Beberapa posisi lain pada pengambilan foto toraks antara lain: posisi lateral (biasanya
lateral kiri), Top Foto Lordotik, Left atau Right Lateral Decubitus, dan posisi Oblique.
3. Kesimetrisan foto. Pada foto posisi PA dikatakan simetris jika ujung medial kedua
klavikula ke prosessus Spinosus sama.
4. Posisi pasien harus dalam keadaan inpirasi. Untuk mengetahui bahwa foto sudah
dalam keadaan inspirasi, kita melihat letak dari diafragma kanan minimal setinggi
ruang interkostal ke IX belakang. Atau dengan menghitung jumlah tulang costae,
dikatakan inpirasi baik jika terlihat 6 costae depan dan 10 costae belakang.
5. Lapangan foto harus mencakup seluruh lapangan paru, termasuk kedua apex dan
kedua sinus phrenicocostalis.
6. Scapula, sanggul wanita, logam-logam yang berada di dalam kantong baju dan
sebagainya tidak boleh tampak sehingga mengganngu pembacaan foto.
INTERPRETASI FOTO TORAKS
4. Penilaian trakhea
Trakhea normalnya terletak sedikit di sebelah kanan dari garis tengah, tetapi pada
keadaan patologi tertentu posisinya dapat bergeser ke kiri atau ke kanan. Percabangan
trakhea terdapat setinggi vertebra torakal 5.
Penilaian Paru-Paru dan Pleura
Parenkim paru memberikan gambaran radiolusen, densitas kedua parenkim paru haruslah
relatif sama, vaskuler hanya sampai 2/3 medial dari lapangan paru, distribusi pembuluh darah
yang tapering. Pada keadaan normal pleura tidak tampak.
Penilaian Diafragma
Diafragma kanan lebih tinggi atau sama dengan diafragma kiri, dengan perbedaan kurang
dari 3 cm. Sinus costophrenicus kiri dan kanan tampak lancip.
Penilaian Tulang dan Jaringan Lunak
Pada penilaian foto toraks, kita juga harus secara teliti menilai setiap tulang costae (anterior
dan posterior), clavicula, tulang vertebra serta jaringan-jaringan lunak.
Posisi rutin untuk foto poos abdomen adalah posisi supine dan left lateral dekubitus.
Ekpertise:
Distribusi udara dinilai dari
Pada foto disamping nilai:
gaster sampai ke rektum
Preperitoneal fat line jelas
Tampak distribusi udara
usus mulai dari gaster
sampai ke rektum
Distensi usus tidak ada
Tidak tampak air fluid level Pre-peritoneal fat line
Tidak tampak udara bebas
usus.
Kesan : dalam batas normal
Hearing bone
appearance
Gambaran khas untu ileus paralitik adalah gambaran air fluid level yag panjang-panjang dan
sejajar.
Identitas pasien
Diafragma dan simfisis pubis harus terlihat
Dinding perut harus terlhat.
Hal-hal yang dinilai dalan Foto BNO.
PSOAS line
Merupakan bayanag opak yang dibentuk oleh Musculus PSOAS. Dari thorakal 12
samapi ke art. sacroiliaka. Keperluannya adalah untuk menilai reaksi / proses retro
peritoneal.
Kontur ginjal.
Tampak jelas bila persiapan BNO dilakukan dengan benar.
Batas kontur ginjal adalah: pool atas setinggi TH 12 dan Pool bawah setinggi L3.
Dimana ginjal kanan lebih rentah kira-kira 1 corpus vertebre dari ginjal kiri.
Bayangan
opak
Ekpertise