ROENTGEN THORAKS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
Anatomi Paru
Paru kanan :
3 lobus oleh fisura
mayor dan fisura
minor
10 segmen
Paru kiri :
2 lobus oleh fisura
mayor
Lingula
8 segmen
Fisura minor (horizontal)
memisahkan lobus
superior dan lobus medial
di paru kanan.
Pada paru kiri tidak
terdapat fisura minor.
Fisura minor menyusur
dari fisura major(torakal
4) sejajar costae 4.
Fisura mayor (oblique) memisahkan lobus inferior
dengan lobus medial dan superior di paru kanan, dan
memisahkan lobus superior di paru kiri
Fisura mayor menyusur dari spinous process T4
(posteriorly) ke costae 6 (anteriorly)
SEGMENTASI PARU KANAN
1. Lobus Superior Segmen Apical (1)
Segmen Posterior (2)
Segmen Anterior (3)
T Lobulus
Sekunder
Lobulus
Primer
Sistem Trakeo-bronkial
Lobulus Sekunder
Lobulus Primer
www.brainybetty.com 13
Asinus
Lobulus primer
12/27/2019 www.brainybetty.com 14
Pori Alveoli:
Alveoli Canals of
LambertSaluran antara
alveoli dengan bronkiolus
terminalis
Pores of Kohnantar
alveolus
12/27/2019 www.brainybetty.com 15
HISTOLOGI
TRAKEA
Membrana Mukosa:
-Epitel : Silindris bertingkat bersilia,sel piala
-Lamina propia : jar ikat, serat elastin
HISTOLOGI BRONKUS
• Epitel
• Lamina Propia
-Limfosit
-Kelenjar
• T.Muskularis
-Ot. Polos
-Cartilago
HISTOLOGI BRONKIOLUS
• Epitel
Silindris rdh/Selapis kuboid
bersilia
• Lamina Propia
-Kelenjar(jrg)
-Kartilago(-)
• T.Muskularis
-Ot. Polos
HISTOLOGI
BRONKIOLUS
TERMINALIS
• Epitel
Silindris rdh/Selapis kuboid
bersilia
• Lamina Propia
-Kelenjar(-)
-Kartilago(-)
• T.Muskularis
-Ot. Polos
-Serabut elastis
HISTOLOGI
BRONKIOLUS
RESPIRATORIUS
• Epitel
Silindris rdh/Selapis kuboid
TIDAK bersilia
• Lamina Propia
-Lap tipis Ot. Polos
HISTOLOGI
DUKTUS ALVEOLARIS
• Epitel
Gepeng/Selapis kuboid
• Ot.polos
(titik2 di antara alveoli)
HISTOLOGI
SAKUS ALVEOLARIS
Ruang yang dibatasi
2 atau lebih alveolus
HISTOLOGI ALVEOLUS
PA AP
PROYEKSI LATERAL
Indikasi :
• Indikasi rutin untuk
melihat kelainan
mediastinum
• Untuk melihat kelainan
yang tidak jelas pada
posisi PA
• Untuk mencari diagnosis
yang pd posisi PA masih
belum tampak
• Untuk pemotretan jantung
Teknik pemotretan:
1. Penderita dgn bagian
atas terbuka berdiri
antara film dengan
sumber sinar, dgn
bagian lateral
dada/thoraks (kiri
/kanan) menempel pd
film
2. Tgn penderita
diangkat
keatas/diletakkan di
kepala
3. Centrasi sinar Th 6-7
LATERAL
R
L AORTIC ARCH
TRACHEA
OBLIQUE FISSURE
POSTERIOR RIBS
RT. HEMI
DIAPHRAGM
Retrocardial space
Sinus anterior
Sinus
posterior
PROYEKSI OBLIQUE
Indikasi:
Untuk melihat kelainan yang pada
pemotretan posisi PA/ lateral yang masih
belum jelas.
Teknik pemotretan:
1. Penderita berdiri antara film dgn sumber
sinar dgn bagian ventral thoraks sebelah
kiri/ kanan menempel pd kaset dan
membentuk sudut 45° dgn kaset
2. Lengan yg dekat dgn film diletakkan diatas
kepala, yg sebelah lagi bertolak pinggang
dengan siku ke belakang.
3. Centrasi sinar di vetebrae thorakal 6-7
OBLIQUE
Lateral Dekubitus
Indikasi:
• Melihat cairan
dalam cavum pleura
yang jumlahnya
sedikit 15-20 cc
atau kecurigaan
akumulasi cairan
yang belum dapat
dilihat pada PA
LATERAL DEKUBITUS
Indikasi:
• Untuk melihat cairan dalam cavum pleura
yang sedikit jumlahnya kurang dari 100-
200cc
• Untuk pada posisi PA belum dapat
ditentukan adanya cairan dalam cavum
pleura
Teknik pemotretan:
1. Penderita berbaring dimeja pemotretan
pada sisi kanan/kiri tergantung dari
bagian mana yang diperiksa
2. Lengan diletakkan diatas kepala
3. Centrasi sinar di vetebra thorakal 6-7 dari
arah anterior/posterior
LLD/RLD
Top Lordotik
Indikasi :
• Melihat lokasi kelainan pada apeks
Teknik pemotretan :
1. Penderita berdiri diantara film dgn
sumber sinar, menghadap ke arah
sumber sinar.
2. Penderita berdiri 1 feet( 30cm) di depan
kaset dengan punggung menempel pada
kaset.
3. Tepi atas/puncak kaset berada 1 inci
diatas bahu
4. Sinar diarahkan ke manubrium sterni
TOP LORDOTIK
15 langkah baca foto toraks :
1: Nama/usia
2: Tanggal pembuatan
3: Med record number
4: Foto sebelumnya
}
5: View(s): PA/AP/+Marker
Persiapan
(Administrasi)
6: Penetrasi
7: Rotasi
8: Inspirasi
9: Magnifikasi
10: Angulasi
} Perhatian (Kualitas
Foto)
11: Trakea/Cor/Sinuses/Diafragma
12: Hilus/Corakan bronkovaskuler
13: Lapang paru/hemitoraks
14: Soft tissue/bone
15: Kesimpulan/kesan
} Pencarian
(Diagnostik)
Persiapan Administrasi :
Identitas: nama,
usia
Tanggal pembuatan
foto
Medical number
Bila perlu
disertakan foto
lama
Kualitas Foto
Penetrasi
Rotasi
Inspirasi
Magnifikasi
Angulasi
Penetrasi
Penetrasi KV (tegangan)
Bila KV cukup, maka corpus VT III
makin ke bawah makin tidak
jelaskontras
MAS (kuat arus) memengaruhi jumlah
sinar X yang dikeluarkandensitas.
marker
identitas
Menentukan KV baik-V.th 3
Rotasi
Posisi yang diharapkan adalah simetris
tidak ada rotasi
Proses spinosus VT ditarik garis khayal
(linea mediana) kemudian tarik garis ke
ujung medial klavikula, bila sama antara
kanan dan kiri simetris
Inspirasi
Level inspirasimaksimal
Midpoint diafragma pada costa 5-6 anterior
atau
Costa 9-10 posterior terlihat pada sulcus
cardio-phrenicus kanan
2
3 1
4
5
6
10
Kenapa harus inspirasi maksimal ?
Pneumothorax
Magnifikasi
Magnifikasi berperan dalam menilai
pembesaran jantung
Tergantung pada posisi pasien terhadap
film
Pada posisi PA jantung mendekati
ukuran yang sebenarnya dibandingkan
dengan AP
Alasan: jarak antara tube x-ray dan
pasien lebih pendek pada posisi AP (40
inchi) dibandingkan dengan posisi PA
(72 inchi)
Distorsi pada foto AP
Pembesaran
jantung=magnifikasi
Angulasi
Pada foto tegaknormal berkas sinar x
sejajar dengan lantai dan tegak lurus
terhadap permukaan toraks
Contoh pada foto top lordotik dimana
klavikula (struktur anterior toraks)
terproyeksi di atas dari costa (struktur
posterior toraks)
Foto top lordotik ini mendistorsi gambaran
klavikula (membuat normal “S” menjadi
tampak lurus), jantung memiliki gambaran
yang tidak biasa, dan hilangnya batas
hemidiafragma kiri
Trakea
Trakea harus terlihat lusenberisi
udara
Sentral
N : 1 – 1,5 cm
Perhatikan ada pendorongan/penarikan
Pada level angulus sternalis (VT4-5)
bercabang menjadi bronkus utama
kanan dan kiri
Bifrukasio trakea (karina) N<90, bila
>90 atrium kiri terangkat
Cor
Besar
Bentuk
Posisi
Ukuran
a b
(Meschan, 1981)
Ukuran
CTR normal
• Dewasa:<50%
Neonatus : 60%
a b Bayi 1 bulan - 1 tahun
: 55%
Usia > 1 tahun : 50%
c
Pada bayi (infant) CTR
mungkin dapat mencapai
sebesar 65%
William Hering, Learning Radiology
Ventrikel kiri:
Apeks tertanam pada diafragma
Ventrikel kanan :
Ventrikel kanan apeks terangkat dan membulat
Atrium kiri:
Double kontur
Pinggang jantung menghilang (tidak terlihat pada
posisi PA)
Atrium kanan:
Batas jantung kanan lebih dari 1/3 klavikula dekstra
Tangent line
Keterangan gambar
Tangent line (garis kuning) merupakan
garis yang dibuat dari apeks ventrikel kiri
sampai aortic knob
Tarik garis tegak lurus (panah merah)
terhadap tangent line tersebut yang
melalui main plmonary artery (MPA)
Normal: nilainya antara 0 (menyentuh
tangent line) sampai 15 mm ke arah
medial.
Aorta
Aorta asenden
Panjang sekitar 5 cmtidak
tampak pada foto toraks Arkus Aorta
Kiri dari VCS normal=aortic
Kanan dari trunkus pulmonalis x knob
Arkus aorta
Kiri dari garis tengah
Tepi aorta
Tidak terlalu menonjol (x=3- desenden
3,5 cm). Pembesaran aortic normal
knobpeningkatan tekanan,
aliran, perubahan dinding
aorta)
Aorta desendenkiri dari Arkus Aorta
kolumna vertebralis, normal=aortic
knob
posterior esofagus x
Aorta desendenrelatif
lurus dengan midline Tepi aorta
menuju abdomen desenden
normal
Pada orang tuadapat
melengkung ke kiri
(variasi normal)
Sinuses
Kostofrenikus
Kardiofrenikus
Diafragma
Diafragma
kanan lebih
tinggi dari kiri
Perbedaannya
2.5 cmlebih
dari 3 cm berarti
abnormal
Bentuk :
Tenting,
scalloping
Pulmo
Paru terdiri dari
rongga udara
yang
merupakan
kontras
negatif”black”
(lusen)
Bandingkan
paru kanan dan
kiri
Deskripsi batas-batas pulmo
pada foto toraks
Apekspuncak paru
– klavikula
Lapang
atasklavikula
sampai kosta II
depan
Lapang
tengahkosta II-IV
Lapang
bawahkosta IV
sampai diafragma
Hilus (Jamak: Hili)
Tempat keluar
masuknya
pembuluh darah
(a/v), bronkus,
limfa
Normal hilus paru
kiri lebih tinggi dari
kanan (beda 1
kosta)
Biasanya berukuran
1,5 cm
RDPA dan LPA yang
tampak di daerah hilus
RDPA dan LPA yang
tampak di daerah hilus
VENA
Corakan paru
Corakan paru=corakan bronkovaskuler
Tanda menyebar dari hilus, makin ke
samping makin kabur
Corakan bertambah bila > 2/3 dari
lebar paru pada paru kanan dan > 1/3
dari lebar paru kiri
Normalcorakan paru lebih banyak di
basis paru, bila terbalik maka disebut
kranialisasi
Kranialisasi/sefalisasi corakan paru di
atas lebih dari corakan paru di bawah
dengan perbandingan >5:1 (Normal
3:1)
Corakan paru bertambah pada
kranialisasibendungan vena
Kranialisasi tanda khas paling dulu
terlihat dan paling lambat hilang pada
edema paru
Active vascularity: jumlah darah yang
masuk ke dalam arteri pulmonalis
Passive vascularity: biasanya karena
bendungan (pulmonary resistance)
CORAKAN
BRONKHOVASKULER
NORMAL MENINGKAT
SISTEMA TULANG DAN
JARINGAN LUNAK
LOKASI DAN GAMBARAN SISTEMA TULANG :
COSTA,
CLAVICULA
SCAPULA
LOKASI DAN GAMBARAN JARINGAN LUNAK
MAMMAE,