MEDIASTINUM
PENDAHULUAN
• Massa atau tumor mediastinum adalah tumor
yang terdapat di dalam mediastinum yaitu rongga
di antara paru kanan dan kiri
TORAKS
DINDING CAVUM
TORAKS TORAKS
1. Mediastinum superior
2. Mediastinum anterior
3. Mediastinum posterior
4. Mediastinum medial
Kompartemen Mediastinum.
Mediastinum Superior
BATAS :
• Superior : V.T 1, kosta 1 dan jugular notch (pintu atas
rongga toraks )
• Inferior : angulus sternum - V.T 4
• Lateral : pleura mediastinalis
• Posterior : korpus V.T 1 – 4
ORGAN PENGISI :
arkus aorta dan percabangannya, arteri karotis dan arteri
subklavia kiri serta sebagian vena kava superior bagian atas,
vena kava superior dan vena brakhiosefalika, vena
interkostal bagian superior, nervus vagus, dan nervus
rekuren kiri, trakea, esofagus serta duktus torasik, sisa dari
kelenjar timus, tiroid dan beberapa kelenjar getah bening.
Mediastinum Anterior
BATAS :
• Anterior : sternum
• Posterior : perikardium
• Lateral : pleura mediastinalis
• Superior : bidang yang sejajar dengan angulus sternalis
• Inferior : diafragma
ORGAN PENGISI :
ORGAN PENGISI :
jantung dan perikardium, aorta asendens-arkus aorta,
bagian bawah vena kava superior dengan awal cabang vena
azigos, bifurkasio trakea, kedua bronkus utama, kedua
cabang arteri-vena pulmonalis, nervus frenikus, nervus
vagus bagian atas, dan beberapa kelenjar getah bening
yang berdampingan dengan trakea dan bronkus.
Mediastinum Posterior
BATAS :
• Anterior : jantung dengan perikardium
• Posterior : korpus V.T 5 – 12
• Lateral : pleura mediastinalis
• Superior : bidang yang sejajar dengan angulus sternalis
• Inferior : diafragma
ORGAN PENGISI
bagian tengah aorta descenden, vena azigos dan hemiazigos,
nervus vagus dan splanknikus, esofagus, duktus torasikus, beberapa
kelenjar getah bening dan serabut-serabut saraf (ganglion dan
radiks saraf).
1. Trakea 8. A. pulmonalis
2. Bronkus utama ka lobus atas kanan 1. Pulmonary outflow tract 6. Bronkus lobus atas kanan
3. Bronku utama ki (truncus anterior) 2. Aorta ascenden 7. Bronkus lobus atas kiri
4. Arkus aorta 9. V. pulmonalis 3. Arkus aorta 8. A.pulmonalis kanan
5. V. azygos inferior kanan 4. V.Brachiocephalica 9. A.pulmonalis kiri
6. A.pulmonalis ka 10. Atrium kanan 5. Trakea 10. Pertemuan vena pulmonalis
7. A. pulmonalis ki 11. Ventrikel kiri
MASSA MEDIASTINUM
DEFINISI
Massa mediastinum adalah massa atau tumor
yang terdapat di dalam mediastinum yaitu
rongga di antara paru-paru kanan dan kiri
yang berisi jantung, aorta, dan arteri besar,
pembuluh darah vena besar, trakea, kelenjar
timus, saraf, jaringan ikat, kelenjar getah
bening dan salurannya.
DIAGNOSIS
• S : Sesak, stridor, disfagia, serak , batuk , paralisis diafragma, nyeri dada, anoreksia,
penurunan berat badan dan meningkatnya rasa lelah, Sindrom vena kava superior (SVKS)
• O : Sesuai dengan lokasi, ukuran dan keterbatasan organ lain
• - miastenia gravis mungkin menandakan timoma
KLINIS • - limfadenopati mungkin menandakan limfoma
Tanda :
disrupsi dari anterior junction line
obliterasi dari ruang retrosternal
obliterasi sudut cardioprenikus
gambaran hilum overlay sign
posterior junction line tetap utuh
hubungan dengan paru di atas level clavicula (-)
pengaburan dari aorta ascenden (-)
Massa Mediastinum Anterior
(Prevascular Space)
4T : Timoma
Teratoma
Thyroid tumor
Terrible lymphoma
• M > F; dewasa muda >>, 80% teratoma jinak dan 20% ganas.
• Ro teratoma : lobulated dan mengandung jaringan lunak dengan
elemen cairan dan lemak, kalsifikasi terlihat pada 20-43% kasus.
Limfadenopati
Pericardial Cyst
Hernia Morgagni
Epicardial fat pad
a. Pericardial (Epicardial) Fat Pad
• timbunan lemak diantara pericardium parietal
dan pleura parietal
Tanda :
• Tanda :
pelebaran paravertebral stripes
cervicothoracic sign.
a. Tumor Neural
• nerve sheat tumor dan ganglion cell tumor.
ANATOMI AORTA
Aorta :
Kanal yang dilalui darah
yang dipompakan
ventrikel kiri yang
kemudian dihantarkan ke
sirkulasi sistemik.
Aorta thorakalis terdiri dari :
- aorta ascendens
- aorta desendens
ASCENDEN 4
DESENDEN THORAKAL 3
ABDOMINAL 2
Gambar : Seorang wanita umur 55 tahun dengan aneurisma
aorta ascenden yang ditemukan insidental. (A). Pada CECT
menunjukkan aneurisma aorta ascenden dengan pelebaran aorta
5,5 cm (panah). (B). Pada T1W1 potongan axial, 6 bulan setelah
gambar A tampak diameter yang stabil (panah)
• Fusiform aortic a.
Klasifikasi • Saccular aortic a.
Morfologi
• Pseudoaneurysm
• Dissecting aneurysm
• Abdominal aortic a.
Aneurisma • Thoracic aortic a.
Lokasi
Aorta • Thoracoabdominalis
aortic a.
• Aortic sinus a.
• Inflamation a.
Tipe
• Micotic a.
ANEURISMA AORTA THORAKALIS (AAT)
1. X-FOTO POLOS
pelebaran mediastinum dengan atau tanpa
kalsifikasi
terkadang berupa efek massa lokal pada aorta
scalloping dari aspek anterior corpus
vertebra
Gambar : Aneurisma
aorta desenden. Aorta
desenden dilatasi yang
ditandai dengan
peningkatan ukuran
( panah). Perubahan
tervisualisasi dengan
baik pada foto PA (a) dan
lateral (b).
2. CT SCAN
• Keunggulan :
informasi tambahan mengenai kantong
aneurisma dan trombus
tidak menggunakan radiasi pengion dan
kontras media
• Kekurangan : biaya mahal, claustrofobia,
waktu pemeriksaan lama
Gambar : Aneurisma aorta thorakalis desenden (A)
dan ascenden (B)
KOMPLIKASI ANEURISMA AORTA THORAKALIS
1. Ruptur
mudah
dilihat
dengan CT ekstravasasi kontras aktif
atau hematom high-attenuasi
dalam mural trombus pada
aneurisma aorta thorakalis
cavum
pleura
Aneurisma
Mediastinum aorta dapat Perikardium
ruptur
esofagus
“draped 2.Fistula
aorta sign” aortobronkial
PERUBAHAN DEGENERATIF
DINDING AORTA
PENINGKATAN JUMLAH
SUBSTANSI BASOFIL
• Faktor resiko : nekrosis kistik sampai penyakit
jaringan ikat ( seperti sindrom Marfan dan
Ehlers-Danlos ), lesi kongenital seperti
katub aorta bikuspid dan cortasio aorta,
kehamilan, trauma dan arteritis
• Gambaran patologi adalah intimal tear dalam dinding
pembuluh darah yang melemah
KLASIFIKASI DISEKSI AORTA
1. X-FOTO POLOS
Gambaran : pelebaran mediastinal, dilatasi aorta, calsium
sign, displacement trakhea ke kanan, efusi pleura , efusi
pericard dan opasitas apical kiri.
3. CT SCAN
• Memberikan pengukuran yang tepat tentang perluasan
diseksi, termasuk panjang, diameter aorta serta true dan false
lumen, keterlibatan vaskuler vital dan jarak intimal tear ke
percabangan vaskuler vital
• Sensitivitas dan spesifisitas 100%
Tabel 3 : Temuan Diseksi aorta pada CT Scan
Enhanced Scan Nonenhanced Scan
POST KLL : abnormal bulge in the right paraspinal line inferiorly mediastinal hematoma
(arrow) from multiple right-sided transverse process fractures of the thoracic spine
7. Left paraspinal line
Batas antara paru kiri dengan tepi lateral kiri dari korpus vertebra
Memanjang vertical dari arkus aorta-diafragma, di antara dinding medial-
lateral dari aorta descenden.
Tampak pada 41% X Foto Toraks PA.
Garis paraspinal kiri >> kanan karena adanya aorta descenden pada sisi kiri
Ab-N : osteofit, lemak mediastinum yang tebal, hematoma mediastinum,
hematopoiesis ekstrameduler, aorta descenden yang tortuous dan varises
Achalasia Lateral
chest radiograph
shows widening of the
posterior tracheal
stripe (arrows)
2. Posterior wall of bronchus intermedius
Dibentuk oleh udara di dalam bronkus intermedius (turun 3-4 cm dari bronkus lobus
atas kanan) dan paru di dalam recesus azygoesofageal.
Garis tipis vertical atau sedikit obliq sepanjang area radiolusen yang dibentuk oleh
bronkus lobus atas kiri.
Tampak pada 90-95% X Foto Toraks Lateral dengan ketebalan 0,5-3mm.
Menebal pada edema paru, neoplasma paru, limfadenopati pada limfoma,
metastasis,tuberculosis dan sarcoidosis.
Pulmonary edema
Lateral chest radiograph
demonstrates diffuse
bandlike thickening of the
posterior wall of the
bronchus intermedius
(arrows).
ORGAN – ORGAN BESAR PENGISI MEDIASTINUM
– Trakea
– Esofagus
– Aorta
– Timus
– Vena Cava
– Jantung