Randy Richter
Catatan Koas | Radiologi
Lobus frontal
Level Cortex
Lobus parietal
Sinus sagitalis
superior
Ventrikel
Lobus frontal
Corpus callosum
Corona radiata
Ventrikel
Lobus frontal
Lobus parietal
Level Ganglia
Basalis
Lobus temporal
Lobus oksipital
Putamen
Midbrain
Lobus frontal
Lobus temporal
Level
Lobus oksipital Mesencephalon
Serebelum
Sisterna
Pentagon
sisterna basalis
Pons
Serebelum
Pons
Level Medulla
Oblongata
Serebelum
Epidural Hematoma
Lesi hiperdens bikonveks
(cembung)
Lucid interval (periode tidak sadar
sadar tidak sadar)
Perdarahan diantara tabula
interna dan duramater
Robeknya a. meningeal media
Lebih sering coup
Subdural Hematoma
Lesi hiperdens bikonkaf /
crescent shape / semilunar shape
(bulan sabit)
Perdarahan diantara duramater
dan araknoid
Robeknya bridging vein
Lebih sering countercoup
Subarachnoid Hemorrhage
Lesi hiperdens pada sulcus
Perdarahan diantara araknoid
dan pia mater
Thunderclap headache
Stroke hemorrhagik
Meningeal sign (+)
Intracerebral Hemorrhage
Lesi hiperdens pada parenkim
otak
Perdarahan dibawah pia mater
Stroke hemorrhagik
Meningeal sign (-)
Intraventricular Hemorrhage
Lesi hiperdens pada ventrikel
Perdarahan pada ventrikel
Warna pada foto X-ray :
- Radioopaque lebih putih
- Radiolusent lebih gelap
Foto thorax :
- Sistem respirasi
- Sistem kardiovaskular (jantung)
Proyeksi foto :
- Proyeksi PA sinar datang dari belakang, film di depan pasien
(paling baik digunakan)
- Proyeksi AP sinar datang dari depan, film di belakang pasien (jika
pasien tidak bisa duduk, berdiri, sesak napas berat, tidak sadar)
- Proyeksi lateral pasien menghadap kekiri, baru sinar datang dari
samping
Beda proyeksi PA dan AP :
- PA clavicula berbentuk seperti huruf Y, ukuran jantung normal-
normal saja, perbedaan pada posterior ribs
- AP clavicula berbentuk seperti huruf T, jantung tampak relatif
membesar, perbedaan pada anterior ribs
Cara membaca foto thorax :
- Pertama identitas dan marker foto
- Kedua harus inspirasi cukup diafragma setinggi thorakal X
(costa 9-10 posterior) atau costa 6 anterior memotong diafragma
(costa dibelakang)
- Ketiga :
1. Airway menilai trakea (apakah normal atau deviasi)
2. Bone menilai fraktur (vertebra, costa anterior dan posterior,
skapula dan clavicula)
3. Costophrenic angle menilai sudut kostofrenikus (normal
tajam)
4. Diafragma menilai diafragma (kanan lebih tinggi 1,5 corpus
vertebra dibanding kiri)
5. Edge of heart menilai jantung
6. Field of lung menilai paru-paru
7. Gastric bubble udara dalam lambung
8. Hilum arteri, vena dan KGB pulmo
9. Instrument menilai apakah ada selang NGT
Menilai paru-paru :
- Hitam (radiolusent)
a. Bentuk tidak lubang
Emfisema kedua lapang paru lusent
Pneumothorax satu sisi lapang paru lusent + trauma
b. Bentuk lubang
Kavitas TB puncak paru
Abses air-fluid level
Bronkiektasis honeycomb appearance
- Putih (radioopaque)
a. Efusi pleura pada costophrenic angle + meniscus sign
b. Pneumonia dalam paru-paru + batas tak jelas + air
bronchogram (+)
c. Bronkopneumonia dalam paru-paru + batas tak jelas + air
bronchogram (-)
d. Metastasis dalam paru-paru + batas jelas + bentuk koin
e. Atelektasis dalam paru-paru + batas jelas + memenuhi lobus +
tanda penarikan
f. Milier TB dalam paru-paru + batas jelas + bentuk milier (bintik-
bintik)
g. Edema paru dalam paru-paru + batas jelas + bentuk garis +
kerley lines atau batwing appearance
h. Tumor paru jinak dalam paru-paru + batas jelas + tepi reguler
i. Tumor paru ganas dalam paru-paru + batas jelas + tepi ireguler
Menilai jantung
- Cardiac Thoracic Ratio (CTR) :
a. Proyeksi PA (normal <50%)
b. Proyeksi AP (normal <60%)
- Segmen arkus aorta :
a. Elongasi (ditarik garis vertikal dari clavicula ke apex aorta,
normal <2 cm)
b. Dilatasi (ditarik garis horizontal dari sternum ke apex aorta,
normal <4 cm)
- Segmen pulmonal dan arteri pulmonal (normal tidak cekung dan tidak
cembung)
- Pinggang jantung menggambarkan atrium kiri (normal cekung, jika
datar atrium kiri membesar)
- Ventrikel kiri apex jantung tertanam / grounded LVH
- Ventrikel kanan harus dilihat dengan foto lateral untuk melihat
pembesaran apex jantung terangkat / rounded RVH
- Atrium kanan normal < 1/3 panjang hemithorax
LAE gambaran double contour + peninggian bronkus kiri
RAE pelebaran batas jantung kanan
LVH apex jantung tertanam
RVH apex jantung terangkat
𝑎+𝑏
CTR =
𝑐
Kerley lines
Batwing appearance
Honeycomb appearance
Gambaran cincin-cincin
lusen hemithorax,
corakan bronkovaskuler
kasar
Air-fluid level
Penarikan trakea
Tampak perselubungan/infiltrat
homogen, batas tidak tegas
disertai konsolidasi paru
TB Primer
Pembesaran KGB
Hilum
TB aktif
TB milier
Gambaran radiolusen
satu sisi hemithorax
Dilatasi lambung
Double bubble
Triple bubble
Trias pengeluaran
mekonium terlambat (>24
jam), muntah hijau dan
distensi abdomen
Nefrolithiasis
Hiperekoik +
acoustic shadow
Ada gambaran
cortex ginjal
Vesicolithiasis
Hiperekoik +
acoustic shadow
Sistitis
Penebalan dinding
vesica urinaria
IVP Foto polos abdomen + kontras (injeksi iodin water-soluable)
Indikasi gross hematuria, renal dan ureter calculi, fistula ureter, ISK
Kontraindikasi :
- Absolut alergi
- Relatif hipotensi dan kehamilan
Persiapan puasa 4 jam, pembatasan cairan dan pemberian pencahar
Dosis media kontras 1 cc/kgBB dengan konsentrasi 350 mg/ml
Penilaian :
- Nefrogram menit ke 1-5 (menilai kontur ginjal hidronefrosis
dan fungsi ekskresi)
- Pyelogram menit ke 5-15 (menilai ureter)
- Cystogram menit ke 30-45 (menilai vesica urinaria, dinding tidak
rata sistitis, filling defek vesicolithiasis, filling defek + tepi
ireguler tumor buli)
- Post miksi sehabis kencing (melihat fungsi pengosongan, normal
isi buli <200 cc, jika >200cc retensio urine)
Hidronefrosis
Radioopaque multipel
berbatas tegas di ginjal
kanan setinggi lumbal 1-3
grade II (flattening)
Grade Hidronefrosis :
I tumpul (blunting)
II datar (flattening)
III menonjol (clubbing)
IV menggembung (balooning)
Gold standard foto X-ray
Cara membaca muskuloskeletal :
- Alignment lurus pada sumbu atau tidak (untuk mengetahui apakah
ada dislokasi, subluksasi atau fraktur)
- Bone apakah ada fraktur, infeksi dan tumor
- Cartilage celah sendi (tulang rawan) deposit kalsium yang
rendah
- Soft tissue
Syarat foto muskuloskeletal (rule of two) :
- 2 view AP dan lateral
- 2 joint dua sendi terfoto (distal dan proximal)
- 2 side bandingkan sisi yang sakit dan normal
Penilaian fraktur :
- Lokasi (tulang kanan/kiri, bagian dari tulang misalnya tibia, bagian
diafisis misalnya 1/3 proximal, 1/3 medial, atau 1/3 distal)
- Jenis fraktur
Komplit garis patah melalui seluruh penampang tulang atau
melalui korteks tulang
Inkomplit garis patah tidak melalui seluruh penampang
tulang (hairline fracture, buckle fracture, greenstick fracture)
- Arah fraktur (transversalis, spiral, oblique, comminuted, segmental)
- Alignment dan aposisi
Displacement pergeseran medial/lateral (fragmen distal
terhadap proximal)
Angulasi membentuk sudut valgus/varus
Rotasi perputaran interna/eksterna
Shortening pemendekan
Ujung fragmen overlapping atau distraksi (menjauh)
Cara interpretasi fraktur “Fraktur spiral tibia 1/3 proximal tertutup
grade II”
Fraktur Colles
Fraktur os radius
bagian distal dengan
angulasi atau dislokasi
fragmen distal ke
DORSAL
Fraktur Smith
Fraktur os radius
bagian distal dengan
angulasi atau dislokasi
fragmen distal ke
ANTERIOR
Foto Schedel AP
dan lateral
Foto Schuller