Randy Richter
Catatan Koas | Bedah
“DASAR-DASAR BEDAH”
Jika pasien tidak sadar cek kesadaran minta bantuan cek nadi
karotis selama 10 detik jika nadi tidak teraba RJP (prinsip CAB),
jika nadi teraba ABCDE
A Airway
- Bebaskan jalan nafas + lindungi C-spine (collar brace)
- Jika pasien dapat bicara (look, listen, feel) jalan napas aman /
paten
- Jika ada masalah airway head tilt-chin lift (kontraindikasi curiga
trauma cervical) atau jaw thrust (aman curiga trauma cervical)
- Hambatan pada airway
Snoring lidah jatuh dilakukan OPA (oropharyngeal airway)
Gargling cairan dilakukan suction
Stridor penyempitan dilakukan intubasi
- Periksa trakea apakah ditengah atau tidak
- Periksa apakah ada tidaknya penggunaan otot bantu napas
B Breathing
- Cek RR dan saturasi oksigen
- Beri bantuan oskigen suplementasi oksigen (nasal canule, simple
mask, NRM, bagging)
- Periksa apakah ada tanda-tanda pneumothorax (gerakan napas,
apakah ada otot bantu napas, pola napas, perkusi, auskultasi)
C Circulation
- Cek tekanan darah, denyut nadi dan akral perifer
- Jika ada tanda-tanda syok hentikan dengan pemberian infus
(kristaloid 10-20 cc/kgBB dalam 30 menit)
- Akral hangat/basah, kering/basah, merah/pucat dan CRT
D Disability
- Periksa GCS
- Periksa pupil
- Periksa neurologis (sensorik dan motorik)
- Periksa apakah ada tanda peningkatan TIK
E Exposure
- Menilai apakah ada jejas lain pada tubuh
- Buka baju dan celana cegah hipotermi
Head tilt-chin lift (kontraindikasi curiga trauma cervical)
- Tangan yang satu memegang dahi
- jari-jari dengan tangan yang lainnya diletakkan di bawah mandibular,
sambil mengangkat mandibular ke atas sehingga dagu berada di
depan
Jaw thrust
- Memegang angulus mandibular dengan 2 tangan
- Masing-masing 1 tangan pada 1 sisi dan mendorong mandibular ke
depan, jempol mendorong ke arah atas/depan
Jenis needle
- Cutting untuk kulit bermata tajam
- Round untuk jaringan lunak bawah kulit (otot) bermata bulat
Bahan dasar
- Absorbable monofilamen (> 6 jahitan, minimal 7 simpul)
Alami plain catgut, chromic catgut
Buatan polygactin (vicryl, safil, monocryl)
- Non-absorbable polifilamen (> 3 jahitan, minimal 4 simpul)
Alami silk
Buatan nylon
Simple interrupted
Continous suture
Matras Horizontal
Matras Vertikal
Jahitan subkutikuler
Jahitan dalam
Figure of eight
Indikasi
- Onikokruptosis (ingrown nail)
- Onikomikosis
- Paronikia kronik dan berulang
- Trauma kuku
Prosedur
- Menyiapkan alat dan bahan (spuit, lidokain, nail elevator, gunting,
karet, klem lurus, alkohol dan kapas, kasa steril, perban dan larutan
povidon iodine)
- Cuci tangan dan informed consent
- Desinfeksi kuku dan anestesi lokal (cukup banyak)
- Memasang torniquet pada jari
- Gunakan nail elevator untuk mengangkat bagian kuku yang ingin
diekstraksi
- Gunting bagian kuku yang telah diangkat
- Gunakan klem untuk memegang bagian kuku yang akan diekstraksi
lakukan pengangkatan kuku dengan gerakan memutar ke arah
medial/lateral
- Lepaskan torniquet, bersihkan bagian atas jari yang kukunya telah
diangkat dengan larutan normal saline
- Letakkan antibiotik ointment diatas luka atau menggunakan kasa
yang mengandung antibiotik (sofratulle) lalu tutup dengan kasa
steril
- Lakukan pembalutan luka
“BEDAH THORAKS”
Flail chest fraktur pada minimal > 2 tempat pada 1 costa ataupun
fraktur mengenai > 3 costa yang berurutan baik pada anterior maupun
lateral
Gejala khas
- Pernapasan paradoksal (ketika inspirasi rongga thorax mengembang
sedangkan pada bagian patah mengempis begitupun saat ekspirasi)
- Distress pernapasan berat
- Nyeri hebat
- Krepitasi pada saat palpasi rongga thorax (tanda fraktur)
- Bisa mengakibatkan sianosis
Tatalaksana ABCDE, ventilasi dan oksigenasi adekuat
Kontusio paru terjadi akibat trauma tumpul pada daerah dada yang
ditandai oleh perdarahan dan edema pada parenkim paru
Gambaran klinis
- Trauma tumpul / jejas pada thorax
- Batuk disertai darah (hemoptisis)
- Sesak napas
- Pemeriksaan radiologis bercak yang terletak pada daerah trauma
akibat benturan maksimal
Tatalaksana terapi suportif, ventilasi dan oksigenasi adekuat
Raynaud Syndrome
Tromboangitis Obliterans
Tromboflebitis superfisialis trombosis akut dengan peradangan akut
yang tidak mengakibatkan emboli
Gambaran klinik
- Nyeri daerah vena + nyeri tekan
- Kulit disekitar vena kemerahan dan panas
- Adanya penggembungan vena
- Biasanya riwayat pemasangan infus
Tatalaksana istirahat, pemberian kompres hangat pada keadaan akut,
analgetik
Fraktur axis
- Fraktur odontoid mengenai prosesus odontoid
- Fraktur elemen posterior C2 (Hangman) mengenai pars
interartikularis (trauma tipe ekstensi gantung diri)
Pemeriksaan penunjang X-ray cervical lateral
Fraktur
Odontoid
Fraktur Elemen
Posterior C2
Cedera kompresi wedge anterior akibat gerakan fleksi dengan axial
loading
Burst injury akibat kompresi vertikal aksial
Fraktur chance fraktur transversum yang melewati badan tulang
vertebra (tertahan sabuk pengaman ketika kecelakaan mobil)
Intussusceptum segmen
proksimal
Volvulus malrotasi segmen gastrointestinal yang menyebabkan
obstruksi usus
Malrotasi 180-3600 gangguan obstruksi
Malrotasi >3600 gangguan perfusi usus, gangrene dan perforasi
Manifestasi klinis
- Nyeri perut progresif yang bersifat kolik
- Distensi abdomen
- Muntah bilier (muntah hijau)
- Gejala obstruktif (konstipasi atau tidak bisa flatus)
Pemeriksaan penunjang
- Foto polos abdomen
Volvulus caecum multiple air fluid level
Volvulus sigmoid coffee bean shaped, air fluid level
- CT scan abdomen (gold standard) whirlpool pattern dan tidak ada
gas pada rektum
Tatalaksana
- Stabilisasi ABC
- Pasang infus mencegah dehidrasi dan keadaan umum
- Dekompresi pasang NGT
- Reseksi bila terdapat jaringan usus nekrotik
Omfalokel Gastroskisis
Malformasi anorektal
- Anus imperforata anus tidak terbentuk sama sekali atau terbentuk
anus namun tidak sempurna
- Kloaka persisten pemisahan antara traktus urinarius, traktus
genitalia dan traktus gastrointestinal
Definisi
- Menurut Berdon
Atresia ani letak tinggi bagian distal rektum berakhir diatas otot
levator ani (>1,5 cm dengan kulit luar)
Atresia ani letak rendah bagian distal rektum melewati otot
levator ani (<1,5 cm dari kulit luar)
- Menurut Stephen
Atresia ani letak tinggi bagian distal rektum terletak diatas garis
pubococcygeal
Atresia ani letak rendah bagian distal rektum terletak dibawah
garis pubococcygeal
Pemeriksaan lain VACTERL (Vertebra defect, Anal atresia, Cardiac
defect, Tracheoesophageal fistel, Esophagus atresia, Renal dysplasia,
Limb defect
Pemeriksaan penunjang Invertogram
Tatalaksana Kolostomi (pembuatan stoma) sambil menunggu BB (6-
8 kg) atau usia (3-12 bulan) baru dilakukan PSARP
“BEDAH ONKOLOGI”
Tidak ada
Discharge Tidak ada discharge Serous/kehijauan
discharge
Kapsul yang robek,
Tidak Memiliki
Histopatologi proyeksi seperti jari Memiliki kapsul
kapsul
(leaf-like form)
Faktor risiko wanita, usia >50 tahun, riwayat keluarga, riwayat
penyakit payudara sebelumnya, riwayat menstruasi dini (<12 tahun),
riwayat menopause lambat (>55 tahun), tidak memiliki anak, faktor
hormonal, obesitas, konsumsi alkohol, riwayat radiasi dinding dada
Tanda dan gejala
- Benjolan pada payudara yang padat keras
- Perubahan bentuk puting (retraksi, mengeluarkan nanah, eksema di
sekitar puting, krusta pada areola)
- Perubahan kulit (lesung pada kulit / dimpling, seperti kulit jeruk / peau
d’orange, adanya ulserasi, edema, eritema, nodul satelit)
- Benjolan di aksila pembesaran kelenjar getah bening
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium darah rutin, kimia darah dan tumor marker (BRCA-1
dan BRCA-2)
- Radiologi Mammografi
- Patologi pemeriksaan sitologi (FNAB)
- Histopatologi gold standard
Tatalaksana
- Breast conserving therapy eradikasi tumor secara onkologi
dengan mempertahankan bentuk payudara dan fungsi sensasi
lumpektomi atau kuadrantekomi + diseksi KGB axilla level 1 dan 2
(stadium 1 dan 2)
- Mastektomi simpel pengangkatan seluruh payudara beserta
kompleks puting areolar, tanpa diseksi KGB axilla (tumor phylloides
besar, paget, dan keganasan payudara stadium lanjut)
- Mastektomi radikal modifikasi (MRM) pengangkatan seluruh
payudara beserta kompleks puting areolar + diseksi KGB axilla level
1 dan 2 secara en bloc (kanker payudara stadium 1,2,3A dan 3B)
- Mastektomi radikal klasik pengangkatan payudara, kompleks
puting areolar, otot pektoralis mayor dan minor, KGB axilla level 1,2,
3 secara en bloc
Screening kanker payudara SADARI
- Pemeriksaan payudara sendiri untuk menemukan kemungkinan
kanker payudara
- Pemeriksaan dilakukan mulai usia 20 tahun, setiap bulan pada hari
ke 7-10 setelah hari pertama haid, atau pada tanggal yang sama
setiap bulan pada wanita yang sudah menopause
- Usia 20-30 tahun pemeriksaan payudara ke dokter setiap 3 tahun
- Usia 40 tahun setiap 1 tahun
- Usia >40 tahun pemeriksaan mammografi atau USG 1 kali/tahun
6 langkah SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
1. Didepan cermin angkat tangan dan periksa apakah ada kemerahan
atau bengkak di payudara
2. Letakkan tangan di pinggang dan periksa payudara seperti pada
langkah pertama
3. Tekan payudara dari atas ke bawah seperti pada gambar no.3 dan
rasakan apakah ada benjolan
4. Tekan payudara secara melingkar seperti pada gambar no.4 dan
rasakan apakah ada benjolan
5. Tekan payudara ke arah puting dan lihat apakah ada cairan yang
keluar
6. Posisi berbaring dan tekan kembali payudara secara melingkar
Tumor jinak tidak ada destruksi korteks, tidak ada reaksi periosteal,
dan orientasinya masih jelas (osteoid osteoma, osteokondroma, giant
cell tumor, displasia fibrosa)
Tumor ganas ada destruksi korteks, ada reaksi periosteal, dan
orientasinya tidak jelas (osteosarkoma, kondrosarkoma, ewing sarkoma)
Manifestasi klinis
- Pada usia muda (10-30 tahun)
- Predileksi pada tulang panjang (femur,
tibia, humerus, tangan dan kaki)
- Nyeri memberat pada malam hari,
membaik saat minum NSAID
Pemeriksaan penunjang
- Histo PA gold standard
- X-foto polos penebalan korteks dengan
area radiolusen (central nidus) yang
dikelilingi reaksi sklerotik di tepinya
Manifestasi klinis
- Tumor yang tumbuh di sekitar lempeng
epifisis
- Seiring pertumbuhan dapat bergeser ke
metafisis bahkan diafisis
Pemeriksaan penunjang
- X-foto polos tumor menonjol dan
bertangkai (pedunculated mushroom)
Manifestasi klinik
- Tumor terletak eksentrik pada daerah
tulang
- Merusak korteks tulang dan tembus ke
jaringan lunak
- Tumor tumbuh aktif, agresif dan cepat
membesar
Pemeriksaan penunjang
- X-foto polos osteolitik dengan tepi tegas
(soap bubble appearance)
Manifestasi klinik
- Biasanya menyerang remaja laki-laki
- Predileksi costa, ekstremitas atas dan bawah
- Jaringan medulla diganti dengan fibrosa
- Menyerang daerah diafisis
Pemeriksaan penunjang
- X-foto polos lesi kistik dengan batas sklerotik
disertai pembengkakan tulang
Manifestasi klinis
- Nyeri tulang, lebih terasa pada malam hari atau setelah aktivitas
- Bengkak, kemerahan dan teraba hangat
- Demam, cepat lelah dan penurunan berat badan
- Menyerang daerah metafisis
Pemeriksaan penunjang
- Histo PA biopsi gold standard
- X-foto polos Sunburst appearance dan Codmann triangle
Sunburst Codmann
appearance triangle
Manifestasi klinik
- Tumor pada kartilago hyalin
- Predileksi tulang panjang tubuler (femur,
tibia dan humerus) dan tulang aksial (os
ileum, os ischium, os pubis)
- Mengenai area medulla dan meluas ke
korteks
Pemeriksaan penunjang
- X-foto polos kalsifikasi intramedular
(popcorn apperance)
Manifestasi klinis
- Menyerang pada daerah diafisis
- Biasanya pada usia 10-20 tahun
- Nyeri hilang timbul, membaik dengan pemberian analgesik
- Demam, bengkak dan eritema
Pemeriksaan penunjang
- Histo PA Blue cell gold standard
- X-foto polos lesi destruktif (moth eaten appearance) dan dikelilingi
reaksi periosteal (onion skin appearance)
Ekstraperitoneal Intraperitoneal
Manifestasi klinik
- Tidak bisa kencing (retensi urine)
- Nyeri perut bawah
- Darah menetes dari uretra (bloody discharge)
- Jejas pada area suprapubik
Pemeriksaan penunjang retrograde uretrografi
Batas uretra anterior dan posterior diafragma urogenital
Tatalaksana
- Simptomatik
- Retensi urin sistostomi suprapubik (kontraindikasi pemasangan
kateter urin)
- Rujuk
Butterfly hematoma
Floating prostat
Striktur uretra penyempitan atau penyumbatan lumen uretra akibat
pembentukan jaringan parut pada uretra atau daerah periuretra
Etiologi infeksi (gonokokus) atau trauma (straddle injury)
Manifestasi klinis
- Sulit kencing
- Pancaran urine bercabang
- Meatus uretra eksterna sempit
- Teraba jaringan parut sepanjang uretra anterior
Pemeriksaan penunjang
- Uroflowmetri pola pancaran urin obstruksi bila <10 ml/detik
- Uretrografi melihat letak penyempitan
Tatalaksana
- Retensi urine sistostomi suprapubik
- Businasi dilatasi dengan busi logam
- Uretrotomi interna memotong jaringan sikatriks
Derajat hidronefrosis
- Normal Capping
- Derajat 1 Blunting
- Derajat 2 Flattening
- Derajat 3 Clubing
- Derajat 4 Ballooning
Manifestasi klinik
- Keadaan dimana penis terus dalam posisi ereksi
- Tidak berhubungan dengan stimulasi seksual
- Lebih dari 4 jam
Jenis priapismus
- Iskemik (low flow) kongesti / iskemik pada penis akibat gangguan
aliran darah karena berbagai kelainan darah dan bukan karena
trauma (emergensi) sangat nyeri dan ereksi penis yang kaku
- Non iskemik (high flow) trauma tumpul karena straddle injury
nyeri ringan dan ereksi penis tidak terlalu kaku
Pemeriksaan penunjang aspirasi gas darah di corpus cavernosum
(iskemik asidosis, non iskemik normal)
Tatalaksana injeksi fenilefrin
Manifestasi klinik
- Nyeri hebat, mendadak dan luar biasa pada testis terutama saat
beraktivitas, akibat terpelintirnya funikulus spermatikus
- Biasanya pada usia muda
- Ada riwayat trauma
- Belum ada tanda inflamasi
- Testis terletak lebih tinggi daripada posisi biasanya
- Blue dot sign (+) iskemik atau nekrosis, jika sudah nekrosis nyeri
perlahan berkurang
- Bell clapper deformity testis tidak menempel sempurna pada
tunika vaginalis, testis tergantung bebas ditandai dengan posisinya
lebih horizontal
- Phren sign (-)
- Refleks kremaster (-)
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium leukosit normal
- Urinalisis leukosituria (-)
- USG doppler vaskularisasi menurun
Manifestasi klinik
- Nyeri hebat yang meningkat (gradual) pada testis
- Biasanya terjadi pada semua usia
- Riwayat mumps (parotitis) atau IMS
- Sudah ada tanda inflamasi
- Phren test (+) ketika elevasi testis, nyeri akan berkurang
- Refleks kremaster (+) goresan pada medial inguinal
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium leukositosis
- Urinalisis leukosituria (+)
- USG doppler vaskularisasi meningkat (gambaran hipoechoic)
Tatalaksana
- Detorsi manual (hanya dilakukan apabila terdapat doppler ultrasound
dan < 6 jam)
- Onset < 6 jam Orchidopexy
- Onset > 6 jam Orchidectomy
- Ada IMS (< 35 tahun) Ceftriaxone atau Doksisiklin
- Tidak ada IMS (> 35 tahun) Cotrimoxazole atau Ciprofloxacine
Preputium tidak dapat
Preputium terperangkap di
ditarik ke belakang (sampai
Gambaran klinis belakang penis, nyeri bahkan
sulcus coronarius),
sampai nekrotik (emergensi)
menggembung saat kencing
ISK berulang, prostatitis,
balanitis (infeksi glans
Komplikasi Nekrosis penis
penis), balanoposthitis
(infeksi preputium)
Mengembalikan secara
Steroid topikal 1-2 bulan
Tatalaksana manual
Sirkumsisi
Dorsumsisi
Manifestasi klinis
- Jejas dan nyeri pada abdomen kiri atas
- Terdapat redup pada perkusi di area traube (pada daerah kiri atas
menjadi redup yang sebenarnya harus timpani)
- Kehr sign (nyeri alih pada bahu kiri) akibat adanya iritasi pada
peritoneum yang melapisi permukaan bawah diafragma kiri yang
mengiritasi C3-C5
- Ada tanda-tanda syok dan peritonitis
Manifestasi klinis
- Jejas dan nyeri pada abdomen kanan atas
- Ada tanda-tanda syok dan peritonitis
- Boa sign (nyeri yang berlebihan saat dilakukan palpasi pada daerah
skapula bawah kanan)
Alvarado dewasa
(MANTRELS)
Pediatric Assessment
Score anak
Pemeriksaan penunjang USG abdomen dan foto polos abdomen
Tatalaksana
- Antiemetik
- Antibiotik pre operasi (Cefazolin 1-2 gr, 1 jam sebelum operasi)
- Operasi Appendektomi (definitif)
HIL HIM
Tatalaksana
- Bedah herniotomi, hernioplasty, dan herniorafi (herniotomi +
hernioplasty)
- Reponible dan irreponible non cito
- Inkarserata dan strangulata cito
Ileus obstruktif adanya sumbatan mekanik yang disebabkan karena
adanya kelainan struktural sehingga mengalami gerak peristaltik usus
Tanda dan gejala
- Nyeri abdomen kolik, mual, muntah dan obstipasi
- Inspeksi distensi abdomen, darm contour (gambaran usus di
abdomen), darm steifung (gambaran peristaltik usus di abdomen)
- Auskultasi bising usus meningkat + metallic sound
- Perkusi hipertimpani
- RT ampula rekti kolaps
- Foto abdomen
Supinasi gambaran distribusi udara sampai ke distal (obstruksi
parsial), gambaran distribusi udara tidak sampai ke distal
(obstruksi total), dilatasi usus halus (herring bone appearance &
coil-spring appearance valvula Coniventes), dilatasi kolon
(haustra appearance valvula Bauhini)
Erect (tegak) air fluid level (ada batas antara udara dan cairan)
LLD (left lateral decubitus) step ladder appearance
Terletak 2/3 atas saluran anus Terletak 1/3 bawah saluran anus
Jarang nyeri Sering nyeri
Ditutupi mukosa (epitel thoraks) Ditutupi kulit (epitel gepeng)
“BEDAH PLASTIK”
Rule of 9
(Anak-anak)
Jika luka bakar penuh baru dihitung sesuai jumlah persentase luas luka
bakar
Jika luka bakar tidak penuh dihitung menggunakan (1 telapak tangan =
1%)
Syok pada luka bakar jika :
- LLB >20%
- Grade III dan IV
Tatalaksana cairan kristaloid (ringer laktat) pada luka bakar (Modifikasi
Parkland)
Kebutuhan cairan = 3 cc x BB (kg) x luas luka bakar
50% kebutuhan cairan diberikan dalam 8 jam pertama
50% kebutuhan cairan diberikan dalam 16 jam selanjutnya
Luas luka baka pada anak (digunakan pada usia <1 tahun), setiap
penambahan 1 tahun luas area kepala dikurangi 1% dan jumlah yang
sama ditambah pada setiap ekstremitas bawah kiri 0,5% dan kanan
0,5%
Jika usia 10 tahun menggunakan rule of 9 dewasa
Monteggia Galeazzi
Greenstick Buckle
Dislokasi permukaan sendi mengalami perpindahan total dan tidak
ada kontak sama sekali
Subluksasi permukaan sendi mengalami perpindahan sebagian dan
masih ada kontak antar permukaan sendi
Pasien dalam keadaan fleksi, abduksi Pasien dalam keadaan fleksi, adduksi
dan rotasi eksternal dan rotasi internal
Radiologis tidak ada gambaran
Radiologis light bulb sign
khas
Pasien dalam keadaan fleksi, abduksi Pasien dalam keadaan fleksi, adduksi
dan rotasi eksternal dan rotasi internal
Osteomielitis kronik
Anterior Cruciate Ligament (ACL) mencegah hiperekstensi
Lachmann dan anterior drawer test tangan kiri pegang paha atas dan
tangan kanan pegang kaki bawah kemudian digerakkan ke atas
Posterior Cruciate Ligament (PCL) mencegah hiperfleksi Posterior
drawer test tangan kiri pegang paha atas dan tangan kanan pegang
kaki bawah kemudian didorong ke bawah
Meniscus Tear Mc Murray test lutut dipegang dengan tangan kiri
dan tangan kanan pegang telapak kaki, kemudian memutar kaki secara
internal sambil meregangkan lutut hingga 90 derajat fleksi
Lateral Colateral Ligament (LCL) Varus test kaki didorong ke
medial atau ke dalam
Medial Colateral Ligament (MCL) Valgus test kaki ditarik ke lateral
atau ke luar
Ruptur Tendon Achilles Thompson test tekan otot gastrocnemius
harusnya fleksi kaki, kalau tidak fleksi berarti positif + berbunyi saat
plantarfleksi + sudah tidak bisa jalan
Strain Tendon Achilles Thompson test (+) + berbunyi saat
plantarfleksi + masih bisa berjalan