VENEREOLOGI
Randy Richter
Catatan Koas | Kulit dan Kelamin
1. Epidermis
2. Dermis
3. Hipodermis
1. Korneum
2. Lucidum
3. Granulosum
4. Spinosum
5. Basalis
1. Makula
2. Patch
3. Papula
2. Plak
3. Urtika Pustula Vesikel
Plak
4. Nodul
5. Vesikel
6. Bula
7. Pustula
8. Kista
Bula
Perubahan warna
Papula Plak
1. Skuama 7. Fisura
2. Krusta 8. Atrofi
Skuama Krusta Skar
3. Erosi 9. Skar
4. Ekskoriasi
5. Ulkus
6. Likenifikasi
Ekskoriasi Ulkus
Penebalan epidermis
dengan relief
Fisura
Likenifikasi
1. Komedo
2. Burrow
3. Millia
4. Telangiektasis
5. Hiperkeratosis
Lokasi Daerah tubuh yang terkena lesi
Tipe efloresensi
Makula, papul, plak, pustula, skuama, erosi, ulkus
(UKK primer)
Warna Merah, pink, ungu
Batas Tegas atau tidak tegas
Bentuk Regular atau iregular
Ukuran Berapa cm x cm
Jumlah Tunggal atau multipel
Susunan Berkelompok (herpetiform, arsiniform, annuler)
Distribusi Lokal atau generalisata
Tinea kapitis
- Grey patch ektotriks, papul eritema sekitar batang rambut,
rambut abu-abu dan mudah patah, alopesia (+), gatal, wood
lamp hijau
- Kerion celci ektotriks, grey patch + folikulitis, radang dan
benjolan lunak, pus basah (+), alopesia (+), sakit dan gatal,
demam, limfadenopati, lesi seperti sarang lebah
- Black dot endotriks, rambut rapuh dan patah terdapat muara
folikel, alopesia (+), gatal, wood lamp negatif
- Favus Tinea schoenleinii, adanya skutula (krusta tebal
kekuningan disekitar rambut berbentuk cawan), bau seperti tikus
(mousy odor)
Tinea unguium (onikomikosis)
- Kuku rapuh / onikolisis
- Berubah warna / diskromia
- Hipertrofi kuku (bergelombang)
- Lesi central healing (-)
Tinea imbrikata varian T. corporis tetapi lebih khas
- Disebabkan Tinea concentricum
- Lesi bulat-bulat berbentuk konsentris atau seperti motif atap
genteng
- Terapi mengikuti terapi T. corporis
Terapi Tinea Kapitis
1. Topikal (tidak disarankan bila terapi tunggal)
Sampo selenium sulfida 1% dan 2,5% 2-4 kali/minggu
Sampo ketokonazol 2% 2 hari sekali selama 2-4 minggu
2. Sistemik
Pilihan Griseofulvin (microsize 20-25 mg/kgBB/hari dan
ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari) selama 8 minggu
Alternatif :
- Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5 mg/kgBB/hari selama 6
minggu
- Terbinafin 62,5 mg/hari (BB 10-20 kg), 125 mg/hari (BB 20-40
kg) dan 250 mg/hari (BB >40 kg) selama 4 minggu
Tinea Unguium
1. Pilihan Terbinafin 1x250 mg/hari selama 6 minggu (kuku tangan) dan
12-16 minggu (kuku kaki)
2. Alternatif Itrakonazol dosis denyut 2x200 mg/hari (dosis denyut = 4
minggu dimana 1 minggu full setiap hari minum obat dan 3 minggu
kemudian istirahat / tidak minum obat)
Kuku tangan 2 dosis denyut (2 bulan)
Kuku kaki 3-4 dosis denyut (3-4 bulan)
Pemeriksaan KOH
KOH 10% rambut
KOH 20% kulit
KOH 30% kuku
Lesi satelit makula eritema yang disekelilingnya terdapat lesi kecil-
kecil seperti satelit
Oral candidiasis (oral thrust) putih-putih di mulut bisa dikerok atau
angkat, gampang berdarah, dan imunitas rendah
Oral hairy leukoplakia putih-putih di mulut tidak bisa dikerok, lesi
hanya di tepi lidah saja, pada infeksi EBV
Leukoplakia putih-putih di mulut tidak bisa dikerok, lesi pre kanker,
perokok kronis
Terapi Candidiasis
1. Topikal
Krim Imidazol (Mikonazol 2% atau Klotrimazol 1%) selama 2-4
minggu
Bedak nistatin atau mikonazol selanjutnya dapat untuk
pencegahan
2. Sistemik
Flukonazol 50 mg/hari atau 150 mg/minggu
Itrakonazol 100-200 mg/hari
Tatalaksana
- Asiklovir 5x800 mg/hari, selama 7 hari
- Valasiklovir 3x1000 mg/hari, selama 7 hari
- Topikal bedak mentol 2% (agar vesikel tidak pecah)
Herpes zoster ophtalmikus mengenai nervus V, adanya vesikel di
daerah mata + hutchinson sign (blister pada daerah nasal)
Ramsay-Hunt syndrome mengenai nervus VII, adanya vesikel di
telinga luar, lesi nervus VII perifer, gangguan pengecapan pada 2/3
anterior lidah
Neuralgia pasca herpes nyeri neuropatik yang dirasakan > 1 bulan
akibat infeksi herpes zoster yang telah mengalami penyembuhan,
karakteristik nyeri (panas, tertusuk, tersetrum, alodinia (sensasi yang
tidak dirasakan tetapi dirasakan, seperti disentuh kapas dirasakan sakit)
dan hiperalgesia (sensasi nyeri yang berlebihan))
Tindakan
- Bedah kuretase atau enukleasi
- Bedah beku atau nitrogen cair
Tatalaksana
- Kantaridin 0,7/0,9% dioleskan pada lesi dibiarkan selama 3-4 jam,
setelah itu dicuci, diberikan sebulan sekali
- Tingtura Podofilin 10-25% (resin) atau 0,3-0,5% (krim), dioleskan tiap
lesi 2 kali sehari selama 3 hari berturut-turut, jika selama 7 hari
pertama tidak ada perbaikan maka dilanjutkan selama 3 minggu
- Gel asam salisilat 12%
Staphylococcus aureus,
Streptococcus
Staphylococcus aureus Streptococcus
pyogenes
pyogenes
Ulkus dangkal ditutupi
Bula cepat pecah
Bula lambat pecah bula krusta tebal, apabila
honey colored crust
hipopion, nikolsky (-), lesi diangkat berwarna
menyebar secara
kolaret kuning keabuan
inokulasi
(punched-out lesion)
Wajah, sekitar mulut, Sporadik (pada bayi
Ekstremitas bawah
hidung intertriginosa)
Klasifikasi WHO :
Terapi Kusta MB :
Dapson 1x100 mg/bulan (hari ke-1)
Rifampicin 2x300 mg/bulan (hari ke-1)
Clofazimine 3x100 mg/bulan (hari ke-1)
Dapson 1x100 mg/hari (hari ke-2 sampai ke-28)
Clofazimine 1x50 mg/hari (hari ke-2 sampai ke-
28)
Jumlah pengobatan 12 blister (dosis)
Jangka waktu 12-18 bulan
Rifampicin perubahan warna kencing menjadi merah
Clofazimine/Lamprene rangsangan & obstruksi
saluran cerna
Dapson/DDS reaksi alergi
Pausibasiler (BTA negatif) :
Tuberkuloid / TT (BTA negatif, lepromin test
positif kuat)
Borderline tuberkuloid / BT (tidak terlalu spesifik)
Intermediet (tidak terlalu spesifik)
Hipersensitivitas tipe 4
Tatalaksana :
1. Topikal
Kering menthol 0,5-1%
Basah kompres larutan asam salisilat 1%
Kortikosteroid topikal ringan sedang hidrokortison 2,5%
atau mometasone 0,1%
2. Sistemik
Prednison 3x10 mg
Antihistamin loratadin 1x10 mg atau hidroksin 2x10 mg,
selama 7 hari
Tatalaksana
- Kortikosteroid oral Prednison 3x10 mg
- Simptomatik
Trias SJS dan TEN
- Kelainan kulit eritema, vesikel, bula
- Kelainan mukosa orifisium mulut atau genitalia, berupa
vesikobulosa lalu berubah menjadi krusta kehitaman
- Kelainan mata conjungtivitis
Grading body surface area berdasarkan “rule of 9” pada luka bakar
- SJS <10%
- SJS-TEN 10-30%
- TEN >30%
Nikolsky sign (+)
Komplikasi dehidrasi-syok, bronkopneumonia dan sepsis, AKI
prerenal
Tatalaksana
1. Topikal
Pelembab Petroleum 50% dengan 50% cairan parafin
2. Sistemik (kortikosteroid Dexamethasone IV)
SJS Dexamethasone IV setara dengan Prednisone 1-4
mg/kgBB/hari
SJS-TEN Prednisone 3-4 mg/kgBB/hari
TEN Prednisone 4-6 mg/kgBB/hari
Misalnya pasien SJS dengan BB 50 kg dan di RS hanya ada sediaan
Dexamethasone injeksi memakain dosis konversi (konstanta tujuan /
konstanta asal) x dosis terapi awal
- Konstanta prednison 5, metilprednisolon 4, dan
dexamethasone 0,75
- Prednison oral sebagai terapi awal (SJS) 1 mg x 50 kg = 50 mg
prednison oral
- Konversi untuk berikan dexamethasone (0,75 / 5) x 50 mg = 7,5
mg dexamethasone IV (sekitar 1,5 ampul)
Hipersensitif tipe I & IV (-) Hipersensitif tipe IV
Atopi, lesi makula Bahan iritan (detergen, Alergen / non iritan
eritema daerah malar sabun, dll) (emas, karet, dll)
Ruam eritema (++) Ruam eritema (+)
Kriteria Hanifin Rajka
Batas tidak tegas Batas tegas
3 mayor + 3 minor
Dominan burning Dominan gatal
IgE, eosinofil, skin prick
Patch test (-) Patch test (+)
test
Pruritus Xerosis
Morfologi dan distribusi yang Fisura preaurikular
khas Ichtyosis / hiperlinear telapak
Fasial dan ekstensor tangan / keratosis pilaris
pada bayi dan balita IgE reaktif (meningkatnya
Likenifikasi fleksural serum IgE, RAST, atau prick
pada anak-anak atau test (+)
dewasa Dermatitis pada kaki atau
Kronis atau dermatitis kronis tangan
relaps Scalp dermatitis
Riwayat keluarga atopi (riwayat Rentan terhadap infeksi kulit
alergi atau sering bersin) Penonjolan periollikular
(khususnya pada ras kulit
gelap)
Dermatitis kontak iritan (DKI)
- Bukan didasari reaksi imun / hipersensitivitas, disebabkan oleh zat
iritan
- Bisa dialami semua orang
- Dominan nyeri
- Perkembangan lesi cepat
- Bentuk lesi monomorf, batasnya tegas
- Patch test (-) lesi decrescendo (muncul kemerahan lalu
menghilang)
Dermatitis kontak alergi (DKA)
- Didasari oleh reaksi hipersensitivitas tipe 4
- Bisa dialami orang yang tersensitisasi
- Dominan gatal, lalu akhirnya nyeri
- Perkembangan lesi lambat
- Bentuk lesi polimorf, batasnya tidak tegas
- Patch test (+) lesi crescendo (muncul kemerahan lalu bertambah)
Tatalaksana
- Antihistamin
- Kortikosteroid topikal
Tatalaksana
1. Topikal
- Bedak kocok asam salisilat 2% atau mentol 1%
- Kortikosteroid topikal bila parah
2. Sistemik
- Antihistamin klortrime 3x1 mg tab
- Vitamin B12 1 gr/hari
Tatalaksana
1. Bayi hidrokortison 1% + tetap keramas
2. Dewasa shampo ketokonazole 2% + steroid ringan-sedang
Bula tegang Bula hipopion / kendur
Hemidesmosom profunda Superfisial
Vesikel miliar Gatal, hyperhidrosis lokal, bau badan
Jarang melibatkan mukosa Melibatkan mukosa
Nikolsky sign (-) Nikolsky sign (+)
Catatan tambahan :
Nikolsky sign (+) pada penekanan gampang pecah atau melebar ke
daerah sekitarnya
Nikolsky sign (-) pada penekanan tidak gampang pecah atau tidak
melebar ke daerah sekitarnya
Ciri-ciri pemfigoid dan pemfigus seperti tanda trias SJS-TEN, tetapi
tidak ada riwayat minum obat
Super poten :
1 Klobetasol propionate 0,05%
Halobetasol 0,05%
Poten :
Kuat
2 Mometasone furoate 0,1% salep
Desoximethasone 0,25%
Upper mid strength :
3
Desoximethasone 0,05%
Mid strength :
Mometasone furoate 0,1% cream
4
Betametasone valerat 0,1%
Triamcinolone acetonide 0,1% salep Sedang
Lower mid strength :
5 Triamcinolone acetonide 0,1% cream
Fluticasone 0,05%
Mild :
6 Hidrokortison butirat 0,1%
Desonide 0,05%
Lemah
Least potent :
7 Hidrokortison 2%/2,5%
Hidrokortison 0,5-1%
Sarcoptes scabiei var Ancilostoma brazilien /
Pediculus humanus
hominis canium
Kebersihan, tinggal Kebersihan, tinggal Kontak tanah
berkelompok berkelompok Kontak dengan binatang
Pruritus nokturnal Gatal tiap saat Gatal malam hari
Abu-abu mengkilat,
Papul/pustula/vesikel
makula serulae / sky
pada sela jari
blue spot (papul-papul
(burrow/terowongan) Serpiginosa (berkelok-
nekrosis akibat
pada stratum korneum kelok)
tancapan kutu), black
tipis, gatal pada malam
dot (bercak pada
hari, kena massal
pakaian dalam)
Tatalaksana
1. Permetrin 5% cream (membunuh seluruh stadium tungau) lini
pertama
- Dioleskan 8 jam dicuci bersih (sekali saja oles malam
hari, paginya dicuci)
- Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian
- Kontraindikasi anak < 2 bulan
2. Sulfur presipitatum 5-10% (tidak efektif untuk stadium telur)
- Dioleskan 3x24 jam
- Harus digunakan >3 hari (3 malam berturut-turut)
3. Emulsi benzil benzoat 10-20%
- Efektif semua stadium
- Diberikan malam hari selama 3 hari, selama 24 jam penuh
4. Gameksan (Lindane) 1%
- Efektif semua stadium
- Oles selama 8 jam, cukup sekali pemakaian
- Kontraindikasi anak < 6 tahun dan ibu hamil
Tatalaksana
1. Permetrin 1% cream, selama 2 jam lini pertama
2. Alternatif
- Malathion 0,5% lotion semalam
- Gameksan 1%, selama 12 jam
Tatalaksana
1. Topikal
- Salep albendazole 3%, dioleskan 3 kali/hari, selama 7-10 hari
2. Sistemik
- Albendazole 400 mg, selama 3-7 hari
- Tiabendazole 50 mg/kgBB/hari, selama 2-4 hari
3. Kombinasi
- Bedah beku
- Klor etil
Tatalaksana Gonore
Sefiksim 400 mg oral, dosis tunggal
Kanamisin 2 gr IM, dosis tunggal
Seftriakson 250 mg IM, dosis tunggal
Tatalaksana Trichomoniasis
Metronidazole 2 gr dosis tunggal atau 2x500 mg, selama 7 hari
Tinidazole 2 gr dosis tunggal
Klindamisin 2x300 mg, selama 7 hari
Tatalaksana Donovanosis
Azitromisin 1 gr/minggu, selama 3 minggu atau 500 mg/hari, selama 3
minggu
Doksisiklin 2x100 mg/hari, selama 3 minggu
Tatalaksana
- Metronidazole cream
- Sistemik Doksisiklin 1x100 mg
Tatalaksana Medikamentosa
- Hidrokuinon 2-5% (krim, gel, losio)
- Asam retinoat 0,05% - 1% (krim dan gel)
- Asam azelaik 20% (krim)
- Asam glikolat 8-15% (krim, gel, losio)
Tatalaksana Non Medikamentosa
- Tabir surya SPF 50