Anda di halaman 1dari 89

2017

Guideline
Dokter Muda Stase Obgin Sekayu
Konsulen: dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG

GUIDELINE DOKTER MUDA


STASE OBGYN SEKAYU

Konsulen :

Angkatan 72
Periode 15 Februari – 11 Maret 2016
GUIDELINE DOKTER MUDA
STASE OBGYN SEKAYU
Konsulen:
dr. Taufik Firdaus Tahir, Sp.OG
Penulis :
1. Kgs. Irawan Satria Arjanggi
2. Maya Novariza
3. Adnan Hasyim Malahela
4. Bonita Asyigah
(Periode 12 Maret–31 Maret 2012)

Revisi :
I : Richard, Meigi, Philo, A.Rafendra, A.Fresno, Ryan, Cahyana, Yurika,
Dekta, Desrina, Defy (Periode 20 April 2013)
II : Gita, Fadeq, Zindha, Kuntum, Syaki, Feti, Ican, Leo, (Periode 9 Juni
2013)
III : Enci, Shinta, Lora, Mita, Aji, Hadi, (Periode 14 Juli 2013)
IV : Ramadhan, Kunni, Lupi, Chao, Ayu (Periode 17 Maret 2014)
V : Feby, Rika, lathif, Lia, Mila, Dinta, Ade, Gete, Wetek, Idut, Muti
(Periode 21 April 2014)
VI : Pita, Nabila, Yorin, Via, Yustin, Didie, Kinsky, Tia, Vian (Periode 31
Juni 2014-20 Juli 2014)
VII : Azka, Randy, Hasan, Ara, Cece ira, Sonia, Efriko (periode 4-23
agustus 2014)
VIII : Spy, Titi, Helza, Ardev, Andre, Sri, Muth, Ima
IX : Firdaus, Falih, Melani, Bella, Amy, Nadiyah (13 Oktober-1 November
2014)
X : Sonia, Angel, Selli, Nanda, Aan, Iqbal (16 Novermber-6 Desember
2014)
XI : Amar, Dita, Arga, Essa, Ina, Ichsan
XII : Asep, Habibi, Atun, Merlin (26 Januari – 14 Februari 2015)
XIII : Ocep, Lia. Indra, Yuli, Kevin, Sera ( 2 - 22 Maret 2015)
XIV : Yosua, Christian, Syahid, Engga, Yayas, Jeni, Eno, Lastri, Umay, Uly,
Rullis, Bella, Dhilah (5 April – 26 April 2015)
XV : Kevin, Puti, Belin, Ramadan, Utari, Tiwi (15 Juni – 24 Agustus 2015)
XVI : Sella, Fihe, Terry, Mona, Suci, Prass, Agung, Gaga
(24 Agustus - 13 September 2015)
XVII : Elis, Zaila, Ria, Ahaw, Nella, Preeti, Randa (28 Sep – 24 Okt 2015)
XIIX : Laode, Taufan, Memey, Cimey, Hiday, Aiman, Kiki, Faris
( 28 September – 4 Desember 2015)
XIX : Misun, clara, puput, erni, hajrin, riedho ( 7 desember 2015 – 1 Januari
2016)
LXXI : Maulia, Farida, Tria, Zhazha, Kardiyus, Randi (11 Jan – 6 Feb 2016)
LXXII: Chynta, Restya, Gisca, Atia, Albie, Husin (15 Feb – 11 Maret 2016)
LXXXIII: Ikhsan, Firman, Yepe, Deni, Aziz, Fadhok (25 Des 2016–21 Jan
2017)
LXXXIV: Hatina, Yudo, Ekki, Sri Boonie, Dwi, Teo (30 Januari 2017 – 25
Februari 2017)
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.,
Dedicated untuk teman sejawat sekalian...
Semoga bermanfaat, barokah dan semoga kita dapat menjadi dokter yang baik bagi
sesama... Do right for humanity.
Last but not least, we’re just a human being, segala kekurangan yang ada di Guideline
ini mohon dimaklumi...
Doctor = longlife learning...
Wa’alaikumsalam wr. wb.

Sekayu, 30 Maret 2012 (23.00WIB)

Satria-Maya-Adnan-Bonie

3
Menjadi dokter adalah sebuah pilihan,
Kita sudah terlanjur memilih di sini, maka jalanilah sepenuh hati,
Dokter itu art and science, art dahulu baru science
Pasien tidak akan menanyakan:
“dokter lulus dengan nilai berapa?” “dokter lulusan mana?”
Tidak akan pernah…
Pasien akan segan kepada kita karena cara kita berkomunikasi dan cara
kita berempati
Jangan pernah sombong dengan gelar dokter, kita bisa belajar dengan
siapa saja asal mereka punya ilmu, tidak memandang profesi atau derajat
mereka
Di sini kita bekerja dan melihat cara orang lain bekerja, jangan pernah
beradu ilmu karena bukan di sini tempatnya…

Taufik Firdaus Tahir,


Sekayu, 21 April 2014
Detik-detik kedatangan di sini

Kontributor dan Editor:


Mila, Lia, Wetek, Dinta, Rika, Gete, Firdha, Feby, Ade, Lathif, Mutia

4
Primum non nosere….

Non vi sed arte….

Koas oon… ini dasar dek bagi kamu, tapi kamu gak tau…

Koas malas… status kosong semua…

Dari 67 koas yang ada, cuma kamu yang tidak tau…

8+1 oon semua…

Dokter harus ramah, rajin menjamah, setiap saya ronde, pasti saya pegang pasien…

Dokter itu harus care and cure, care dulu baru cure…

Kamu harus jujur dek, apa yang kamu lihat itu yang kamu tulis, mengapa ya bisa begini? Begitu
jadi dokter…

Jadi kamu harus SC gitu…?

Memangnya kamu pernah lihat konsulen dorong brangkar, angkat pasien ?

Kalau perawat OK tau yang operasi dokter taufik, mereka berebut mau ikut operasi…

Kita bersaing dek, kalau kamu gak cepet tulis, saya yang tulis, kalau kamu gak cepet siapin
pasien, saya yang siapin, saya sudah terbiasa kerja cepat dek…

Semua yang saya katakan pasti punya arti…

Kalian pasti besok senang-senang mau pulang, saya yang kalian tinggal sepi sedih…

Semoga kita bertemu 2 tahun lagi…

“Semua yang saya katakan pasti punya arti…”

dr. Taufik Firdaus Tahir, SpOG

Sekayu, 28 September – 4 Desember 2015

Kontribusi dan editor:

Laode, Taufan, Memey, Cimey, Hiday, Aiman, Kiki, Faris


Angkatan 68

5
MARS KOAS SEKAYU

(Dinyanyikan dengan nada lagu “Tanah Airku”)

Kota sekayu tidak kulupakan


Kan terkenang selama hidupku
Biarpun kami pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Babe ku yang kucintai
Bidan kuhargai

Walaupun banyak stase kujalani


Yang berat banyak dikata orang
Tetapi poli, VK, bangsal
Disinilah ku rasa senang

*Sekayu tak kulupakan


Babe kubanggakan

Ulang *

Created by:

Maulia, Farida, Tria, Zhazha, Kardiyus, dan Randi


“Koass lucu” - Angkatan 71

6
INGAT HARI INI

(Dinyanyikan dengan nada lagu “Ingat Hari Ini” Project Pop)

Setiap ronde hatiku rasa degdegan


Takut ditanya bingung jawab apa
Kata orang babe sukanya marah-marah (marah-marah (?))
Dan juga suka bilang (bilang apa??)

“Koas malas, Koas Bodoh”


Jadi motivasi

* Babe sangat berarti, Istimewa di hati


Selamanya rasa ini
Jika nanti kita semua telah jadi dokter

Ingat babe dihati

Ulangi (*)

Sekayu tak terganti (x2)

Created by:

Kartika, Kikai, Rina, Riva, Mutia, Ansih dan Poet


“Koass konyol” - Angkatan 78

7
Catatan Penting:

1. Seminggu sebelum berangkat (paling lambat hari Jumat sebelum berangkat) sms dulu lapor babe
(format sms nya minta ke angkatan sebelumnya). Kalo sms sekali ga dibales, sms lagi sampe
dibales, takutnya sms kita ga masuk dan dibilang ga beretika karena ga lapor sebelum ke Sekayu
dan akhirnya ga dibolehin ke rumahnya. Kalo dibales beliau, pas mau bales smsnya lagi juga
jangan sekali, harus lebih dari sekali sampe dibales lagi, kecuali smsnya sudah mentok dan tidak
perlu balasan lagi.
2. Untuk yang bertugas mengSMS dokternya, satu nomor sajajangan diganti ganti.
3. Biasanya berangkat ke Sekayu hari Minggu, sebelum berangkat, sampai di tugu adipura dan di
VK SMS dokternya. Kalo bisa sampe sana jangan lewat jam 3, nanti dikatain koas malas.
4. Sesampainya di Sekayu langsung ke RSUD terus ke Bangsal dan VK untuk perkenalan. Di VK
lapor sama ayuk bidannya, nanti ayuk bidannya yg kontak babe.
5. Kalau sudah dipersilahkan kerumah beliau, jangan meletakkan mobil di garasi beliau, walaupun
sekedar mau nurunin barang, parkir boleh dijalanan depan rumah, agak ujung, atau di rumah
sakit.
6. Setiap menulis status, laporan, ataupun follow up, dll HARUS didahului dengan tanggal, jam
dan nama penulis yang semuanya digarisbawahi pada kiri atas status.Contoh :
22Januari 2015
07.00 WIB
Aiman, S.Ked
7. Lembar status yang harus dilengkapi sebelum pasien pindah ke bangsal :
 Lembar identitas pasien : (IGD)Diagnosis utama, (Rawat Inap) Diagnosis Utama, Nama
dan tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG
 Surat perintah masuk rumah sakit : Identitas, diagnosis masuk, terapi sementara,
pemeriksaan penunjang.
 Ringkasan masuk dan keluar : isi diagnosis masuk, diagnosis akhir (Utama), nama
operasi/tindakan, jenis anastesi (sama tanggalnya), dokter yang merawat dan tanda
tangan.
 Lembar Anamnese : jangan lupa tanda tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG
 Lembar Tindakan Kamar Bersalin (halaman sebelum partograf)
Diisi seperti format follow up, namun untuk evaluasi perkembangan kemajuan
persalinan pada pasien. Diisi setiap follow up pasien di vk,
S: mau melahirkan
O: PL: FUT 3 jbpx (… cm), memanjang (atau melintang atau obliq), puka/puki, kepala,
U 4/5, His 2x/10’/25”, DJJ … x/menit, TBJ … gram (contoh)
VT: Portio lunak, posterior (kalo fase aktif, posisi tidak perlu ditulis), eff 75%
(kalo pembukaan lengkap, eff tidak perlu ditulis), Ø 4cm, ketuban (+), kepala,
HI-II, SSL (contoh)
A: G..P..A..L hamil aterm inpartu kala I fase aktif JTH preskep (contoh)
P:
- KIE
- R/ Partus pervaginam
- Observasi TVI, His, DJJ
- Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi4 jam lagi (fase laten) atau 2 jam lagi
(fase aktif) pukul … WIB
- Cek lab DR, UR, CM (Apapun kasusnya)  PEB ditambah KD / Kimia darah
(Perhatikan urutan penulisan tatalaksana)

 Resume medis (ringkasan keluar) : isi semua dari keluhan utama, RPP, diagnosis awal
masuk dan diagnosis akhir, tindakan, penemuan klinis (termasuk USG dan hasil

8
laboratorium), pemeriksaan fisik, prognosis, terapi (obat-obat + dosis) nama dan tanda
tangan dr. Taufik Firdaus, SpOG
 Jangan lupa buat partograf sesuai indikasi.

8. Follow up pasien setiap hari, ditulis malam sebelumnya (SOAP).


9. Panduan Diagnosis Hipertensi Dalam Kehamilan yang Babe Kasih ke Koass LXXVI (Dalam
menentukan diagnosis HDK pake panduan dari tabel ini!!!)
KRITERIA HIPERTENSI PRE PEB EKLAMP SUPERIMPOSED HTN
KRONIK EKLAMPSIA SIA PREEKLAMPSIA GESTASIO
NAL
TD ≥140 ≥140 - <160 ≥160 Sebelum ≥140 ≥140
≥90 ≥90 - <110 ≥110 nya ≥90 ≥90
HDK
Usia ≤20 mg >20 mg − >20 mg − >20 mg − ≤20 - seterusnya >20 mg −
hamil −seterusnya 6mg PP 6mg PP 6mg PP 6mg PP
Proteinuri - + +/- +/- +/- -
a
Tanda2 - - + + + -
PEB
Kejang - - - + - -

Tanda-tanda PEB:
1. Thrombositopenia ≤ 100.000 microliter
2. Insufisiensi ginjal = serum kreatinin ≥ 1,1 mg/dL atau meningkat 2x
3. Gangguan hati: SGPT meningkat 2x dari normal
4. Edema paru
5. Gangguan penglihatan dan otak

Catat Revisi

1. Setiap pasien hamil yang direncakan untuk partus (pervaginam atau perabdominam)
dan abortus, ditambahkan konseling KB pada penatalaksanaan.
Th/
 Informed Consent
 R/ Partus Pervaginam
 Observasi TVI, His, DJJ
 Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi4 jam lagi (kalau fase laten) / 2 jam lagi
(kalau fase aktif) pukul … WIB
 Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
 Konseling KB (tulis jenisnya: IUD, tubektomi, pil dll)  tergantung usia dan
jumlah paritas

2. Format menulis tatalaksana , tatalaksana itu ada 5:


 Informed consent (kalau melakukan tindakan) atau KIE
 R/ Partus pervaginam, Partus perabdominan, Tokolitik, konservatif,
ekspektatif, pimpin persalinan
 Obs TVI, His, DJJ atau Obs TVI, Kontraksi, Perdarahan
 Life style :
 olahraga : Bed rest, Mobilisasi miki/ duduk/ jalan
 diet : diet biasa, diet lunak sedikit sering, diet TKTP
 terapi farmakologi

9
3. Obat injeksi SSTP
Obat injeksi yang diberikan post SSTP diberikan sebanyak 6 kali, dengan jarak waktu 8
jam. Misal SSTP selesai pukul 14.00 WIB tanggal 1, maka :
Injeksi obat pertama diberikan pada pukul 15.00 WIB tanggal 1
Injeksi ke-2, 8 jam setelahnya yaitu pukul 23.00 WIB tanggal 1
Injeksi ke-3, 8 jam setelahnya yaitu pukul 07.00 WIB tanggal 2
Injeksi ke-4, 8 jam setelahnya yaitu pukul 15.00 WIB tanggal 2
Injeksi ke-5, 8 jam setelahnya yaitu pukul 23.00 WIB tanggal 2
Injeksi ke-6, 8 jam setelahnya yaitu pukul 07.00 WIB tanggal 3 (injeksi terakhir)
Oleh karena itu, obat injeksi pada pasien SSTP diberikan hingga hari ke 2 perawatan post
SSTP.OBAT POST SSTP DI LEMBAR INTEGRASI BARU DIGANTI KE ORAL
SETELAH 6 KALI PEMBERIAN INJEKSI (Lihat di lembar card-deck farmakologi di
status) dan Jika JADWAL INJEKSI TERAKHIR DIBAWAH JAM 10PAGI. misal,
pasien Injeksi ke-6 (terakhir) ada di Hari Selasa Jam 11, Di Status (Lembar terintegrasi)
untuk hari itu ditulis di P/ Paket obat injeksi (Inj. Cefotaxime, Tramadol, Kalnex,
Metronidazole Drip)  format lihat di bagian “Follow Up” di Halaman 36 Guideline.

4. Mobilisasi pada SSTP


SA: baring terlentang 24 jam post SSTP, selanjutnya mobilisasi miring kanan & miring
kiri (mika-miki) selama 24 jam selanjutnya (hari ke-1), selanjutnya mobilisasi duduk 24
jam selanjutnya (hari ke-2), selanjutnya mobilisasi jalan 24 jam selanjutnya (hari ke-3).
GA: 6 jam post op boleh mika-miki, 12 jam post op boleh duduk, 24 jam post op boleh
jalan

5. Perhatikan ! Bedakan Hari perawatan dan Lama perawatan:


- Hari perawatan : hari setelah tindakan, hitungan hari berikutnya setelah diatas jam
12.00 WIB
- Lama perawatan : tanggal masuk – tanggal keluar RS
-
6. Untuk prognosa kasus obstetri di sekayu HANYA DUBIA

10
NYANYIAN
1. Status Obstetri
- PL
o FUT: 3jbpx (… cm)
o Situs: Memanjang/melintang/oblik
o Puka/puki
o Bagian terbawah: Kepala/bokong
o Penurunan: Perlimaan (U 4/5, 3/5, dst) (sesuaikan dgn hodge: H1=5/5, H1-2=4/5,
H2=3/5, H3=2/5, H3+ (1/5), H4 (0/5)
o His
o DJJ
o TBJ
- VT (mulai dari kuncup sudah bisa nilai ketuban, bukaan 1 atau 2 sudah bisa ya nilai
denominator)
o Konsistensi: lunak, kenyal, keras
o Posisi: posterior, medial, anterior (kl fase aktif, tidak perlu dibuat)
o Pendataran: eff 25%, 50%, 75%, 100% (tidak perlu dibuat kalau sudah lengkap, kl
primi eff 100% dulu baru mulai pembukaan, kl multi berbarengan).
o Pembukaan: Ø … cm
o Ketuban (+/-), ketuban jangan ditulis belum dapat dinilai walaupun kuncup! karena cara
menilai ketuban ada apa nggk bisa pake cara lain selain VT. Liat di jawaban belakang.
o Bagian terbawah: kepala, bokong
o Penurunan: Hodge
o Penunjuk: UUK lintang, UUK kanan/kiri depan/belakang, sakrum (babe tidak pake
SSL)

2. Status Ginekologi
- PL: Abdomen datar/cembung, lemas/tegang, simetris/tidak simetris, FUT teraba/tidak
teraba, massa (+/-), Nyeri Tekan (+/-), Tanda Cairan Bebas (+/-)
- Inspekulo: Portio livide/merah muda, OUE terbuka/tertutup, flour (+/-), fluxus (+/-) ...
(yang mengalir: ketuban, darah, dsb) aktif/tidak aktif, E/L/P (Erosi, Laserasi, Polip) (+/-)
babe ngak suka kuldosintesis  gak berguna katanya emang apa yang mau
dibuktikan kalau ada darah di CD kan masih banyak DD nya
- VT: Portio lunak/kenyal/keras, OUE Terbuka/tertutup, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki
lemas/tegang, CD (Cavum Douglas) menonjol/tak menonjol

3. Pemeriksaan Panggul (VT)


Wajib tulis, di kolom bagian pemeriksaan ginekologi , pokoknya kalau kalian buat VT
buat pemeriksaan panggul. Hati-hati pada kontraindikasi VT, VT tidak dilakukan maka
ngak ada pemeriksaan panggul ya. Haha…
Linea inominata teraba 1/3-1/3, promontorium tak teraba/teraba, spina ischiadica tidak
menonjol/menonjol, dinding samping panggul lurus/konvergen, sacrum konkaf/konveks,
arcus pubis > 90o / < 90o.
Kesan panggul: luas/sempit (isinya dipemeriksaan ginekologi yang VT nya).

4. USG
- Trimester II atau III : Janin tunggal(/gemeli) hidup(/mati) presentasi kepala(/bokong atau
intrauterine), BPD/FL ̴ … minggu, DJJ (+/-), ketuban cukup (kalo oligohidramnion, bikin
index AFI), plasenta di corpus anterior/posterior.
Terakhir bikin Kesan  K/ Hamil … minggu JTH preskep (contoh)

11
- Trimester I : Gestasional sacs (GS) intrauterin, CRL ̴ (sesuai usia kehamilan)minggu,
Fetal pole (+), Pulsasi (+).
Terakhir bikin Kesan  K/ Hamil … minggu, JTH intrauterine (contoh)
(catatan: dikatakan preskep/presbo  jika usia gestasi >=28 minggu.
<28mggu intrauterin)
Semua pasien di USG
- Kesan Ginekologi t.a.k: Vesica urinaria baik, ukuran uterus .... cm, tepi ireguler/reguler

12
STATUS PASIEN
1. FISIOLOGIS
Keluhan Utama : (kunci diagnosis  mengambarkan diagnosis)
 Hamil cukup bulan (belum inpartu)  kalo ada keluhan contoh badan lemas, jadi  hamil
cukup bulan dengan badan lemas
 Mau melahirkan (inpartu)

RPP : terdiri dari 4 : 1inpartu/blm inpartu, 2fisiologis/patologis, 3apa yang dilakukan ibu untuk
mengatasinya, 4kondisi ibu dan janin (os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan janin masih
dirasakan)
± 6 jam smrs os mengeluh perut mulas yang menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama
makin sering dan kuat dan tidak hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/
keluarair (+). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan
anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
Riwayat KB: KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu

St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012


TP : 4 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10’/30”, DJJ = 125 x/mnt,
TBJ = 2325 gr.
VT = portio lunak, posterior (tidak perlu dibuat kalau fase aktif), eff 100% (tidak perlu dibuat
kalau sudah lengkap) ,Ø3cm, ketuban (+), kepala, HI-II, UUK kanan lintang.
Pemeriksaan Panggul: Promontorium tak teraba, linea inominata teraba 1/3-1/3, spina
ischiadica tak menonjol, dinding samping panggul lurus, sacrum konkaf, arcus pubis >90o
Kesan panggul: luas
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
38w3d
 FL (femur length)
 DJJ (+)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep

D/ G1P0A0 hamil aterminpartu kala 1 faselaten JTH preskep


Catatan:
Jika pasien G1P0A0, pada diagnosis ditulis “Primigravida hamil ....”
Diagnosis ditambahin L (Life, jumlah anak yang hidup)  G3P2A0L2
Usia kehamilan harus ditulis berapa minggu, bukan hamil aterm.

Th/
 Informed Consent
 R/ Partus Pervaginam
13
 Observasi TVI, His, DJJ
 Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi 4 jam lagi (kl fase laten)/ 2 jam lagi (kl
fase aktif) pukul … WIB
 Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
 Konseling KB
Catatan:
Kalo pasien masuk dengan Kala II tambahkan : Pimpin persalinan
Kalo pasien datang bukaan 9 (kan idak dibuat partografnya, tetapi pas di tatalaksana
ditambahin “Evaluasi VT 1 jam lagi”

Pertanyaan dari Babe seputar Partus Fisiologis:


Kapan pasien fisiologis boleh pulang? Menurut WHO, 72 jam post-partum, untuk
antisipasi perdarahan.

2. POST TERM
Keluhan Utama :
 Hamil lewat bulan dengan perut mules (belum inpartu)
 Mau melahirkan dengan hamil lewat bulan (inpartu)

RPP :
± 6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan dirasakan
masih jarang dan hilang saat dibawa berjalan. R/ keluar darah lendir (+), R/ keluar air (-). Os
lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil lewat bulan dan gerakan anak masih dirasakan.

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun


Riwayat KB : KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu
St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012
TP : 4 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 2 jbpx (36 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ =
3565 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 0%, Ø2cm, ketuban (+), kepala, HI-II, UUK kanan depan.
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
43w3d
 FL (femur length)
 DJJ (+)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 43 minggu JTH preskep
D/ G2P1A0 hamilpostermbeluminpartu JTH preskep
Th/
 Informed Consent
 R/ Partus Pervaginam
 Observasi TVI, His, DJJ

14
 Evaluasi sesuai partograf WHO modifikasi 4 jam lagi (kl fase laten)/ 2 jam lagi (kl
fase aktif) pukul … WIB
 Invitec (isinya misoprostol) 2 x ¼ tab oral
 Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
 Konseling KB

3. PEB
(kl hipertensi gestasional tidak perlu MgSO4)

Keluhan Utama :
 Hamil cukup bulan dengan darah tinggi (belum inpartu)
 Mau melahirkan dengan darah tinggi (inpartu)

RPP :

± 6 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan makin
lama makin sering dan kuat (belum inpartu : dirasakan masih jarang). R/ keluar darah lendir
(+), R/ keluar air (-). R/ darah tinggi dalam kehamilan (+) sejak hamil 6 bulan, R/ darah tinggi
sebelum hamil (-). R/ darah tinggi hamil sebelumnya (-). R/ darah tinggi dalam keluarga (-).R/
sakit kepala (-), R/ pandangan mata kabur (-), R/ mual muntah (-), R/nyeri epigastrium (-). Os
lalu pergi ke RSUD Sekayu.Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih
dirasakan.

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun


St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012
TP : 4 Desember 2012
Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 170/110 mmHg (tekanan darah harus >160/110 mmHg kl
PEB) , N = 96x/mnt, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (33 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His (-), DJJ = 140 x/mnt, TBJ =
3100 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 100%,Ø3cm, ketuban (+), kepala, HI-II, dan UUK kanan
lintang
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
 FL (femur length) 38w3d
 DJJ (+)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep

Laboratorium : proteinuria >2+ (kl PEB)

D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala 1 fase laten dengan PEB, JTH preskep

Th/

1. Informed Consent
2. R/ Partus Pervaginam(Kala II di akhiri dengan tindakan)
3. Stabilisasi 1 jam
4. Observasi TVI, His, DJJ
5. Evaluasi sesuai Partograf WHO Modifikasi mulai pukul … WIB (setelah stabilisasi)
6. Tirah baring miring kiri
7. Kateter menetap catat input output
15
8. IVFD asering gtt xx/menit
9. Injeksi MgSO440% 4g bolus selama 10 menit dan dilanjutkan drip MgSO4 40% 6g
dalam asering 500cc (penjelasan ada di bawah)
10. Nifedipin 4 x 10 mg tab p.o
11. Cek lab DR,KD, UR

Catatan :
1. Cara menghitung maksimal tetesan.
Mis. BB pasien 60 kg.
Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam
Maka :
Maksimal tetesan 60 cc/jam  1 cc = 15 atau 20 tetes lihat dibungkus infusnya
60 𝑐𝑐 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶ 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

2. Cara menghitung dosis efektif MgSO4


 Sesuaikan dengan jumlah tetesan Oksitosin yaitu X/menit, maka jumlah tetesan MgSO4
tidak lebih dari X/menit.
 Syarat pemberian MgSO4 : 1-2 g/jam (Mis.: 1 g habis dalam 1 jam)
Drip lanjutan MgSO4 biasa dipakai 10g. Menghitung tetesan MgSO4:
10g  harus habis dalam waktu 10 jam
500 x 20 tts : 16,7 tts/menit
10 x 60 menit
Kadar MgSO4 maksimal adalah 2 gram, jadi 16,7 dibulatkan menjadi 20 karena tidak ada
bahayanya lebih dari 1gram dan lebih mudah untuk menghitung jumlah tetesan, jadi gtt
XX/menit.

3. Dosis MgSO4 untuk bolus adalah 20% 4g, tetapi yang ditulis statusnya adalah MgSO4 40%
4g. kenapa? Dimarahi babe kalo dak tau hahaha
Karena rumus pengenceran :
Konsentrasi produk
Bagian Cairan = -1
Konsentrasi yang diinginkan
Maksudnya disekayu hanya punya MgSO4 40%, tidak ada yang 20% jadi kita encerin
40%
Bagian Cairan = -1
20%
1 bagian cairan

Maksudnya adalah kalau MgSO4 40% 4g 10cc kita campur dengan 1 bagian cairan dari 10cc
(artinya perlu 10cc aquades) (kl ½ bagian cairan artinya perlu 5 cc aquades) untuk menjadikan
konsentrasi MgSO4 20%.

Bolus MgSO4 40% 4g dapat menjadi 20% tanpa kita encerin, dengan cara bolus MgSo4 40%
bolus lewat infuse selama 10 menit tanpa menutup selang infuse, biarkan infuse tetap jalan
dengan gtt 20x/m. karena dengan gtt 20x/m dalam waktu 10 menit akan sama dengan 10cc.
jadi seperti terjadi pengenceran. Jd tdk perlu lagi diencerkan.

Baca HKFM kalo kalian dapet pasien PreEklampsia. Babe bakal tanya, dan dia selalu
ngomong soal HKFM dan ACOG 2013.

 Terapi di kondisikan sesuai kasus


Contoh:
D/ G2P1A0L1 H 34 mggu blm inpartu d/ PEB JTH preskep

Th/
- KIE
16
- Obs TVI, DJJ, tanda inpartu
- R/ Ekspektatif
- IVFD Asering gtt XX/m
- Katater menetap catat IO
- Inj. MgSO4 40% 4 gr IV bolus pelan (dalam spuit 10cc)
- Inj. MgSO4 40% 6 gr dalam Asering 500 cc
- Nifedipine 4x10 mg
- Inj. Dexamethasone 2x6 mg IV
- Hystolan 2x1/2 mg po
- Progestin 2x1 mg po
- Oksigen 5l/m
- Cek lab DR, UR, CM, KD

4. KPSW
Keluhan Utama :
Mau melahirkan dengan keluar air

RPP :
± 6 hari smrs os mengeluh keluar air dari kemaluan, banyaknya 8 kali ganti celana dalam,
jernih/keruh/hijau, bau (+/-). Os kemudian ke bidan dan disarankan untuk istirahat. R/ post
coital (+), R/ keputihan (+), R/ mules (+).R/ demam (-). Hari selanjutnya air ketuban keluar
sedikit-sedikit. ± 5 jam lalu os mengeluh kembali keluar air dari kemaluan. Os lalu kembali ke
bidan. Os disuruh ke RS. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 1 April 2011
TP : 10 Januari 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 4 jbpx (29 cm), memanjang, puki, kepala, U4/5, His 2x/10’/20”, DJJ = 152 x/mnt,
TBJ = 2480 gr.
VT = portio lunak, posterior, eff 100%, Ø 2cm, ketuban (-), jernih, bau (-), kepala, HI-II,
penunjuk belum dapat dinilai
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
37w3d
 FL (femur length)
 DJJ (+)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 37 minggu JTH preskep

D/ G1P0A0 hamil 37 minggu inpartu kala 1 fase laten dengan KPSW (6 hari) JTH preskep

Th/
 Informed Consent
 R/ Partus Pervaginam
 Observasi TVI, His, DJJ
 (jika KPSW telah >= 24 jam)Inj. Cefotaxime 1g i.v (skin test) pelan 5’

17
 IVFD Asering gtt X/m
 Akselerasi dengan drip oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X
 Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin
 Konseling KB

Catatan:
- Untuk KPSW <12 jam, tunggu 12 jam untuk akselerasi dengan drip oksitosin definitif.
(Dimulai dari gtt X, naik 5 tetes setiap jam hingga gtt 40).
- Diagnosa KPSW ada 2 pengertian, jika R/ keluar air (+) dan datang belum inpartu atau datang
dengan inpartu kala 1 fase laten maka diagnosis seperti fisiologis ditambah dengan KPSW
(… hari/jam). Jika R/ keluar air (+) dan datang dengan fase aktif maka diagnosis seperti
fisologis dengan tambahan R/ pecah ketuban … jam yang lalu.
- Kalo KPSW lebih dari 24 jam, jadinya KPSW 1 hari, bukan KPSW 25 jam .
- Kalo pas dateng sudah bukaan 7, dan pecah ketuban 1 jam yang lalu, tidak usah dibuat di
diagnosis, soalnya kata babe kalo 1jam yang lalu, berarti sekitar bukaan 6 kan, berarti itu
fisiologis. .

5. PPI
Keluhan Utama :
Hamil kurang bulan dengan perut mules

RPP :
± 14 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan
dirasakan masih jarang. R/ keluar darah lendir (-), R/ keluar air (-). R/ perut diurut (+) oleh
dukun ± 1 hari smrs, R/ postcoital (-), R/ trauma (-), R/ Keputihan (+), R/ minum jamu-jamuan
(+), R/ PPI sebelumnya, R/ minum obat yang membuat mules (-). Os lalu pergi ke RSUD
Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan dan gerakan anak masih dirasakan.
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini (cari apakah ada R/PPI/Forceps/Vakum/inkompetensi
serviks/abortus) HPHT : 29 Februari 2012, TP : 7 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik :
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80, N = 86 x/menit, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT 4 jbpx (28 cm), memanjang, puka, kepala, U 5/5, His 2x/10’/25”, DJJ = 140 x/mnt,
TBJ = 2400 gr.
VT = portio lunak, posisi posterior, eff 25%, Ø 1 cm, ket (+), bagian terbawah dan
denominator sulit dinilai
Insp = portio livide, OUE terbuka, Ø 1 cm, flour (-), fluksus (+) darah, tidak aktif. E/L/P (-).
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
32w3d
 FL (femur length)
 DJJ (+)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 32 minggu JTH preskep

D/ G1P0A0 hamil 32 minggu denganPPI JTH preskep.


18
Th/
 Informed Consent
 R/ Tokolitik
 Histolan 2 x ½ tabp.o
 Progeston 2 x 1 tab p.o
 (jika usia gestasi > 28 minggu) Inj. Dexametason 2 x 6 mg iv (selama 2 hari)
 IVFD Asering gtt x/mnt
 (jika perdarahan (+), His (+) : ditambah Ciprofloxacin 2x500 mg p.o
 Cek Lab DR, UR.

Variasi:
 KIE
 R/ Konservatif
 Progeston 2 x 1 tab p.o
 Inj. Dexametason 2x6 mg (selama 2 hari)
 IVFD Asering gtt x/mnt
 Inj. Cefotaxime 2x1gr i.v (skin test) pelan 5’
 Cek Lab DR, UR.

6. HEG
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan mual muntah berlebihan

RPP :
± 3 hari SMRS os mengeluh mual muntah yang berlebihan (> 10 kali/hari). Muntah tiap kali
makan banyaknya 1 gelas belimbing. Keluhan ini dirasakan telah mengganggu aktivitas sehari-
hari. Os mengaku terlambat haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/nyeri ulu
hati (+), R/ keluar darah dari kemaluan (-), R/ perut mules (-). Os mengaku hamil 2 bulan.

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun


St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 29 Februari 2012
TP : 7 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Ginekologi :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba (sesuaiin sama minggu kehamilannya)
, massa (-), NT (-), TCB (-)
USG :
 Gestasional sacs (GS) intrauterin
 CRL sesuai 8 minggu
 Fetal pole (+)
 Pulsasi (+)
Kesan : Hamil 8 minggu JTH intrauterin

D/ G1P0A0 hamil 8 minggu dengan HEG grade III

Th/

 Informed Consent
19
 Observasi TVI
 Timbang berat badan setiap hari
 Diet lunak porsi kecil &sering
 Bedrest (hari pertama)
 IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1: 2:1 gtt XXX/menit
 Inj. Ondansentron 3x1 amp i.v (pelan)
 Provomer 3x1 tab po
 Folaplus 2x11 tab p.o
 Cek Lab DR, UR.

7. ABORTUS INKOMPLIT
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan

RPP :
± 3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana
dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti
gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku terlambat
haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+).

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun


St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 29 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T
= 36,50C
St. Obstetri :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
VT =Portio lunak, OUE Terbuka, teraba jaringan di muara OUE, CUT ~ 10 Minggu, nyeri
goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD tak menonjol
USG
 VU baik
 Uterus AF, ukuran …. X… cm
 GS tepi ireguler
 Tampak massa hiperechoic ukuran 2x2 cm kemungkinan berasal dari sisa kehamilan
Kesan: sisa kehamilan

D/P0A1 dengan abortus inkomplit (buat ngak ada usia kehamilannya)

Th/
 Informed Consent
 Rencana kuretase (hari,tanggal,pukul)
 Observasi TVI, perdarahan
 Puasa mulai pukul (6 jam sblum kuret)
 IVFD Asering gtt XX/mnt
 Misoprostol 2x400 mg tab p.o I : pukul …WIB (4 jam sebelum pemberian ke-2)
II : pukul … WIB (1 jam prekuretase)

20
(baca lagi ya tentang pengunaan misoprostol,
sempat kena marah kenapa pasien Ab incomplete
dikasih misoprostol  sampai sekarang ngak tau
jawabannya, maaf lemot soalnya)

 Cek Lab DR,UR, CM

8. ABORTUS IMMINENS
Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan

RPP :
± 3 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya seperti flek-flek pada
celana dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (-), R/keluar darah seperti
gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku terlambat
haid sejak 2 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/Keputihan(-), R/mual muntah (+), R/
Trauma (-), R/Koitus (+)
St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun
St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 29 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T = 36,50C
St. Obstetri :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
USG
 GS (+) intra uterin
 fetal echo (+)
 CRL sesuai kehamilan 10 minggu
 perdarahan retro plasenter (-)
 Fetal Pulse (+), Fetal Pole (-)
Kesan : hamil 10 minggu, JTH intrauterin

D/G1P0A0 hamil 10 minggu dengan abortus imminens


Th/
 Informed Consent
 R/ medisinalis
 Observasi TVI, perdarahan
 IVFD asering gtt XX/menit
 Bed rest total
 Ciprofloxacin 2x500 tab po
 Progeston 2x1 tab p.o
 Folaplus 2x1 tab p.o
 Cek Lab DR, UR.

9. KALA II LAMA (DI LUAR) kala II lama ngak boleh di RSUD ya, kalau di
RSUD kala II tak maju
Keluhan Utama :
21
Mau melahirkan dengan anak tidak lahir

RPP :
± 20 jam smrs os mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul dan tidak
hilang jika dibawa berjalan, makin lama makin sering dan kuat. R/ keluar darah lendir (+), R/
keluar air (+) 4 jam smrs. Os lalu pergi ke Bidan dan dipimpin mengejan selama 2 jam, namun
anak tidak lahir. Os lalu dirujuk ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan dan gerakan
anak masih dirasakan.

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 3 tahun


St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012 TP : 3 Desember 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60 mmHg, N : 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C

St. Obstetri :
PL = FUT 3 jbpx (31 cm), memanjang, puka, kepala, U 4/5, His 2x/10’/30”, DJJ = 134 x/mnt,
TBJ = 3100 gr.
VT = portio tak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-) jernih, bau (-), kepala, HIII+, UUK
kanan depan

D/ G1P0A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH preskep.

Th/
 Informed Consent
 R/ Partus Pervaginam (akhiri kala II dengan ekstraksi vakum)(kalo R/ SC, indikasinya
kala II lama (diluar) tak cakap pervaginam)
 Observasi TVI, His, DJJ
 Pasang Kateter catat input dan output.
 Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin, Kimia Darah
Jika pada pemeriksaan ditemukan gawat janin dan atau kasep, maka yang harusditulis di Th/
ditambahkan
 Perbaikan KU : IVFD NaCl: Asering: D5 = 2:1:1 gtt xx/m
 O2 3L/M
 Kateter Menetap
 Miring Kanan-kiri

10. RETENSIO PLASENTA


Keluhan Utama :
Habis melahirkan dengan tembuni yang tidak lahir

RPP :
± 2 jam SMRS os melahirkan didukun kampung. Bayi lahir spontan dan langsung menangis
tetapi tembuni tidak juga lahir setelah diurut oleh dukun tsb. os mengeluarkan banyak darah
sehingga dibawa ke RSUD sekayu. Os mengaku hamil cukup bulan.

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 3 tahun


22
St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 25 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik :
St. Present :
KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/60 mmHg, N = 86 x/menit, RR = 24x/mnt, T = 36,90C
St. Obstetri :
PL = FUT 2jbpst, kontraksi baik.
VT = portio lunak, pembukaan 4cm, tali pusat +plasenta di muara OUE
Ins. = tampak tali pusat keluar dari OUE, tanda lepas plasenta (+)

USG:
- VU baik
- Uterus uk. 24 x 18 cm
- Cavum uteri baik
- Corpus intak
- Cairan bebas (-)
Kesan: plasenta inkarserata

D/ P4A0 post partus spontan 5 jam di luar (dukun) dengan PPH dini e.c. retensio plasenta +
anemia berat

Th/
 Informed Consent
 R/ Brand andrew manuver
 Obs Tvi, perdarahan dan kontraksi
 Oksigen 5L/menit
 Bed rest tanpa bantal Asering 500c + oksitosin 20 IU gtt XX/m
 IVFD 2 Line Nacl 500 cc
(*tulis nya harus dibuat panah 2 gini yaa)
 Kateter menetap catat input-output
 Cek Lab, DR,UR, DK

Jika kontraksi tidak baik, manual plasenta :


Th/
 Informed consent
 R/ manual plasenta
 Obs Tvi, kontraksi dan perdarahan
Asering 500c + oksitosin 20 IU gtt XX/m
 IVFD 2 Line Nacl 500 cc
 Kateter menetap catat input-output
 Cek Lab, DR,UR, DK
NB: R/ Transfusi WB, jika Hb< 10g/dl. Tulis jika hanya Hb di bawah angka tsb
Catatan :
- Kalo syok, tulis IVFD 2 line kayak di atas, tapi gtt 180.
- Di pemeriksaan ginekologi, tulis tanda lepas plasenta. Ada 3 perasat,
Strassman, Kustner, sama Klein. Buat dan bakal ditanya sama babe.

23
- Di diagnosis, tambahin e.c Plasenta Inkarserata / Plasenta Arcreta /
Inkreta / Percreta, sesuai sama kondisi pasiennya.

11. JTM
Keluhan Utama :
 Hamil kurang bulan dengan gerakan janin tidak dirasakan lagi

RPP :
± 5 hari smrs os mengaku tidak merasakan gerakan janin lagi. R/ perut diurut (+) tiap bulan,
R/ trauma (-), R/ demam (+) 7 hari smrs, R/ keputihan (+), R/ keluar darah (-), R/ keluar air (-
). Os lalu pergi ke RSUD Sekayu. Os mengaku hamil kurang bulan.

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun


Riwayat KB : KB suntik tiap 3 bulan, lepas 1 tahun lalu

St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 17 November 2013


TP : 24 Agustus 2014
Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 120/80 mmHg, N = 82x/mnt, RR = 20x/mnt, T
= 36,50C
St. Obstetri :
PL = FUT setinggi umbilikus (20 cm), memanjang, puka, kepala, U5/5, His -, DJJ -
VT = portio lunak, posterior, eff 0%, Økuncup, ketuban dan penunjuk belum dapat dinilai
USG : (seluruh pasien di USG, kecuali bukaan >8)

 Janin tunggal mati presentasi kepala


 BPD (biparietal diameter)
24w3d
 FL (femur length)
 DJJ (-)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
Kesan : hamil 24 minggu JTM preskep

D/ G2P1A0 hamil 24 minggu belum inpartu JTM preskep

Th/
 Informed Consent
 R/ Partus Pervaginam induksi
 Observasi TVI, His
 Drip Oksitosin 10 IU dalam Asering 500 cc gtt X/m
 Cek Lab, Darah rutin, Urin Rutin

12. PLASENTA PREVIA


Keluhan Utama : mau melahirkan dengan keluar darah dari kemaluan
Trias Plasenta Previa : Perdarahan berulang, tanpa nyeri, tanpa sebab.

RPP :
24
± 4 jam smrs os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya 2 kali ganti pembalut. Os
kemudian diperiksa bidan dan dirujuk ke RSUD Sekayu. Riwayat perut mulas yang menjalar
ke pinggang hilang timbul makin lama makin kuat dan sering dirasakan sejak 7 jam SMRS.
Riwayat keluar air (-). Os mengaku hamil cukup bulan dengan gerakan janin masih dapat
dirasakan.
D/ G3P2A0 hamil aterm inpartu kala 1 dengan plasenta previa JTH

Kl belum inpartu : contoh  D/ G3P2A0 hamil 37 minggu belum inpartu dengan APH ec
PPM/PPT/plasenta previa parsialis/ plasenta letak rendah, JTH Preskep
PPT tidak di VT

USG:
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
37w1d
 FL (femur length)
 DJJ (+)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus anterior meluas menutupi seluruh (totalis) / sebagian (parsialis) /
pinggir (marginalis) OUI.
Kesan : hamil 24 minggu JTM preskep
Th/
- Informed Consent
- R/ ekspektatif
- Observasi TVI, His, Djj
- IVFD asering gtt XX/menit
- R/ pematangan paru dengan Dexamethasone 2x1 ampul (iv)
- Kateter menetap catat input, output
- Progeston 2x1 tab p.o
- Cek lab: DR, UR

13. RETENSIO URIN


Keluhan Utama : Habis melahirkan dengan sulit BAK

RPP :
± 20 hari smrs os melahirkan anak laki-laki dengan berat 3200 gr dan ditolong oleh bidan. Os
mengaku dirujuk ke dokter karena plasenta tidak lahir dan dilakukan manual plasenta. Setelah
pulang dari RS Os mengaku jarang berkemih dan BAB. Os berkemih kira-kira 1 gelas air
mineral dalam 1 hari. Os mengaku takut berkemih karena takut mengenai jahitan jalan lahir.
Kemudian Os ke Sp.OG dan dianjurkan untuk rawat inap di RS.

PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), full blast (+)
Inspekulo = Portio livide, OUE tertutup, flour (-), fluxus (-), E/L/P (-)
VT = Portio lunak, OUE tertutup, CUT ~ normal, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas, CD
tak menonjol
USG ? (Tanya residen)
 VU penuh
 Uterus ukuran 7x4cm
 Tidak ada massa dalam cavum uteri
25
 Kedua adnexa baik
Kesan: retensio urin

D/ P3A0 postpartum 20 hari (diluar) dengan retensio urin.


Th/
KIE
observasi TVI
IVFD asering gtt xx/m
Kateter menetap, catat input output
Injeksi cefotaxime 1 gr iv kalau sudah tidak pakai infu berikan
Ciprofloxacin 3x1 tab p.o
Dexamethasone tab 3x0,5 mg p.o
Maltiron tab 2x1 p.o
Cek DR UR

14. NOK (Neoplasma Ovarium Kistik)


Keluhan utama: benjolan semakin lama semakin membesar
RPP: + 3 bulan yang lalu os merasa ada benjolan di perut bagian bawah, semakin lama
semakin membesar.
St. Ginekologi :
PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Massa (+/-), Nyeri tekan
(+/-), TCB (+/-)
Inspekulo: Portio tak lunak, OUE Tertutup, Fluor (-), Fluksus (-), CD tak menonjol
VT: Portio Kenyal, OUE tertutup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol, Portio
terdorong kearah bawah
USG: VU Baik, tampak gambaran hiperechoic berbatas tegas pada cavum uteri yang
kemungkinan berasal dari mioma ukuran ..x.. cm(kalau ukuran <4cm, maka pada
pemeriksaan fisik tidak teraba, kl >4cm dibuat teraba massa), ke 2 adnexa baik
D/ Neoplasma Ovarian Kistik (Jangan disingkat!)
Th/ Informed consent
Obs. TVI dan perdarahan
R/ Laparotomi (hari, tanggal, pukul)
Cek lab DR,DK, KD, CM
Rontgen
Konsul PDL
EKG
USG Abdomen
Puasa mulai pukul …. WIB (6 jam pre op)
Dulcolax 2 tab oral pukul…. WIB (12 jam pre op)
Cukur rambut pubis
Kateter menetap catat input/output
Inj cefotaxime 1 gr IV (skin test)
Persiapan WB 2 kolf
Hubungi OK

Note: untuk NOK Diagnosa pre op nya tulis “Neoplasma Ovarium Kistik” setelah/post op
diagnosis sudah harus berubah cth: Post Salphyngoovorektomi multilokulare serosum
sinsitra/dextra tergantung massa nya berada di sebelah kanan/kiri.

26
15. CA Servix
St. Ginekologi
PL: Abdomen datar, lemas, simetris, FUT-2 Jari di atas simfisis, Maspre (+) mobile
permukaan datar
Inspekulo: Portio tak livide, OUE Tertutup, Posterior, Tampak massa rapuh, mudah
berdarah di arah jam 7, Fluor (-), Fluksus (+) lendir
VT: Portio Kenyal, kuncup, AP Kanan-kiri lemas, CD tak menonjol
D/ Ca Servix

16. KET Diagnosisnya ngak boleh KET ya, buat akut abdomen ec KET ,
Trias KET:
- Defans muscular abdomen (nyeri perut)
- Anemia (perdarahan (+))
- Amenstruasi (PT test (+))
Nantikan laparotomi:
Diagnosis post-op : GPAL post salpingektomy dextra a.i rupture tuba fallopi pars ampularis dextra
(ngak boleh tulis a.i KET ya)

17. Mola Hidatidosa


Trias Mola
- Abdominal pain
- Perdarahan pervaginam
- Amenorrhea (PT test (+))
Kata babe sih yang diatas salah , jadi mungkin trias acosta sison :
1. Having expelled a product of conception
2. Bleeding
3. Enlargement and softness of the uterus

18. Blighted Ovum


Keluhan Utama :
Hamil muda dengan keluar darah dari kemaluan

RPP :
± 5 hari SMRS os mengeluh keluar darah dari kemaluan, banyaknya dua kali ganti celana
dalam, Warna merah, bau (-).R/ keluar darah seperti ati ayam (+), R/keluar darah seperti
gelembung mata ikan (-), R/perut mules (+), R/ keluar darah lendir (-). Os mengaku terlambat
haid sejak 3 bulan yang lalu. R/ payudara tegang (+), R/mual muntah (+), R/ trauma (-)

St. Perkawinan : 1 kali lamanya 2 tahun


St. Persalinan : Hamil ini HPHT : 29 Februari 2012

Pemeriksaan Fisik
St. Present : KU = Sedang, Sens = CM, TD = 110/70 mmHg, N = 88 x/m, RR = 20x/mnt, T
= 36,50C
St. Ginekologi :
PL = Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tidak teraba, massa (-), NT (-), TCB (-)
Inspekulo = Portio livide, OUE terbuka, flour (-), fluxus (+) darah aktif, E/L/P (-)
27
VT = Portio lunak, OUE Terbuka, CUT ~ 10 Minggu, nyeri goyang portio (-), AP Ka/ki lemas,
CD tak menonjol
USG
 VU baik
 Uterus 10 x 8 AF
 Endometrium line (+)
 TP (-)(TP, CRL bisa dihitung setelah usia gestasi 7-9 minggu)
 CRL (-) BO
Kesan: blighted ovum

Th/
1. Informed consent
2. R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ...
3. Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-..
4. IVFD Asering gtt xx/menit
5. Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua)
II: pukul (1 jam sebelum OK)
6. Cek lab DR, UR
7. Hubungi OK

PALM
Polip
19. PUA Adenomiosis
(ngak boleh diagnosis PUA ya Leimioma
Buat : menometroragia, menoragia dll Malignancy and hyperplasia
Anamnesis dan pemeriksaan fisik
tergantung penyebab
D/ PUA dengan menometroragia susp.
note: tulis semua palm coein, diagnosis
yg ditepis kemudian dicoret, sampai COEIN
tinggal 1 diagnosis.
Coagulopathy
Ovulatory Dysfunction
Endometrial
Iatrogenik termasuk kalo ada R/ KB
Not yet classifed

20. Abses Bartholene


1. Informed consent
2. R/ Insisi drainase (mungkin sama kayak marsupialisasi) atau ekstirpasi ?? (kayaknya
kista atau kelenjar bartolininya di eksisi) di OK, hari, tanggal, jam
3. Obs. TVI, Perdarahan
4. IVFD NaCL gtt xx/m
5. Cek Lab DR, UR, CM
6. Inj. Cefotaxim 2x1 gr IV (ST)dalam 5’
7. Maltiron 2x1 tab p.o
8. Diet TKTP

21. Pro Remove IUD


Intinya, pasien yang mau lepas IUD, tapi tidak bisa dilakukan di poli, karena benang hilang,
benang putus, dll.
28
Diagnosisnya tulis:
D/ Pre op (masuk) : IUD Intrauterine, pro remove IUD.
D/ Post op : Post remove IUD

(KALAU PASIEN GINEKOLOGI, UNTUK PEMERIKSAAN LUAR, FUT TIDAK USAH


DIBUAT)

29
INSTRUKSI PRE & POST OPERASI
A. Instruksi Pre Operasi
Untuk SC
1. Informed consent
2. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari…, dd/mm/yy, pukul ...
3. Mulai puasa (6 jam pre op) pukul …
4. IVFD Asering gtt 180x/m 2 kolf mulai pukul … (1 jam pre op)
5. Kateter menetap catat input output
6. Inj. Cefotaxim 1gr iv (skin test)pelan 5’pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime habis, ganti
ceftriaxone, Tanya ayuknya)
7. Cukur rambut pubis
8. Cek lab DR, UR, crossmatch
9. Persiapan WB 2 kantong
10. Hubungi OK dan nenonatus

B. Instruksi Pre Operasi


Untuk SC dengan hipertiroid
1. Informed consent
2. Obs. TVI, His, DJJ
3. R/ SC elektif/semi elektif/cito, hari…, dd/mm/yy, pukul ...
4. Mulai puasa (6 jam pre op) pukul …
5. IVFD Asering gtt 60x/m 2 kolf mulai pukul … (1 jam pre op)
6. Kateter menetap catat input output
7. Inj. Cefotaxim 1gr iv (skin test) pelan 5’ pukul (1 jam pre op) (Kalo cefotaxime habis,
ganti ceftriaxone, Tanya ayuknya)
8. PTU 1X100 mg p.o
9. Cukur rambut pubis
10. Cek lab DR, UR, crossmatch, KD
11. Persiapan WB 2 kantong
12. Konsul PDL
13. EKG
14. Hubungi OK dan nenonatus
Tambahan: untuk instruksi post op sama dg SC biasa tambahkan saja PTU 1X100 mg
p.o

Untuk Kuretase
8. Informed consent
9. R/ kuretasehari.., dd/mm/yy, pukul ...
10. Mulai puasa (6 jam pre op) Jam ..-..
11. IVFD Asering gtt xx/menit
12. Misoprostol 2 x 400 mg tab p.o I: pukul (4 jam sebelum pemberian kedua)
II: pukul (1 jam sebelum OK)
13. Cek lab DR, UR
14. Hubungi OK

Untuk Biopsi
Informed Consent
R/ Biopsi di OK, Hari, tanggal, jam
Obs. TVI dan perdarahan
Puasa mulai pukul … WIB (3 jam pre biopsi)
30
IVFD Asering gtt x/m
Inj. Kalnex 3x250 IV
Cek lab DR, UR, CM
Hub. OK

Instruksi Pre Laparotomi


1. Informed consent
2. R/ laparotomi hari/tanggal/pukul
3. Obeservasi TVI dan perdarahan
4. Puasa mulai pukul …. WIB (6 jam pre op)
5. Pulcolax 2 tab oral pukul…. WIB (12 jam pre op)
6. Cukur rambut pubis
7. Kateter menetap pukul 08.00
8. Inj cefotaxime 1 gr IV (skin test) pelan 5’
9. Persiapan WB 2 kolf
10. Hubungi OK

Instruksi Post Operasi (SA)


1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan
A. Tiap 15’ pada 1 jam pertama
B. Tiap 30’ pada 3 jam selanjutnya
C. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya
2. Baring terlentang dengan bantal tinggi hingga 24 jam post op
3. Puasa hingga 2 jam post op
4. Kateter menetap, catat input output
5. IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf
6. Th:
A. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test) pelan 5’(kalo habis, ganti ceftriaxone)
B. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan 10’
C. Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan 10’
D. Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30’
7. Cek Hb post operasi
8. Kalo pasien PEB tambah :
 Drip MgSO4 40% 10 gr dalam 500 cc asering gtt xx/menit(tergantung jumlah
tetesan max pada PEB) selama 24 jam post operasi. (maintenance dose)
 Nifedipine 4 x 10 mg tab p.o

Instruksi Post Operasi (GA)


1. Observasi TVI kontraksi dan perdarahan
1. Tiap 15’ pada 1 jam pertama
2. Tiap 30’ pada 3 jam selanjutnya
3. Tiap jam pada 20 jam selanjutnya
2. Mobilisasi Bertahap jika KU baik :
1. 6 jam post op boleh mika-miki (pukul….)
2. 12 jam post op boleh duduk (pukul….)
3. 24 jam post op boleh jalan (pukul….)
3. Drip oxytosin 20 IU dalam asering 500 cc gtt xx/m 2 kolf
4. Puasa sampai 6 jam post op, selanjutnya bila bising usus (+) :
1. 6 jam post op boleh minum hangat
2. 12 jam post op boleh makan makanan lunak
31
3. 24 jam post op boleh makan makanan biasa
5. Kateter menetap, catat input output
6. Cek Hb post op
7. Th:
1. Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test)pelan 5’ (cefotaxime habis, ganti ceftriaxone,
Tanya ayuknya)
2. Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v 10’
3. Inj. Kalnex 2 x 500 mg i.v 10’
4. Metronidazole 3 x 500 mg i.v. drip 30’

Laporan Biopsi (TIVA)


1. Pukul … WIB tindakan dimulai
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA
3. Sims bawah dan sims atas
4. Portio ditampakkan secara avue: sebutkan keadaan portio (ex: portio
berdungkul, rapuh, mudah berdarah)
5. Dilakukan biopsy jaringan pada jam 12,3,6, dan 9
6. Jaringan di PA-kan
7. Perdarahan aktif (+)  tampak serviks dengan ….
8. Tindakan aseptik dengan povidone iodine
9. Tindakan selesai pukul … WIB

Diagnosa pre biopsy: susp Ca serviks (kalau tau stadium boleh ditambahkan)
Diagnosa post op: post biopsy a.i susp Ca serviks

Tindakan: Biopsi Serviks

Instruksi post Biopsi (TIVA)


1. KIE
2. Obs. TVI dan perdarahan
Tiap 15’ pada 1 jam pertama
Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
3. Baring telentang 4 jam post biopsi
4. Boleh makan minum setelah sadar penuh
5. IVFD Asering gtt xx/m
6. Inj. Kalnex 3x250 IV

32
LAPORAN – LAPORAN

A. Laporan Persalinan
05/10/15 1. Pukul 16.15 WIB parturien tampak ingin mengedan kuat
16.40 WIB 2. St. Presens :
Randa,S.Ked KU : Sedang TD : 120/80mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 84 x/m Temp: 36,5oc
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His
4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
VT: Portio tidak teraba, Ølengkap, ketuban (-), kepala, HIII+,UUK kanan
depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan luar)
D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH Preskep
Th/
 Pimpin Persalinan
 Episotomi mediolateral
3. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup spontan, bracht, ekstraksi vakum jenis
kelamin, BB 2800 gr, PB 49 cm, A/S 8/9 FT AGA
4. Dilakukan manajemen aktif kala III
 Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
 Masase fundus uteri
 Peregangan tali pusat terkendali
5. Pukul 16.35 WIB :
a. Plasenta lahir lengkap
b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan luka
episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo tidak
ada laserasi)
(kalau ada) (contoh: didapatkan diskontinuitas jaringan pada perineum jam 5
grade II, panjang 4 cm, kedalaman 0,5 cm)
c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
St. Presens:
KU: TD: RR:
Sens: N: t:
TTD

05/10/15 Instruksi post partum:


16.40 WIB 1. KIE
Randa,S.Ked 2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan
 Tiap 15’ pada 1 jam pertama
 Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
3. Mobilisasi jalan
4. Diet biasa
5. Vulva hygiene  setiap setelah BAB, BAK dan mandi
6. ASI sesuai kebutuhan
7. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500 cc
gtt xx/m 2 kolf  aff infus setelah kolf ke-2 selesai
8. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTD
Perhatian:
- BBLR atau bukan  BBLR = SGA
- FTAGA /SGA  sesuai atau tidak dengan usia gestasi hasil USG
- Kalau janin mati (JTM), tuliskan maseasi grade berapa:

33
 Rigor mortis (tegang mati)  berlangsung selama 2,5 jam setelah mati,
kemudian lemas kembali
 Stadium I = timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula menjadi merah
 berlangsung 48 jam setelah mati
 Stadium II = lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi
cokelat  berlangsung 48 jam setelah janin mati
 Stadium III = Badan janin sangat lemas, hubungan antara tulang-tulang
sangat longgar dan terdapat edema bawah kulit  berlangsung 3
minggu setelah janin mati.

B. Laporan Operasi Seksio Sesaria (SA/GA)


1. Pukul 15.30 operasi dimulai
05/10/15
2. Pasien telentang dengan Spinal/General Anasthesi.
16.15 WIB
Elis,S.Ked 3. Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi, lapangan operasi
dipersempit dengan doek steril.
4. Dilakukan insisi mediana, diatas simpisis pubis, sampai dengan 2 jari bawah
umbilikus, dilakukan pelebaran kavum abdomen secara tajam dan tumpul hingga
menembus peritoneum, tampak uterus sebesar kehamilan aterm (jika bekas SC
ditulis Insisi Pfaneinsteil diatas luka lama)
5. Segmen Bawah Rahim diinsisi secara semilunar, janin dilahirkan dengan
melakukan meluksir kepala. (kl bokong dan letli  ekstraksi kaki)
6. Pukul 15.35 WIB, lahir neonatus hidup, jenis kelamin, BB 2900gram, PB 50cm,
A/S 8/9, FT AGA.
7. Pukul 15.38 WIB, plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi, sisa (-), ekstended
(-), sudut dijahit secara figure of eight dengan chromic catgut no 1
8. SBR dijahit secara jelujur feston dengan PGA No. 1
9. Eksplorasi perdarahan (-) (dilakukan tubektomi pomeroy bilateral dengan chromic
2.0)
10. Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No 2.0.
11. Otot dijahit satu-satu dengan plain catgut 2.0
12. Fascia dijahit secara jelujur dengan PGA No. 1
13. Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain 2.0
14. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan PGA No 3.0
15. Luka operasi ditutup dengan kassa dan plester.
16. Pukul 16.00 WIB operasi selesai

D/ pra operasi : G7P6A0 hamil aterm belum inpartu + protubektomi, JTH preskep.
Atau..
D/ pra operasi : G7P6A0L6 hamil 38 minggu belum inpartu dengan APH ec PPT +
protubektomi, JTH preskep.
D/ post operasi : P7A0L7 post SSTP a.i. PPT + post tubektomi pomeroy bilateral
Tindakan : SSTP + tubektomi pomeroy bilateral
TTD

(dr. Taufik Sp.OG (K)


Note: diagnosis post operasi untuk menentukan etiologi, jadiharussertakan
“et causa”, Misal post SSTP a.i rigid cervix

34
C. Laporan Ekstraksi Vakum
05/10/15 1. Pukul 16.15 WIB tindakan dimulai
16.40 WIB 2. St. Presens :
Preeti, S.Ked KU : Sedang TD : 120/80mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 84 x/m Temp : 36,5oc
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, kepala/bokong, puka/puki, U1/5, His
4x/10’/45”, DJJ 142 x/m, TBJ ... gr (sesuai FUT)
VT: Portio tidak teraba, Ølengkap, ketuban (-), kepala, HIII+, UUK kanan
depan/UUK kiri depan (sesuikan dengan hasil pemeriksaan luar)
D/ G1P1A0 hamil aterm inpartu kala II lama (diluar) JTH Preskep
Th/

 Akhiri kala II dengan ekstraksi vakum
 Episotomi mediolateral
3. Dilakukan pemasangan cup vakum ukuran sedang pada UUK menjauhi UUB
4. Setelah diyakini tidak ada jaringan yang terjepit, tekanan vakum diturunkan -20
mmHg selama 2 menit, lalu 40mmHg selama 2 menit lalu 60 mmHg selama 2 menit.
5. Dilakukan evaluasi ulang, tidak dijumpai jaringan ibu yang terjepit dan cup vakum
terpasang dengan benar
6. Dilakukan traksi mendatar sejajar bidang lantai sampai UUK berada di bawah
simfisis. Dilakukan traksi ke arah bawah untuk melahirkan muka, disusul dengan
traksi ke arah atas.
7. Pukul 16.25 WIB lahir neonatus hidup ekstraksi vakum jenis kelamin, BB 2800 gr,
PB 49 cm, A/S 8/9 FT AGA
8. Dilakukan manajemen aktif kala III
a. Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
b. Masase fundus uteri
c. Peregangan tali pusat terkendali
9. Pukul 16.35 WIB :
a. Plasenta lahir lengkap
b. Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir, portio intak dan tidak didapatkan
perluasan luka episiotomi (*kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas
jaringan(**kalo ada laserasi)
c. (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic
catgut 2.0
d. KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
Instruksi post partum:
05/10/15 1. KIE
16.40 WIB 2. Observasi TVI, kontraksi, pendarahan
Preeti, S.Ked  Tiap 15’ pada 1 jam pertama
 Tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
3. Mobilisasi jalan mulai pukul
4. Diet biasa
5. Vulva hygiene  setiap setelah BAB, BAK dan mandi
6. Kateter menetap, catat input output hingga pukul (24 jam, atau jika indikasi
ekstraksi vakum kala II lama di luar, kateter dipasang 3 hari)
7. ASI sesuai kebutuhan
8. Kalo persalinan patologis, tambah drip IVFD oxytosin 20 IU dalam Asering 500 cc
gtt xx/m 2 kolf  aff infus setelah kolf ke-2 selesai
9. Ciprofloxacyn 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
10. As. Mefenamat 3 x 500 mg p.o
11. Folaplus 2 x 1 tab p.o
TTD

35
D. Laporan Kuretase dengan Anestesia TIVA
05/10/2015 Operator :
16.45 WIB Assisten :
Ria, S. Ked 1. Kuretase dimulai pada pukul ......
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan anestesi TIVA
3. Dilakukan aseptik dan antiseptik pada vulva dan sekitarnya
4. Dipasang sims bawah dan sims atas
5. Dipasang foerster klempada jam 11
6. Di sondase, uterus ... cm AF
7. Dilakukan kuretase tajam/tumpul (Tanya kk residen)
8. Didapatkan jaringan ... ml darah ..... ml, (kalo death conseptus dibuat juga fetus (+))
9. Pendarahan aktif (-)
10. Dilakukan tidakan aseptik dengan povidone iodine
11. Pukul …… Tindakan selesai
D/ pre kuretase : cth (P0A1 dengan ab inkomplit)
D/ post kuretase : cth (post kuretase a/i sisa kehamilan (untuk ab) atau death conceptus)
Tindakan : Kuretase

Ttd
Instruksi post kuret (TIVA):
05/10/2015 1. KIE
16.45 WIB 2. Observasi TVI dan pendarahan
Ria, S. Ked
 Tiap 15” pada 1 jam pertama
 Tiap 30” pada 1 jam selanjutnya
3. Puasa hingga 2 jam post kuretase
4. Baring telentang hingga 4 jam post kuretase
5. (jika kuret a.i sisa plasenta dan hamil mola)Drip oxytosin 20 IU dalam 500 cc
asering gtt XX/m
6. Ciprofloxacin 2x500mg tab p.o(kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
7. As. Mefenamat 3x500mg tab p.o
8. Folaplus 2 x 1 tab p.o

Ttd

Catatan : untuk kuretase beresiko (mola) instruksi post kuret ditambahkan:


 kateter menetap selama 12 jam, catat input output
 cek Hb post operasi

E. Laporan Manual Plasenta


05/10/15 1. Pukul ... WIB tindakan dimulai
16.45 WIB 2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi
Zaila, S. Ked 3. Penolong berdiri atau duduk didepan vulva dengan salah satu tangan (tangan kiri)
memegang tali pusat, tangan yang lain (tangan kanan) masuk ke kavum uteri secara
obstetri
4. Setelah mencapai tempat implantasi plasenta, tangan obstetri dibuka seperti memberi
salam (ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk)
5. Lepaskan plasenta dari tempat implantasi dengan menyelipkan ujung jari diantara plasenta
dan uterus dengan punggung tangan menghadap ke dinding dalam uterus

36
6. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga
semua permukaan maternal plasenta dapat dilepaskan
7. Pukul ..... WIB
a. Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi jalan lahir ditemukan laserasi jalan lahir
b. Laserasi dijahit secara satu-satu dengan benang chromic catgut No.2.0
8. Pukul ..... WIB
a. Tindakan selesai
b. KU ibu post manual plasenta baik, perdarahan aktif (-)
St.Present
KU: TD: RR:
Sens: N: T:

D/ Pre Tindakan : P2A0L1 post partus spontan diluar (2 jam) dengan PPH dini a.i retensio
plasenta
D/ post tindakan : P2A0L1 post manual plasenta ai retensio plasenta ec plasenta adhesive
Tindakan : manual plasenta

TTd
Instruksi post manual plasenta
05/10/15  Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
16.45 WIB - tiap 15’ pada 1 jam pertama
Zaila, S. Ked
- tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
. O2 3l/m
 Diet biasa (jika manual plasenta dilakukan di OK pasien disuruh puasa 4 jam post manual
plasenta)
 Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
 Bedrest selama 6 jam post tindakan
 Kateter menetap catat input output
 Drip oxytosin 20 IU dalam 500 cc asering gtt XX/m
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.p

D/ Pre Tindakan : P2A0L1 post partus spontan diluar (2 jam) dengan PPH dini a.i retensio
plasenta
D/ post tindakan : P2A0L1 post brandt Andrew manuever ai retensio plasenta ec plasenta
inkarserata
Tindakan : brandt Andrew manuever

TTd

Catatan: manual plasenta dilakukan setelah gagal pemberian oksitosin 2x15 menit plasenta
tidak lahir (injeksi pertama, 15 menit setelahnya)

F. Laporan Brandt Andrew Manuver


05/10/2015 1. Pukul 19.00 WIB tindakan dimulai
19.00 WIB 2. Penderita disiapkan dalam posisi litotomi
Nella, S. Ked 37
3. Penolong berdiri di depan vulva dengan tangan (kanan) memegang tali pusat, tangan
(kiri) digerakkan dari atas simfisis kearah cranial
4. Plasenta kemudian dilepaskan
5. Pukul 19.05 WIB
Plasenta lahir lengkap, dilakukan eksplorasi dan tidak ditemukan perluasan luka
episiotomi. Laserasi dijahit satu-satu dengan benang chromic catgut no. 2.0
6. Pukul 19.15 WIB
Tindakan selesai
KU ibu post Brandt Andrew Manuver baik, perdarahan aktif (-)
St.Presens:
KU : SedangTD : 120/80mmHgRR : 20x/m
Sens : CM N : 84 x/m Temp: 36,5oc

TTD
Instruksi Post Brandt Andrew Manuver
05/10/2015 1. Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
19.00 WIB - tiap 15’ pada 1 jam pertama
Nella, S. Ked - tiap 30’ pada 1 jam selanjutnya
2. Diet biasa
3. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
4. O2 3 L/m
5. Tidur telentang
6. IVFD asering gtt xx/m
7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.p
TTD

dr. Taufik F.T, Sp.OG

G. Laporan Laparatomi Salpingektomi (SA)


1. Pukul 15.30 operasi dimulai
05/10/15
2. Pasien telentang dengan Spinal/General Anasthesi.
16.15 WIB
Putri Ayu,S.Ked 3. Dilakukan tindakan aseptik dan anti septik pada daerah operasi, lapangan operasi
dipersempit dengan doek steril.
4. Dilakukan insisi mediana, diatas simpisis pubis sampai dengan 2 jari bawah
umbilikus, dilakukan pelebaran kavum abdomen secara tajam dan tumpul hingga
menembus peritoneum, tampak uterus sebesar kehamilan aterm (jika bekas SC
ditulis Insisi Pfaneinsteil diatas luka lama)
5. Dilakukan evakuasi bekuan darah sebanyak … cc, dilakukan eksplorasi:
 Uterus bentuk dan ukuran dbn
 Tuba dan ovarium sinistra dbn
 Ovarium dextra dbn
 Tampak rupture tuba falopii dextra pars ampularis
 Dilakukan salpingektomi dextra
 Perdarahan dirawat sebagai

38
6. Setelah di eksplorasi diyakini tidak ada perdarahan lagi, bekuan darah sudah
dibersihkan
7. Cavum abdomen dibilas dengan NaCl 0,9%
8. Peritoneum dijahit secara jelujur dengan plain catgut No 2.0.
9. Otot dijahit satu-satu dengan plain catgut 2.0
10. Fascia dijahit secara jelujur dengan PGA No. 1
11. Subkutis dijahit secara terputus satu-satu dengan plain 2.0
12. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan PGA No 3.0
13. Luka operasi ditutup dengan sucratul, kassa dan plester.
14. Pukul 16.00 WIB operasi selesai

D/ pra operasi : G7P6A0L6 hamil 5 minggu dengan akut abdomen ec KET


D/ post operasi : P7A0L7 post salpingektomi dextra a.i. rupture tuba falopii pars
ampularis dextra
Tindakan : Salpingektomi dextra

Catatan : semua laparotomi yang ginekologi biasanya kita tulis sampai point ke 4 nanti
babe atau residen yang lanjutin, kayak miomektomi sama histerektomi
biasanya babe yang isi, dia nanti bilang sama kita kalo kita nulis laporan :
ngapain kamu dek? Memang kamu bisa buat laporan histerektomi? Residen
aja belum tentu bisa.

TTD
Laporan Operasi NOK
Diagnosa Prabedah : Neoplasma Ovarium Kistik Dextra/Sinistra
Dx/ Post Op : Post Kistektomi Dextra/Sinistra a.i. Endometrial Cyst
Indikasi Operasi : Kista Ovarium
Nama Tindakan Operasi : Kistektomi Dextra/Sinistra

Instruksi Post op NOK/SA


05/10/20151. Obs.TVI, kontraksi, perdarahan
19.00 WIB - tiap 15’ selama 1 jam pertama
Nella, S. Ked - tiap 30’selama3 jam selanjutnya
- tiap 60’ selama 20 jam selanjutnya
2. Kateter menetap catat i/o
3. Puasa sampai 2 jam post op
4. Tirah Baring 24 jam + bantal
5. IVFD asering : D5% = 1: 3 gtt xx/m
6. Inj. Cefotaxim 2x1 gr IV (ST)pelan 5’
7. Drip Metronidazole 3x500 habis dalam 30’
8. Inj. Tramadol 3x100 IV dalam 10’
9. Inj. Kalnex 3x250 IV dalam 10’
10. Cek Hb post Op

H. Laporan Persalinan Presbo Ekstraksi parsial


1. Pukul 18.20 WIB parturien tampak ingin mengedan
05/10/2015 2. Status Presens
19.00 WIB KU : sedang TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
Ahaw, S. Ked Sensorium : CM N : 88 x/menit Temp : 36,2 c
St. Obstetri
PL: FUT 3 jbpx (... cm), memanjang, puki, bokong, U1/5, His 4x/10’/45”, DJJ 142 x/m,
TBJ ... gr (sesuai FUT)
39
VT: Portio tidak teraba, Ølengkap, ketuban (-), Bokong, HIII+, Sakrum kiri lintang

D/ G2P1A0 hamil aterm inpartu kala II JTH presbo


Th/
 Pimpin persalinan
 Episiotomi mediolateral
3. Pukul 18.30 WIB
 bokong lahir spontandengan tenaga mengejan
 tali pusat dikendorkan
 ibu dipimpin mengejan 3x
 scapula tidak tampak dibawah simfisis, diputuskan untuk melakukan ekstraksi
parsial secara lovset untuk melahirkan bahu
 kepala dilahirkan secara mauriceau
4. Pukul 18.40 WIB lahir berturut-turut dagu, hidung, dahi, dan kepala. Lahir neonatus
hidup BB 3100gr, PB 48cm, A/S 8/9 FT AGA
5. Dilakukan manajemen aktif kala III
 Inj. Oksitosin 10 IU (IM, 1/3 paha luar)
 Masase fundus uteri
 Peregangan tali pusat terkendali
6. Pukul 16.35 WIB :
 Plasenta lahir lengkap
 Kemudian dilakukan eksplorasi jalan lahir dan tidak didapatkan perluasan luka
episiotomi ( kalo diepis) / tidak didapatkan diskontinuitas jaringan(kalo tidak ada
laserasi)
 (kalau ada) Luka dijahit terputus satu per satu/ secara jelujur dengan chromic catgut
2.0
 KU ibu post partum baik, perdarahan aktif (-)
St. Presens:
KU: TD: RR:
Sens: N: T:

Ttd

H. Laporan Rehecting dengan TIVA


05/10/2015 1. Pukul ..... tindakan dimulai
16.45 WIB 2. Penderita disiapkan pada posisi litotomi.
Nella, S. Ked 3. Dilakukan tindakan aseptik dan antispetik pada daerah vulva dan sekitarnya.
4. Daerah vulva dicuci dengan NaCl.
5. Dibuat luka baru pada tepi luka episiotomi lama.
6. Identifikasi m.transperineal.
7. Dilakukan pencucian dengan H2O2 lalu bilas dengan NaCl.
8. Dilakukan repair dan rehecting pada mukosa vagina dengan chromic 2.0.
9. Dilakukan rehecting jaringan kutis dengan PGA 1.0
10. Diberikan kasa betadin pada luka baru.
11. Tindakan selesai pada pukul…

D/Pre rehecting P1A0 post partum spontan dengan wound interrupted


D/ Post rehecting a.i wound interrupted
Ttd

40
Instruksi post rehecting
05/10/15 1. KIE
16.45 WIB 2. Obs.TVI dan perdarahan
Nella, S. Ked 3. Diet 2 jam post rehecting.
4. Mobilisasi duduk (4 jam post rehecting), selanjutnya mobilisasi berjalan
5. Vulva hygiene tiap setelah BAK, BAB dan mandi
6. IVFD asering 500cc gtt XX/m
7. Ciprofloxacin 2 x 500 mg p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o dan
clindamycin 2x300 mg tab p.o)
8. Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
9. Folaplus 2 x 1 tab p.p
Ttd

Laporan op. insisi/eksis abses bartholene


1. Tindakan dimulai pukul … WIB
2. Pasien dalam posisi litotomi dengan facemask + TIVA
3. Aseptik antiseptic pada lokasi dan sekitar daerah operasi
4. Insisi/eksisi pada tepi mukosa … ± … cm
5. Tepi kapsul dijepit koher
6. Kapsul kista di eksisi/insisi
7. Cuci NaCl + povidone iodine
8. Tepi lesi dijahit satu-satu dengan PGA 2.0
9. Drain Karet
10. Povidone Iodine
11. Tindakan selesai pukul … WIB
D/ Pre tindakan: Kista bartolini
D/ post tindakan: post eksisi/insisi drainase a.i kista/abses bartolini

Tindakan: Insisi/ eksisi drainase


Ttd

FOLLOW UP

41
NOTE : Hari Perawatan dimulai hitungan “hari perawatan pertama” jika
operasi dilakukan di atas jam 11.30
kalau dibawah jam 11.30, FU besoknya dihitung jadi “Hari Perawatan Ke-II”
contoh : Operasi SSTP di hari selasa pukul 12.00, maka FU di hari rabu masih
terhitung hari perawatan pertama,


1. Follow up status bangsal
a. Post partum spontan
05/10/2015 Hari I
06.00 WIB S : Keluhan : nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, pusing, dll
Randa, S. Ked O : Status Present
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,
lokhia rubra (+)
A : K/ P1A0 post partum spontan hariperawatan ke-1
P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
 Obsv. TVI, perdarahan, kontraksi
 Diet biasa
 Mobilisasi jalan
 Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
 ASI sesuai kebutuhan
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o
dan clindamycin 2x300 mg tab p.o) Kalo ga di epis ataupun ga ada laserasi ga
perlu dikasih cipro
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o
 Os boleh pulang
 Konseling KB( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)

Ttd
b. Post partum dengan ekstraksi vakum
05/10/2015 Hari I
06.00 WIB S: Keluhan : nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, pusing, dll
Zaila, S. Ked O : Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva
tenang, lokhia rubra (+)
A : K/ P1Ao post ekstraksi vakum a.i.... hari tindakan ke 1
P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
 Diet biasa
 Mobilisasi jalan
 Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)
 ASI sesuai kebutuhan
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o
dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o

42
 Pasang kateter menetap (Catatan: untuk ekstraksi vakum a.i kala II lama, partus
kasep  pasang kateter menetap 3 hari. Os boleh pulang setelah residu < 100 ml.
Kalau indikasi lain, pasang kateter menetap selama24 jam. Os boleh pulang bila
residu < 100 ml)
 Os boleh pulang

Ttd

c. Post partum spontan dgn PEB


Hari I
05/10/2015 S : Keluhan : pusing,nyeri di luka jaitan (kalo di epis atau laserasi), mual, dll
06.00 WIB O : Status Presens
Ria, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra
(+)
A : K/ P1A0 post partum spontan dengan PEB hari perawatanke-1
P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
 Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
 Mobilisasi jalan
 IVFD asering 500 ml gtt XX
 Drip MgSO4 40% 10 gr gtt XX/mnt (24 jam)
 Cateter menetap catat input output
 Diet biasa
 Vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
 ASI sesuai kebutuhan
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab p.o
dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o
 Nifedipine tab 4x10 mg p.o
 Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)
Ttd
Hari II
S : Keluhan : keluhan yang dirasakan pasien
O : Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang,lokhia rubra
(+)
A : K/ P1Ao post partum spontan hari perawatanke 2
P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
 Obsv. Tvi, perdarahan, kontraksi
 Diet biasa
 Mobilisasi jalan
 Vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
 ASI sesuai kebutuhan
 Aff infus
 Aff cateter
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)*
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o*
 Folaplus 2 x 1 tab p.o*
43
 Nifedipine 4x10 mg tab p/o*
 Os boleh pulang
 Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)

*Kalau belum masuk injeksi ke-6 di jam 10 hari itu, obat tetep pake injeksi Cefotaxime,
Tramadol, Kalnex, dan Metronidazole drip seperti hari I.
Ttd

d. Post partum spontan dengan PPH


Hari I
05/10/2015
S : Keluhan : pusing,lemas, nyeri di luka jaitan, dll
06.00 WIB
Preeti, S. Ked
O : Status Presens
Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
PL : FUT 2 jbpst, kontraksi baik, perdarahan aktif (-), vulva tenang, lokhia rubra
(+)
A : P1A0 post partum spontan dengan early/late PPH hari tindakan ke1
atau misalnya
P1A0 post manual plasenta a.i. retensio plasentaec plasenta adhesive hari
tindakan ke1
P1A0 post brandt Andrew manuever a.i. retensio plasenta ec plasenta
inkerserata hari tindakan ke1

P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
 diet biasa
 O2 3 L/m
 Tidur terlentang
 vulva hygiene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
 ASI sesuai kebutuhan
 Up infus (tergantung keadaan pasien)
 Up kateter (tergantung keadaan pasien)
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o

TTd

e. Post SSTP
Hari I
05/10/2015
S : Keluhan : pusing, mual,kembung, nyeri di luka operasi, dll
06.00 WIB
Ahaw, S. Ked O : Status Presens
Ku : Sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri:
PL:
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia
rubra (+), vulva tenang
P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
A : K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 1
P :
44
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi) kalau tubektomi tulis (informasi,edukasi)
 Observasi TVI,kontraksi,perdarahan
 Diet lunak (periksa bising usus, jika (+)normal, boleh minum air hangat dulu
baru makan)
 Mobilisasi mika miki (kalau sudah 24 jam post op dianjurkan mobilisasi jalan,
jadi mobilisasi bertahap tidak dipakai lagi)
 Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi)
 ASI sesuai kebutuhan
 kateter menetap catat input output
 IVFD Asering : D5 = 1:3 gtt xx drip oxy 20 IU 2 kolf
 Inj. Cefotaxime 2 x 1 gr i.v (skin test)pelan 5’
 Inj. Tramadol 3 x 100 mg i.v pelan dalam10’
 Inj. Kalnex 3 x 250 mg i.v pelan dalam 10’
 Metronidazole 3 x 500 mg driphabis dalam 30’

TTd

Hari II
05/10/2015 S : Keluhan : Habis operasi melahirkan, BAK (+/-)
06.00 WIB O : Status Presens
Ahaw, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Obstetri
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia
rubra (+), vulva tenang
P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
A : K/ P1Ao post SSTP a.i. ................... hari tindakan ke 2
P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi), kalau tubektomi tulis (informasi,edukasi)
 Obsv TVI, kontraksi, perdarahan
 Diet biasa
 Mobilisasi duduk
 ASI sesuai kebutuhan
 Vulva hygene ( tiap BAK, BAB, dan habis mandi atau pagi-sore)
 Up infus
 Up kateter
 *Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Metrodinazole 3 x 500 mg p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o
 Konseling KB (jangan tulis kalo dengan tubektomi)

(*catatan: obat injeksi diberikan sebanyak 6x. jadi jangan up infus dan
kateter jika pemberian obat injeksi belum selesai. Cross check list obat
pasien di status pasien atau di ayuk bidan)

Hari III : Sama seperti hari 2


 Mobilisasi jalan
 (pastikan: up kateter, up infus, obat p.o)
Hari IV :
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tenang, jaitan baik, pus (-), tanda
inflamasi (-), striae(+), lokia serosa (+), vulva tenang
P : FUT teraba 2 JBPST, kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
45
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
ditambah :
 Mobilisasi jalan
 GV dan os boleh pulang
Ttd

f. Post Laparotomi
05/10/2015 S : Keluhan : pusing, mual,kembung, nyeri di luka operasi, dll
06.00 WIB O : Status Presens
Zaila, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Ginekologi
I : Abdomen datar, simetris, tampak luka operasi tertutup kasa, striae(+), lokia
rubra (+), vulva tenang
P : kontraksi baik, nyeri tekan di luka operasi, massa (-)
P : Timpani, TCB (-)
A : Bising usus (+) Normal
A : K/ P1A0 post laparotomi a.i. ................... hari tindakan ke 1
P :
 Informasi, edukasi
 Observasi TVI
 Diet biasa
 Imobilisasi atau mobilisasi bertahap (tergantung SA atau GA, jika GA jangan
lupa periksa bising usus)
 Up infus
 Up kateter
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Metrodinazole 3 x 500 mg p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o
Hari selanjutnya menyesuaikan (hampir sama dengan SC. Tergantung keadaan ibu dan
anestesi yang digunakan)

Ttd

g. Post Kuretase
05/10/2015 S : Keluhan : misal pusing, mual, lemes, BAK (+/-)
06.00 WIB O : Status Presens
Elis, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : abdomen datar, simetris,kontraksi baik, FUT tak teraba, massa (-), nyeri tekan
(-),TCB (-), lokhia rubra (+)
A : K/ Post kuretase a.i. ................... hari tindakan ke 1
P :
 KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
 Obsv TV, perdarahan
 Mobilisasi (jalan)
 Diet biasa
 Up infus (Jika pakai infus)
 Up kateter (Jika pakai kateter)
 Ciprofloxacin 2 x 500 mg tab p.o (kalo habis, ganti amoxicillin 3x500 mg tab
p.o dan clindamycin 2x300 mg tab p.o)
 Asam mefenamat 3 x 500 mg tab p.o
 Folaplus 2 x 1 tab p.o

46
(Obat-obatan post kuret selalu tablet, jangan ksh iv)
 Konseling KB ( harus tulis kb jenis apa, dan siap2 kalo ditanya alasan pilih kb)
 R/ pulang ( cek hb dulu, kalo hb dan KU baik, boleh pulang)
Ttd

h. HEG
05/10/2015 S : Keluhan : mual muntah
06.00 WIB O : Status Presens
Randa, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m BB: (jangan lupa timbang)
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
 Turgor kulit ......., Mata cekung ...........
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, lemas, simetris, FUT tak teraba, nyeri tekan (-), massa (-),
TCB (-)
A : K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan HEG grade… hari perawatan ke 1
P : Informasi, edukasi
 Obsv. Tvi
 Diet biasa/lunak
 IVFD Asering : D5% : Aminofluid = 1 : 2 : 1 gtt xx/m
 Inj. Ondansentron 3 x 1 amp
 Folaplus 2 x 1 tab p.o
 Provomer 2 x 1 tab

*NB : os boleh pulang sampai KU baik atau APS (atas permintaan sendiri a.k.a PP=pulang paksa
kalau di RSMH), antimual jika pasang infus : ondansentron 2x 80 mg, jika tidak terpasang infus
ranitidine 2x 150 mg

i. Abortus Iminens
05/10/2015 S : Keluhan : BAK (+/-), keluar darah dari kemaluan (-), perut mulas (-)
06.00 WIB O : Status Presens
Ria, S. Ked Ku : sedang TD : 110/70 mmHg RR : 20x/m
Sens : CM N : 88x/m T : 36,5 oC
Status Ginekologi
PL : Abdomen datar, simetris, kontraksi baik, FUT tak teraba, nyeri tekan (-),
massa (-), TCB (-)
A : K/ G..P..A.. hamil .. minggu dengan abortus iminens… hari perawatan 1
P :
 Informasi, edukasi
 R/ Medisinalis
 Obsv. Tvi, perdarahan
 Bedrest total
 IVFD asering gtt X/menit
 Progeston 2x1 tab p.o
 Folaplus 2x1 tab p.o
 Hystolan 2x ½ tab p.o

*hati-hati dengan pasien post sc, laparotomi, liat bener kondisinya apalagi kalo ada keluhan perut
kembung dan gak bisa BAK (terutama hari perawatan ke-3)  keluhan2 itu jangan sampe babe
yang nanya dan tidak tertulis di status.
*Pasien Ginekologi gakusah dibuat FUT di follow up nya

KEGIATAN

1. VK

47
a. Pasien Baru
 Pasien baru datang langsung anamnesis dan periksa (selengkap-lengkapnya,
koreksi kakak residen)
 Kalo lembar persetujuan belum ditanda tangan sama pasien, langsung kita minta
aja tanda tangannya pasien sama tanda tangan saksi biasanya suami dan orang
tua pasien (bisa juga ayuk bidan vk yang udah minta tanda tangan duluan).
 Tulis status pasien lengkaptermasuk follow up pasien selama di VK dan
partograf jgn lupa lengkapi halaman depan dan tulis nama dr.Taufik sama ttdnya
 Langsung isi resume pasien pulang  diagnosis masuk, keluhan utama,
pemeriksaan fisik (st.presens & PL)
 Kalau ada pasien semalam yang masih ada di VK besok paginya, jangan lupa di
follow up.
 Pasien masuk dengan inpartu  gambar PARTOGRAF, jangan lupa di follow
up tiap 4 jam (VT) untuk pasien kala I fase laten dan tiap 2 jam (VT) untuk pasien
kala I fase aktifdan halaman dengan judul “Lembar Tindakan Kamar Bersalin”
diisi setiap follow up pasien di VK (JANGAN LUPA, kalo RONDE PASTI
DILIHAT DAN DITANYA dr. Taufik). Partograf di Sekayu beda dengan di
RSMH. Di Sekayu fase laten sudah mulai dibuat partograf.Saat masuk fase aktif,
bikin garis transfer ke titik pembukaan fase aktif (lihat di buku partograf
dr.Komar). Saat fase laten, pemantauan per 4 jam, saat fase aktif, pemantauan
per 2 jam. Terdapat juga pasien yang harus dipantau setengah waktu: PEB,
KPSW, riwayat SC, presbo dan gemeli.

b. Stenon
 Pasien yang mau melahirkan dan sudah hampir bukaan lengkap biasanya
langsung dipindah ke ruang VK
 Sambil suruh pasien miring ke kiri, siapkan alat-alat stenon di meja besi. Siapin
juga kantong asoy besar untuk tempat plasenta dan kain kotor pasien (biasanya
minta ke keluarga pasien)
 Jangan lupa minta izin ke ayuk bidan kalo mau stenon, sekalian minta bantuan
(kalo kakak residennya tidak ada)
 Waktu pimpin persalinan, jangan lupa pakai scott dan handschoen
 Setelah persalinan selesai (sampai selesai jahit epis), bereskan tempat tidur ibu,
masukkan plasenta dan kain kotor ibu ke dalam kantong asoy
 Baskom besi di bawah tempat tidur, dibawa. Sampah2 dibuang ke tempat sampah
medis, cairan darah buang di pispot kamar mandi pasien. Baskom dicuci dan
ditarok lagi di bawah tempat tidur
 Cuci alat partus set dan kateter (kateter jangan dibuang, dicuci trus ditarok di
tempat cuci DTT)
 Kalau bisa, selagi kita stenon, temen jaga kita 1 lagi langsunglah buat laporan
persalinannya biar efektif waktu. Jangan sampai pasien sudah dipindah ke
bangsal, laporan persalinan belum ditulis. Nanti repot sendiri waktu follow up
pagi.
2. POLI
a. Minggu I
 Biasanya waktu kartu pasien dateng, kita panggil pasiennya
 Anamnesis  keluhan, HPHT (kalo hamil)
 Pemeriksaan  Tensi, BB, TB
 Semuanya tulis di status. Jangan lupa isi halaman SJP bagian diagnosis dan
nama dokter + ttd (kode : ANC [hamil pertama]  Z.340 ; ANC [hamil kedua
dst]  Z.348; selain ANC tulis PNC  Z. 392; USG  8878)
 Setelah itu pasien kita suruh keluar lagi. Kalo semua kartu pasien sudah di
anamnesis dan diperiksa, baru pasien dipanggil masuk lagi untuk USG
 Bawa status pasien yg bakal di USG, suruh pasien naik ke tempat tidur.
 Catat hasil USG dari kakak residennya atau dr.Taufik
Format (sesuaikan sendiri):
1. Obs

48
 Janin tunggal hidup presentasi kepala
 BPD (biparietal diameter)
38w3d
 FL (femur length)
 Cairan ketuban cukup
 Plasenta di korpus depan
 DJJ (+)
(Kalau usia hamil muda pakai CRL bukan BPD/FL)
Kesan : hamil 38 minggu JTH preskep (Kalau hamil muda JTH
intrauterine)
2. Gin
a. Vesica urinaria baik
b. Uterus AF ukuran ... x .... cm , endometrial line (+) .... cm
c. Adneksa kanan dan kiri normal
(pasien post kuretase tambahkan => sisa kehamilan (-))
Kesan : Ginekologi TAK
3. Periksa Sehat
a. GS (-)
b. VU baik
c. Uterus dbn
d. EL (+)
e. ROV/LOV dbn
Kesan : Ginekologi TAK

 Untuk pasien yang kontrol hamil, langsung resep Folapus 1x1 sama Procalma
1x1
b. Minggu II  Biasanya kita sudah boleh meng-USG pasien (sekarang koas dak
blh lagi usg sama dr. Taufik krn beliau bilang kt gak tau dasarnya)
c. Kontrol SC, tindakannya  AJ (angkat jahitan) dan GB (ganti balutan)

NB:Obat2 yang biasa dikasih di poli (kita yang tulis resep)


a. Kontrol hamil fisiologis :
R/ folaplus tab No.X ∫ 1dd1
R/ procalma tab No.X ∫ 1dd1 (mulai trimester 2)
R/ Fe tab 1x1 (pada trimester 3)
Hamil muda : bila ada mual R/ povomer 3x1, keluhan flek R/ Progeston 1x1
b. Kontrol Post partum, Post op, Post Kuret (periksa jahitan bila ada)
R/ asam mefenamat 500mg tab No.X ∫ 3dd1
R/ Ciprofloxacin 500 mg tab no X ∫ 2dd1 (tergantung keadaan luka)
R/ asam traneksamat 500 mg tab no X ∫ 3dd1 (bila perlu)
R/ metronidazole 500 mg tab no. XV ∫ 3dd1 (jika terdapat nanah)
c. Flour albus
R/ metronidazol 500 mg tab No.X ∫ 3dd1
R/ ciprofloxacin 500mg tab No. X ∫ 2dd1
R/ clindamisin tab No.X ∫ 3dd1
d. Obat yang sering digunakan di poli
- Progestron
- Procalma (1x1)

49
- Provomer
- Promovit
- Hystolan
- Folaplus (1x1)
- Asam mefenamat (3x1)
- Amoxicilin
- Ciprofloxacin

3. BANGSAL
- Malam sebelumnya, silahkan datang ke Bangsal, bagi pasien (ada 5 kamar:dengan
total bed ada maksimal 30 bed) tulislah dulu follow up buat besok paginya dan
periksa kelengkapan status pasien terutama bagian tanda tangan dan tindakan dan
partograf
- Pagi jam 6.30 sudah di bangsal apapun yg terjadi (blm mandi juga tdk apa) visite
mandiri ke pasien tambahan bila ada perubahan dari pemeriksaan semalam.
Terutama lihat kecocokan follow up dengan keadaan pasien, terutama lagi soal infus
dan kateter apakah masih terpasang atau tidak.
- Jika ada kakak residen, konsul atau minta koreksi status.
- Ronde biasanya mulai paling cepat jam 7.30 , kita prepare pasien ( pasien dipastikan
ada di bed nya), keluarga pasien dipastikan sudah keluar dari ruangan, status boleh
dipegang sendiri atau diletakkan di bed pasien.
- Yang memegang pasien langsung melaporkan ke konsulen (seperti di Palembang)
tapi biasanya hanya nama, usia dan diagnosis terakhir dan hari perawatan ke
berapa.‘Mohon izin lapor pasien, dokter. Ny…binti .., .. tahun, assessment pagi
ini….
- Kadang-kadang konsulen bertanya usia pasien, kapan pasien masuk (tanggal),
diagnosis masuk pasien.
- Obat2 yang didapat dan alasan pemberian obat
- Minggu awal biasanya pertanyaan seputar proses persalinan normal dan partograf,
minggu kedua ditanya mengenai patologis, minggu ketiga ditanya mengenai
tindakan (ini target beliau katanya), namun minggu kedua dan ketiga kita tetep
ditanya fisiologis dan patologis biasanya.
- Baca juga tentang terapi cairan
- Selanjutnya biasanya ditanya alasan atau indikasi SC
- Pertanyaan konsulen biasanya juga reasoning dan biasanya ilmu obsgyn dasar (
baca supono dan BRO)
- Sesuaikan terapi yang kita berikan dengan terapi yang tertulis di catatan bidan
karena konsulen biasanya crosscheck dengan bidannya secara langsung
- Selesai ronde biasanya konsulen duduk dan ngobrol dengan bidan, jangan pergi dulu
sebelum diizinkan, boleh kalau mau bertanya dengan beliau.
- Kalau ingin bertanya jangan teori, tanya tentang keadaan dan kasus pasien yang bisa
didiskusikan.

4. JAGA MALAM
- HARUS pakai baju jaga (abu-abu) dan nametag.
- Biasanya pukul 20.00 WIB sepulangnya dari tempat praktek, beliau ke VK atau OK.
(yang gak jaga stand by di bangsal juga jam 20.00 pakai baju terserah tapi pakek
snelli, biasa sampai pukul 23.00 WIB)
- Periksalah kelengkapan status sebelum dokter datang dari halaman SJP sampai
ringkasan.

5. OK
 Jadwal OK harus tau dari pagi, biar yang jadwalnya maju OK gak tekacip dan gak
keduluan dari babe.

50
 Yang kebagian OK hari itu, anter pasiennya ke ruang OK. Misalkan pasiennya dari
bangsal tunggu dari dia berangkat dari bangsal, pokoknya anter sampe ke OK
 Pastiin status pasien yang mau operasi lengkap, dari awal sampe akhir, terus
pastiin labornya ada.
 Yang OK harus pake sepatu boot
 Kalau pasien udah masuk ruang operasi, bantuin penata anestesinya masang2 yang
lengan, tensi dll.
 Izin sama babe pas di counter perawat atau di ruang OK.
 Cuci tangan kalau anestesi udah
 Jangan keluar OK duluan sebelum pasiennya dijemput dari bangsal.

BIMBINGAN
- Dari minggu pertama mintalah bimbingan dengan Konsulen (tapi biasanya beliau melihat
kinerja satu minggu pertama kita dulu, kalo dinilai bagus, bakal dikasih bimbingan),
- Bimbingan kadang di VK, kadang di rumah konsulen. Kalau malam, sehabis bimbingan
yang jaga balik ke VK.
- Biasanya bimbingan status, partograf, fantom forsep, presbo, dan distosia bahu, apabila
sempat ditambah simulasi ujian case. (Harus baca dulu atau minta bimbingan kakak residen
karena beliah pasti nanya satusatu)
- Ilmu yang paling banyak didapet itu pas ronde. Kalo lagi ronde, jangan nyatet, babe gak
suka.
- Kalau menurut babe, bimbingan itu gak perlu banyak karena bahannya udah banyak tinggal
baca, tapi yang terpenting diSekayu itu adalah ETIKA.
- Datang tepat waktu. Ketuk kamar babe on time. Sudah harus siap semua peralatan
- Manekin ambil di VK. Proyektor ada di kamar residen.

TEMPAT MAKAN DAN WISATA


51
Very Recommended:
 Es puter bang dani (dekat praktek babe) (enak bingits)(fav babe)
 Rumah makan brunei (favorit babe nasi ayam tapi rasanya kurang)
 Bebek Goreng Mbak Nur (mahal jauh rasa tidak terlalu tp besar, kotor dapur dan tempatnya,
ada PPN, rasa biasa aja, sumpah jangan dicoba )(Fav babe)
 Bebek goreng dua putra (Enak dan bs delivery – 082280656659 misnadewi) (dekat
simpang empat arah linggau)
 Warteg Mas Abib
 Ayam dan Ikan bakar Sugeng Rawuh ( Pedas mantap dan harga terjangkau)
 Nasi goreng mbak lisa (depan RSUD)
 Pecel Lele Qonita (sambel enak + kol gorengnya juara)
 Bakso Dika
 Warteg berkah (depan RSUD, murah, banyak, enak, recommended, favorit ^^)
 Bakso bakar depan rumah sakit (magrib biasanya sudah habis)
 Bakso & mie ayam kembang joyo, terutama bakso bakarnya (Enak, murah, coba aja)
 Pempek Ticek (SUPER recommended. Jangan lupa cicip PKM alias pempek kuah
model)
 Es Dogan Stadion Serasan Sekate
 Martabak sayur dekat pasar + gorengan di sblh nyo, sebelah praktek Alm. dr. Citra
 Martabak manis 999 dekat pasar, dekat martabak sayur
 Warung kopi goyang lidah
 Angkringan bang tole bukanya malem kalau kesana jngan malem2 keabisan, dan bakarnya
lama, takut babe keburu dateng ke bangsal. Angkringan bang tole ada d depan kantor camat.

Boleh dicoba:
 Gomaks (tempat gaul. Rasa tidak terlalu. Tp lumayan kalo kangen palembang)
 Kantin Atas RSUD (bersih, lumayan, buka sampai pukul 16.00 WIB)
 RM Podomoro
 Mie Aceh
 Nasi goreng Kuyunglok
 Es Goreng di bundaran
 Rumah Makan Tunas Baru
 Pondok Lesehan wong Deso (mahal, rasa tidak karuan)
 Bakso Mas Iwan (dekat simpang empat arah linggau)
 Nasi padang Kapau (enak betul)
 Dapoer Bunda (Prasmanan)
52
 Roti bakar belakang alun-alun
 Model Randik (titip ayuknyo jajan sore2, murah dan banyak)
 Gorengan seberang RSUD ( recommended, favoritnya SkyRanger)
 Roti bakar depan RSUD
 Pecel ayam Mbak Ina (Lumayan)
 Ayam Penyet Karmel (yang jualan baik, suka dikasih bonus)
 RM Pelangi
 Kupik Randik
 Mie ayam Sari Mulia
 Mie ayam deket SMP 1
 Sate ayam deket bakso mbak tik
 Gorengan gerobak kuning di depan praktek Bu Sri
 Lenggang depan praktek Bu Sri
 Donat baker queen
 TAMS Seafood & Resto

Tempat wisata
 Sekayu waterfront
 Alun alun (tempat nongkrong anak sekayu buat malam minggu)
 Resto n Karaoke Cha-cha
 Taman miniatur di sekayu (lupa nama hehe)

*Catatan: Yang beli makan adalah yang tidak jaga, sebisa mungkin menawari kakak residen dan
ayuk-ayuk bidan, mau titip makanan atau tidak, yang beli makanan beli juga sekalian cemilan
malam buat ayuk bidan di VK dan bangsal. Kalau bisa sedialah selalu popmie dan makanan kecil
didalem kamar vk (malem2 pasti laper bray), jangan lupa beli minum aqua yang besar buat minum
sehari-hari dan di letakkan di kamar VK.
*Saran : untuk minum kalo mau murah beli alfa one botol besar per kotak. 25 rb 1 kotak isi 12
botol.

53
TUGAS RESIDEN SENIOR DI SEKAYU

1. Pagi hari visite pasien VIP (Tembesu dan Petanang)


a. Partus normal 24 jam perawatan
b. SC s.d 4 hari perawatan
c. HEG s.d pasien perbaikan keadaan umum (timbang berat badan)
2. Ikut visite dr.Taufik, Sp.OG di bangsal Meranti. Bila dr.Taufik berhalangan, visite dipimpin
oleh residen.
3. Semua status diperiksa ulang residen kelengkapannya sebelum visit pasien. Karena jika
status tidak lengkap yang dimarahin pertama adalah residen (dari yang tertinggi).
4. Bila ada yang mau tindakan SC atau HT supravaginal e.c atonia, harus telpon dr.Taufik. Bila
ada pasien dr.Taufik dari praktek, telpon beliau tanyakan mau diapain
5. Bila ada masalah di VK/Bangsal yang mengancam nyawa, konsul dr.Taufik by
phone/langsung
6. Tindakan vakum/forcep tidak perlu telpon dr.Taufik kecuali gagal vakum pro SC
7. Pasien yang datang tanggung jawab residen junior, bila perlu konsul ke senior
8. Tugas poli jadi tanggung jawab residen senior
9. Diusahakan pasien kala II lama di vakum saja, bila tinggi/bakal gagal, SC saja. Forcep
banyak dikomplain oleh Sp.A (dr. Muslimin) karena ada yang kena mata  buta
10. Pasien yang mau dioperasi jadwalkan hari Selasa, Rabu dan Kamis (periksa NOK/Mioma
dengan dr.Taufik, bila perlu di USG abdomen dengan dr.Agus Prawira, Sp.R hari
Kamis/Sabtu)
11. Setiap Senin visite dipimpin oleh ressiden oleh karena dr.Taufik baru datang jam 9 dari
Palembang  sekarang biasanya minggu malam sudah datang dan dokternya visite ke
bangsal
12. Tiap mulai iris, tanya anestesi “bisa dimulai kak?”. Kalo dibimbing dr.Taufik, bilang makasih
sesudahnya.
13. Tiap selesai OK, cepatlah buat laporan operasi sebelum ditulis pak Taufik
14. Baju cucian ditaruh di depan pintu, iuran dikasih Rp.150.000 per residen diakhir stase kasih
mbaknya.
15. Tiap OK cito & elektif, hubungi mas Gito (No. 085271942248)

54
DAFTAR PERTANYAAN RONDE PAGI

1. Untuk post partum spontan, minggu pertama - kedua selalu ditanyakan: ‘ini pasien fisiologis
atau patologis?’ kenapa fisiologis? Atau kenapa patologis? Jika fisiologis, jawablah semua
data yang menunjukkan bahwa pasien itu fisiologis. Jika patologis, jawab keadaan yang
patologis saja. Pasien fisiologis tidak perlu dipasang infus, jadi harus di cek bener pasien di
bangsal apakah terpasang infus atau tidak.
2. Pertanyaan favorit selain fisiologis patologis: Kenapa pasien ini diinfus? (jawablah sesuai
indikasi infus dari VK)
3. Syarat persalinan fisiologis? cukup bulan, janin tunggal hidup, presentasi kepala, dengan
kekuatan ibu, persalinan tidak lebih dari .. jam (sampai sekarang dr.Taufik belum ada
memberikan jawaban yg benar. Jawaban kami tentang batas jam salah melulu), perdarahan
kurang dari 500 cc, berat bayi > 2500 g, diikuti lahirnya plasenta < 30 menit, tidak disertai
komplikasi ibu dan janin.
4. Apa itu partograf ? a managerial tool for prevention of prolonged labour. (harus pakai bahasa
Inggris, ya..)
5. Kapan patograf dipakai? saat inpartu
6. Kapan partograf dibuat/ditulis? Saat kala I
7. Kapan partograf tidak dipakai ? Janin mati, pasien yang direncanakan untuk SC elektif dari
awal atau Cito, prematuritas ≤ 34 minggu, pembukaan ≥ 9
8. Kapan digunakan partograf setengah waktu? PEB, KPSW, bekas SC, presbo dan gemeli
9. Kapan tali pusat bayi dipotong ? 1 menit setelah bayi lahir
10. Kapan injeksi oksitosin pada manajemen aktif kala III? 1 menit setelah bayi lahir
11. Apa guna diagnosis pra bedah dan pasca bedah ? untuk mencari etiologi, untuk melihat hasil
kerja kita
12. Kapan pasien masuk, melahirkan, jenis kelamin bayi, berat bayi ? sesuai dengan pasien yang
kita pegang.
13. Indikasi SC ? sesuai dengan yang dipelajari
14. Kenapa pasien ini di-SC (lihat partograf)? Karena sudah mencapai garis bertindak pada
partograf
15. Mengapa pasien SC dipulangkan pada hari ke-4? Dijawab mulai dari anamnesis, dan
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis, pasien sudah bisa BAK, luka operasi sudah tidak terlalu
nyeri, dsb. Dari pemeriksaan fisik, gimana kondisi luka operasinya, dsb.
Teori: Karena proses inflamasi pada proses penyembuhan luka 1-3 hari (sekitar 70 jam), jadi
pada hari ke-4 diobservasi apakah ada tanda-tanda inflamasi, jika tanda inflamasi tidak ada,
pasien boleh pulang.
16. Bagaimana proses terjadinya inflamasi?
17. Kapan luka SC/operasi sembuh sempurna? 18bulan
18. Guna vakum pada SC ? mengurangi extended
55
19. His inpartu? 2x/10’/20”
20. His adekuat? 3x/10’/40”
21. Tujuh langkah vulva hygiene ? introitus vagina, vulva kanan, vulva kiri, simfisis pubis, paha
kanan, paha kiri, perineum.
22. Cara menilai ketuban saat pembukaan kuncup?
- Dengan VT: apakah teraba cumulative water di fornix posterior atau terasa adanya flow
water, yaitu aliran air yang mengalir dari portio (sesuai bimbingan Babe)
- Dengan inspekulo  melihat apakah ada fluxus/flour, mengunakan kertas lakmus  + 
biru
23. Apa artinya ketuban (+) ? Selaput ketuban belum pecah
24. pH vagina ? 4,5-5,5
25. pH air ketuban ? 7 – 7,5
26. Apakah PER diberi nifedipine ? tidak
27. Kapan Nifedipine di stop? Setelah 5 hari pengukuran bebas darah tinggi
28. Kapan didiagnosis PEB dan PER? PEB TD ≥ 160/110, protein urin +4 ; PER ≥140/90, protein
urin +1 (pengecakan protein urin secara acak dilakukan 2x setidaknya dalam rentang waktu 6
jam atau dengan cara pengumpulan urin 24 jam).
29. Apa itu akselerasi ? kapan dilakukan ? cara?
30. Apa itu induksi ? kapan dilakukan ? cara?
31. Mengapa pasien PEB lahir pervaginam ? tekanan darah dan keadaan pasien sudah stabil (TD
≤ 140/90, sesuai indeks gestosis
32. Tanda-tanda inpartu menurut WHO? his inpartu (2x/10’/20”), perubahan pada serviks
(pembukaan dan pendataran)
33. Berapa kali minimal USG pada ibu hamil menurut WHO? 5 kali
34. Apa malpresentasi dan malposisi? Malpresentasi: Presentasi selain presentasi belakang kepala;
Malposisi: Posisi selain UUK anterior
35. Apa itu Sims? Dari mana penemunya berasal?
36. Menoraghia ?
37. Metroraghia ?
38. Menometroraghia ?
39. Kenapa pasien di episiotomi ?
40. Menurut WHO, pasien post partum spontan dipulangkan pada hari ke berapa ? (primi 72 jam,
multi 48 jam)
41. Kapan pemberian dexa diberikan pada PPI? 28 minggu
42. Perbedaan adhesiva dan inkerserata ?
 Adhesiva terdiri dari: akreta, inkreta, perkreta.
 Inkarserata
43. Cara penulisan penatalaksanaan ?  informed consent, obs. Tvi dkk, diet, life style, obat
44. Indikasi post kuretase apa saja?

56
45. Mengapa yang diberikan pada pasien perdarahanPRC ?
46. Berapa batas Hb untuk transfusi?
47. Satu kolf WB naikin HB brpa? 0,8 (cari cara hitungnya)
48. Ukuran IV cath (abocath) untuk transfusi darah ? 16 G sebaiknya, tapi biasanya 18 G
49. Mengapa ukuran 16/18 G yg digunakan ? pertimbangan ukuran sel  pelajari lagi
50. Apa arti laparotomi, aff atau up ?
51. Jenis-jenis distosia ? passanger, passage, power
52. Trias KET? Amenorrhea, abdominal pain, perdarahan pervaginam
53. Mengapa pada SC disediakan 2 kolf WB ? pertimbangan perdarahan pada SC ±800 cc
(fisiologisnya), 2 kolf = 700 cc, 100 cc lagi dari Nacl dan Hema cell (infus)
54. Batasan PPH pada SC ? 800 cc
55. Mengapa pasien ini di episiotomi ? sesuain dengan indikasi pasien
56. Kepanjangan G pada satuan abocath? Apa artinya?Gauge, artinya satuan untung menghitung
diameter pipa (dalam kasus ini diameter jarumnya)
57. Indikasi manual plasenta ? perdarahan lebih dari 500 cc, tali pusat putus, persalinan dengan
narkose, riwayat manual plasenta sebelumnya, retensio plasenta
58. Mengapa sdh di transfusi 3 kolf ttp Hb Cuma naik 1 ?
59. Tinggi tiang infus ? 76 cm dari jantung, dari 1 atm = 76 mmHg.
60. Apakah setiap pasien bekas SC 1x, untuk persalinan per vaginam berikutnya harus
divakum?mengapa?
61. Batasan anemia bumil ? berat <7 sedang < 9 ringan < 11 normal
62. Kapan anemia kita transfuse?
Saat Hb<7  absolute trasfusi
Hb<9  pikir2 dulu (tergantung), kalau kedaan umum buruk lapor dr taufik firdaus,SpOG
63. Kapan kita beri WB, kapan kita beri PRC?
WB  untuk anemia akut, kl PRC untuk anemia kronik
Karena pada anemia akut, tidak hanya sel darah merah yang kurang tetapi juga terjadi
hipovolemia.
64. Anemia ringan tidak perlu ditulis dalam assessment
65. Berapa DJJ normal? Menurut partograf, 100-180 x/m
66. Komponen VT? Portio-posisi-pendataran-pembukaan-ketuban-bagian terbawah-penurunan-
penunjuk
Cairan maksimal untuk pasien PEB ?
Mis. BB pasien 60 kg.
Protap PEB : maksimal tetesan pada PEB 1 cc/kgBB/jam
Maka :
Maksimal tetesan 60 cc/jam  1 cc = 20 tetes
60 𝑐𝑐 𝑥 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶
60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐸𝐵 ∶ 20 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

67. Pengertian PER, PEB, Hipertensi gestasional?


57
68. Jenis-jenis hipertensi?
69. Pemberian MgSO4 pada PEB maksimal ? 24 jam post partum
70. Kapan MgSO4 dihentikan? 24 jam, 6 jam post partum, adanya tanda-tanda intoksikasi, 2 jam
pre op
71. Kapan Pembukaan dikatakan lengkap? Saat portio tidak teraba
72. Kapan pasien KPSW diberikan AB ? saat KPSW 6 jam, contoh cefotaxime 1 g iv
73. Apa alasan pasien harus lepas gigi palsu sebelum OK? Untuk kebutuhan anestesi, pemasangan
ETT
74. Apa alasan pasien harus lepas seluruh perhiasan dari logam? Karena tidak memaksimalkan
kerja alat2 intraoperatif ex. EKG, sebagai penghantar listrik.
75. Berapa banyak urine yang dikeluarkan per jam ? 0,5-1 /kgBB
76. Polihidramnion > 2000 cc, Oligohidramnion < 500 cc, Anhidramnion < 200 cc
77. Dosis awal MgSO4 pada PEB (intravena)? 4 gram (MgSO4 40% 10 cc) bolus pelan 10 menit
tanpa diencerkan
78. Kenapa pada rechecting digunakan H2O2? Membunuh bakteri anaerob
79. Cara persalinan presbo spontan? Bracht dan Burn Marshal
80. Ekstraksi parsial? Klasik (bahu belakang), Muller (bahu depan), Lovset
81. Bracht, Muller, Lovset orang mana?
82. KPSW < 24 jam tidak diberi antibiotic
83. Indikasi lovset ? nuchal arms, angulus skapula inferior tidak nampak di bawah simfisis
84. Partograf pada fase laten dipakai setengah waktu: KPSW, PEB, Gemeli, mau SC,
Oligohidramnion
85. Untuk menentukan bayi SGA, AGA, LGA : kurva Lubchenho
86. Letak lintang dilahirkan secara pervaginam : evolusio spontanea, konduplikasio korpore
ruedever, versio spontanea, rektifikasio spontanea
87. Fase penyembuhan luka ? brp lama msg2 fase ?
88. Indikasi rawat ? ada indikasi medis dan indikasi sosial
89. Apa yang dimaksud kuretase?
90. Bagaimana menentukan plasenta previa dengan pemeriksaan fisik?
91. Definisi abortus? Beda aborsi dgn abortus?
92. Kenapa post EV pasien dikateter 24 jam? -> untuk mengistirahatkan sfingter uretra internum
dan eksternum
93. Ada berapa jenis PUA? Menorhagia, oligomenorhea, metrorhagia dan menometrorhagia
94. Misoprostol kapan dipakai? Nama kimia, merek dagang? invitec
95. Bakteri gram (-) ada dimana saja?
96. Apa maksud 380 pada IUD copperT? Luas permukaan tembaga. Maksud A pada IUD 380 A,
adala Angstrong, 10-10 m
97. Apa beda 380 dan 200 pada IUD? Lama waktu pemakaiannya, 380 8 tahun, 200 3-5 tahun
98. Jenis copper-T? 380A, 380 Ag, 380S, 200, 200B, 200Ag, 220Cu

58
99. Jenis kateter urin? menetap dan sementara
100. 1ml berapa tetes? Tergantung merk kateter intravena.
101. Beda infuse set dan tranfusi set? Transfusi set ada filter untuk menyaring darah dari debris-
debris
102. Beda WB dan PRC? Kalo WB mengandung plasma, serum, dll
103. Lovset, Bracht, Leopold, Sims, Burn Marshall, Foerster klem, Koher, Maurice, orang
mana?
104. Fase laten menurut partograf WHO modifikasi maksimal berapa lama? 16 jam. Fase aktif?
8 jam
105. Bagaimana cara menilai ketuban? waktu VT dirasakan ada air yang keluar atau tidak,
sambil suruh pasien mengedan
106. Nyanyian pembukaan lengkap? portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-),
terbawah, HIII+, penunjuk
107. Apa itu kuretase? serangkaian proses untuk mengeluarkan jaringan yang menempel pada
dinding endometrium dengan menggunakan tindakan invasive dan manipulasi
108. Antikoagulan darah? CPDA
109. Isi RL, D5, NaCl?
110. Cara melahirkan bokong?
111. Kapan ekstraksi vakum dikatakan gagal? Ketika cawan vakum terlepas 3 kali sewaktu traksi
dan setelah dilakukan traksi > 30 menit janin tidak lahir.
112. Ada berapa jenis kateter? Siapa penemunya? Orang mana?
113. Siapa penemu inspekulo? Ada beberapa macam inspekulo?
114. Kegunaan benang PGA?
115. Beda benang plain dan chromic?
116. Mengapa pemberian ondansetron harus pelan? Jika cepat apa yang terjadi?
117. Apa beda RL dan asering?
118. Pengertian malposisi dan malpresentasi?
119. Penyebab rigid serviks?
120. Jika ada pasien KPD, aterm, belum inpartu, berikan apa? Pematangan serviks
121. Trias KET dibuktikan dengan apa? Akut abdomen (defans muskular), amenorrhea (plano
test), anemia (pem. Hb)
122. Mengapa pasien SC boleh pulang?
123. Pasien post op boleh makan atau harus puasa? Kenapa?
124. Tanda kala II? Pembukaan lengkap, portio tak teraba, Ketuban (-), jernih bau(-), kepala,
HIII+, UUK kanan depan
125. Pasien bekas SC boleh lahir pervaginam atau tidak? Jelaskan mengenai VBAC
126. Indeks tokolitik dibuat jika pasien yang ingin diberi tokolitik
127. Tekanan darah normal dan tidak normal, kriteria syok?

59
128. Pemberian cairan pada pasien syok? Kalau pasien kalian tensinya rendah (pre syok) pagi-
pagi kocor cairan, suruh pasien banyak makan minum, trus sebelum visit cek ulang tensinya..
Kalau masih rendah resusitasi sesuai pasien pre syok
129. Yang penting itu partograf
Pertanyaan Tambahan
1. Indikasi SC pada presbo
2. Syarat tubektomi ? 2 anak dengan usia lebih dari 5 tahun
3. Apa tanda-tanda inpartu ? his inpartu dan perubahan pada serviks (pembukaan atau
pendataran)
4. 5 perbedaan his palsu dan asli?
130. Mengapa spinal anestesi SC butuh waktu 2 jam baru boleh makan?
(coba jawab, krn belum dicoba, keburu balik ke Palembang) karena jika dalam 2 jam setelah
melahirkan tidak ada komplikasi yang memungkinkan narkoke umum, maka barulah ibu boleh
diberi makan (supono, hal 189)
131. Apa itu rigid cervix? Tanda-tanda rigid cervix? Faktor resiko rigid cervix? Apa
pemeriksaan untuk mendiagnosis rigid cervix dengan pasti?
Rigid cervix adalah kekakuan pada cervik. Tanda nya adalah tidak ada kemajuan persalinan
(misal fase laten memanjang), his adekuat tetapi tidak ada kemajuan (contoh tidak ada
pembukaan), setelah diberi induksi atau akselerasi tetap tidak ada kemajuan. Faktor resiko
rigid cervix adalah primigravida tua, adanya jaringan parut pada cervix, ada infeksi pada
cervix, dan psikologis. Cara mendiagnosis rigid cervix adalah dengan cara dilakukan
pemeriksaan PA (patologi Anatomi), didapatkan bertambahnya otot 10%.
132. Kenapa PEB diakhiri tindakan? Karena ibu tidak boleh mengedan yang akan membuat
tekanan darah meningkat dan menjadi kejang (eklamsia)
133. Mengapa di RSUD sekayu pake foester untuk menjepit portio daripada tenakulum seperti
di RSMH? Karena foester tidak menimbulkan trauma, lbh tumpul. Kl tenaculum itu tajam
sehingga menyebabkan trauma.
134. Apa rumus menghitung tetesan darah pada transfuse? Trocantis
135. Apa Antikoagulan yang dipakai pada transfuse ? Citrate phosphate dextrose with adenine
(CPDA-1)
Citrate sebagai pengikat kalsium sehingga tidak terjadi koagulasi
Fosfat sebgai penyumbang energy dalam pembentukan ATP
Dextrose menyediakan energy unt sel darah merah
Adenine juga digunakan dalam pembentukan ATP (adenosin triphosphate)
Sebuah molekul ATP terdiri dari tiga bagian. Satu bagian adalah sebuah cincin ganda karbon dan
nitrogen atom disebut adenin. Menempel pada molekul adenin adalah karbohidrat lima karbon
kecil yang disebutribosa. Menempel pada molekul ribosa tiga unit fosfat diikat bersama oleh
ikatan kovalen.
136.apa perbedaan death conseptus dengan IUFD?
Death conceptus <14 minggu, kl IUFD 14-20 minggu.
137.Apa kepanjangan TIVA? Pernah jawab total intravenous anesthesia salah, totally intravenous
anesthesia salah
138.Post SA mesti head up? Supaya tidak terjadi spinal block
139. Apa Bedanya Konservatif, Ekspektatif, Medisinalis dan Tokolitik ?
140.Apa bedanya Rupture, Laserasi, Ekskoreasi ?
141.Apa itu PPI ? Gangguan Kontraksi yang terjadi pada Usia Gestasi kurang dari 37 Minggu

EXTRA :

60
1. Pasien PER statusnya dibuat seperti status pasien fisiologis (pengobatan + luminal)
2. Harus bisa ttd Dr. Taufik
3. Kalau beliau datang, kita muridnya berdiri
4. Kalo bisa datang minggu sore, pulang sabtu siang/sore (rekomendasi beliau biar gak dicap
koas pemalas)
5. Minta bimbingan hari selasa minggu pertama
6. Jangan ada di kantin saat jam kerja (di atas jam 09.00-14.00, kalau yang poli s.d. 12.00)
7. Jangan gak tau cara hitung kolf infus habis berapa jam
8. Jaga ting tong, hari Minggu terserah mau dibagi 2 atau seharian (biasanya dokter taufik
meminta dibagi 2 shift) tapi kalau serombongan banyak, dr. Taufik bagi jadi 3 kelompok,
jaganya ting ting tong.
9. Cowok bajunya dimasukin
10. Ikut apel dari hari senin sampai kamis (yang ikut apel yang malam sebelumnya gak jaga, jam
7.20 sudah di area apel) (WAJIB)
11. Kalau beliau datang (baik di VK, Bangsal, OK) kita berdiri, disapa.
12. Pembagian stase pagi dirolling setiap hari, ini saran dari babe dan memang baiknya begitu.
13. Jam 06.00 sudah HARUS keluar dari rumah, sebelum berangkat HARUS izin dulu, ketok ka
mar beliau: "Maaf dok, kami permisi berangkat ke RS". Pergilah walaupun tidak ada jawaban
dari beliau. Carilah sarapan, lengkapin status pasien.
14. Jam 08.00 ronde, sebelum jam tsb HARUS sudah dibangsal, tanya kk residen kalo ada yg bin
gung, status pasien harus sudah diletakkan di bed pasien, keluarga pasien harus keluar kalo p
erlu cek sampe di toilet pasien kadang mereka galak sumputan -_-
15. Selesai ronde langsung ke stase masing2 (VK, Poli, Bangsal) HARAM ke kantin
16. Jam 14.00 selesai stase pagi. Yang jaga ganti baju abu2, ke tempat jaga masing2. Yg ga jaga
pulang ke rumah apabila babe sudah pulang (nyuci baju, setrika baju).Babe pergi jam setenga
h 5 ke tempat praktek
17. Jam 17.00-20.00 bebas. Beliau ke tempat praktek.
18. Jam 20.00 yg dak jaga follow up pasien ke RS, tulis status, & pelajari kasus pasien buat persi
apan tanya jawab ronde besoknya. Boleh pulang kalo babe sudah pulang, caranya telfonlah te
man2 yg da di VK & OK apakah beliau masih ada disana. Sebelum beliau pulang, kita tetap d
ibangsal dengan posisi megang status dan pena walau sampe tertidur2, karena beliau suka dg
n anak rajin.
19. Kalo buat kelompok yg jaga di VK, follow up pasien bangsalnya bergilir ganti2an, jgn sampe
dak ado yg stay di VK, follow up ke bangsalnyo pas pasien VK la aman bae izin dulu sm ayu
k bidan.
20. Kalo nyuci di rumah babe aja. Walaupun dibilang boleh laundry tapi tetep aja nyuci di rumah
nya aja. Depan babe bener kalo bisa. Hahahaha.
21. Jangan gak mandi. Nanti dibilangin menurunkan selera makan babe. Kalo mandi bersih-bersi
h jangan sampe yang lain kebauan. hehehhe

61
FANTOM PRESENTASI BOKONG

SPONTAN :
- Bracht
- Burn Marhsal

PRESENTASI BOKONG EKSTRAKSI PARSIAL (digunakan


apabila dengan pertolongan spontan
mengalami kemacetan) :
- Klasik (i/ bahu belakang lebih
rendah dari bahu depan)
- Muller (i/ bahu depan lebih
rendah dari bahu belakang)
- Lovset (i/ tangan menyungkit,
apabila angulus scapua inferior
tidak terlihat di bawah simfisis)
- Bickenbach (Muller + Klasik)

EKSTRAKSI TOTAL :
- Ekstraksi kaki
- Ekstraksi bokong

PERSALINAN SPONTAN
BRACHT :
1. Pimpin ibu mengejan saat his
2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior
3. Tunggu hingga bokong lahir spontan
4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa
popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk
mengeluarkan tungkai.
5. Lakukan peregangan tali pusat
6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada
di bawah simfisis
7. Lakukan manuver bracht (jempol berada di femur/sumbu panjang paha dan keempat jari
lainnya berada di gluteus)
8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu
9. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.

BURN MARSHAL :
1. Pimpin ibu mengejan saat his
2. Hingga terjadi putaran paksi luar sehingga sakrum terlihat di bagian anterior
3. Tunggu hingga bokong lahir spontan
4. Apabila persalinan bokong lambat, telusuri paha belakang kanan bayi hingga fossa
popliteal, lakukan fleksi dan abduksi (paha belakang kiri bayi) secara manual untuk
mengeluarkan tungkai.
5. Lakukan peregangan tali pusat
6. Lalu pimpin ibu mengedan saat timbul his, sampai terlihat angulus scapula inferior berada
di bawah simfisis
7. Pegang pergelangan kaki bayi (tangan dominan)
8. Hiperlordosis mengarah ke perut ibu
9. Jari manis tangan kiri masuk ke mandibula, telunjuk dan jari manis masuk ke fossa kanina
10. Berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, kepala bayi.

62
EKSTRAKSI PARSIAL
(Apabila persalinan spontan tidak mengalami kemajuan/sampai angulus scapula inferior
terlihat di bawah simfisis dan dilakukan bracht/burn marshal tidak mengalami kemajuan)

FANTOM EKSTRAKSI FORSEP

1. Penolong berdiri di depan vulva ibu sambil membayangkan forsep terpasang bilateral terhadap
kepala janin dan miring terhadap sumbu panggul ibu (pada UUK kiri depan atau UUK kanan
depan), pada UUK depan: forsep terpasang bilateral terhadap kepala janin dan tegak lurus
terhadap sumbu panggul ibu
2. Karena UUK kiri depan maka pemasangan bilah forsep kanan terlebih dahulu.
3. Sendok kanan “Right blade, Right hand, Right side”. Sendok kanan dipegang oleh tangan kanan
dipasang pada sisi kanan panggul ibu.
4. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai forsep sejajar lipat paha kiri
ibu
5. Empat jari tangan kiri dimasukan pada sisi kanan panggul ibu bertindak sebagai landasan,
dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara vertical insertion sampai
tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian dilakukan wondering ke arah kanan depan.
6. Forsep dipegang oleh asisten
7. Left blade, left hand, left side. Sendok kiri dipegang oleh tangan kiri dipasang pada sisi kiri
panggul ibu.
8. Tangkai forsep dipegang seperti memegang pensil dengan tangkai sejajar lipat paha kanan ibu.
9. Empat jari tangan kanan dimasukan pada sisi kiri panggul ibu secara obstetrik bertindak sebagai
landasan, dengan bantuan ibu jari sebagai pendorong, forsep dimasukan secara vertical
insertion pada sisi kiri belakang sampai tangkai forsep sejajar dengan lantai kemudian
dilakukan penguncian secara tidak langsung dengan cara menyilangkan sendok forsep.
10. Dilakukan pemeriksaan dalam dengan cara tangan kanan memeriksa sisi panggul kiri ibu,
dirasakan apakah ada jalan lahir yang terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar.
Kemudian tangan kiri memeriksa sisi panggul kanan ibu, dirasakan apakah ada jalan lahir yang
terjepit dan forsep telah terpasang dengan benar.
11. Jika forsep telah terpasang dengan benar dan tidak ada jalan lahir yang terjepit, maka dapat
dilakukan traksi percobaan dengan cara tangan kanan memegang tangkai forsep dan tangan kiri
memegang leher forsep dengan telunjuk menyentuh kepala janin. Lakukan traksi ke bawah,
jika kepala masih menyentuh jari telunjuk maka traksi percobaan berhasil.
12. Kemudian dilakukan traksi definitif dengan cara tangan kanan memegang pegangan forsep dan
tangan kiri memegang leher forsep. Lakukan traksi curam ke bawah sambil rotasi sampai
oksiput berada di bawah simfisis. Saat kepala berada di dasar panggul, lakukan traksi mendatar
sejajar lantai. Kemudian lakukan traksi ke atas.
13. Saat kepala akan ekspulsi, tangan kanan menahan perineum hingga lahir berturut-turut dahi,
hidung, mulut dan dagu. Lepaskan forsep.
14. Tunggu kepala janin melakukan putaran paksi luar dan lahirkan secara APN.

63
Nyanyian kuretase
- Pasien dalam posisi litotomi
- Dilakukan anestesi lokal dengan tramadol 100mg i.v, sulfas atropin 0,125mg i.v., dan diazepam
10mg. i.v
- Dilakukan aseptik dan antiseptik
- Dipasang sims bawah dan sims atas sampaip portio avoe
- Dipasang fenster klem pada jam 11
- Di sondase,didapatkan uterus dgn kedalaman ... cm, posisi AF/RF
- Dilakukan kuretase dgn sendok kuret pada jam 12, lalu jam 12 ke jam 1, lalu jam 12 ke jam 2
- kuretase dianggap selesai apabila dirasakan adanya griti sensation, darah berbuih-buih

Cara mencuci partus set di Vk Sekayu


1. Setelah partus set dipakai,letakan kembali partus set kedalam tempatnya (Bengkok),pastikan
terlebih dahulu partus set lengkap (Klem 2 buah,pinset,gunting
episiotomi,jarum,kateter,gunting benang)
2. Ambil perlak yang diletakan sebagai alas pasien kemudian masukan ke dalam bak (yang bisa
dilepas)yang terletak di bawah kasur pasien
3. Pisahkan plasenta,kain kotor dan cateter serta klem yang digunakan untuk menjepit plasenta
pada manajemen kala III.Plasenta dan kain kotor dimasukan ke dalam kantong plastik dan
diberikan kepada keluarga pasien,sedangkan celemek dan kateter biarkan di dalam bak (yang
bisa di lepas) di bawah kasur vk
4. Lepaskan bak (yang bisa dilepas) yang terletak di bawah kasur vk,kemudian letakan perlak kotor
ke dalam keranjang perlak kotor (letaknya tepat di sebelah pintu masuk kamar mandi pasien
).Sebelumnya ambil kateter nya terlebih dahulu dan letakan di kamar bilas Vk (tepatnya di depan
ruangan ginekologi vk sekayu)
5. Semprot bak (yang bisa dilepas)dengan air yang mengalir di kamar mandi pasien sampai bersih
kemudian letakan kembali ke bawah kasur pasien Vk
6. Ambil partus set yang sudah dipakai kemudian letakan di kamar bilas dan rendam dengan air
DTT (klorin) kurang lebih selama 10 menit,kemudian sikat menggunakan sikat yang telah di
beri sabun sebelumnya
7. Letakan alat yang sudah di cuci di atas meja yang terletak di kamar bilas,nanti akan ada pihak
CSSD yang mengambil untuk di sterilkan
8. Lepas handscoen dan gantung kembali apron jangan lupa mencuci tangan .Tugas selesai ;)

64
Kamus bahasa sekayu sehari-hari untuk keperluan anamnesis sehari-hari
AnanmnesisIndonesiaSekayu
1. Siapa namanya yuk? Siape name enga pek?
2. Berapa umurnya? Berape umur enga?
3. Ini hamil keberapa? Ikak hamil ke berape?
4. Ada keluar darah lendir,air,perut mules yang menjalar ke pinggang?ada riwayat meminum air
rumput siti fatimah? ade keluo darah dengan lendir dak?keluo ayo?sakit perut (watt) yang
menjalar ke pinggang?minum ayo selusu dak enga?
5. pertama kali menstruasi umur berapa tahun? kapan enga mens pertame kali waktu enga
masih budak?umur berape tahun la?
6. Kalo menstruasi biasanya berapa lama?  kalo enga mens berape arai?
7. Kapan terakhir kali menstruasi?(kalo pasien menyebutkan tanggalnya,jangan lupa ditanya itu
tgl keluar darahnya atau sudah bersih)Kapan enga terakhir men?,saat pasien menyebutkan
tanggalnya kemudian tanyakan itu tgl keluar darahnya atau sudah keringitu tanggal darah e
keluo ape dem bersih ?
8. Maaf yuk,ayuk menikah berapa kali?berapa lama?Maap pek,enga kawen berape kali?lah
berape lame enga kawen?
9. di keluarga ayuk ada yang sakit darah tinggi,TBC,DM? di keluarga enga ade dak yang sakit
darah tinggi,kencing manis,bengek ?
10. Ada riwayat alergi kalo mengkonsumsi obat-obatan atau makan-makanan tertentu gak? enga
ade pantangan makan ubat ape makan makanan laen dak pek ?
11. Selama hamil ada keluhan mual muntah,pusing? selame enga hamil ade mual mutah
dak?palak pening?

Instruksi kepada pasien saat akan dilakukan pemeriksaan :


1. Silahkan berbaring,kita akan melakukan pemeriksaan TDGolek dulu yuk e di sikak,toboh
nak perikse tekanan darah enga.(sekalian periksa nadi,pernafasan,temperatur dan leopold)
2. Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar,kita mau periksa dalam gunanya untuk mengetahui
sudah bukaan berapa pek,tekuk kaki enga,bukak libok libok,toboh nak perikse lah bukaan
berape.
3. Instruksi mengedan.Yuk kalo perut nya sakit,selipkan tangan nya di kaki,buka lebar-
lebar,angkat kepalanya,lihat ke pusat,mengedan seperti BAB keraspek kalo datang
watt,selipke tangan enga di kaki ikak,bukak libok-libok,angkat kepala tilik ke pusat ngedan
cak birek keras.
4. Pemasangan kateter menetap.Yuk tekuk kakinya,buka lebar-lebar,kita mau pasang selang
kencing dulupek,tekuk kaki enga,bukak libok libok,toboh nak pasang selang kencing tahan
e agak saket.
5. Pengambilan darah.Genggam tangan nya ya yuk pek ikak ku nak ambek darah
enga,genggam tangan e ye,tahan agak sakit dikit
6. Pemeriksaan USG. Silahkan berbaring,geser sedikit ke arah saya,lurusin kakinya,buka
bajunya sedikit ya bukgolek sikak pek,geser dikit ke arah ku,luruske kakinye ye,bukak dikit
baju enga

65
Lembar yang wajib diisi.. (fotonya kurang 1 yaitu halaman lembar tindakan kamar bersalin)

66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
Lembar Khusus Konsul Anestesi wajib diisi sebelum OK

Untuk lembar konsul yg lain kertasnya berbeda dengan yg anestesi:

Contoh konsul PDL

80
c

81
82
Contoh kasus KLL

83
84
contoh laporan laparotomi

85
86
Terapi obat di POLI pasien kontrol pasca melahirkan (pp spontan dengan HL/HP maupun post
sstp)

87
Catatan tambahan

1. Ikut apel RS setiap hari senin-kamis di halaman depan poli apelnya dimulai jam setengah
8, sebelum jam setengah 8 udah baris. Yang ikut apel yang gak jaga.
2. Bangun pagi dirumah babe harus ada yang buka gorden sebelum babe bangun, matiin
lampu depan dan lampu jemuran di dalam rumah. Kalau babe bangun dan ngelakuin itu
semua besok2 kalian langsung disindir malas. Mau berangkat ke RS malem juga tutup
gorden, nyalain lampu.
3. Setiap nyalain air pam harus dimatiin, kalau lupa disindir sampe minggu akhir.
4. Disana ada yang bersihin kamar, namanya Yuk Ika, kemaren diminta iuran per-anak
100.000, bayarnya dalam amplop kasih ke babe bukan ke Ayuknya.
5. Cuci baju sendiri, kalo mau laundry boleh asalkan babe gak tau, dan jemuran belakang
jangan kosong, kalau nggak babe langsung ngecap MALAS!! Hahahha
6. Kalau babe USG jangan tuangin gel USG nya, karena babe sendiri yang nuang.
7. Kalau ada babe, berdiri jangan senderan
8. Kalau nunggu ronde, residen diri paling ujung, samping lorong ke WC, sampingnya baru
koas berdiri.
9. Kalau ronde, reiden berdiri berhadapan dengan babe, koas ngelapor pasien dari samping
babe. Lapornya ‘Izin lapor pasien dokter, ibu x dengan diagnosa ........., terus sebutin hari
perawatannya, terutama kalau pasien SC’
10. Kalau rencana tindakannya medisinalis, maka dipoin 1 yang ditulis KIE, bukan informed
consent.
11. Follow up pasien, kalau sudah tindakan dilembar inegrasinya ditulis KIE bukan informed
consent lagi!! Inget!!
12. Peb jangan kasih diet rendah garam, karena yang bikin tensinya tinggi karena hamilnya,
jadi diet rendah garam gak ada pengaruhnya
13. Laundry yang bagus di J-Lo, deket kantor camat, harganya 7000/kilo
14. Bank BNI ada deket bundaran depan pombensin, bank BCA ada di samping es puter bang
dani, BRI dan mandiri ada di RS tapi sering masalah. Kalo masalah BRI ada deket pasar,
mandiri ada di hotel randik.
15. Kalau lapor pasien atau diri berhadapan pasien, tangan diletakan di depan. Kalau mau
ngelapor pasien jangan dikit2 ngomong dokter.
16. Kalau ngomong dan nulis di status jangan disigkat, misalkan JTH tulis dan omongin janin
tunggal hidup, SSTP (sectio caesarea trans peritoeal).
17. Kalian berangkat fu pagi jam 6, balik ke rumah babe siang, kalau kami balik jam setengah
4 atau 4 sore. Nyampe rumah nyuci. Nanti babe jam setengah 5 beragkat praktek. Kalian
abis maghrib berangkat fu lagi ke rs kalau mau beli makan atur2 kelompok kalian.
18. Leopold asli jerman
19. JANGAN tulis aff infus, tulisnya up infus atau lepas infus
20. MINTA BIMBINGAN, jangan ditungguin.

88
TIPS & TRICK UNTUK MENJADI
“KOAS RAJIN” A’LA BABE

1. DATANG DI HARI MINGGU SEBELUM JAM 3 SORE (Apapun yang terjadi, mau
ada banjir bandang, mau ada gempa bumi, mau RSUD Sekayu pindah ke ujung dunia,
tetep dateng hari Minggu)
2. KOMPOSISI KOAS SEKAYU Rekomended cowok-cewek 1:1
3. Sewaktu di poli, Ada minimal 1 orang yang nungguin di luar, Anamnesis Pasien di luar,
pasien masuk baru ikutan masuk sekalian laporin ke babe pasiennya
4. Rutin balik ke rumah bebeb setiap Jam setengah 5
5. Cuci baju tiap sore, dan pastikan bebeb tahu kalian cuci baju
6. Cuci Mobil bebeb hari minggu sebelum babe pulang
7. Bikin Video

By: koas 83

89

Anda mungkin juga menyukai