Anda di halaman 1dari 36

CACAT

AN
DIKS
KOASS
RADIO
LOGI

Zatil Aqilla Rahmadhani,S.Ked


Izzatu Fakhtur Rahman,S.Ked
Monalisa,S.Ked
Putri Nurul Aini,S.Ked
Anisa Maisyarah,Sked
Penemu Rontgen ?
Wilhem Conrad Rontgen

Tujuan Stase Di Radiologi ??????


 Mempraktikan Teori Yang Telah Didapatkan
Selama Kuliah
 Lulus UKM-PPD (Pastinya)
 Untuk Praktek Sehari-Hari Setelah Jadi Dokter
 Dokter Tahu Cara Meminta Pemeriksaan
Radiologi Yang Baik Dan Menentukan
Pemeriksaan Radiologi Yang Tepat, Serta
Mampu Expertise Foto Sesuai Kompetensinya.
 Sudah Banyak Spesialis Radiologi
 Penting u/ Dr. Jaga IGD Atau u/ Daerah Yg Tidak Ada, Sp.Rad.
 Untuk Dr. Umum Penting Mempelajari Radiologi Emergensi (T.U U/ Dr. Jaga IGD).
 SPO Alur Rujukan Pasien
 Jadwal Kegiatan Koass, 4 MINGGU (1 MINGGU LIBUR DONGSSS)

EKSPERTISE FOTO

FOTO TORAKS
1. Toraks PA (Non-Trauma)
 COR tidak membesar/membesar (>50%)
 Sinus tajam (DBN)/Tumpul (Efusi/Empisema)/Beselubung(Volume Efusi Pleura
banyak)
 Diafragma normal (Kanan lebih tinggi dari kiri)/Elevasi(↑:
Hepatomegali/Asites)/Tenting(Seperti dicubit/Kubah kearah
bawah)/Scalloping(Kubah kearah atas)/Terselubung.
 Pulmo
 Hilus Normal/Melebar/Kabur
 Corakan bronkovaskular Normal/Meningkat (Bronkitis)/Menurun
(Empisema)
 Infiltrat (Bercak-bercak putih halus)/Nodul (Coin Lesion)/Massa (Golf
ball)
 Radiolusen (Hitam) → Udara, Gas
 Radiopak (Putih) → Terselubung
Kesan : COR dan PULMO DBN
Tidak tampak TB Paru aktif
Tidak tampak Kardiomegali

Catatan :
 Infiltrat (Bercak-bercak putih halus) : TB Paru Aktif → Apeks dan Lapang Paru Atas,
Tengah.
 Rongga lusen (Bulat) : Kavitas
 Noda-noda keras (Kalsifikasi) : TB Paru Tenang
 Garis-garis keras (Fibrotik) : TB Paru Tenang
 Bayangan Nodul halus (Bintik-bintik) : TB Paru Milier
 Penebalan pleura (Terselubung)
Kapan Lapang Paru bawah dikatakan TB Paru ?
Jika diberi terapi Pneumonia tidak sembuh.

 Bronkopneumonia : Lapang Paru bawah


 Bronkiektasis : Sarang lebah (Honey comb)
 Efusi pleura : Menicus sign/Air fluid level
 Pneumonia : Air bronchogram
 Tumor Paru : Coin lesion
 Ateletaksis : Diatas Paru

Lokasi : Apeks
Lapang atas
Lapang tengah
Lapang bawah
Hemitoraks (Keseluruhan)

2. Toraks PA (Trauma)
 Cor tidak membesar
 Sinus dan Diafragma normal
 Pulmo
 Hilus normal
 Corakan Bronkovaskular normal
 Tidak tampak Infiltrat/Perselubungan/Bayangan lusen pada Hemitoraks
Lateral
 Skeletal : Tidak tampak fraktur Os. Klavikula.Costae, dan Skapula.
Kesan : Tidak tampak fraktur Os.Klavikula, Costae, dan Skapula.
Tidak tampak Hematoraks (Efusi Pleura)/Pneumotoraks.
Tidak tampak Traumatic Wet Lung ( Infiltrat saat benturan → 2 hari
hilang)

TUGAS
Tn.Jenar

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra: Terpotong
Sinistra: Berselubung
Pulmo : Tampak bayangan Noduler halus pada
kedua Lapang Paru.

Kesan : TB Paru Milier


Efusi Pleura Sinistra

Tn. Oslan Damanik

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra : Berselubung
Sinistra : DBN
Pulmo : Tampak perselubungan pada Lapang
bawah Paru Dextra yang memberikan gambaran Air
Fluid Level.
Tampak bayangan Lusen tanpa Corakan Paru
Hemitoraks Lateral Paru Dextra.

Kesan :

Hidropneumotoraks Dextra

Ny. Elia Rosa


COR : Tidak membesar
Sinus dan Diafragma : Dextra : Beselubung
Sinistra : DBN
Pulmo : Tampak Infiltrate pada Lapang Apeks, Atas, Tengah dan Bawah Paru Dextra et
Sinistra.
Tampak bayangan Nodul Opak Multiple pada kedua Lapang Paru.

Kesan : TB Paru Aktif


Tumor Paru

Tn. Roma Fernandes

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra es Sinistra DBN
Pulmo : Tampak perselubungan pada Lapang Atas
Paru Dextra.

Kesan : Pnemonia Dextra.

An. Prima

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo :Tampak bayangan Radiolusen tanpa corakan Paru di Hemitoraks Lateral Dextra.
Tampak Pleura White Line pada Lapang Atas Paru
Dextra.
Kesan : Pneumotoraks Dextra

Ny. Sumirah

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma :
Dextra : Berselubung
Sinistra : DBN
Pulmo : Tampak Nodul Opak
Multiple (Coin Lusion) pada kedua Lapang
Paru.

Kesan : Tumor Paru

Tn. Parasman

COR : Batas Sinistra tidak dapat dinilai


Sinus dan Diafragma :
Dextra : DBN
Sinistra : Berselubung
Pulmo : Tampak bayangan Lusen tanpa Corakan
Paru di Lapang Atas Sinistra.
Tampak Perselubungan pada Lapang Tengah dan
Bawah Paru Sinistra yang memberikan gambaran
Air Fluid Level pada Lapang Atas Paru Sinistra.
Kesan : Hidropneumotoraks Sinistra

Tn. Maskur

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma :
Dextra : Berselubung
Sinistra : DBN
Pulmo : Tampak Perselubungan pada Lapang
Tengah dan Bawah Paru Dextra dengan Gambaran
Menicus Sign.
Tampak Infiltrat pada Lapang Atas Paru Dextra,

Kesan :
TB Paru Aktif
Efusi Pleura Dextra

Tn. Muslim

COR : Batas Sinistra tidak dapat dinilai


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo : Tampak Perselubungan pada Lapang Atas
dan Tengah Paru Sinistra.
Tampak Perselubungan pada Lapang Atas Paru
Dextra.
Tampak Kalsifikasi Aorta.

Kesan :
Pneumonia Bilateral
Arterosklerotik Aorta
Tn. Pardoman

COR : Batas Sinistra tidak dapat di nilai


Sinus dan Diafragma :
Dextra : DBN
Sinistra : Berselubung
Pulmo : Tampak bayangan Rongga Lusen
pada Lapang Tengah Sinistra. Tampak Infiltrat
pada Lapang Atas, Tengah, dan Bawah Paru
Sinistra. Tampak Perselubungan pada Lapang
Bawah Paru Sinistra memberikan gambaran
Menicus Sign.
Tampak Infiltrat pada Lapang Tengah dan
Bawah Paru Dextra.
Kesan :
TB Paru Aktif dengan Kavitas
Efusi Pleura Sinistra
Tn. Ahmad Suwadi

COR : Tidak Membesar


Sinus dan Diafragma :
Dextra : Berselubung
Sinistra : DBN
Pulmo : Tampak Perselubungan pada Lapang
tengah Bawah Paru Dextra dengan gambaran
Meniscus Sign.

Kesan : Efusi Pleura Dextra


Tn. Ahmad Lebu

COR :Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo : Tampak bayangan Nodular Opak di
Mediastinum dan Lapang Atas Paru Sinistra.

Kesan :
Tumor Mediastinum
Tumor Paru Sinistra

Tn. Zainal

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra
DBN
Pulmo : Tampak Infiltrat pada Lapang Atas,
Tengah, dan Bawah Paru Dextra.
Tampak Infiltrat pada Lapang Tengah dan
Bawah Paru Sinistra.
Tampak Honey Comb ( Rongga Lusen
Multiple)pada Lapang Bawah Paru Sinistra et
Dextra.
Kesan :
Bronkiektasis dengan Infeksi Sekunder
Bronkopneumonia

Tn. Saban Sitorus

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo : Tampak Infiltrat pada Lapang Apeks,
Atas, Tengah Paru Dextra.
Tampak Infiltrat pada Lapang Apeks, Atas,
Tengah, dan Bawah Paru Sinistra.
Tampak Pleura White Line pada Lapang Paru
Sinistra. Tampak bayangan Lusen pada
Hemitoraks Sinistra Lateral.

Kesan : TB Paru Aktif


Pneumotoraks Sinistra
Tn.
Safridin

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra
DBN
Pulmo : Tampak Infiltrat pada Lapang Apeks,
Atas, Tengah, Bawah Paru Dextra.
Tampak Infiltrat pada Lapang Atas dan Tengah
Paru Sinistra.
Kesan : TB Paru Aktif

Tn. Taufik Santoso

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo : Tampak Corakan Bronkovaskular

Kesan : COR dan Pulmo DBN

Tn. Oktavianus

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma :
Dextra : DBN
Sinistra : Berselubung
Pulmo : Tampak Infiltrat pada Lapang Apeks, Atas,
Tengah Paru Dextra.Tampak Rongga Lusen pada
Lapang Tengah Paru Dextra.
Tampak Infiltrat pada Lapang Apeks, Atas, Tengah, dan Bawah Paru Sinistra.

Kesan : TB Paru Aktif dengan Kavitas

Tn.Kamil

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo : Tampak Infiltrat pada Lapang Apeks, Atas,
Tengah, dan Bawah Paru Dextra.
Tampak Infiltrat pada Lapang Atas, Tengah Paru
Sinistra.
Tampak Rongga Lusen pada Lapang Atas Paru
Dextra.

Kesan : TB Paru Aktif dengan Kavitas.

Ny.Sumirah

COR : Tidak membesar


Sinus dan Diafragma : Dextra et Sinistra DBN
Pulmo : Tampak Bayangan Nodul Opak Multiple
pada kedua Lapang Paru.

Kesan : Tumor Paru


Ny. Nurleli

COR : Batas Sinistra tidak dapat dinilai


Sinus dan Diafragma :
Dextra : DBN
Sinistra : Berselubung
Pulmo : Tampak perselubungan pada Lapang Atas,
Tengah, dan Bawah Paru Sinistra dengan memberikan
gambaran Meniscus Sign.

Kesan : Efusi Pleura Sinistra

VERTEBRA
 Curve dan Aligment DBN
 Besar, Bentuk, dan Struktur Trabekula Vertebra Torakolumbal DBN
 Discus dan Foramen Intervertebralis tidak menyempit
 Pedikel DBN
 Tidak tampak garis Fraktur dan Osteofit.

Kesan : Foto Vertebra ……………. AP/Lat. DBN

Catatan :
 DBN : Curve dan Aligment Sejajar
 Spondilitis : Mall Aligment (Pergeseran)
 Spondilosis : Osteofit (Tulang runcing)

TUGAS

Tn. Ismail

Curve dan Mall Aligment L2-L3


Besar, Bentuk, Struktur DBN
Discus dan Foramen Intervertebralis tidak
menyempit.
Tidak tampak Fraktur
Tampak Osteofit pada T11-L5
Kesan : Spondilosis Vertebra T11-L5

KEPALA

Indikasi : Sakit Kepala dan Trauma Kapitis

Schedel AP/Lat
 Tabula eksterna, Tabula Interna, dan Diploe DBN
 Vaskular (Tempat lewatnya pembuluh darah) dan Convolutional Marking (Penonjolan
girus-girus lusen) DBN
 Sela Tursika DBN
 Sutura tidak melebar
 Tidak tampak Kalsifikasi
 Tidak tampak Garis-garis Fraktur

Kesan : Foto Schedel AP/Lat. DBN

Catatan :
 Foto Schedel AP/Lat atau Foto Cranium Ap/Lat
 Foto Os. Nasal → Septum Nasii bengkok, Jika curiga Deviasi
 Foto Os. Mandibulla AP/Lat
 Foto Panoramic
 Bedah mulut pada gigi
 Melihat gigi yang miring
 Impaksi gigi
 Foto Os. TMJ (Rahang) → Disklokasi Tutup dan Buka Mulut Dextra et Sinistra
 Foto Os. Mastoid → Otitis Media Supuratif Kronik
 Schuller (yang biasa dilakukan)
 Stamfer
 Foto Sinus Paranasal → Watters
 Pada THT melihat Sinus
 Os. Zygomaticus → Untuk Fraktur
 Foto Basis Carnii → Lebih bagus CT-Scan
Ada Empat Sinus :
1. Sinus Frontalis
2. Sinus Maksilaris
3. Sinus Etmoidalis (Paling Sering)
4. Sinus Spenoidalis (Paling Sering)

TUGAS
Tn. Tarmizi

Tabula eksterna, Diploe, dan Tabula


interna DBN/Intak

Vaskular dan Convultional Marking


DBN

Sella Tursica DBN

Sutura tidak melebar

Tidak ada Kalsifikasi dan garis-garis


Fraktur

Kesan : Foto Schedel AP/Lat DBN

Macam-macam Fraktur :

 Fraktur Linier → Hematoma epidural, temporal, dan parietal.


 Fraktur Depresi → Kerusakan otak dan sering terjadi pada Regio Frotoparietal.
 Fraktur Basis Cranii → Terdapat udara dalam otak
 Fraktur Diastatik

EKSTREMITAS DAN SENDI


Shoulder Joint AP (dan sendi-sendi lainnya)
• Besar, bentuk, dan struktur Trabekula Tulang-Tulang pembentuk Sendi Glenohumeral
DBN.
• Tidak tampak Fraktur.
• Sela dan permukaan Sendi-Sendi pembentuk Sendi Bahu DBN.
• Tidak tampak Osteofit, Lesi Litik ataupun Sklerotik.
Kesan : Foto Shoulder Joint Dextra/Sinistra DBN.

Humerus AP/Lat (dan extremitas lainnya)


• Besar, bentuk & struktur Trabekula Os Humerus kanan/kiri DBN
• Sela dan permukaan Sendi DBN
• Tidak tampak garis Fraktur
• Tidak tampak Lesi Litik maupun Sklerotik.
Kesan : Foto Humerus Dextra/Sinistra DBN.

Femur Dextra et Sinistra (dan ekstremitas lainnya)


• Besar, bentuk & struktur Trabekula Os Femur kanan/kiri DBN.
• Sela dan permukaan Sendi DBN.
• Tidak tampak Lesi Litik maupun Sklerotik.
• Tidak tampak garis Fraktur.
Kesan : Foto femur dextra/sinistra dalam batas normal

Catatan :

• Kelainan Muskuloskletal
1. Trauma (Fraktur dan dislokasi).
Lokasi Fraktur :
 Proksimal
 1/3 Proksimal
 Medial
 1/3 Distal
 Distal
2. Degeneratif.
Paling sering di Lumbosakral dan Genu → Tampak Osteofit yang berbrntuk
Rancip-rancip.
3. Peradangan.
4. Tumor.
5. Kongenital.

 Jenis Fraktur
1. Fraktur Tranversal → Fraktur yang arahnya melintang pada Tulang akibat
Trauma Angulasi atau langsung
2. Fraktur Oblik → Fraktur yang arah garis patahnya membentuk sudut
sumbu Tulang
3. Fraktur Spiral → Fraktur yang arah garis patah yang berbentuk Spiral
yang disebabkan Trauma Rotasi.
4. Fraktur Kompresi → Fraktur yang terjadi karena Trauma Aksial, Fleksi
yang mendorong Tulang ke arah permukaan lain.
5. Fraktur Avulsi → Fraktur yang diakibatkan karena Trauma tarikan.

 Jenis Sendi
1. Ankle Joint : Pergelangan kaki
2. Sholder Joint : Bahu lengan atas
3. Elbow Joint : Siku
4. Wrist Joint : Pergelangan tangan
5. Hip Joint : Tulang pelvis atau panggul dan paha atau femur
6. Knee Joint/Genue : Lutut
7. Intraphalangeal : Sendi Pada Jari → Proksimal, Distal, dan Medial.
 Contoh Fraktur yang umum di temui :
1. Fraktur Colles → Fraktur Radius bagian distal dengan angulasi atau disklokasi
fragmen distalke dorsal (posterior)
2. Fraktur Smith → Fraktur Radius bagian distal dengan angulasi atau disklokasi
fragmen distal ke volar (anterior)
3. Fraktur Galeazzi → Fraktur Radius bagian distal dengan disklokasi ulna bagian
distal.
4. Fraktur Monteggia → Fraktur Ulna bagian proksimal dengan disklokasi caput
radii.
TUGAS

Tn. Zulaidi

Kesan : Fraktur 1/3 distal radius dextra

Tn. Pijay Ristoni

Kesan : Fraktur 1/3 Proksimal Femur Dextra

Tn. Syafrizal
Kesan :
Fraktur metatarsal 4-5 Pedis Dextra
Fraktur Phalang Proksimal Digiti 3 Pedis Dextra

Ny. Mai Kalsum

Bentuk, besar, dan struktur


pembentuk Sendi Genu DBN.
Tidak tampak Fraktur.
Sela dan permukaan Sendi
pembentuk Genu DBN.
Imenensia intercondiloidea tampak
normal.
Tampak osteofit.
Kesan : Osteoatritis Genu Dextra

Tn. Amizar

Kesan : Disklokasi Sholder Joint Dextra


An. Julianti

Kesan : Fraktur Caput Humeri Dextra


FOTO POLOS ABDOMEN

A. FOTO POLOS ABDOMEN AP (NORMAL)


FOTO POLOS ABDOMEN AP (UNTUK KLINIS ILEUS)
• Preperitoneal fat jelas.
• Psoas line jelas.
• Distribusi udara dalam usus DBN.
• Tidak tampak dilatasi usus.
• Masih tampak bayangan udara dirongga pelvis.
Kesan: Tidak Tampak Tanda-Tanda Ileus

FOTO POLOS ABDOMEN AP (UNTUK KLINIS UROLITIASIS)


• Preperitoneal fat jelas.
• Psoas line jelas.
• Distribusi udara dalam usus DBN.
• Kontur kedua ginjal jelas.
• Tidak konkremen opak disepanjang daerah traktus urinarius.
Kesan: tidak tampak urolitiasis opak

FOTO POLOS ABDOMEN 2/3 POSIS


Normal
 Preperitoneal fat jelas
 Psoas line jelas
 Distribusi udara dalam usus DBN
 Masih tampak bayangan udara dirongga pelvis
 Tidak tampak dilatasi usus
 Tidak tampak gambaran air fluid level maupun udara bebas ( free Air)
Kesan :
Tidak tampak tanda-tanda ileus
Tidak tampak pneumoperitoneum ( udara di erect atau dibawah diafragma)
ILEUS OBSTRUKTIF
BNO 3 POSISI
 Preperitonral fat jelas
 Psoas line jelas
 Tampak distribusi udara dalam usus halus berlebih disertai dilatasi usus halus
 Tampak gambaran herring bone ( duri ikan ) → dilatasi usus
 Tidak tampak atau sedikit distribusi udara didalam colon
 Tidak tampak distribusi udara dalam rongga pelvis
 Pada posisi tegak dan LLD tsmpsk gambaran air fluid level intraluminal ( bagian datar
pada anak tangga ) pendek-pendek yang memberikan gambaran step ladder
 Tidak tampak udara bebas
Kesan : Ileus obstruktif

ILEUS PARALITIK
BNO 3 POSISI
 Preperitoneal fat jelas
 Psoas line jelas
 Tampka distribusi udara dalan usus halus dan kolon berlebih yang disertai penebalan
dinding usus
 Pada posisi tegak dan LLD tampak air fluid level menanjang
 Masih tampak bayangan udara dirongga pelvis
Kesan : Ileus Paralitik

PNEUMOPERITONEUM
BNO 3 POSISI
 Preperitoneal fat tidak jelas
 Psoas line tidak jelas
 Tampak distribusi udara dalam..
 Pada posisi tegak tampak air fluid level intraluminal
 Tampak udara bebas subdiafragma pada posis erect dan di abdomen kanan pada posisi
LLD
 Masih tampak bayangan uadara dirongga pelvis
Kesan : Pneumoperitonium.

Catatan :
Posisi foto polos abdomen
1. Posisi supine ( baring)
2. Posisi erect ( berdiri)
3. Posisi LLD ( left lateral decubiti )

BNO- IVP
BNO
 Tidak tampak konkremen opak disepanjang traktus urinarius
 Tampak konkremen opak diabdomen kanan atau kiri setinggi vertebra L….

IVP
 Fase ekresi kedua ginjal normal
 Fase ekresi ginjal kanan atau kiri tampak pada menit ke ….
 Fase ekresi ginjal kanan atau kiri tidak tampak sampai akhir pemeriksaan
 System pelpokalises dan ureter kanan atau kiri tidak melebar atau melebar
 Tidak tampak batu
 Tampak batu pada ginjal atau ureter kanan atau kiri atau vesika urinaria
 Vesika urinaria : dinding normal, tidak tampak felling defect atau indentasi
 Pv: tampak sisa kontras pada system pelpokalises atau ureter atau VU
Kesan : Fungsi Ekresi Kedua Ginjal Normal/ Delay/ Excreti Ginjal Kanan Atau Kiri/
Gangguan Fungsi Ekresi Ginjal Kanan Kiri
Tidak Tampak Bendungan Ureter
Tidak Tampak Urolitiasis
Ureteropelpokaliektasis kanan kiri ec ureterolitiasis
BNO-IVP : Intravenouse Pyelography
BNO : Blass Neir Overzich
KUD : Kidney, Ureter, Bladder (Bahasa Jerman)

Pada saat IVP lihat : Ureum < 60 Mg%, Kreatinin < 2mg %
Persiapan saat BNO IVP
 24 jam sebelum pemeriksaan makan bubur kecap
 Tidak boleh berserat
 Puasa 8 jam
 Laxantia → garam inggris 3 gr malam sebelum pemeriksaan
Indikasi BNO:
 Evaluasi massa abdomen, kista ginjal dan tumor ginjal
 Urolitiasis
 Pielonefritis, glomerulonephritis, hidronefrosis, trauma
Teknik pemeriksaan
 Pasien di injeksi zat kontras IV
 Foto I (5 menit) sesudah injeksi kontras
AP → ekresi kontras ke parenkim ginjal
 Foto II (15 menit) sesudah injeksi (delay ekresi )
AP → menilai ekresi pelpikalises system dan ureter
 Foto III release film (30 menit)
Untuk mendapatkan gambaran seluruh film
 Foto IV (60 menit) post miksi
AP → untuk mengukur residual urin atau kontraksi vesika urinaria
TUGAS

ILEUS OBSTRUKTIF PADA ANAK-ANAK


 Preperitoneal fat jelas
 Psoas line jelas
 Tampak distribusi udara usus halus berlebihan disertai dilatasi usus halus
 Tampak gambaran hearing bone ( spt duri ikan )
 Sedikit/ tidak tampak udara dalam colon
 Posis erect dan LLD tampak air fluid level pendek-pendek yang memberikan gambaran
step ladder

PNEUMOPERITONEUM
 Preperitoneal fat tidak jelas
 Psoas line tidak jelas
 Tampak udara bebas (radiolusen) di bawah diafragma pada erect
 Posisi erect tampak air fluid level intraluminal
 Tapak udara bebas di abdomen kanan pada posisi LLD
 Masih tampak bayangan udara di rongga pelvis

Kesan tidak tampak ileus/ pneumoperitoneum


 Preperitoneal fat jelas
 Psoas line jelas
 Distribusi udara dalam usus DBN
 Masih tampak bayangan udara di rongga pelvis
 Tidak tampak dilatasi usus
 Tidak tampak air fluid level/ udara bebas

Anda mungkin juga menyukai